• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2. Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) pada Regresi yang Kedua

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen (CSP) secara parsial terhadap ROE. Hasil uji t dapat kita lihat pada Tabel 4.12 berikut ini:

Tabel 4.12

Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 13.211 4.026 3.281 .002 CSP 15.110 5.771 .391 2.618 .013

a. Dependent Variable: ROE

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Dari Tabel 4.12 dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut: ROE = β0 + β1 CSP + €

Kriteria pengambilan keputusan menggunakan taraf nyata 5% untuk uji dua arah (α/2 = 0,05/2 = 0,025) dengan derajat bebas (df) = n – k = 40 – 2 = 38. Nilai t tabel dengan taraf nyata α/2 = 0,025 dan df = 38 adalah 2,024.

1. Pengujian CSP (X) terhadap ROE (Y) menunjukkan signifikansi (0,013) < α (0,05) dan thitung adalah 2,618 dimana thitung (2,618) > ttabel (2,024), maka H1 diterima dan H0 ditolak. Artinya karena tingkat signifikansi < 0,05 dan t hitung bertanda positif, maka secara parsial CSP berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE Perusahaan yang terdaftar di National Center forSustainability Reporting.

3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Nilai R2 terletak antara 0 sampai dengan 1 (0 ≤ R 2 ≤ 1). Tujuan menghitung koefisien determinasi adalah untuk

mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari hasil analisis data diperoleh hasil yang ditunjukkan pada Tabel 4.13 sebagai berikut:

Tabel 4.13

Hasil Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .391a .153 .131 8.64439

a. Predictors: (Constant), CSP b. Dependent Variable: ROE

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa nilai adjusted R2 adalah 0,131 Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 13,1% Return on Equity Perusahaan yang terdaftar di National Center forSustainability Reporting. dipengaruhi oleh variabel independen yang digunakan yaitu Corporate Social Performance Sedangkan sisanya sebesar 86,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.2.2.3 Uji Asumsi Klasik pada Regresi yang Ketiga 1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Metode yang dapat dipakai untuk normalitas adalah Kolmogorov Smirnov. Uji Kolmogorov Smirnov dapat dilihat dalam Tabel 4.14 sebagai berikut:

Tabel 4.14

Hasil Uji Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Zscore(CSP) Zscore(SIZE) SELISIH ROA

N 40 40 40 40

Normal Parametersa,,b Mean .0000000 .0000000 1.4467 11.7590 Std. Deviation 1.00000000 1.00000000 .90075 7.82768 Most Extreme Differences Absolute .165 .161 .082 .184 Positive .127 .156 .082 .184 Negative -.165 -.161 -.057 -.111 Kolmogorov-Smirnov Z 1.046 1.019 .518 1.165

Asymp. Sig. (2-tailed) .224 .250 .951 .132

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa nilai K-S untuk CSP adalah 1,046 dengan signifikansi 0,224, Size memiliki K-S sebesar 1,019 dengan signifikansi 0,250, Selisih (Variabel Moderating) memiliki K-S sebesar 0,518 dengan signifikansi 0,951, ROA memiliki K-S sebesar 1,165 dengan signifikansi 0,132. Hal ini berarti bahwa CSP, Size, Selisih, dan ROA berdistribusi secara normal karena memiliki nilai signifikansi diatas 0,05.

Metode lain untuk mengetahui normalitas adalah dengan menggunakan metode analisis grafik, baik dengan melihat grafik secara histrogram ataupun dengan melihat secara Normal Probability Plot. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya.

Berdasarkan tampilan grafik histogram (dapat dilihat pada Gambar 4.7), Uji normalitas dengan melihat grafik secara histogram dapat disimpulkan bahwa variabel residual berdistribusi normal karena data mengikuti arah garis grafik histogramnya.

Gambar 4.7 Grafik Histogram

Sedangkan berdasarkan grafik normal plot (dapat dilihat pada Gambar 4.8), dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal. Hal ini mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regressi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen Berdasarkan Tabel 4.15 diperoleh hasil bahwa variabel CSP, Size ROA bebas dari multikolinearitas yang ditunjukkan dengan nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10.

Tabel 4.15

Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant) Zscore(CSP) .718 1.392 Zscore(SIZE) .726 1.378 SELISIH .939 1.065

a. Dependent Variable: ROA

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah) 3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Hasil dari uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Gambar 4.9 berikut :

Gambar 4.9 Normal Plot

Berdasarkan hasil scatterplot, terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan penggangggu pada periode t-1 (sebelumnya). Cara mengetahui adanya autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson. Hasil dari uji autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 4.16 berikut ini:

Tabel 4.16 Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 .563a .316 .260 6.73588 2.271

a. Predictors: (Constant), SELISIH, Zscore(SIZE), Zscore(CSP) b. Dependent Variable: ROA

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Berdasarkan uji autokorelasi pada Tabel 4.16 diperoleh hasil bahwa nilai Durbin Watson (DW) sebesar 2,271 dan nilai du sebesar 1,659. Penelitian ini berada antara du < d < 4-du (1,659 < 2,271 < 2,341). Hal ini berarti dalam penelitian ini tidak terjadi autokorelasi positif atau negatif.

4.2.5 Pengujian Hipotesis

1. Uji Hipotesis Secara Serempak (Uji F) pada Regresi yang Ketiga

Uji F pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen (CSP) yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara serempak terhadap variabel dependen (ROA). Hasil dari Uji F adalah sebagai berikut:

Tabel 4.17

Hasil Hipotesis Secara Serempak (Uji F) ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 756.234 3 252.078 5.556 .003a

Residual 1633.397 36 45.372

Total 2389.631 39

a. Predictors: (Constant), SELISIH, Zscore(SIZE), Zscore(CSP) b. Dependent Variable: ROA

Berdasarkan Tabel 4.17 diperoleh nilai Fhitung sebesar 5,556 sedangkan Ftabel pada tingkat kepercayaan α = 5% adalah 2,87. Nilai Fhitung 5,556 > Ftabel 2,87 dengan tingkat signifikansi 0,003. Dengan demikian berarti H1 diterima dan H0 ditolak, atau dapat dinyatakan CSP dan Sizeberpengaruh signifikan terhadap ROA Perusahaan yang terdaftar di National Center forSustainability Reporting dan juga di Bursa Efek Indonesia..

2. Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) pada Regresi yang Ketiga

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen (CSP) secara parsial terhadap ROA. Hasil uji t dapat kita lihat pada Tabel 4.18 berikut ini:

Tabel 4.18

Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 13.125 2.173 6.039 .000 Zscore(CSP) 2.880 1.273 .368 2.263 .030 Zscore(SIZE) -1.833 1.266 -.234 -1.448 .156 SELISIH -.919 1.274 -.103 -.721 .475

a. Dependent Variable: ROA

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Dari Tabel 4.18 dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut: ROA = β0+ β1ZCSP + β2ZSIZE + β3|CSP-SIZE| + €

Kriteria pengambilan keputusan menggunakan taraf nyata 5% untuk uji dua arah (α/2 = 0,05/2 = 0,025) dengan derajat bebas (df) = n – k = 40 – 4 = 36. Nilai t tabel dengan taraf nyata α/2 = 0,025 dan df = 36 adalah 2,028.

1. Pengujian CSP (X1) terhadap ROA (Y) menunjukkan signifikansi (0,030) < α (0,05) dan thitung adalah 2,263 dimana thitung (2,263) > ttabel (2,028), maka H1 diterima dan H0 ditolak. Artinya karena tingkat signifikansi < 0,05 dan t hitung bertanda positif, maka secara parsial CSP berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA Perusahaan yang terdaftar di National Center forSustainability Reporting dan juga di Bursa Efek Indonesia.

2. Pengujian Size (X2) terhadap ROA (Y) menunjukkan signifikansi (0,156) > α (0,05) dan thitung adalah -1,448 dimana thitung (-1,448) < ttabel (2,028), maka H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya karena tingkat signifikansi > 0,05 dan t hitung bertanda negatif, maka secara parsial Size berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA Perusahaan yang terdaftar di National Center forSustainability Reporting dan juga di Bursa Efek Indonesia.

3. Sedangkan variabel Selisih yang merupakan yang merupakan variabel moderating antara CSP dan Size Terhadap ROA menunjukkan signifikansi 0,475 > α (0,05) dan thitung adalah -0,721 dimana thitung (-0,721) < ttabel (2,028), maka H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya karena tingkat signifikansi > 0,05 dan t hitung bertanda negatif, maka secara parsial Selisih berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA Perusahaan yang terdaftar di National Center forSustainability Reporting dan juga di Bursa

Efek Indonesia. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Size bukan merupakan variabel moderating antara CSP terhadap ROA.

3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Nilai R2 terletak antara 0 sampai dengan 1 (0 ≤ R 2 ≤ 1). Tujuan menghitung koefisien determinasi adalah untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari hasil analisis data diperoleh hasil yang ditunjukkan pada Tabel 4.19 sebagai berikut:

Tabel 4.19

Hasil Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .563a .316 .260 6.73588

a. Predictors: (Constant), SELISIH, Zscore(SIZE), Zscore(CSP) b. Dependent Variable: ROA

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.19 dapat diketahui bahwa nilai adjusted R2 adalah 0,260 Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 26% Return on Asset Perusahaan yang terdaftar di National Center forSustainability Reporting dan juga di Bursa Efek Indonesiadipengaruhi oleh variabel independen yang digunakan yaitu Corporate Social Performance dan Size Sedangkan sisanya sebesar 74% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.2.2.4 Uji Asumsi Klasik pada Regresi yang Keempat 1. Uji Normalitas

Pada Persamaan ke 4 (empat) dilakukan pembersihan data dengan cara mengoutlierkan (penghapusan data yang nilainya terlalu ekstrim) data penelitian. Hal ini dikarenakan karena pada hasil Uji F tidak menunjukkan adanya signifikansi antara variabel X terhadap Y. setelah dilakukan penghapusan data hasil menunjukkan adanya signifikansi antara variabel X terhadap Y. Setelah data dioutlier maka data penelitian yang awalnya berjumlah 40 menjadi 37. Adapun langkah-langkah dalam melakukan outlier tersebut adalah sebagai berikut

a. Tambahkan satu kolom pada data view dengan member nomor subjek b. Kemudian pilih analyze – regression – linear kemudian masukkan nomor

subjek menjadi variable dependen dan variable x, y, dan z pada variable independen. Kemudian pilih save dan checklist deleted pada bagian residual dan pada bagian distance checklist mahalanobis, kemudian klik continue dan ok. Maka akan muncul kolom baru pada data view yaitu kolom mahal.

c. Lihat hasil output pada table residual statistic data (angka) pada bagian mahal maksimum, data yang tertera pada table tersebut kemudian dihapus pada data view kolom mahal.

d. Regresi ulang sehingga data penelitian hingga menjadi lebih baik.

Metode yang dapat dipakai untuk normalitas adalah Kolmogorov Smirnov. Uji Kolmogorov Smirnov dapat dilihat dalam Tabel 4.20 sebagai berikut:

Tabel 4.20

Hasil Uji Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Zscore(CSP) Zscore(SIZE) SELISIH ROE

N 37 37 37 37 Normal Parametersa,,b Mean .0685905 .0716121 1.4913 22.3335 Std. Deviation .98241767 .99058856 .91761 8.61230 Most Extreme Differences Absolute .179 .173 .080 .154 Positive .137 .166 .080 .154 Negative -.179 -.173 -.055 -.078 Kolmogorov-Smirnov Z 1.092 1.051 .489 .937

Asymp. Sig. (2-tailed) .184 .219 .970 .343

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.20 dapat diketahui bahwa nilai K-S untuk CSP adalah 1,092 dengan signifikansi 0,184, Size memiliki K-S sebesar 1,051 dengan signifikansi 0,219, Selisih (Variabel Moderating) memiliki K-S sebesar 0,489 dengan signifikansi 0,970, ROE memiliki K-S sebesar 0,937 dengan signifikansi 0,343. Hal ini berarti bahwa CSP, Size, Selisih, dan ROE berdistribusi secara normal karena memiliki nilai signifikansi diatas 0,05.

Metode lain untuk mengetahui normalitas adalah dengan menggunakan metode analisis grafik, baik dengan melihat grafik secara histrogram ataupun dengan melihat secara Normal Probability Plot. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya.

Berdasarkan tampilan grafik histogram (dapat dilihat pada Gambar 4.10), Uji normalitas dengan melihat grafik secara histogram dapat disimpulkan bahwa

variabel residual berdistribusi normal karena data mengikuti arah garis grafik histogramnya.

Gambar 4.10 Grafik Histogram

Sedangkan berdasarkan grafik normal plot (dapat dilihat pada Gambar 4.11), dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal. Hal ini mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regressi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen Berdasarkan Tabel 4.21 diperoleh hasil bahwa variabel CSP, Size ROE bebas dari multikolinearitas yang ditunjukkan dengan nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10.

Tabel 4.21

Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant) Zscore(CSP) .474 2.112 Zscore(SIZE) .541 1.847 SELISIH .835 1.197

a. Dependent Variable: ROE

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah) 3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Hasil dari uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Gambar 4.12 berikut :

Gambar 4.12 Normal Plot

Berdasarkan hasil scatterplot, terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan penggangggu pada periode t-1 (sebelumnya). Cara mengetahui adanya autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson. Hasil dari uji autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 4.22 berikut ini:

Tabel 4.22 Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 .479a .229 .159 7.89664 2.247

a. Predictors: (Constant), SELISIH, Zscore(SIZE), Zscore(CSP) b. Dependent Variable: ROE

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Berdasarkan uji autokorelasi pada Tabel 4.22 diperoleh hasil bahwa nilai Durbin Watson (DW) sebesar 2,247 dan nilai du sebesar 1,655. Penelitian ini berada antara du < d < 4-du (1,655 < 2,247 < 2,345). Hal ini berarti dalam penelitian ini tidak terjadi autokorelasi positif atau negatif.

4.2.6 Pengujian Hipotesis

1. Uji Hipotesis Secara Serempak (Uji F) pada Regresi yang Keempat

Uji F pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen (CSP) yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara serempak terhadap variabel dependen (ROE). Hasil dari Uji F adalah sebagai berikut:

Tabel 4.23

Hasil Hipotesis Secara Serempak (Uji F) ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 612.405 3 204.135 3.274 .033a

Residual 2057.779 33 62.357

Total 2670.184 36

a. Predictors: (Constant), SELISIH, Zscore(SIZE), Zscore(CSP) b. Dependent Variable: ROE

Berdasarkan Tabel 4.23 diperoleh nilai Fhitung sebesar 3,274 sedangkan Ftabel pada tingkat kepercayaan α = 5% adalah 2,89. Nilai Fhitung 3,274 > Ftabel 2,89 dengan tingkat signifikansi 0,033. Dengan demikian berarti H1 diterima dan H0 ditolak, atau dapat dinyatakan CSP dan Size berpengaruh signifikan terhadap ROE Perusahaan yang terdaftar di National Center forSustainability Reporting dan juga di Bursa Efek Indonesia.

2. Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) pada Regresi yang Keempat Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen (CSP, Size) secara parsial terhadap ROE. Hasil uji t dapat kita lihat pada Tabel 4.24 berikut ini:

Tabel 4.24

Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 21.035 2.749 7.652 .000 Zscore(CSP) 5.148 1.947 .587 2.644 .012 Zscore(SIZE) 1.300 1.806 .149 .720 .477 SELISIH .571 1.569 .061 .364 .718

a. Dependent Variable: ROE

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Dari Tabel 4.24 dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut: ROE = β0+ β1ZCSP + β2ZSIZE + β3|CSP-SIZE| + €

Kriteria pengambilan keputusan menggunakan taraf nyata 5% untuk uji dua arah (α/2 = 0,05/2 = 0,025) dengan derajat bebas (df) = n – k = 37 – 4 = 33. Nilai t tabel dengan taraf nyata α/2 = 0,025 dan df = 33 adalah 2,035.

1. Pengujian CSP (X1) terhadap ROA (Y) menunjukkan signifikansi (0,012) < α (0,05) dan thitung adalah 2,644 dimana thitung (2,644) > ttabel (2,035), maka H1 diterima dan H0 ditolak. Artinya karena tingkat signifikansi < 0,05 dan t hitung bertanda positif, maka secara parsial CSP berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE Perusahaan yang terdaftar di National Center forSustainability Reporting dan juga di Bursa Efek Indonesia.

2. Pengujian Size (X2) terhadap ROA (Y) menunjukkan signifikansi (0,477) > α (0,05) dan thitung adalah 0,477 dimana thitung (0,477) < ttabel (2,035), maka H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya karena tingkat signifikansi > 0,05 dan t hitung bertanda positif, maka secara parsial Size berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROE Perusahaan yang terdaftar di National Center forSustainability Reporting dan juga di Bursa Efek Indonesia.

3. Sedangkan variabel Selisih yang merupakan yang merupakan variabel moderating antara CSP dan Size Terhadap ROA menunjukkan signifikansi 0,718 > α (0,05) dan thitung adalah 0,364 dimana thitung (0,364) < ttabel (2,035), maka H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya karena tingkat signifikansi > 0,05 dan t hitung bertanda positif, maka secara parsial Selisih berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROE Perusahaan yang terdaftar di National Center forSustainability Reporting dan juga di Bursa Efek

Indonesia.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Size bukan merupakan variabel moderating antara CSP terhadap ROE.

3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Nilai R2 terletak antara 0 sampai dengan 1 (0 ≤ R 2 ≤ 1). Tujuan menghitung koefisien determinasi adalah untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari hasil analisis data diperoleh hasil yang ditunjukkan pada Tabel 4.25 sebagai berikut:

Tabel 4.25

Hasil Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .479a .229 .159 7.89664

a. Predictors: (Constant), SELISIH, Zscore(SIZE), Zscore(CSP) b. Dependent Variable: ROE

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.25 dapat diketahui bahwa nilai adjusted R2 adalah 0,159 Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 15,9% Return on Equity Perusahaan yang terdaftar di National Center forSustainability Reporting dan juga di Bursa Efek Indonesia dipengaruhi oleh variabel independen yang digunakan yaitu Corporate Social Performance, Size Sedangkan sisanya sebesar 84,1% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.3 Pembahasan

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan pengujian CSP (X) terhadap ROA (Y) menunjukkan signifikansi (0,001) < α (0,05) dan thitung adalah 3,673 dimana thitung (3,673) > ttabel (2,024), maka H1 diterima dan H0 ditolak. Artinya karena tingkat signifikansi < 0,05 dan t hitung bertanda positif, maka secara parsial CSP berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Hal ini sesuai dengan penelitian Titisari (2010). Hasil penelitian ini menunjukkan variabel financial performance yang di proxy dengan ROA berpengaruh secara signifikan terhadap social performance.

24,3% Return on Asset Perusahaan yang terdaftar di National Center forSustainability Reporting dan juga di Bursa Efek Indonesia dipengaruhi oleh variabel independen yang digunakan yaitu Corporate Social Performance Sedangkan sisanya sebesar 75,7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Sedangkan pengujian CSP (X) terhadap ROE (Y) menunjukkan signifikansi (0,013) < α (0,05) dan thitung adalah 2,618 dimana thitung (2,618) > ttabel (2,024), maka H1 diterima dan H0 ditolak. Artinya karena tingkat signifikansi < 0,05 dan t hitung bertanda positif, maka secara parsial CSP berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE Hal ini sesuai dengan penelitian Rachmawati dan Sari (2010) Hasil penelitian ini menunjukkan variabel financial performance yang di proxy dengan ROE berpengaruh secara signifikan terhadap social performance. 13,1% Return on Equity Perusahaan yang terdaftar di National Center forSustainability Reporting dan juga di Bursa Efek Indonesia dipengaruhi oleh

variabel independen yang digunakan yaitu Corporate Social Performance Sedangkan sisanya sebesar 86,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Sedangkan variabel moderating antara CSP dan Size Terhadap ROA menunjukkan signifikansi 0,475 > α (0,05) dan thitung adalah -0,721 dimana thitung (-0,721) < ttabel (2,028), maka H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya karena tingkat signifikansi > 0,05 dan t hitung bertanda negatif, maka secara parsial Selisih berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA. Perusahaan yang terdaftar di National Center forSustainability Reporting dan juga di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Size bukan merupakan variabel moderating antara CSP terhadap ROA. Penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad (2013)yang menyatakan bahwa Size berpengaruh signifikan mempengaruhi hubungan CSP terhadap ROA.

Sedangkan variabel moderating antara CSP dan Size Terhadap ROA menunjukkan signifikansi 0,718 > α (0,05) dan thitung adalah 0,364 dimana thitung (0,364) < ttabel (2,035), maka H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya karena tingkat signifikansi > 0,05 dan t hitung bertanda positif, maka secara parsial Selisih berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROE. Walaupun tidak signifikan, moderasi CSP dapat meningkatkan ROE. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Size bukan merupakan variabel moderating antara CSP terhadap ROE. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad (2013)yang menyatakan bahwa Size berpengaruh signifikan mempengaruhi hubungan CSP terhadap ROE.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil uji secara simultan menunjukkan bahwaCorporate Social Performance signifikan terhadap ROAdan secara parsial menunjukkan bahwa variabelCorporate Social Performancepositif dan signifikan terhadap ROAperusahaanyang terdaftar di National Center forSustainability Reporting dan juga di Bursa Efek Indonesia.

2. Hasil uji secara simultan menunjukkan bahwaCorporate Social Performance signifikan terhadap ROE dan secara parsial menunjukkan bahwa variabelCorporate Social Performancepositif dan signifikan terhadap ROE perusahaanyang terdaftar di National Center forSustainability Reporting dan juga di Bursa Efek Indonesia.

3. Hasil uji secara simultan menunjukkan bahwa moderasi Size signifikan terhadap hubungan antara Corporate Social Performance terhadap ROA namun secara parsial menunjukkan bahwa moderasi Size negatif dan tidak signifikan terhadap hubungan antara Corporate Social Performance terhadap ROA perusahaanyang terdaftar di National Center forSustainability Reporting dan juga di Bursa Efek Indonesia.

4. Hasil uji secara simultan menunjukkan bahwa moderasi Size signifikan terhadap hubungan antara Corporate Social Performance terhadap ROE namun secara parsial menunjukkan bahwa moderasi Size positif dan tidak signifikan terhadap hubungan antara Corporate Social Performance terhadap ROE perusahaanyang terdaftar di National Center forSustainability Reporting dan juga di Bursa Efek Indonesia.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan harus terus berusaha untuk lebih baik dalam meningkatkan kegiatan Corporate Social Performance perusahaan agar profitabilitas perusahaan seperti ROA dan ROE juga terus semakin meningkat. Jika Corporate Social Performance perusahaan baik, makapandangan masyarakat khususnya investor pada citra perusahaan tersebut jugabaik.

2. Penelitian ini hanya terbatas pada variabel-variabel yang bersumber dari informasi internal perusahaan, dan juga terbatas pada perusahaan dengan periode pengamatan sebanyak 4 tahun, sehingga diharapkan agar penelitian selanjutnya menggunakan variabel-variabel eksternal sebagai variabel independen. dapat menggunakan populasi di seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode pengamatan yang lebih panjang.

3. Penelitian ini hanya menggunakan satu parameter pengukuran Corporate Social Performance yakni GRI-G4, sehingga diharapkan agar peneliti selanjutnya menggunakan parameter lain seperti MJRA.

4. Bagi penelitian selanjutnya yang ingin membuat penelitian sejenis, sebaiknyamenambahkan rasio keuangan atau variabel-variabel lain yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan. Dan juga menambahkan variabel lain sebagai variabel moderating antara Corporate Social Performance terhadap Corporate Financial Performance

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Astuti D, 2004. Manajemen Keuangan Perusahaa, Ghalia Indonesia,Jakarta. Chariri, Anis dan Ghozali, Imam. 2007. Teori Akuntansi, Badan Penerbit

Universitas Diponegoro, Semarang.

Erlina, 2008. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Kedua, Medan.

Ghozali, Imam. 2006. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan

Dokumen terkait