• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.5 Hasil Pengujian Hipotesis

4.5.1 Uji Hipotesis Secara Simultan

Untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan uji F dengan langkah – langkah sebagai berikut :

1. Untuk menguji pengaruh secara simultan (serempak) digunakan uji F dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Ho : β1 = β2 = β3 = β4 = 0

Secara keseluruhan variabel bebas tidak ada pengaruh terhadap variabel terikat.

Hi : β1≠β2≠β3≠β4≠ 0

Secara keseluruhan variabel bebas ada pengaruh terhadap variabel terikat.

b. α = 0,05 dengan df pembilang = 4 df penyebut = 93

c. F tabel (α = 0,05) = 2,469

d. F hitung = Rata - rata kuadrat regresi Rata - rata kuadrat sisa 93,408

= --- = 17,297 5,400

e. Daerah pengujian

Gambar IV.2

Distribusi Kriteria Penerimaan/Penolakan Hipotesis Secara Simultan atau Keseluruhan

Ho diterima apabila F hitung ≤ 2,496

Ho ditolak apabila F hitung > 2,496 f) Kesimpulan

Oleh karena F hitung = 17,297 > F tabel = 2,496 maka Ho ditolak dan Hi diterima, yang berarti bahwa secara keseluruhan faktor–faktor variable bebas yaitu Promosi Penjualan (X1), Personal Selling (X2), Periklanan (X3) dan Publikasi (X4) berpengaruh secara simultan dan nyata terhadap Minat Beli Motor Suzuki pada Dealer Suzuki Motor Surabaya di Jl Kedungdoro 80 (Y).

Sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh variable Bukti Promosi Penjualan (X1), Personal Selling (X2), Periklanan (X3) dan Publikasi (X4) berpengaruh secara simultan dan nyata terhadap Minat Beli Motor

17,297 2,496

Daerah Penerimaan H0

Suzuki pada Dealer Suzuki Motor Surabaya di Jl Kedungdoro 80 (Y) dapat diketahui dari besarnya koefisisen determinasi (R²).

Pada hasil perhitungan diperoleh determinasi sebesar 0,567 artinya bahwa pengaruh Minat Beli Motor Suzuki pada Dealer Suzuki Motor Surabaya di Jl Kedungdoro 80 (Y) mampu dijelaskan oleh Promosi Penjualan (X1), Personal Selling (X2), Periklanan (X3) dan Publikasi (X4) secara bersama-sama sebesar 56,7 % yang berarti pengaruhnya besar atau berperan nyata. Sedangkan sisanya 43,3% di jelaskan oleh variable yang tidak masuk dalam model.

4.5.2. Uji Hipotesis Secara Parsial

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas Promosi Penjualan (X1), Personal Selling (X2), Periklanan (X3) dan Publikasi (X4) berpengaruh secara parsial atau individu terhadap Minat Beli Motor Suzuki pada Dealer Suzuki Motor Surabaya di Jl Kedungdoro 80 (Y). Untuk melihat ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel terhadap variabel terikatnya, dapat dianalisa melalui uji t dengan ketentuan sebagai berikut :

a) Pengaruh secara parsial antara Promosi Penjualan (X1) terhadap Minat Beli Motor Suzuki pada Dealer Suzuki Motor Surabaya di Jl Kedungdoro 80

Langkah-langkah pengujian :

i. Ho : β1 = 0 (tidak ada pengaruh) Hi : β1≠ 0 (ada pengaruh) ii. α/2 = 0,025 dengan df = 93 t table (α/2 = 0,025 ) = 1,985 iii. t hitung = ) (β Se β 1 1 = 0,723 iv. pengujian Gambar IV.3

Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Faktor Promosi Penjulan (X1) terhadap Minat Beli Motor Suzuki pada Dealer Suzuki Motor

Surabaya di Jl Kedungdoro 80 (Y)

Sumber : lampiran 2

Setelah diketahui hasil perhitungan secara parsial diperoleh t hitung = 0,723 < t tabel = 1,985. Sehingga secara parsial Promosi Penjualan (X1) tidak

1,985 -1,985

Daerah Penerimaan Ho

Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho

berpengaruh secara nyata terhadap Minat Beli Motor Suzuki pada Dealer Suzuki Motor Surabaya di Jl Kedungdoro 80 (Y).

Nilai r2 parsial untuk variabel Promosi Penjualan sebesar 0,723 yang artinya bahwa Promosi Penjualan (X1) secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Minat Beli Motor Suzuki pada Dealer Suzuki Motor Surabaya di Jl Kedungdoro 80 sebesar 0,075 %, sedangkan sisanya 92,5 % tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut.

b) Pengaruh secara parsial antara Personal Selling (X2) terhadap Minat Beli Motor Suzuki pada Dealer Suzuki Motor Surabaya di Jl Kedungdoro 80 (Y)

Langkah-langkah pengujian :

i. Ho : β2 = 0 (tidak ada pengaruh) Hi : β2≠ 0 (ada pengaruh) ii. α/2 = 0,025 dengan df = 93 t table (α/2 = 0,025 ) = 1,985 iii. t hitung = ) (β Se β 2 2 = 5,891

iv. pengujian

Gambar IV.4

Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Personal Selling (X2) terhadap Minat Beli Motor Suzuki pada Dealer Suzuki Motor

Surabaya di Jl Kedungdoro 80 (Y)

Sumber : Lampiran 2

Setelah diketahui hasil perhitungan secara parsial diperoleh t hitung = 5,891 > t tabel = 1,985. Sehingga secara parsial Personal Selling (X2) berpengaruh secara nyata terhadap Minat Beli Motor Suzuki pada Dealer Suzuki Motor Surabaya di Jl Kedungdoro 80 (Y).

Nilai r2 parsial untuk variabel Personal Selling sebesar 0,522 yang artinya bahwa Personal Selling (X2) secara parsial hanya mampu menjelaskan variabel terikat Minat Beli Motor Suzuki pada Dealer Suzuki Motor Surabaya di Jl Kedungdoro 80 sebesar 52,2 %, sedangkan sisanya 47,8 % tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut.

Daerah Penerimaan Ho

Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho

c) Pengaruh secara parsial antara Periklanan (X3) terhadap Minat Beli Motor Suzuki pada Dealer Suzuki Motor Surabaya di Jl Kedungdoro 80 (Y)

Langkah-langkah pengujian :

i. Ho : β3 = 0 (tidak ada pengaruh) Hi : β3≠ 0 (ada pengaruh) ii. α/2 = 0,025 dengan df = 93 t table (α/2 = 0,025 ) = 1,985 iii. t hitung = ) (β Se β 3 3 = 0,944 iv. pengujian Gambar IV.5

Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Periklanan (X3) terhadap Minat Beli Motor Suzuki pada Dealer Suzuki Motor Surabaya di Jl

Kedungdoro 80 (Y) Sumber : Lampiran 2 1,985 0,944 -1,985 Daerah Penerimaan Ho

Setelah diketahui hasil perhitungan secara parsial diperoleh t hitung = 0,944 < t tabel = 1,985. Sehingga secara parsial Periklanan (X3) tidak berpengaruh secara nyata terhadap Minat Beli Motor Suzuki pada Dealer Suzuki Motor Surabaya di Jl Kedungdoro 80 (Y).

Nilai r2 parsial untuk variabel Periklanan sebesar 5,376 yang artinya bahwa Periklanan (X3) secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Minat Beli Motor Suzuki pada Dealer Suzuki Motor Surabaya di Jl Kedungdoro 80 hanya sebesar 8,9 %, sedangkan sisanya 91,1 % tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut.

d) Pengaruh secara parsial antara Publikasi (X4) terhadap Minat Beli Motor Suzuki pada Dealer Suzuki Motor Surabaya di Jl Kedungdoro 80 (Y)

Langkah-langkah pengujian :

i. Ho : β4 = 0 (tidak ada pengaruh) Hi : β4≠ 0 (ada pengaruh) ii. α/2 = 0,025 dengan df = 93 t table (α/2 = 0,025 ) = 1,985 iii. t hitung = ) (β Se β 4 4 = 0,854

iv. pengujian

Gambar IV.6

Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Publikasi(X4) terhadap Minat Beli Motor Suzuki pada Dealer Suzuki Motor Surabaya di Jl

Kedungdoro 80 (Y)

Sumber : Lampiran 2

Setelah diketahui hasil perhitungan secara parsial diperoleh t hitung = 0,854 < t tabel = 1,985. Sehingga secara parsial Publikasi (X4) tidak berpengaruh secara nyata terhadap Minat Beli Motor Suzuki pada Dealer Suzuki Motor Surabaya di Jl Kedungdoro 80 (Y).

Nilai r2 parsial untuk variabel Publikasi sebesar 0,059 yang artinya bahwa Publikasi (X4) secara parsial hanya mampu menjelaskan variabel terikat Minat Beli Motor Suzuki pada Dealer Suzuki Motor Surabaya di Jl Kedungdoro 80 hanya sebesar 5,9 %, sedangkan sisanya 94,1 % tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut.

1,985 0,854

-1,985

Daerah Penerimaan Ho

4.6 Pembahasan

Dengan melihat hasil regresi yang didapat maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa untuk Minat Beli Motor Suzuki pada Dealer Suzuki Sentral Motor Surabaya di Jl Kedungdoro 80 :

Pada hasil perhitungan simultan diketahui bahwa secara keseluruhan faktor- faktor variabel bebas yakni Promosi Penjualan (X1), Personal Selling (X2), Periklanan (X3) dan Publikasi (X4) berpengaruh secara simultan dan nyata terhadap minat beli konsumen motor Suzuki di dealer Sentral Motor Surabaya (Y) .

Pada perhitungan secara parsial pada variabel Promosi Penjualan (X1) diperoleh t hitung = 0,723 < t tabel = 1,985. Sehingga secara parsial variabel (X1) tidak berpengaruh secara nyata terhadap minat beli konsumen motor Suzuki di dealer Sentral Motor Surabaya Jl. Kedungdoro 80 (Y). Jadi variabel Promosi Penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli Motor Suzuki pada Dealer Suzuki Motor Surabaya di Jl Kedungdoro 80 . Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil analisis dan perhitungan tidak sesuai dengan hipotesis yang telah di buat. Hal ini disebabkan karena promosi yang dilakukan tidak tepat pada sasaran yang dituju. Sehingga meskipun promosi yang dilakukan sering dilakukan tetapi tidak akan meningkatkan minat beli para konsumen terhadap produk yang ditawarkan.

Pada perhitungan parsial variabel personal selling (X2), diperoleh t hitung = 5,891 > t tabel = 1,985. Sehingga secara parsial variabel Personal Selling

berpengaruh nyata (signifikan) terhadap Minat Beli Motor Suzuki pada Dealer Suzuki Motor Surabaya di Jl Kedungdoro 80 . Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil analisis dan perhitungan sesuai dengan hipotesis yang telah di buat. Bahwa seringnya penjual bertatap muka dengan calon pembeli akan memberikan keyakinan pada pembeli untuk membeli produk yang di tawarkan. Sehingga akan menimbulkan minat beli konsumen.

Pada perhitungan secara parsial variabel Periklanan (X3) diperoleh t hitung = 0,944 < t tabel = 1,985. Sehingga dalam hal ini variabel periklanan tidak berpengaruh nyata (signifikan) terhadap Minat Beli Motor Suzuki pada Dealer Suzuki Motor Surabaya di Jl Kedungdoro 80. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil analisis dan perhitungan tidak sesuai dengan hipotesis yang telah di buat. Hal ini disebabkan karena iklan yang di buat oleh produsen tidak menarik minat konsumen saat ini. Dan dikarenakan pula iklan yang di buat tidak sesuai dengan harapan konsumen boleh jadi dalam penggunaan model iklan, atau alasan lainnya. Sehingga walaupun iklan dibuat tidak membuat minat konsumen meningkat,

Pada perhitungan secara parsial variabel publikasi (X4) diperoleh t hitung = 0,854 < t tabel = 1,985. Jadi secara parsial variabel Publikasi tidak berpengaruh nyata (signifikan) terhadap Minat Beli Motor Suzuki pada Dealer Suzuki Motor Surabaya di Jl Kedungdoro 80 . Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil analisis dan perhitungan tidak sesuai dengan hipotesis yang telah di buat. Hal ini disebabkan karena publikasi yang dilakukan kurang dapat

menarik perhatian calon pembeli. Serta dikarenakan kurang meluasnya kabar mengenai publikasi yang dilaksanakan, sehingga konsumen tidak mengetahui dengan jelas dan berimbas pada penurunan minat beli konsumen meskipun kegiatan publikasi sedang berlangsung.

Berdasarkan realita yang terjadi kalangan masayarakat saat ini, budaya untuk membeli motor sudah menjadi hal yang biasa saja tidak seperti 5 (lima) tahun silam, semua dikarenakan seluruh dealer saling berkompetisi untuk mendapatkan konsumen sebanyak- banyaknya. Dan dengan bantuan kredit kepemilikan motor, siapapun bisa untuk memiliki kendaraan bermotor tanpa harus membeli secara kontan (cash) saat itu juga.

Konsumen saat ini lebih cenderung mengikuti tren, meski dalam dunia otomotif, mereka juga tak ingin tertinggal satu dan lainnya, sehingga budaya latah juga bisa terjadi. Orientasi masyarakat mengenai kendaraan bermotor juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan lingkungan ditinjau dari segi efisiensi dan efektifitas waktu dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Dunia otomotif pun juga selalu mengikuti keinginan konsumennya dan selalu mengembangkan produknya sesuai dengan tuntutan pangsa pasar yang ada. Tidak dapat dipungkiri lagi banyaknya inovasi produk baru juga selalu mempengaruhi persepsi konsumen dalam memilih kendaraan bermotor. Namun konsumen di Indonesia masih terpaku pada Brand Image yang selalu menggambarkan citra dari pengguna kendaraan bermotor.

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Setelah dilakukan uji statistik untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara variabel bebas Promosi Penjualan (X1), Personal Selling (X2), Periklanan (X3) dan Publikasi (X4) terhadap variabel terikat yakni Minat Beli (Y), motor pada Dealer Suzuki Motor Surabaya di Jl Kedungdoro 80 diketahui bahwa hasil penelitian dan analisis data tersebut berpengaruh secara simultan atau nyata

2. Pengujian secara parsial atau individu dari keempat variabel bebas bauran promosi yakni variabel promosi penjualan (X1), personal selling (X2), periklanan (X3), dan publikasi (X4), variabel personal selling(X2) adalah yang berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat atau Minat Beli (Y) konsumen motor Suzuki Sentral Motor Surabaya di Jl. Kedungdoro 80.

5.2Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka berikut ini diketahui beberapa saran sebagai bahan pertimbangan sebagai berikut :

1. Karena dealer motor Suzuki terbantu dengan kegiatan marketing yang baik, tidak menutup kemungkinan suatu saat akan menurun juga, namun semua hal itu dapat dibantu dengan memberikan fasilitas pelatihan bagi tenaga marketing yang dimilikinya sehingga optimalisasi dari penjualan dapat direalisasikan.

2. Dealer motor Suzuki Sentral Motor Surabaya harus dapat menarik minat beli para calon konsumen dengan membuat kegiatan promosi-promosi yang berbeda dan menarik, sehingga konsumen terstimulus untuk membeli. 3. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan dapat lebih beragam sehingga dapat

menambahkan ataupun memasukan variabel bebas lain yang lebih mempengaruhi minat beli konsumen.

Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek,

Edisi revisi kelima. Yogyakarta: PT. Rineka cipta.

C. M. Lingga Purnama, 2000. Strategic Marketing Plan .Edisi ketiga. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Gujarati, Damondar, 1999. Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga. Husein, Umar, 2002. Metode Riset Bisnis, Bandung : Alfabeta.

Jerry C. Olson. Paul Peter J. 2000. Consumer Behaviour. Edisi keempat. Erlangga : Jakarta.

Kotler, Philip, 1997. Manajemen Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia. Jilid I.

Alih Bahasa oleh Hendra Teguh dan Ronny A. Rusli. Penerbit PT. Prenhalindo. Jakarta

Kotler, Philip, 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Millenium. Jilid I. Alih

Bahasa oleh Hendra Teguh dan Ronny A. Rusli, Drs. Benjamin Molan. Penerbit PT. Prenhalindo. Jakarta

Kotler, Philip. Gary Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran. Terjemahan oleh Hendro Prasetyo, Jilid I. ANDI.Yogyakarta.

Mc Carthy, E.Jerome dan D. Perreault Jr, William, 1996, Dasar-Dasar Pemasaran, Erlangga, Jakarta

Stanton, William. 1996. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi ketujuh Jilid II. Jakarta: Erlangga.

Swastha, Basu, DH & Irawan. 1998. Manajemen Pemasaran Modern. Penerbit

Liberty. Yogyakarta

Terence, A. Shimp, 2003. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi

Pemasaran Terpadu, jilid. I, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Tjiptono, Fandi, 1997. Strategi Pemasaran. Penerbit ANDI. Yogyakarta

Umar, Hussein, 2004. Metode riset ilmu administrasi: ilmu administrasi Negara,

pembangunan, dan niaga, Jakarta: PT.GramediaPustaka Utama.

William J. Stanton, dalam Basu Swasta, Asas- Asas Marketing, Edisi Ketiga, Liberty, Yogyakarta, 1996.

Winardi, Marketing dan Perilaku Konsumen, Bandung : CV. Mandar Maju, 1991.

Non Buku

http://google.com http://wikipedia.org

Dokumen terkait