• Tidak ada hasil yang ditemukan

Selanjutnya, uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing IV terhadap DV dalam penelitian ini, analisisnya dilakukan dengan teknik

multiple regression analysis. Data yang dianalisis ialah faktor skor atau true score

yang diperoleh dari hasil analisis faktor. Lalu peneliti memindahkan skala faktor skor tersebut menjadi T score dengan berdasarkan rumus 3.1 yang telah dipaparkan sebelumnya. Alasan penulis menggunakan T score ini ialah untuk menghindari dampak negatif dari kesalahan pengukuran dan juga agar tidak ada responden yang mendapatkan nilai negatif.

Pada tahapan ini peneliti menguji hipotesis dengan multiple regression

analysis dengan menggunakan software IBM SPSS 18. Dalam melakukan analisis regresi, ada 3 hal yang dilihat, yaitu melihat besaran R square untuk mengetahui berapa persen varians DV yang dijelaskan oleh IV, kedua apakah secara keseluruhan IV berpengaruh secara signifikan terhadap DV, kemudian terakhir melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari masing-masing IV.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan beberapa tahapan. Langkah pertama

peneliti melihat besaran R2 untuk mengetahui berapa persen varians DV yang

dijelaskan oleh IV. Selanjutnya untuk tabel yang berisi R2, dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.6 Model Summary Analisis Regresi

Model Summary

Model R R Square Adjusted

R square

Standard Error

1 .683 .466 .429 6.92559

a.Predictors: (Constant), guidance, reliable alliance, reassurance of worth, opportunity for nurturance, attachment, social integration, self efficacy, jenis kelamin

Berdasarkan data pada tabel 4.6 dapat kita lihat bahwa perolehan R2

sebesar 0.466 atau 46,6%. Artinya proporsi varians dari subjective well-being

yang dijelaskan oleh semua independent variable dalam penelitian ini adalah

sebesar 46,6 %, sedangkan 53,4 % lainnya dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.

Langkah kedua peneliti menganalisis dampak dari seluruh independent

variable terhadap subjective well-being. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.7

Tabel 4.7 Anova Pengaruh Keseluruhan IV Terhadap DV

ANOVA Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 4736.091 8 592.011 12.343 .000 Residual 5419.917 113 47.964 Total 10156.007 121

a. Dependent Variable : subjective well-being

b. Predictors : (Constant), guidance, reliable alliance, reassurance of worth, opportunity for nurturance, attachment, social integration, self efficacy, jenis kelamin

Berdasarkan pada tabel di atas, diketahui bahwa nilai Sig. pada kolom paling kanan adalah sebesar 0.000. Dengan demikian diketahui bahwa nilai Sig. < 0.05, maka hipotesis nihil mayor yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari dimensi dukungan sosial (guidance, reliable alliance, reassurance of worth, opportunity for nurturance, attachment, social integration) dan dimensi

self-efficacy terhadap subjective well-being ditolak. Artinya, ada pengaruh yang

signifikan guidance, reliable alliance, reassurance of worth, opportunity for

nurturance, attachment, social integrationgenerality, self efficacy dan jenis kelaminterhadap subjective well-being.

Langkah terakhir adalah melihat koefisien regresi dari masing-masing IV. Untuk mengetahui signifikan atau tidaknya koefisien regresi yang dihasilkan, dapat dilihat melalui kolom Sig. (kolom keenam). Jika Sig. < 0.05 maka koefisien regresi yang dihasilkan signifikan pengaruhnya terhadap subjective well-being, begitupun sebaliknya. Adapun besarnya koefisien regresi dari masing-masing IV terhadap subjective well-being dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini.

Tabel 4.8 Koefisien Regresi

Coefficients Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Mo del B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) 3.915 6.876 .569 .570 Guidance .156 .101 .129 1.546 .125 Reliable alliance .015 .068 .017 .226 .821 Reassurance of worth -.071 .073 -.070 -.984 .327 Opportunity for nurturance -.044 .067 .047 -.659 .511 Attachment .101 .079 .100 1.275 .205 Social integration .332 .107 .245 3.091 .003* Self efficacy .423 .088 .405 4.805 .000* Jenis kelamin .857 1.339 .046 0.640 .523 Ket: * = signifikan

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui persamaan regresi sebagai berikut: Subjective Well-Being = 3.915 + 0.156 (guidance) + 0.015 (reliable alliance) -0.071 (reassurance of worth) -0.044 (opportunity for nurturance) + 0.101 (attachment) + 0.332 (social integration) + 0.423 (self efficacy) + 0.857 (jenis kelamin).

Dari persamaan regresi di atas, dapat dijelaskan bahwa dari 8 independent variable hanya social integratiom dan self efficacy yang signifikan. Penjelasan

dari nilai koefisien regresi yang diperoleh pada masing-masing IV adalah sebagai berikut:

1. Variabel guidance : diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.156 dengan Sig. sebesar 0.125 (Sig. > 0.05), dengan demikian Ho1 yang menyatakan tidak ada

pengaruh yang signifikan dari guidance terhadap subjective well-being pada

anak korban kekerasan (child abuse) diterima. Artinya, guidance tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap subjective well-being.

2. Variabel reliable alliance: diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.015

dengan Sig. sebesar 0.821 (Sig. > 0.05), dengan demikian Ho2 yang

menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari reliable alliance terhadap

subjective well-being pada anak korban kekerasan (child abuse) diterima. Artinya, reliable alliance tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

subjective well-being.

3. Variabel reassurance of worth diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.071

dengan Sig. sebesar 0.327 (Sig. > 0.05), dengan demikian Ho3 yang

menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari reassurance of worth

terhadap subjective well-being pada anak korban kekerasan (child abuse)

diterima. Artinya, reassurance of worth tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap subjective well-being.

4. Variabel opportunity for nurturance: diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0,044 dengan Sig. sebesar 0.511 (Sig. > 0.05), dengan demikian Ho4 yang

menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari opportunity for

abuse) diterima. Artinya, opportunity for nurturance tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap subjective well-being.

5. Variabel attachment: diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.101 dengan

Sig. sebesar 0.205 (Sig. > 0.05), dengan demikian Ho5 yang menyatakan tidak

ada pengaruh yang signifikan dari attachment terhadap subjective well-being

pada anak korban kekerasan (child abuse) diterima. Artinya, attachment tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap subjective well-being.

6. Variabel social integration: diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.322

dengan Sig. sebesar 0.003 (Sig. < 0.05), dengan demikian Ho6 yang

menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari social integration

terhadap subjective well-being pada anak korban kekerasan (child abuse)

ditolak. Artinya, social integration memiliki pengaruh positif yang signifikan

terhadap subjective well-being. Nilai koefisien regresi yang positif

menunjukkan arah hubungan yang positif antara social integration dan

subjective well-being. Dari arah hubungan tersebut dapat diartikan jika skor

social integration seseorang itu tinggi maka skor subjective well-being akan tinggi ataupun sebaliknya

7. .Variabel self efficacy diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.423 dengan Sig. sebesar 0.000 (Sig. < 0.05), dengan demikian Ho7 yang menyatakan tidak

ada pengaruh positif yang signifikan dari self efficacy terhadap subjective well-being pada anak korban kekerasan (child abuse) ditolak. Artinya, self efficacy memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap subjective well-being. Nilai koefisien regresi yang positif menunjukkan arah hubungan yang

positif antara self efficacy dan subjective well-being. Dari arah hubungan tersebut dapat diartikan jika skor self efficacy seseorang itu tinggi maka skor

subjective well-being akan tinggi ataupun sebaliknya.

8. Variabel jenis kelamin diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.857 dengan

Sig. sebesar 0.523 (Sig. > 0.05), dengan demikian Ho8 yang menyatakan tidak

ada pengaruh yang signifikan dari jenis kelamin terhadap subjective

well-being pada anak korban kekerasan (child abuse) diterima. Artinya, jenis

kelamin tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap subjective

well-being.

4.4.1 Pengujian proporsi varians independent variable

Selanjutnya, peneliti ingin mengetahui bagaimana sumbangan proporsi varians

dari masing-masing independent variable terhadap orientasi masa depan. Berikut

ini akan disajikan tabel dimana dalam tabel tersebut terdiri atas kolom pertama (model) adalah IV yang dianalisis satu persatu, kolom ketiga (R Square) merupakan penambahan varians DV dari tiap IV yang dianalisis satu persatu

tersebut, kolom keenam (R square change) merupakan nilai murni varians DV

dari tiap IV yang dianalisis satu persatu, kolom ketujuh (F change) adalah nilai F hitung bagi IV yang bersangkutan, kemudian kolom df ialah derajat kebebasan atau taraf nyata bagi IV yang bersangkutan dan df terdiri atas numerator dan denumerator. Lalu yang terakhir adalah kolom signifikansi (Sig. F change). Besarnya proporsi varians pada subjective well-being dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini:

Tabel 4.9 Model Summary Proporsi Varians Tiap IV Terhadap DV Model Summary Change Statistics Model R R Square Adjusted R Square Std. Error R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .441a .195 .188 8.25576 .195 29.008 1 120 .000 2 .468b .219 .205 8.16648 .024 3.638 1 119 .059 3 .474c .225 .205 8.16871 .006 .935 1 118 .336 4 .474d .225 .198 8.20354 .000 .000 1 117 .995 5 .496e .246 .213 8.12655 .021 3.228 1 116 .075 6 .538f .340 .305 7.63730 .094 16.338 1 115 .000 7 .681g .464 .432 6.90764 .125 26.578 1 114 .000 8 .683h .466 .429 6.92559 .002 .410 1 113 .523

a. Predictors: (Constant), Guidance

b. Predictors: (Constant), Guidance, Reliable

c. Predictors: (Constant), Guidance, Reliable, Reassurance

d. Predictors: (Constant), Guidance, Reliable, Reassurance, Opportunity

e. Predictors: (Constant), Guidance, Reliable, Reassurance, Opportunity, Attachment f. Predictors: (Constant), Guidance, Reliable, Reassurance, Opportunity, Attachment, Social g. Predictors: (Constant), Guidance, Reliable, Reassurance, Opportunity, Attachment, Social,

Self Efficacy

h. Predictors: (Constant), Guidance, Reliable, Reassurance, Opportunity, Attachment, Social, Self Efficacy, Jenis Kelamin

Berdasarkan data pada tabel 4.9 dapat disampaikan informasi sebagai berikut:

1. Variabel guidance memberikan sumbangan sebesar 19.5 % terhadap varians

subjective well-being. Sumbangan tersebut signifikan dengan F change = 29.008 dan df1 = 1 dan df2 = 120 dengan Sig. F Change = 0.000 (Sig. F Change <0.05)

2. Variabel reliable alliance memberikan sumbangan sebesar 2.4 % terhadap

change = 3.638 dan df1 = 1 dan df2 = 199 dengan Sig. F Change = 0.59 (Sig. F Change > 0.05)

3. Variabel reassurance of worth memberikan sumbangan sebesar 6 % terhadap

varians subjective well-being . Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F change = 0.935 dan df1 = 1 dan df2 = 118 dengan Sig. F Change = 0.336 (Sig. F Change > 0.05)

4. Variabel opportunity for nurturance memberikan sumbangan sebesar 0 %

terhadap varians subjective well-being. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F change = 0.000 dan df1 = 1 dan df2 = 117 dengan Sig. F Change = 0.995 (Sig. F Change >0.05)

5. Variabel attachment memberikan sumbangan sebesar 2.1 % terhadap varians

subjective well-being. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F change = 3.228 dan df1 = 1 dan df2 = 116 dengan Sig. F Change = 0.075 (Sig. F Change >0.05)

6. Variabel social integration memberikan sumbangan sebesar 9.4 % terhadap

varians subjective well-being. Sumbangan tersebut signifikan dengan F change =16.338 dan df1 = 1 dan df2 = 115 dengan Sig. F Change = 0.000 (Sig. F Change <0.05)

7. Variabel self efficacy memberikan sumbangan sebesar 12.5 % terhadap

varians subjective well-being. Sumbangan tersebut signifikan dengan F change = 26.578 dan df1 = 1 dan df2 = 114 dengan Sig. F Change = 0.000 (Sig. F Change < 0.05)

8. Variabel jenis kelamin memberikan sumbangan sebesar 2 % terhadap varians

subjective well-being. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F change = .410 dan df1 = 1 dan df2 = 113 dengan Sig. F Change = 0.523 (Sig. F Change >0.05)

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga IV (guidance, social integration dan self efficacy) dari delapan IV (guidance, reliable alliance, reassurance of worth, opportunity for nurturance, attachment, social integration, self efficacy dan jenis kelamin) yang memberikan sumbangan proporsi varians yang signifikan.

Dokumen terkait