HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.3. Analisis dan Uji Hipotesis
4.3.4. Uji Hipotesis Secara Parsial
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas Jumlah Perusahaan Industri Manufaktur (X1), Kredit Modal Kerja (X2), Jumlah Tenaga Kerja (X3), dan Pertumbuhan Ekonomi (X4) berpengaruh secara simultan dan nyata terhadap Pendapatan Industri
Manufaktur di Kota Surabaya (Y) secara parsial atau individu. Hasil analisis tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 12 : Hasil Analisis Variabel Jumlah Perusahaan Industri Manufaktur (X1), Kredit Modal Kerja (X2), Jumlah Tenaga Kerja (X3) dan Pertumbuhan Ekonomi (X4) terhadap Pendapatan Industri Manufaktur (Y) Variabel Koefesien
Regresi
Standart Error
t hitung t tabel Partial r 2 Partial Jumlah Perusahaan Industri
Manufaktur (X1)
- 10036187,2 6829169 - 1,470 2,228 - 0,318 0,177
Kredit Modal Kerja (X2) 507,219 111.154 4,548 2,228 0,460 0,674
Jumlah Tenaga Kerja (X3) 2658,110 35132.371 0,076 2,228 - 0,588 0,000
Pertumbuhan Ekonomi (X4) - 347924520 1E+008 - 2,432 2,228 0,407 0,372
Sumber : Lampiran 3.
Selanjutnya untuk melihat ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel terhadap variabel terikatnya, dapat dianalisa melalui uji t dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Uji secara parsial pengaruh antara Jumlah Perusahaan Industri
Manufaktur (X1) terhadap Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya (Y).
Langkah-langkah pengujian :
i. Ho : 1 = 0 (tidak ada pengaruh) Hi : 1 0 (ada pengaruh)
iii. t tabel = 2,228 iv. t hitung = ) (β Se β 1 1 = -10036187,2 6829169 = -1,470
v. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis :
a. Apabila t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak, yang artinya secara parsial tidak ada pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat.
b. Apabila t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima, yang artinya secara parsial variabel bebas ada pengaruh dengan variabel terikat.
vi. Daerah Pengujian
Gambar 11 : Kurva Distribusi Hasil Analisis Secara Parsial Faktor Jumlah PerusahaanIndustri Manufaktur (X1) Terhadap Pendapatan Industri Manufaktur Di Kota Surabaya (Y)
Sumber : Lampiran 3 dan Lampiran 5.
2,262 -2,228
Daerah Penerimaan Ho
Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho
Setelah diketahui hasil perhitungan secara parsial diperoleh t hitung = -1,470 < t tabel = 2,228 maka Ho diterima dan Hi ditolak, sehingga kesimpulannya secara parsial variabel Jumlah Perusahaan Industri Manufaktur (X1) tidak berpengaruh secara nyata terhadap Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya (Y).
Nilai r2 parsial untuk variabel Jumlah Perusahaan Industri
Manufaktur (X1) sebesar 0,177 yang artinya bahwa Jumlah
Perusahaan Industri Manufaktur (X1) secara parsial hanya mampu menjelaskan variabel terikat Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya (Y) sebesar 17,7 %, sedangkan sisanya 82,3 % tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut.
b. Uji secara parsial pengaruh antara Kredit Modal Kerja (X2)
terhadap Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya (Y). Langkah-langkah pengujian :
i. Ho : 2 = 0 (tidak ada pengaruh) Hi : 2 0 (ada pengaruh)
ii. Tingkat Signifikan (/2) = 0,05/2 = 0,025 dengan derajat bebas (degree of freedom /df) = (n-k-1) = 15 – 4 – 1 = 10 iii. t tabel (/2 = 0,025) = 2,228
iv. t hitung = 2
Se (2)
= 507,219 111.154
= 4,548
v. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis :
a. Apabila t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak, yang artinya secara parsial tidak ada pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat.
b. Apabila t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima, yang artinya secara parsial variabel bebas ada pengaruh dengan variabel terikat.
vi. Daerah Pengujian
Gambar 12 : Kurva Distribusi Hasil Analisis Secara Parsial Kredit Modal Kerja (X2) Terhadap Pendapatan Industri Manufaktur Di KotaSurabaya (Y)
Sumber : Lampiran 3 dan Lampiran 5.
2,262 -2,228
Daerah Penerimaan Ho
Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho
Setelah diketahui hasil perhitungan secara parsial diperoleh t hitung = 4,548 > t tabel = 2,228 maka Ho ditolak dan Hi diterima, sehingga kesimpulannya secara parsial variabel Kredit Modal Kerja (X2) berpengaruh secara nyata terhadap Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya (Y).
Nilai r2 parsial untuk variabel Kredit Modal Kerja (X2) sebesar 0,674 yang artinya bahwa Kredit Modal Kerja (X2) secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya (Y) sebesar 67,4 %, sedangkan sisanya 32,6 % tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut.
c. Uji secara parsial pengaruh antara Jumlah Tenaga Kerja (X3)
terhadap Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya (Y). Langkah-langkah pengujian :
i. Ho : 3 = 0 (tidak ada pengaruh) Hi : 3 0 (ada pengaruh)
ii. Tingkat Signifikan (/2) = 0,05/2 = 0,025 dengan derajat bebas (degree of freedom /df) = (n-k-1) = 15 – 4 – 1 = 10 iii t tabel (/2 = 0,025) = 2,228 iv. t hitung = 3 Se (3) = 2658,110 35132.371 = 0,076
v. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis :
a. Apabila t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak, yang artinya secara parsial tidak ada pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat.
b. Apabila t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima, yang artinya secara parsial variabel bebas ada pengaruh dengan variabel terikat.
vi. Daerah Pengujian
Gambar 13 : Kurva Distribusi Hasil Analisis Secara Parsial Faktor Jumlah Tenaga Kerja (X3) Terhadap Pendapatan Industri Manufaktur Di Kota Surabaya (Y)
Sumber : Lampiran 3 dan Lampiran 5.
Setelah diketahui hasil perhitungan secara parsial diperoleh t hitung = 0,076 < t tabel = 2,228 maka Ho diterima dan Hi ditolak, sehingga kesimpulannya secara parsial variabel Jumlah Tenaga Kerja (X3) tidak berpengaruh secara nyata terhadap Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya (Y).
2,262 -2,228
Daerah Penerimaan Ho
Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho
Nilai r2 parsial untuk variabel Jumlah Tenaga Kerja (X3) sebesar 0,000 yang artinya bahwa Jumlah Tenaga Kerja (X3) secara parsial hanya mampu menjelaskan variabel terikat Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya (Y) sebesar 00,0 %, sedangkan sisanya 100,0 % tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut.
c. Uji secara parsial pengaruh antara Pertumbuhan Ekonomi (X4)
terhadap Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya (Y)
Langkah-langkah pengujian :
i. Ho : 4 = 0 (tidak ada pengaruh) Hi : 4 0 (ada pengaruh)
ii. Tingkat Signifikan (/2) = 0,05/2 = 0,025 dengan derajat bebas (degree of freedom /df) = (n-k-1) = 15 – 4 – 1 = 10 iii. t tabel (/2 = 0,025) = 2,228 iv. t hitung = 4 Se (4) = - 347924520 1E+008 = - 2,432
v. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis :
a. Apabila t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak, yang artinya secara parsial tidak ada pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat.
b. Apabila t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima, yang artinya secara parsial variabel bebas ada pengaruh dengan variabel terikat.
vi. Daerah Pengujian
Gambar 14 : Kurva Distribusi Hasil Analisis Secara Parsial Faktor Pertumbuhan Ekonomi (X4) Terhadap Pendapatan Industri Manufaktur Di KotaSurabaya (Y)
Sumber : lampiran 3 dan Lampiran 5.
Setelah diketahui hasil perhitungan secara parsial diperoleh t hitung = -2,432 > t tabel = -2,228 maka Ho ditolak dan Hi diterima, sehingga kesimpulannya secara parsial variabel Pertumbuhan Ekonomi (X4) berpengaruh secara nyata terhadap Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya (Y).
Nilai r2 parsial untuk variabel Pertumbuhan Ekonomi (X4) sebesar 0,372 yang artinya bahwa Pertumbuhan Ekonomi (X4) secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya (Y) sebesar 37,2 %, sedangkan sisanya 62,8 % tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut.
2,262 -2,228
Daerah Penerimaan Ho
Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho
Berdasarkan hasil pendugaan parameter regresi linier berganda, maka dapat diketahui bahwa nilai r2 parsial untuk variabel Jumlah Perusahaan Industri Manufaktur (X1) sebesar 0,177. Nilai r2 parsial untuk variabel Kredit Modal Kerja (X2) sebesar 0,674. Nilai r2 parsial untuk variabel Jumlah Tenaga Kerja (X3) sebesar 0,000, dan nilai r2 parsial untuk variabel Pertumbuhan Ekonomi (X4) sebesar 0,372.
Sedangkan variabel yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya adalah variabel Kredit Modal Kerja (X2), hal ini dapat dilihat dari besarnya koefisien determinasi parsial sebesar 0,674 atau 67,4 %.
Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa Kredit Modal Kerja yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya adalah benar atau tepat.
4.3.5. Pembahasan
Dengan melihat hasil regresi yang didapat maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa untuk Pendapatan Industri Manufaktur di kota Surabaya :
1. Jumlah Perusahaan Industri Manufaktur (X1)
Jumlah Perusahaan Industri Manufaktur tidak berpengaruh secara nyata terhadap Pendapatan Industri Manufaktur di kota Surabaya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil analisis yang telah dilakukan tidak sesuai dengan hipotesis yang dibuat. Hal ini
disebabakan karena adanya produk sejenis yang berasal dari luar negeri, atau dapat dikatakan karena adanya produk impor yang kualitas dan harga yang jauh lebih baik dan murah dibandingkan dengan produk dari dalam negeri sehingga meskipun jumlah perusahaan manufaktur meningkat tidak akan mempengaruhi atau menyebabkan pendapatan industri manufaktur di Kota Surabaya meningkat.
2. Kredit Modal Kerja (X2)
Kredit Modal Kerja berpengaruh nyata (signifikan) terhadap Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil analisis yang telah dilakukan sesuai dengan hipotesis yang dibuat.
3. Jumlah Tenaga Kerja (X3)
Jumlah Tenaga Kerja tidak berpengaruh secara nyata terhadap Pendapatan Industri Manufaktur di kota Surabaya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil analisis yang telah dilakukan tidak sesuai dengan hipotesis yang dibuat. Hal ini disebabakan karena tingginya harga bahan baku produksi sehingga menyebabkan biaya produksi membengkak. Akibatnya industri manufaktur harus menurunkan jumlah produksinya, sehingga hasil produk yang dihasilkan juga ikut menurun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kenaikan tenaga kerja tidak akan mempengaruhi pendapatan industri manufaktur di Kota Surabaya.
4. Pertumbuhan Ekonomi (X4)
Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh nyata (signifikan) terhadap Pendapatan Industri Manufaktur di Kota Surabaya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil analisis yang telah dilakukan sesuai dengan hipotesis yang dibuat.
BAB V