• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Hasil Analisis Data

financial distress (kebangkrutan) selama COVID-19 lebih tinggi dibandingkan sebelum COVID-19.

50

terhadap total asset yang tinggi menandakan bahwa perusahaan mampu mengelola asset dan utang lancarnya lebih baik yang dibandingkan dengan total asset yang dimiliki perusahaan. Artinya, selama pandemi COVID-19 perusahaan lebih mampu mengelola asset dan utang lancarnya dibandingkan pada masa sebelum pandemi COVID-19.

Untuk nilai EBIT to total asset pada masa sebelum COVID-19 memiliki nilai sebesar 0,005 lebih besar dibandingkan masa selama COVID19 sebesar -0,068. Nilai ini menunjukkan bahwa secara rata-rata perusahaan sampel memiliki rasio laba sebelum bunga dan pajak terhadap total asset yang tinggi sebelum adanya COVID-19 dibandingkan dengan setelah adanya COVID-19. Rasio laba sebelum bunga dan pajak terhadap total asset menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba diukur dari jumlah laba sebelum dikurangi bunga dan pajak dibandingkan dengan total aktiva. Semakin besar rasio maka semakin baik. Artinya, selama pandemi COVID-19 kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba sebelum bunga dan pajak menurun.

Tabel 4.5

Net Income/Total Asset & EBT/Current Liabilities tahun 2018-2021

2018 2019 2020 2021 2018 2019 2020 2021 Mineral Sumberdaya Mandiri Tbk 0,0963 0,01465 0,01018 0,08778 0,547 0,156 0,055 0,397 Adi Sarana Armada Tbk 0,03501 0,01889 0,01236 0,02646 0,159 0,095 0,048 0,189 Blue Bird Tbk 0,06618 0,04251 -0,0225 0,00132 0,986 0,549 -0,454 0,045 Berlian Laju Tanker Tbk 0,07605 -0,0129 -0,0124 0,08383 0,438 0,006 -0,050 0,572 AirAsia Indonesia Tbk -0,3188 -0,0602 -0,453 -0,454 -0,380 -0,031 -0,619 -0,293 Garuda Indonesia (Persero) Tbk -0,0551 0,00145 -0,2295 -0,5803 -0,094 0,016 -0,604 -0,785 Mitra International Resources 0,00184 -0,0092 -0,0575 -0,0438 -0,016 -0,049 -0,403 -0,288 Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk 0,11121 0,09924 0,07736 0,093 2,335 2,328 2,081 2,051 Express Transindo Utama Tbk -0,6594 -0,576 -0,2187 2,07177 -0,544 -0,284 -0,125 15,886 Temas Tbk 0,01227 0,03081 0,01361 0,17218 -0,016 0,149 0,040 0,958 WEHA Transportasi Indonesia Tbk 0,00963 0,01676 -0,1521 -0,0433 0,086 0,163 -1,427 -0,347 Rata-Rata Pertahun -0,057 -0,039 -0,094 0,129 0,318 0,282 -0,133 1,671 Rata-Rata Sebelum dan Selama

COVID-19

Perusahaan

Net Income/Total Asset EBT/Current Liabilities

Sebelum Selama Sebelum Selama

COVID-19 COVID-19 COVID-19

-0,048 0,017 0,300 0,769

COVID-19

Sumber: Data diolah, 2021.

Berdasarkan data pada tabel 4.5 di atas, dapat dilihat untuk nilai net income to total asset pada masa sebelum COVID-19 memiliki nilai sebesar -0,048

lebih kecil dibandingkan masa selama COVID-19 sebesar 0,017. Nilai ini menunjukkan bahwa secara rata-rata perusahaan sampel memiliki rasio laba bersih terhadap total asset yang rendah sebelum adanya COVID-19 dibandingkan dengan setelah adanya COVID-19. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu. Rasio laba bersih terhadap total aset yang rendah menunjukkan ketidakefisienan manajemen asset dan rendahnya kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih menggunakan total asset yang dimilikinya. Artinya, selama pandemi COVID-19 manajemen asset perusahaan lebih efisien dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih meningkat.

Untuk nilai EBT to current liabilities pada masa sebelum COVID-19 memiliki nilai sebesar 0,300 lebih kecil dibandingkan masa selama COVID-19 sebesar 0,769. Nilai ini menunjukkan bahwa secara rata-rata perusahaan sampel memiliki rasio laba sebelum pajak terhadap utang lancar yang rendah sebelum adanya COVID-19 dibandingkan dengan setelah adanya COVID-19. Rasio EBT to current liabilities digunakan untuk mengukur apakah suatu perusahaan mampu memperoleh laba sebelum pajak dari kewajiban lancar. Artinya, selama pandemi COVID-19 kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba sebelum pajak dari kewajiban lancar meningkat.

52

Tabel 4.6

Sales/Total Asset & Total Debt/Total Asset tahun 2018-2021

2018 2019 2020 2021 2018 2019 2020 2021 Mineral Sumberdaya Mandiri Tbk 1,160 1,663 1,749 1,738 0,601 0,600 0,643 0,526 Adi Sarana Armada Tbk 0,459 0,481 0,587 0,844 0,720 0,724 0,722 0,707

Blue Bird Tbk 0,607 0,545 0,282 0,337 0,243 0,272 0,278 0,220

Berlian Laju Tanker Tbk 0,349 0,297 0,278 0,280 0,594 0,545 0,578 0,544 AirAsia Indonesia Tbk 1,488 2,567 0,265 0,122 1,282 0,923 1,479 2,011 Garuda Indonesia (Persero) Tbk 1,042 1,026 0,138 0,186 0,846 0,838 1,180 1,849 Mitra International Resources 0,401 0,373 0,274 0,284 0,301 0,333 0,321 0,326 Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk 0,498 0,474 0,406 0,361 0,107 0,124 0,122 0,110 Express Transindo Utama Tbk 0,190 0,280 0,089 0,080 1,461 1,947 3,139 0,164

Temas Tbk 0,818 0,769 0,696 0,832 0,623 0,638 0,684 0,619

WEHA Transportasi Indonesia Tbk 0,482 0,542 0,319 0,420 0,539 0,437 0,466 0,512

Rata-Rata 0,681 0,820 0,462 0,498 0,665 0,671 0,874 0,690

Rata-Rata Sebelum dan Selama

COVID-19 0,751 0,480 0,668 0,782

COVID-19 Perusahaan

Sales/Total Asset Total Debt/Total Asset

Sebelum Selama Sebelum Selama

COVID-19 COVID-19 COVID-19

Sumber: Data diolah, 2021.

Berdasarkan data pada tabel 4.6 di atas, dapat dilihat untuk nilai sales to total asset pada masa sebelum COVID-19 memiliki nilai sebesar 0,751 lebih besar dibandingkan masa selama COVID-19 sebesar 0,480. Nilai ini menunjukkan bahwa secara rata-rata perusahaan sampel memiliki rasio penjualan terhadap total aset yang tinggi sebelum adanya COVID-19 dibandingkan dengan setelah adanya COVID-19. Rasio ini mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan total asset yang dimilikinya. Rasio ini menunjukkan sejauh mana efektivitas perusahaan menggunakan total asetnya.

Semakin tinggi nilai rasio maka akan semakin baik karena dapat mengindikasikan bahwa penggunaan aset perusahaan dalam menghasilkan pendapatan penjualan semakin efektif. Artinya, penggunaan asset perusahaan dalam menghasilkan pendapatan penjualan selama pandemi COVID-19 kurang efektif dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan penjualan menurun.

Untuk nilai total debt to total asset pada masa sebelum COVID-19 memiliki nilai sebesar 0,668 lebih kecil dibandingkan masa selama COVID-19 sebesar 0,782. Nilai ini menunjukkan bahwa secara rata-rata perusahaan sampel memiliki rasio total utang terhadap total aset yang rendah sebelum adanya

COVID-19 dibandingkan dengan setelah adanya COVID-19. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Dengan kata lain rasio ini menunjukkan sejauhmana utang dapat ditutupi oleh aktiva, atau bisa dilihat berapa porsi utang dibanding dengan aktiva. Supaya aman porsi utang terhadap aktiva harus lebih kecil. Rasio total utang terhadap total aset yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan solvabel. Perusahaan yang solvabel adalah perusahaan yang total utangnya lebih kecil dibandingkan total asetnya. Artinya, kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya menurun selama pandemi COVID-19.

Tabel 4.7

Current Asset/Current Liabilities & GROVER tahun 2018-2021

2018 2019 2020 2021 2018 2019 2020 2021

Mineral Sumberdaya Mandiri Tbk 1,475 1,493 1,436 1,787 0,73174 0,88556 0,51797 0,90851 Adi Sarana Armada Tbk 0,467 0,526 0,437 0,898 0,10603 0,10203 0,00433 0,28659 Blue Bird Tbk 1,743 1,246 1,940 2,418 0,43753 0,26803 0,0877 0,24907 Berlian Laju Tanker Tbk 0,616 0,546 0,506 1,326 0,29108 0,03556 -0,0804 0,51936 AirAsia Indonesia Tbk 0,164 0,476 0,035 0,025 -2,4798 -0,599 -2,8033 -3,1014 Garuda Indonesia (Persero) Tbk 0,353 0,348 0,125 0,053 -0,892 -0,6172 -1,2091 -3,0626 Mitra International Resources 4,691 1,588 1,171 1,098 0,71242 0,28314 0,02091 0,01849 Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk 6,038 5,782 6,723 3,848 0,86909 0,77588 0,72372 0,61353 Express Transindo Utama Tbk 0,311 0,291 0,275 7,198 -2,1752 -3,5618 -4,096 0,36066

Temas Tbk 0,430 0,528 0,454 1,142 -0,0798 0,09311 0,0764 1,06273

WEHA Transportasi Indonesia Tbk 0,402 0,516 0,369 0,423 0,10218 0,10712 -0,6995 -0,1367

Rata-Rata 1,517 1,213 1,225 1,838 -0,216 -0,203 -0,678 -0,207

Rata-Rata Sebelum dan Selama

COVID-19 1,365 1,531 -0,209 -0,443

COVID-19 Perusahaan

Current Asset/Current Liabilities GROVER

Sebelum Selama Sebelum Selama

COVID-19 COVID-19 COVID-19

Sumber: Data diolah, 2021.

Berdasarkan data pada tabel 4.7 di atas, dapat dilihat untuk nilai current asset to current liabilities pada masa sebelum COVID-19 memiliki nilai sebesar 1,365 lebih kecil dibandingkan masa selama COVID-19 sebesar 1,531. Nilai ini menunjukkan bahwa secara rata-rata perusahaan sampel memiliki rasio aset lancar terhadap utang lancar yang rendah sebelum adanya COVID-19 dibandingkan dengan setelah adanya COVID-19. Artinya, selama pandemi kemampuan perusahaan dalam memenuhi utang jangka pendeknya dengan menggunakan asset lancarnya lebih baik dibandingkan sebelum pandemi. Rasio ini mengukur

54

seberapa banyak aset lancar bisa dipakai untuk melunasi utang lancar. Rasio aset lancar terhadap utang lancar yang rendah menunjukkan risiko likuiditas yang tinggi dan menandakan rendahnya kemampuan perusahaan dalam memenuhi utang jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancarnya. Artinya, selama pandemi COVID-19 kemampuan perusahaan dalam memenuhi utang jangka pendeknya dengan menggunakan asset lancarnya semakin meningkat.

Untuk nilai Grover pada masa sebelum COVID-19 memiliki nilai sebesar -0,209 lebih kecil dibandingkan masa selama COVID-19 sebesar -0,443. Nilai ini menunjukkan bahwa secara rata-rata perusahaan sampel memiliki nilai G-score yang rendah setelah adanya COVID-19 dibandingkan dengan sebelum adanya COVID-19. Nilai yang rendah ini menunjukkan bahwa perusahaan relatif besar kemungkinan mengalami financial distress berdasarkan model Grover karena nilainya berkorelasi negatif. Sehingga dapat diartikan bahwa perusahaan memiliki potensi financial distress yang tinggi setelah adanya COVID-19 dibandingkan sebelum adanya COVID-19.

Tabel 4.8

SPRINGATE dan ZMIJEWSKI tahun 2018-2021

2018 2019 2020 2021 2018 2019 2020 2021 Mineral Sumberdaya Mandiri Tbk 1,383 1,437 1,075 1,617 -1,315 -0,950 -0,687 -1,702 Adi Sarana Armada Tbk 0,402 0,351 0,291 0,679 -0,357 -0,260 -0,244 -0,391

Blue Bird Tbk 1,207 0,760 -0,197 0,282 -3,220 -2,948 -2,621 -3,063

Berlian Laju Tanker Tbk 0,673 0,133 -0,002 0,885 -1,259 -1,136 -0,955 -1,582 AirAsia Indonesia Tbk -1,570 0,596 -2,528 -2,427 4,441 1,228 6,167 9,205 Garuda Indonesia (Persero) Tbk -0,283 0,031 -1,329 -2,918 0,769 0,470 3,459 8,853 Mitra International Resources 0,594 0,282 -0,201 -0,119 -2,613 -2,369 -2,218 -2,250 Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk 2,360 2,280 2,038 1,940 -4,212 -4,063 -3,980 -4,106 Express Transindo Utama Tbk -1,907 -2,858 -3,000 10,467 6,992 9,391 14,573 -12,714

Temas Tbk 0,281 0,504 0,381 1,858 -0,805 -0,806 -0,462 -1,549

WEHA Transportasi Indonesia Tbk 0,337 0,403 -1,458 -0,201 -1,275 -1,888 -0,962 -1,187

Rata-Rata 0,316 0,356 -0,448 1,097 -0,259 -0,303 1,097 -0,953

Rata-Rata Sebelum dan Selama COVID-19

Perusahaan

SPRINGATE ZMIJEWSKI

Sebelum Selama Sebelum Selama

COVID-19 COVID-19 COVID-19

0,336 0,324 -0,281 0,072

COVID-19

Sumber: Data diolah, 2021.

Berdasarkan data pada tabel 4.8 di atas, dapat dilihat untuk nilai Springgate pada masa sebelum COVID-19 memiliki nilai sebesar 0,336 lebih

besar dibandingkan masa selama COVID-19 sebesar 0,324. Nilai ini menunjukkan bahwa secara rata-rata perusahaan sampel memiliki S-score yang rendah setelah adanya 19 dibandingkan dengan sebelum adanya COVID-19. Nilai yang rendah ini menunjukkan bahwa perusahaan relatif besar kemungkinan mengalami financial distress berdasarkan model Springgate.

Sehingga dapat diartikan bahwa perusahaan memiliki potensi financial distress yang tinggi setelah adanya COVID-19 dibandingkan sebelum adanya COVID-19.

Untuk nilai Zmijewski pada masa sebelum COVID-19 memiliki nilai sebesar -0,281 lebih kecil dibandingkan masa selama COVID-19 sebesar 0,072.

Nilai ini menunjukkan bahwa secara rata-rata perusahaan sampel memiliki nilai X-score yang rendah sebelum adanya COVID-19 dibandingkan dengan setelah adanya COVID-19. Nilai yang rendah ini menunjukkan bahwa perusahaan berada dalam kondisi sehat dan relatif kecil kemungkinan mengalami financial distress berdasarkan model Zmijewski. Sehingga dapat diartikan bahwa perusahaan memiliki potensi financial distress yang tinggi setelah adanya COVID-19 dibandingkan sebelum adanya COVID-19.

Dokumen terkait