BAB I : PENDAHULUAN
BAB 4 : PRESENTASI DAN ANALISIS DATA
4.3. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah koefisien
korelasi yang didapatkan signifikan pada taraf yang ditentukan atau tidak. Dalam
menghitung koefisien korelasi, peneliti menggunakan koefisien korelasi Product
Moment. Hal ini dikarenakan data-data yang diperoleh adalah data yang bersifat
interval, berdistribusi normal serta memiliki varian yang sama. Pengolahan data
dilakukan dengan menggunakan SPSS 5.0 for Windows. Hasil uji hipotesis dapat
dilihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis
Kepercayaan
Dri Kemandirian Kepercayaan Dri Pearson
Correlation 1 .481(**) Sig. (2-tailed) .002 N 40 40 Kemandirian Pearson Correlation .481(**) 1 Sig. (2-tailed) .002 N 40 40
Dalam hal ini, peneliti menggunakan taraf signifikansi 0,05 (5%), dengan
jumlah sampel 40 orang. Nilai r dalam tabel Pruduct Moment, dengan sampel 40
dan taraf signifikansi 0,05 (5%), menunjukkan nilai r tabel = 0,304.
Hasil yang diperoleh yaitu r hitung(0,481) > r tabel (0,304). Berdasarkan
hasil yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan dapat
disimpulkan bahwa koefisien korelasi kepecayaan diri dengan kemandirian
adalah signifikan. Ini berarti bahwa ada hubungan antara kepercayaan diri dengan
kemandirian santri Pesantren Sekolah Daarul Qur’an Internasional Bandung.
Adanya hubungan antara kedua variabel itu searah. Artinya, peningkatan satu
variabel akan diikuti oleh peningkatan variabel lain, sehingga semakin tinggi
kepercayaan diri pada santri maka akan semakin tinggi pula tingkat
kemandiriannya. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah kepercayaan diri santri
maka akan semakin rendah pula kemandiriannya.
KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan penulis, maka dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepercayaan diri dengan
kemandirian santri Pesantren Tahfizh Sekolah Daarul Qur’an Internasional
Bandung yang ditandai dengan nilai r hitung sebesar 0,481 yang lebih besar dari r
tabel sebesar 0,304. Artinya semakin tinggi tingkat kepercayaan diri santri maka
semakin tinggi pula kemandiriannya, begitu pula sebaliknya, semakin rendah
kepercayaan diri maka semakin rendah pula kemandiriannya.
5.2 Diskusi
Dari hasil penelitian ini telah didapatkan bahwa hubungan yang signifikan
antara kepercayaan diri dengan kemandirian santri Pesantren Sekolah Daarul
Qur’an Internasional Bandung.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Gilmore (1974) yang menyatakan
kemandirian didukung dan dilaksanakan dengan rasa percaya diri yang kuat,
karena tanpa itu semua tindakan dan keputusan akan dilaksanakan dengan
keragu-raguan. Gilmore (1974) menyatakan bahwa kemandirian adalah aspek
kepribadian yang harus dicapai dalam diri individu untuk menghadapi tantangan
dan mencapai kesuksesan hidup yang ditunjukkan dengan sikap bebas untuk
berpendapat, bertanggung jawab, memiliki pertimbangan, merasa aman ketika
berbeda dengan orang lain dan kreativitas.
Hal tersebut senada dengan Rogers (dalam Koswara, 1989) bahwa pada
orang yang memiliki kemandirian, terdapat kepercayaan diri untuk menghadapi
masalah-masalah tanpa bantuan orang lain. Ia akan berusaha keras untuk
mengatasi persoalan-persoalan dalam hidupnya.
Individu yang memiliki kemandirian memiliki ciri-ciri yang khas, seperti
memiliki kebebasan untuk berpendapat, penuh percaya diri, tanggung jawab,
memiliki pertimbangan dalam menghadapi masalah atau keputusan, merasa aman
dikala berbeda dengan orang lain, memiliki inisiatif dan kreatif, dan berusaha atas
dasar kemampuannya dalam mengatasi masalah-masalah tanpa bantuan orang
lain.
Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hamdan
(2004) tentang kepercayaan diri dengan motivasi berprestasi pada siswa SMUN I
Setu Bekasi yang menyatakan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan
antara kepercayaan diri dengan motivasi berprestasi pada siswa SMUN I Setu
Bekasi, Peneliti menyimpulkan apabila kepercayaan diri semakin tinggi maka
akan semakin tinggi pula motivasi berprestasi dari siswa SMUN I Setu Bekasi dan
sebaliknya.
Dengan demikian diharapkan remaja mampu dan mencapai kedewasaan
dengan kemandirian disertai kepercayaan diri, tanggung jawab, dan kemampuan
untuk menghadapi kehidupan, mampu mengembangkan hati nurani, moralitas,
dan mengintegrasikan pertumbuhan badannya dalam kepribadiannya, mampu
menentukan peran dan fungsi seksualnya yang adekuat dalam kebudayaan
tempatnya berada serta mampu memecahkan masalah dan persoalan hidupnya
tanpa bantuan, pengaruh, dan pengawasan dari orang lain.
5.3 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini masih terdapat beberapa
kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu diharapkan bagi para peneliti
selanjutnya yang akan melakukan penelitian dengan tema yang sama disarankan
untuk dapat menutupi kekurangan dan kelemahan dalam penelitian ini. berikut ini
beberapa hal yang dapat dipertimbangkan sebagai saran praktis dan teoritis :
5.3.1 Saran Teoritis
1. Agar dapat benar-benar mewakili populasi, diperlukan jumlah subyek yang
lebih banyak lagi dengan pengambilan sampel yang lebih luas.
2. Pemilihan subyek penelitian hendaknya tidak hanya satu pesantren saja
namun lebih dari satu pesantren sehingga lebih dapat mengetahui hubungan
antara kepercayaan diri dengan kemandirian.
3. Pemilihan variabel penelitian dapat beragam lagi seperti kepercayaan diri
dengan kreativitas, konsep diri, pola asuh, prestasi belajar, pengambilan
keputusan dan lain-lain sehingga dapat memperkaya informasi mengenai
5.3.2 Saran Praktis
1. Kepada pimpinan pesantren disarankan untuk memiliki komitmen tinggi
dalam menumbuhkan dan meningkatkan kepribadian santri yang ideal,
khususnya kepercayaan diri dan kemandirian pada santrinya, agar santri tidak
tergantung pada keberadaan office boy dan office girl serta pembimbing
diharapkan pimpinan pesantren dapat mengalih fungsikan office boy dan
office girl menjadi petugas dapur atau loundrey, dan pembimbing menjadi
staf pengajar di sekolah. Sehingga santri dapat mandiri dan SDM dapat
diefektifkan.
2. Kepada sekolah diharapkan agar tidak hanya terfokus pada pencapaian target
akademik santri saja, tetapi akan lebih baik apabila dapat menambah kegiatan
ekstrakurikuler atau kegiatan lainnya yang menarik sesuai dengan minat dan
bakat santri. Kegiatan tersebut merupakan wadah bagi santri untuk belajar
tentang kepercayaan diri dan kemandirian sehingga pada akhirnya tercapai
sikap kemandirian yang tinggi dikalangan santri.
3. Kepada para guru/ustadz-ustadzah dan orang tua diharapkan mampu
memupuk rasa kepercayaan diri pada anak secara dini dengan memberikan
latihan berupa pemberian tugas tanpa bantuan, dan tentunya saja
tugas-tugas tersebut. disesuaikan dengan usia dan kemampuan anak. Agar suatu
saat ketika anak mencapai usia remaja diharapkan mampu mengatasi
persoalan-persoalan hidupnya dengan penuh percaya diri yang pada akhirnya
4. Kepada guru BK diharapkan dapat memaksimalkan fungsinya dengan
memberikan layanan bimbingan, khususnya bimbingan pribadi dan sosial
secara intensif agar para santri dapat memantapkan kepribadiannya terutama
dalam hal kemandirian. Dan mengusulkan kepada pimpinan pesantren untuk
menyediakan ruangan khusus bimbingan dan konseling sehingga santri dapat
dengan nyaman mengungkapkan masalah-masalahnya, sehingga fungsi
bimbingan dan konseling menjadi lebih efektif.
5. kepada santri-santri di pesantren diharapkan dapat meningkatkan
kepercayaan dirinya dengan ikut aktif dalam kegiatan-kegiatan yang telah
diprogramkan oleh pesantren atau sekolah yang merupakan wadah bagi santri
untuk belajar tentang kepercayaan diri dan kemandirian. Diharapkan dengan
semakin tingginya kepercayaan diri maka akan semakin tinggi pula
Agustian, Ginanjar, A. (2005). ESQ. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual. Jakarta: Arga.
Angelis, Barabara, De. (1995). Confidence : Percaya Diri Sumber Sukses Dan Kemandirian. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta: Rieneka Cipta.
Azwar, S. (2003). Reabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
_______. (2008). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Calvin, Hall dan Lindzey. (1993). Teori-Teori Psikodinamik. Jakarta: Kanisius.
Chaplin, J.P. (2008). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Covey, R. Stephen. (1997). The 7 Habits Of Highly Effective People, (7 Kebiasaan Manusia Yang Sangat Efektif). Jakarta: Binarupa Aksara.
Daradjat, Z. (1994). RemajaHarapan dan Tantangan. Jakarta: CV. Ruhama.
Gilmore J.V. (1974). The Pruductive Personality. San Francisco: Allian Publishing Company.
Guildford. (1959). Personalit. New York: Mc. Graw Hill. .
Gunarsa, Julia, S., dan Gunarsa, S. (2008). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Hamdan. (2004). Hubungan antara Kepercayaan diri dengan Motivasi Berprestasi Pada Siswa SMUN I Setu Bekasi. Skripsi Fakultas Psikologi Gunadarma Jakarta.
Hasan, dkk. (1990). Kamus Istilah Psikologi. Jakarta: Pusat pengembangan Bahasa, DepDikBud.
Hurlock B. Elisabeth. (1980). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Alih bahasa Istiwidayanti dan Soedjarwo Jakarta: Erlangga.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. (2008). Tim Penyusun Kamus. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta: Erlangga.
Lindenfield, Gael. (1997). Pedoman Bagi Orang Tua, Mendidik Anak Agar Percaya Diri. Jakarta: Arcan.
LN, Syamsu, Y. (2005). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
L, Zulkifli. (2003). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Monks, F.J., Knoers, A.M.P, Siti Rahayu Haditono. (2006). Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: UGM Press.
Muhammad, S. (2008). Patriotisme, Nasionalisme dan Kemandirian Santri. Jakarta: http://www.pmii-komfeis.or.id/artikel.html.
Mu’tadin, Z. (2002). Kemandirian sebagai suatu Kebutuhan Psikologis Remaja. Jakarta: team.e-psikologi.com.http://www. e-psikologi.com.
Nashori,. 1999. Psikologika: Jurnal Psikologi. No. 6 tahun III, Yogyakarta: UGM.
Nurhayati, Y. (2002). Perbedaan Konsep Diri dan Kemandirian antara Laki-laki dan Perempuan. Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Qomar, M. (2005). Pesantren dan Transformasi Metodologi menuju Demokrasasi Institusi,Jakarta: Erlangga.
Rini, F, Jacinta. 2002. Artikel : Memupuk Rasa Percaya Diri. Jakarta: team.e-psikologi.com.http://www. e-psikologi.com.
Rakhmat, J. (2008). Psikologi Komunikasi, Edisi Revisi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Santrock, Jhon W. (2002). Life Spand Development, alih bahasa Juda Damanik dan Achmad Chusairi, Jakarta: Erlangga.
Usnah. (2002). Hubungan antara Penggunaan Jilbab dengan Kepercayaan Diri Remaja. Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Zarkasyi, Abdullah, S. (2005). Gontor dan Pambaharuan Pendidikan Pesantren. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
INFORM CONSENT
Assalaamu’alaikum waraahmatullaahi wabarakaatuh.
Saya mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat ini sedang mencari data tentang
“Hubungan Kepercayaan diri dengan Kemandirian Santri Pesantren Tahfizh Sekolah Daarul Qur’an Internasional Bandung”. Data tersebut diperlukaan guna pemenuhan tugas akhir (Skripsi).
Saya mohon kesediaan rekan-rekan untuk menjadi responden dalam pengumpulan data ini. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih banyak kepada rekan yang bersedia menjadi responden, dan bagi rekan-rekan yang bersedia saya harapkan untuk menuliskan persyaratan kesediaan pada bagian berikut ini :
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Inisial : ………
Usia/Jenis Kelamin : ……….L/P
Sekolah/Kelas : SMP/SMA/ ……….. Menyatakan bahwa :
1. Saya bersedia menjadi responden dalam pengumpulan data ini 2. Data saya dijamin kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk
kepentingan pengumpulan data untuk tugas akhir dalam mencapai gelar kesarjanaan.
Wassalaamu’alaikum waraahmatullaahi wabarakaatuh.
INSTRUMENT TRY OUT
Petunjuk pengisian
Di bawah ini, terdapat sejumlah pernyataan yang berkaitan dengan
“Hubungan Kepercayaan diri dengan Kemandirian Santri Pesantren
Sekolah Daarul Qur’an Internasional Bandung”. Anda diminta untuk
memberi tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai dengan diri anda. Di bawah ini terdapat 4 (empat) alternatif jawaban, yaitu :
SS : Sangat setuju
S : Setuju
TS : Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju Contoh Pengisian :
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1 Saya tidak mudah percaya pada orang lain X
2 Saya sering merasa cemas bila diajak bicara X
Tidak ada jawaban yang dianggap salah. Semua jawaban adalah benar, selama menggambarkan pribadimu yang sebenarnya.
A. SKALA KEPERCAYAAN DIRI
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1 Saya dapat merapikan kamar dan barang-barang saya sendiri tanpa bantuan orang lain 2 Saya merasa banyak teman-teman saya
yang menolak untuk sekelompok dengan saya
3 Saya malas untuk mengikuti kerja bakti yang diadakan oleh sekolah/pesantren
4 Saya senang menjenguk teman dan guru yang sakit atau tertimpa musibah
5 Saya dapat menerima kelebihan dan kekurangan yang saya miliki
6 Saya canggung bila harus bepergian seorang diri
7 Saya merasa tidak memiliki kemampuan yang bisa dibanggakan
8 Saya merasa banyak orang yang tidak menyukai saya
9 Saya termasuk orang yang tegas dalam mengambil sikap
10 Saya tidak yakin dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepada saya
11 Saya sering melanggar peraturan sekolah/ pesantren untuk mendapat perhatian dari orang tua dan guru
12 Saya senang bertemu dengan orang baru 13 Saya merasa cemas untuk bertanya kepada
orang baru tentang hal-hal yang tidak saya mengerti/ketahui
14 Saya berusaha bertingkah laku sewajarnya terhadap teman-teman yang mendekati saya 15 Saya selalu optimis walaupun saya
mengalami kegagalan
16 Saya termasuk siswa yang aktif mengisi madding pesantren/sekolah
17 Saya bangga dengan kemampuan yang saya miliki
18 Saya sering memanfaatkan waktu luang yang ada dengan bermain game, gangguin teman ataupun perbuatan lain yang tidak bermanfaat
19 Saya adalah orang yang mudah menyerah bila menghadapi kesulitan
20 Saya senang berpenampilan apa adanya dan tidak berlebihan
21 Saya tidak suka menyisihkan sebagian uang jajan saya untuk orang lain atau untuk membantu kegiatan sekolah/pesantren
22 Saya mudah memaafkan orang lain yang menyakiti atau mengecewakan saya
23 Saya merasa cemas bila berbicara di depan orang banyak
24 Saya mudah putus asa bila mengalami kegagalan
25 Saya dapat memanfaatkan waktu luang dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat 26 Saya merasa ide-ide atau pendapat saya
banyak diterima oleh teman-teman saya
27 Saya selalu membutuhkan nasehat dan dorongan dari teman-teman untuk dapat memecahkan masalah saya
28 Saya sulit menerima maaf orang lain yang menyakiti atau mengecewakan saya
29 Saya merasa bosan bila mendengarkan teman curhat tentang masalahnya
30 Saya selalu tenang dalam menghadapi segala kesulitan dan masalah yang menimpa saya
31 Saya merasa tidak memiliki kemampuan yang bisa dibanggakan
32 Saya aktif mengikuti kegiatan organisasi yang diadakan di dalam maupun di luar sekolah/pesantren
33 Saya tidak bisa menerima perbedaan pendapat yang terjadi antara saya dengan teman-teman
34 Saya suka meminta bantuan orang lain untuk mengerjakan tugas saya, meskipun tugas itu dapat saya lakukan sendiri
35 Saya dapat bekerja sama dengan siapa saja tanpa membeda-bedakan teman
36 Saya selalu menghargai perbedaan pendapat yang terjadi antara saya dengan teman-teman
37 Saya yakin kelak akan jadi orang sukses 38 Saya lebih senang menjadi penonton saja
dari pada terlibat aktif dalam sebuah kegiatan
39 Saya selalu merencanakan segala sesuatunya sebelum melakukan aktivitas
40 Saya sering merasa gugup bila berceramah di depan teman-teman
41 Saya yakin mampu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kepada saya dengan baik 42 Saya dapat mengambilan keputusan sendiri 43 Saya belajar bila ada PR atau ujian saja 44 Saya tidak yakin kesuksesan akan berpihak
45 Saya merasa banyak teman-teman saya yang curhat dan meminta pendapat saya 46 Saya selalu tepat waktu dalam mengerjakan
dan mengumpulkan tugas
47 Saya sulit beradaptasi dengan teman baru dan lingkungan baru
48 Saya tidak suka bertukar pikiran dengan orang lain
49 Saya tidak suka pekerjaan saya dikerjakan oleh orang lain
50 Saya senang berpenampilan yang mencolok/berbeda dengan santri lain untuk mencari perhatian teman dan lingkungan 51 Saya merasa membantu orang lain itu
membuang-buang waktu, uang dan tenaga 52 Saya merasa tidak tenang berada di antara
orang-orang baru
53 Saya merasa teman-teman pesantren menyukai saya
54 Saya senang membantu orang lain dalam segala aktivitas
55 Saya merasa takut menjalin persahabatan dengan orang yang baru saya kenal
56 Saya senang meluangkan waktu untuk membantu menjelaskan pelajaran yang tidak dimengerti oleh teman-teman saya
57 Saya lebih senang berada di kamar daripada mengikuti kegiatan
58 Saya cukup tenang dalam mengemukakan pendapat di depan orang banyak
59 Saya mudah bergaul dengan siapa saja meskipun berbeda kelas ataupun sekolah/pesantren
60 Saya adalah orang yang mandiri
B. SKALA KEMANDIRIAN
NO PERNYATAAN SS S tTS STS
1 Saya senang memberikan kritik dan saran untuk kemajuan sekolah/pesantren
2 Saya sering meminta pendapat teman sebelum mengikuti kegiatan di sekolah/pesantren
3 Saya berusaha menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepada saya dengan baik 4 Saya bingung bila dihadapkan dengan
sebuah masalah/persoalan
5 Saya mudah dipengaruhi oleh teman-teman untuk melakukan tindakan negative
6 Saya selalu bertanggung jawab atas pilihan hidup yang saya ambil
7 Saya selalu diam pada saat diskusi berlangsung
8 Saya selalu datang terlambat dalam segala aktivitas sekolah/pesantren
9 Saya selalu terlambat mengumpulkan tugas-tugas saya
10 Saya senang menerima contekan pada saat ujian berlangsung
11 Saya tidak akan mengikuti pendapat orang banyak, jika pendapat itu tidak sesuai dengan hati nurani saya
12 Saya malas melaksanakan jadwal piket saya
13 Saya merasa tidak mampu memberikan nasihat pada teman yang sedang memiliki masalah
14 Saya mudah tergoda oleh rayuan teman untuk meluangkan waktu dengan santai-santai dan bermain
15 Menurut saya tidak perlu
mempertimbangkan setiap keputusan yang akan ambil diambil karena buang-buang waktu
16 Saya mampu mempertimbangkan dan penilai pendapat orang lain dalam mengambil keputusan
17 Saya selalu melakukan sesuatu tanpa paksaan dari orang lain
18 Saya selalu punya ide-ide segar untuk menghidupkan kegiatan organisasi pesantren
19 Saya sering ragu dengan apa yang saya putuskan dan lakukan
20 Saya malas memberikan pendapat pada saat pelajaran yang tidak saya suka
21 Saya dapat membuat keputusan dengan sangat cepat
22 Saya siap menerima konsekuensi bila saya melanggar peraturan sekolah/pesantren
23 Saya memilih untuk berpenampilan sederhana di setiap acara yang diadakan oleh sekolah/ pesantren
24 Saya akan mempertahankan pendapat yang saya anggap benar meskipun orang lain tidak setuju
25 Saya tidak pernah membuat catatan kecil yang mengingatkan saya untuk mengerjakan tugas sehingga saya lalai mengerjakannya
26 Saya merasa nyaman dengan penampilan dan gaya sesuai pilihan orang tua
27 Saya takut bila harus menanggung akibat atas perbuatan yang saya lakukan
28 Saya enggan mencoba hal-hal yang baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya 29 Saya akan minta dijemput oleh orang tua
jika melakukan kesalahan disekolah/pesantren
30 Saya selalu menelpon orang tua untuk bertanya ekskul apa yang boleh diikuti
31 Saya selalu datang tepat waktu di sekolah/ pesantren setelah perpulangan
32 Saya mampu menghidupkan suasana kelas
yang membosankan menjadi menyenangkan
33 Saya merasa nyaman dengan penampilan saya saat ini, karena penampilan ini pilihan saya
34 Saya tidak mudah menerima pendapat orang jika tidak disertai dengan alasan-alasan yang kuat
35 Saya senang mencoba hal-hal yang baru 36 Saya tidak akan mengakui kesalahan yang
saya lakukan karena menurut saya itu adalah perbuatan bodoh
37 Saya takut dijauhi oleh teman-teman jika berbeda pendapat dengan mereka
38 saya mampu membuat dan mengajarkan kreativitas yang dapat menambah keahlian teman-teman di sekolah/pesantren
39 Saya mudah menerima saran dan pendapat dari orang lain
40 Saya mampu membedakan antara masalah yang ringan dan yang berat
41 Saya selalu mempunyai alternatif jawaban atas sebuah pertanyaan
42 saya berani minta maaf jika melakukan kesalahan
43 Saya selalu menunda-nunda tugas yang diberikan kepada saya
44 Saya tidak suka bekerja sama pada saat mengerjakan ujian
45 Saya senang jika dapat memutuskan segala sesuatunya sendiri
46 Menurut saya ide-ide saya selalu monoton (itu-itu saja)
47 Saya berani menanggung resiko atas setiap perbuatan yang saya lakukan
48 Saya senang jika orang tua memberikan kebebasan untuk memutuskan sesuatu 49 Saya tidak dapat membedakan mana yang
penting dan tidak penting
50 Saya berani melakukan sesuatu yang orang lain belum pernah lakukan
51 Saya takut bila mencoba hal-hal yang baru 52 Saya senang jika diberi kebebasan untuk
memilih kegiatan ekskul yang saya suka 53 Saya selalu meminta pendapat orang lain
pada saat menghadapi masalah
54 Saya berusaha menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepada saya dengan baik 55 Saya mampu membedakan mana yang
benar dan salah
56 Saya akan pura-pura sakit bila melakukan kesalahan sehingga terlepas dari tanggung jawab
57 Saya tidak bisa mempertahankan pendapat saya walaupun menurut saya pendapat itu benar
58 Menurut saya semua pendapat orang lain adalah benar dan tidak perlu dipertimbangkan
59 Saya selalu berusaha membuat tugas-tugas saya menjadi tugas-tugas yang terbaik diantara teman-teman saya
60 Saya selalu tidak yakin dengan pendapat saya sendiri
61 Saya selalu menggunakan waktu dan uang saya untuk hal-hal yang bermanfaat
62 Saya akan mengatakan tidak pada teman saya yang menawarkan contekan
63 Setiap PR yang diberikan guru selalu dapat saya kerjakan dengan baik
64 Pada saat diskusi di kelas saya selalu memberikan pendapat
65 Saya selalu mengikuti penampilan dan gaya teman-teman di sekolah agar tidak dicemoohkan
66 Saya selalu memberikan saran kepada teman-teman yang curhat kepada saya
67 Saya selalu mempertimbangkan
keuntungan dan kerugian dari keputusan yang saya ambil
68 Saya dapat menentukan sendiri kursus/les yang saya akan ambil
69 Saya merasa semua mata menilai saya aneh jika saya berbeda pendapat
70 Saya tidak mudah menerima ide dari siapapun
Sebelum dikembalikan, mohon diperiksa kembali. Terima Kasih
INSTRUMENT PENELITIAN
Petunjuk pengisian
Di bawah ini, terdapat sejumlah pernyataan yang berkaitan dengan
“Hubungan Kepercayaan diri dengan Kemandirian Santri Pesantren
Sekolah Daarul Qur’an Internasional Bandung”. Anda diminta untuk