• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN

B. Penyajian Data

3. Uji Hipotesis

a. Uji Regresi Parsial (Uji T)

Uji Regresi Parsial (Uji T) dapat dilakukan dengan cara membandingkan nilai T hitung yang diperoleh dari hasil output SPSS dengan taraf signifikansi α = 0,05 dalam penelitian ini dengan menggunakan hasil atau output SPSS adalah:104

Sig T < 0,05 = maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Sig T > 0,05 = maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Cara kedua Uji T dalam penelitian ini adalah dengan membandingkan nilai T hitung dengan T tabel. Adapun kriteria keputusannya adalah:105

T hitung > T tabel = maka H0 ditolak dan Ha diterima.

T hitung < T tabel = maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Adapun nilai T tabel dalam penelitian ini adalah 1,985. Nilai tersebut didapatkan dari df (degree of freedom) = n-k dimana n = banyak observasi atau jumlah responden keseluruhan dan k = banyaknya variabel baik variabel bebas maupun variabel terikat.106 Jadi df = n-k = 100-4 = 96. Berikut adalah hasil pengujian dengan menggunakan SPSS 22:

104Zahriyah, Aplikasi Komputer Statistik, 56.

105Ibid.

106Sugiyono dan Susanto, Cara Mudah Belajar SPSS dan Lisrel, 170.

Tabel 3.14 Hasil Uji T (Parsial)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -,535 ,075 -7,132 ,000

MODAL ,026 ,007 ,363 3,524 ,001

LUAS

LAHAN ,450 ,161 ,289 2,795 ,006

TENAGA

KERJA ,109 ,022 ,340 4,961 ,000

a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS KOPI RAKYAT

Sumber: Data primer diolah, 2019

1) Uji Hipotesis Pengaruh Modal Terhadap Produktivitas Kopi Rakyat

Berdasarkan hasil Uji T (parsial) dari tabel 3.14 diatas, menunjukkan bahwa variabel modal (X1) didapatkan nilai signifikansi T sebesar 0,001 dengan T hitung 3,524. Hal ini menunjukkan bahwa signifikansi T < 0,05 (0,001 < 0,05) dan T hitung > T tabel (3,524 > 1,985). Sehingga H0 ditolak dan Ha diterima, maka variabel X1 (modal) berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (produktivitas kopi rakyat). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh secara parsial antara variabel bebas (modal) terhadap variabel terikat (produktivitas kopi rakyat) di Kecamatan Silo Kabupaten Jember.

2) Uji Hipotesis Pengaruh Luas Lahan Terhadap Produktivitas Kopi Rakyat

Berdasarkan hasil uji T (parsial) dari tabel 3.14 diatas, menunjukkan bahwa variabel luas lahan (X2) didapatkan nilai signifikansi T sebesar 0,006 dengan t hitung 2,795. Hal ini menunjukkan bahwa signifikansi t < 0,05 (0,006 < 0,05) dan T hitung > T tabel (2,795 > 1,985). Sehingga H0 ditolak dan Ha diterima, maka variabel X2 (luas lahan) berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (produktivitas kopi rakyat). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh secara parsial antara variabel bebas (luas lahan) terhadap variabel terikat (produktivitas kopi rakyat) di Kecamatan Silo Kabupaten Jember.

3) Uji Hipotesis Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap Produktivitas Kopi Rakyat

Berdasarkan hasil Uji T (parsial) dari tabel 3.14 diatas, menunjukkan bahwa variabel tenaga kerja (X3) didapatkan nilai signifikansi T sebesar 0,000 dengan T hitung 4,961. Hal ini menunjukkan bahwa signifikansi T < 0,05 (0,000 < 0,05) dan T hitung > T tabel (4,961 > 1,985). Sehingga H0 ditolak dan Ha diterima, maka variabel X3 (tenaga kerja) berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (produktivitas kopi rakyat). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh secara parsial antara variabel

bebas (tenaga kerja) terhadap variabel terikat ( produktivitas kopi rakyat) di Kecamatan Silo Kabupaten Jember.

b. Uji Regresi Simultan (Uji F)

Uji F dalam model regresi berganda dimaksudkan untuk menguji signifikansi pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan (bersama-sama). Hal ini dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi menggunakan hasil dari output SPSS dengan α = 5 % atau 0,05, kriterianya sebagai berikut:107

Sig F< 0,05 = maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Sig F> 0,05 = maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Selain itu dapat dilakukan dengan cara membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. Adapun kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:108

F hitung > F tabel = maka H0 ditolak dan Ha diterima.

F hitung < F tabel = maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Adapun nilai F tabel dalam penelitian ini adalah 2,70. Nilai tersebut didapatkan dari df1 untuk pembilang atau sering disimbolkan dengan N1 dengan rumus df1 = k-1 dan df2 untuk penyebut atau sering disimbolkan dengan N2 dengan rumus df2 = n-k, dimana n = banyak observasi atau jumlah responden keseluruhan dan k = banyaknya variabel baik variabel bebas maupun variabel terikat.109 Jadi df1 (N1) =

107Zahriyah, Aplikasi Komputer Statistik, 56.

108Ibid.

109Sugiyono dan Susanto, Cara Mudah Belajar SPSS dan Lisrel, 207.

k-1 = 4-1 = 3 dan df2 (N2) = n-k = 100-4 = 96. Berikut ini adalah hasil pengujian dengan menggunakan SPSS 22:

Tabel 3.15 Hasil Uji F (Simultan)

ANOVAa Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 176,231 3 58,744 568,526 ,000b

Residual 9,919 96 ,103

Total 186,150 99

a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS KOPI RAKYAT

b. Predictors: (Constant), TENAGA KERJA, MODAL, LUAS LAHAN

Sumber: Data primer diolah, 2019

Berdasarkan hasil uji F (simultan) di atas, didapatkan nilai signifikansi F sebesar 0,000 dengan F hitung sebesar 568,526. Karena signifikansi F < 0,05 (0,000 < 0,05) dan F hitung > F tabel (568,526>

2,70), maka Ha diterima dan H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel modal, luas lahan, dan tenaga kerja berpengaruh secara simultan terhadap produktivitas kopi rakyat di Kecamatan Silo Kabupaten Jember.

c. Uji Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi (R2) menunjukkan besarnya persentase variasi seluruh variabel-variabel bebas atau variabel-variabel independen yang dapat diterangkan oleh persamaan regresi (variasi-varian independen) yang dihasilkan, sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Untuk menunjukkan nilai koefisien determinasi pada

output SPSS dinyatakan dengan nilai R Square pada tabel Model Summary sebagai berikut:

Tabel 3.16

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,973a ,947 ,945 ,3214

a. Predictors: (Constant), TENAGA KERJA, MODAL, LUAS LAHAN b. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS KOPI RAKYAT

Sumber: Data primer diolah, 2019

Hasil perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 22 diperoleh nilai R square sebesar 0,947 atau 94,7%. Hal ini mengindikasikan hubungan variabel independen yaitu modal, luas lahan,dan tenaga kerja memiliki hubungan yang sangat kuat terhadap variabel dependen yaitu produktivitas kopi rakyat dengan nilai R yang mendekati nilai 1.

Berdasarkan output SPSS bahwa dari dasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi R square sebesar 0,947, hal ini menunjukkan bahwa besar persentase variasi produktivitas kopi rakyat yang bisa dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel bebas yaitu modal, luas lahan, dan tenaga kerja 94,7%. dan sisanya 5,3%

dipengaruhi oleh variabel lain di luar model. Jadi faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kopi rakyat adalah modal, luas lahan, tenaga kerja sebesar 94,7%. Demikian sisanya sebesar 5,3%

dipengaruhi model lain di luar model penelitian misalkan pupuk, teknologi, dan sebagainya.

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, bahwa telah terbukti jika variabel modal, luas lahan, dan tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kopi rakyat di Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Pembahasan disini akan lebih memfokuskan terkait dengan menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini. Oleh karena itu, pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Analisis Modal, Luas Lahan, dan Tenaga Kerja Terhadap Produktivitas Kopi Rakyat di Kecamatan Silo Kabupaten Jember Secara Parsial

a. Analisis modal terhadap produktivitas kopi rakyat di Kecamatan Silo Kabupaten Jember

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa nilai thitung variabel modal (X1) sebesar 3,524 > ttabel 1,985 dengan nilai probabilitas signifikansi 0,001 < α (0,05). Nilai thitung yang lebih besar dari ttabel dan probabilitas signifikansi yang lebih kecil dari nilai taraf signifikan menunjukkan bahwa varibel modal berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kopi rakyat. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan variabel modal berpengaruh terhadap produktivitas kopi rakyat diterima. Setiap peningkatan 1 satuan variabel modal, sementara

luas lahan dan tenaga kerja dianggap tetap maka akan menyebabkan peningkatan produktivitas kopi rakyat sebesar 0,026

Hal ini menunjukkan bahwasanya hasil regresi variabel modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kopi rakyat, dan dipertegas dengan teori Moehar Daniel, yang mengatakan bahwa Modal adalah faktor terpenting dalam penelitian khususnya terkait bahan produksi dan biaya tenaga kerja. Dengan kata lain, keberadaan modal sangat menentukan tingkat dan macam teknologi yang diterapkan. Kekurangan modal menyebabkan kurangnya masukan yang diberikan sehingga menimbulkan resiko kegagalan atau rendahnya hasil yang diterima.110

Data empiris penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata penggunaan modal berkisar antara Rp2.000.000-Rp4.000.000. Dalam hal ini, para petani di Kecamatan Silo dalam proses produksi kopi menggunakan modal sendiri, biasanya para petani menyisihkan hasil produksi sebelumnya untuk digunakan produksi selanjutnya seperti pembelian pupuk, obat-obatan dan sebagainya. Dengan menggunakan modal sendiri petani kopi bisa menikmati hasilnya dan hasil dari penjualan kopi bisa masuk untuk pendapatan para petani kopi dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa “Ada pengaruh signifikan antara modal terhadap produktivitas kopi rakyat di

110 Moehar Daniel, Pengantar Ekonomi Pertanian, 21.

Kecamatan Silo Kabupaten Jember secara parsial”. Modal merupakan faktor utama dalam meningkatkan produktivitas kopi rakyat, apabila petani kekurangan modal dapat menyebabkan kurangnya masukkan yang diberikan sehingga dapat menimbulkan resiko kegagalan atau rendahnya hasil yang diterima oleh petani kopi rakyat.

b. Analisis luas lahan terhadap produktivitas kopi rakyat di Kecamatan Silo Kabupaten Jember

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa nilai thitung variabel luas lahan (X2) sebesar 2,795 > ttabel 1,985 dengan nilai probabilitas signifikansi 0,006 < α (0,05). Nilai thitung yang lebih besar dari ttabel dan probabilitas signifikansi yang lebih kecil dari nilai taraf signifikan menunjukkan bahwa varibel luas lahan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kopi rakyat. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan variabel luas lahan berpengaruh terhadap produktivitas kopi rakyat diterima. Setiap peningkatan 1satuan variabel luas lahan, sementara modal dan tenaga kerja dianggap tetap maka akan menyebabkan peningkatan produktivitas kopi rakyat sebesar 0,450

Hal ini menunjukkan bahwasanya hasil regresi variabel luas lahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kopi rakyat, dan dipertegas dengan teori Mubyarto, yang mengatakan bahwa lahan sebagai salah satu faktor produksi yang merupakan pabriknya hasil pertanian yang mempunyai kontribusi yang cukup besar terhadap usaha tani. Besar kecilnya produksi dari usaha tani antara lain dipengaruhi

oleh luas sempitnya lahan yang digunakan.111Lahan sempit sudah pasti kurang efisien dibanding lahan yang lebih luas. Semakin sempit lahan usaha, semakin tidak efisien usaha tani yang dilakukannya.

Data empiris penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata luas lahan yang dimiliki petani kopi berkisar antara 1 ha sampai 2 ha. Dalam hal ini, para petani di Kecamatan Silo dalam proses produksi kopi menggunakan lahan yang cukup luas, karena petani membeli lahan pada saat harga tanah masih relatif murah, dan menurut H. Imam Hanafi mengatakan, “Lahan yang luas yang dimiliki oleh petani kopi pada awal mulanya adalah lahan perhutani atau pemerintah yang diijinkan untuk dipakai dan diproduksi tapi lahan tersebut tidak untuk dimilikinya, pada saat itu kepemimpinan H. Abdur Rohman Wahid (Gusdur). Sehingga petani menggarap seluas mungkin lahan yang dijinkan oleh pemerintah”.112

Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa “Ada pengaruh signifikan antara luas lahan terhadap produktivitas kopi rakyat di Kecamatan Silo Kabupaten Jember secara parsial”. Semakin luas lahan yang dimiliki oleh petani kopi maka akan meningkatkan produktivitas kopi yang dihasilkan.

111Mubyarto, Pengantar Ekonomi Pertanian, 80

112H. Imam Hanafi, Penanggung Jawab Perkebunan Desa Silo, ”Wawancara”, Silo, 3 Juni 2019

c. Analisis tenaga kerja terhadap produktivitas kopi rakyat di Kecamatan Silo Kabupaten Jember

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa nilai thitung variabel tenaga kerja (X3) sebesar 4,961 > ttabel 1,985 dengan nilai probabilitas signifikansi 0,000 < α (0,05). Nilai thitung yang lebih besar dari ttabel dan probabilitas signifikansi yang lebih kecil dari nilai taraf signifikan menunjukkan bahwa variabel tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kopi rakyat. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan variabel tenaga kerja berpengaruh terhadap produktivitas kopi rakyat diterima. Setiap peningkatan 1 satuan variabel tenaga kerja, sementara modal dan luas lahan dianggap tetap maka akan menyebabkan peningkatan produktivitas kopi rakyat sebesar 0,109

Hal ini menunjukkan bahwasanya hasil regresi variabel luas lahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kopi rakyat, dan dipertegas dengan teori Cobb Douglas, yang menjelaskan fungsi produksi dimana tenaga kerja sebagai input yang bisa mempengaruhi output yakni produksi, jadi tenaga kerja sangat dibutuhkan dalam proses produksi, sehingga apabila tenaga kerja yang digunakan ditambah maka dapat meningkatkan hasil produksinya.

Data empiris dalam penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan tenaga kerja rata-rata berkisar 5-10 orang. Hal ini petani kopi rakyat di Kecamatan Silo sebagian besar tenaga kerja berasal dari keluarga petani sendiri yang terdiri atas suami, istri, dan anak-anaknya. Mereka

biasanya membantu menebar bibit, membersihkan lahan, memberikan pupuk, atau membantu memanen hasil perkebunan dan sebagainya.

Kadang kala petani membayar tenaga kerja tambahan dalam produksi kopinya.

Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa “Ada pengaruh secara parsial antara tenaga kerja terhadap produktivitas kopi rakyat di Kecamatan Silo Kabupaten Jember

2. Analisis Modal, Luas Lahan, dan Tenaga Kerja Terhadap Produktivitas Kopi Rakyat di Kecamatan Silo Kabupaten Jember Secara Simultan

Berdasarkan hasil Uji F (simultan) di atas, didapatkan nilai signifikansi F tabel sebesar 0,000 dengan F hitung sebesar 568,526. Karena signifikansi F < 0,05 (0,000 < 0,05) dan F hitung > F tabel (568,526 > 2,70), maka Ha diterima dan H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel modal, luas lahan, dan tenaga kerja berpengaruh secara simultan terhadap produktivitas kopi rakyat di Kecamatan Silo Kabupaten Jember.

Dalam penelitian ini menunjukkan secara bersama-sama modal, luas lahan, dan tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kopi rakyat di Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Dian Kartikasari.

Adapun besar pengaruh dari variabel modal, luas lahan, dan tenaga kerja terhadap produktivitas kopi rakyat di Kecamatan Silo Kabupaten Jember cukup besar, yaitu sebesar 94,7%. Sedangkan sisanya sebesar 5,3 %

(100% - 94,7% = 5,3%) dijelaskan oleh variabel lain di luar model atau yang tidak dijelaskan di dalam penelitian ini. Didalam produksi pertanian, faktor produksi memang menentukan besar kecilnya produktivitas yang akan diperoleh. Untuk menghasilkan produktivitas yang optimal maka penggunaan faktor produksi tersebut dapat digabungkan.

Dari ketiga variabel yang dikaji, pengaruh paling dominan terhadap produktivitas kopi rakyat di Kecamatan Silo adalah variabel luas lahan sebesar 0,450 hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa lahan sebagai salah satu faktor produksi yang merupakan pabriknya hasil pertanian yang mempunyai kontribusi yang cukup besar terhadap usaha tani.

Besar kecilnya produksi dari usaha tani antara lain dipengaruhi oleh luas sempitnya lahan yang digunakan.113 Sedangkan yang memberikan pengaruh paling kecil terhadap hasil produktivitas kopi rakyat adalah variabel modal sebesar 0,026

Bentuk pengaruh antara modal, luas lahan, dan tenaga kerja terhadap produktivitas kopi rakyat di Kecamatan Silo Kabupaten Jember adalah berpengaruh positif dan signifikan yang ditunjukkan dari koefisien regresi maupun koefisien korelasi yang bertanda positif. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa jika variabel modal, luas lahan, dan tenaga kerja ditingkatkan maka produktivitas kopi rakyat juga akan semakin meningkat artinya produktivitas akan bertambah atau naik. Dan sebaliknya, jika

113Mubyarto, Pengantar Ekonomi Pertanian, 80

variabel modal, luas lahan, dan tenaga kerja menurun maka prduktivitas kopi rakyat juga akan semakin menurun.

BAB IV

Dokumen terkait