• Tidak ada hasil yang ditemukan

G. Teknik Pengumpulan Data 1. Tes Hasil Belajar

2. Uji Hipotesis

Dengan :

Spost :Pos test Spre :Pre test

Smax : Skor maksimumpre-testdanpost-test

Berikut ini adalah klasifikasi peningkatan (n-gain) hasil belajar siswa: Tabel 12. Klasifikasin-Gain

No Nilain-Gain(g) Keterangan 1. 2. 3. > 0,7 0,3-0,7 < 0,3 Tinggi Sedang Rendah Sumber: Meltzer dalam Nurdin (2012: 54)

2. Uji Hipotesis

Teknik yang digunakan untuk melihat uji perbandingan antara kelas yang diberi perlakukan dengan menggunakan media pembelajaran audio-visualdengan yang menggunakan media pembelajaran grafis adalah menggunakan uji-t. Hipotesis statistikyang akan diuji dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Hipotesis Pertama

H0: Tidak ada perbedaan nilai rerata pre-test siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu sebelum diajarkan menggunakan media pembelajaran audio-visual dan menggunakan media pembelajaran grafis pada pokok bahasan asal-usul penduduk Indonesia.

Ha: Ada perbedaan nilai reratapre-testsiswa pada mata pelajaran IPS Terpadu sebelum diajarkan menggunakan media pembelajaran audio-visual dan menggunakan media pembelajaran grafispada pokok bahasan asal-usul penduduk Indonesia.

Kriteria pengujian:

a. Jika probabilitas (sig.) > 0,05 maka H0 diterima, sebaliknya jika probabilitas(sig.) < 0,05 maka H0ditolak; atau

b. Jika t hitung≤t tabel atau–t hitung ≥t tabel maka H0diterima, sebaliknya jika t hitung > t tabel atau –t hitung < t tabel maka H0 ditolak (Dwi Priyatno, 2010:101).

b. Hipotesis Kedua

H0: Tidak ada perbedaan nilai rerata post-Testsiswa pada mata pelajaran IPS Terpadu sesudah diajarkan menggunakan media pembelajaran audio-visual dan menggunakan media pembelajaran grafis pada pokok bahasan asal-usul penduduk Indonesia.

Ha: Ada perbedaan nilai rerata post-Test siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu sesudah diajarkan menggunakan media pembelajaran

audio-45

visual dan menggunakan media pembelajaran grafis pada pokok bahasan asal-usul penduduk Indonesia.

Kriteria pengujian:

a. Jika probabilitas (sig.) > 0,05 maka H0 diterima, sebaliknya jika probabilitas(sig.) < 0,05 maka H0ditolak; atau

b. Jika t hitung≤ t tabel atau –t hitung≥ t tabel maka H0diterima, sebaliknya jika t hitung > t tabel atau –t hitung < t tabel maka H0 ditolak (Dwi Priyatno, 2010: 101).

c. Hipotesis Ketiga

H0: Tidak ada perbedaan selisih peningkatan (gain) hasil belajar IPS Terpadudengan menggunakan media pembelajaran audio-visualdan media pembelajaran grafis pada pokok asal-usul penduduk Indonesia.

Ha: Ada perbedaan nilai gainhasil belajar IPS Terpadudengan menggunakan media pembelajaran audio-visualdan media pembelajaran grafis pada pokok asal-usul penduduk Indonesia.

Kriteria pengujian:

a. Jika probabilitas (sig.) > 0,05 maka H0 diterima, sebaliknya jika probabilitas(sig.) < 0,05 maka H0ditolak; atau

b. Jika t hitung≤ t tabel atau –t hitung≥ t tabel maka H0diterima, sebaliknya

jika t hitung > t tabel atau –t hitung < t tabel maka H0 ditolak (Dwi Priyatno, 2010: 101).

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai perbandingan hasil belajar IPS Terpadu antara penggunaan media pembelajaran audio-visual dengan media pembelajaran grafis kelas VII SMP Negeri 3 Terbanggi Besar Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2014/2015 diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Tidak ada perbedaan nilai rerata pre-test siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu sebelum diajarkan menggunakan media pembelajaran grafis dan media pembelajaran audio-visual pada pokok bahasan asal-usul penduduk Indonesia, dimana nilai pre-testnya belum terlihat adanya perbedaan karena belum diberikannya perlakuan pada setiap kelas.

2. Ada perbedaan nilai rerata post-test siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu setelah diajarkan menggunakan media pembelajaran grafis dan media pembelajaran audio-visual pada pokok bahasan asal-usul penduduk Indonesia, dimana kelas yang diberikan perlakuan media pembelajaran audio-visual lebih tinggi dari kelas yang diberi media pembelajaran grafis karena siswa yang diajarkan menggunakan media audio-visual lebih senang belajar dengan menonton video dan dapat menambah daya ingat terhadap materi yang dipelajari.

✒ ✓

3. Ada perbedaan nilai gain siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu pada kelas yang diberi perlakuan media pembelajaran audio-visual dan pada kelas yang diberi perlakuan media pembelajaran grafis, dimana kelas yang diberi perlakuan media pembelajaran audio-visual lebih tinggi dari kelas yang diberi media pembelajaran grafis karena dengan media audio-visual semua materi pelajaran yang dierima melalui penglihatan dan pendengaran akan jauh lebih menyenangkan dibandingkan hanya dengan melihat gambar.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam perbandingan hasil belajar IPS Terpadu antara penggunaan media pembelajaran audio-visual dengan media pembelajaran grafis kelas VII SMP Negeri 3 Terbanggi Besar Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2014/2015, maka ada beberapa saran yang dapat dikemukakan oleh penulis, antara lain:

1. Bagi guru, media pembelajaran audio-visual dapat digunakan sebagai alternatif dalam memberikan variasi dalam proses pembelajaran di kelas pada mata pelajaran IPS Terpadu pokok bahasan asal-usul penduduk Indonesia khususnya pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar.

2. Bagi siswa, media pembelajaran audio-visual dan media pembelajaran grafis dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar yang baik dan membuat belajar lebih menyenangkan dan tidak membosankan.

Arsyad, Azhar. 2011.Media Pembelajaran.PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Daldjoeni. 1985.Dasar-Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial.Alumni. Bandung. Daryanto. 2011.Media Pembelajaran. PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.

Bandung.

Dimyati dan Mudjiono. 2006.Belajar dan Pembelajaran. PT Rineka Cipta. Jakarta. Djaali dan Pudji Muljono. 2004. Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. PT

Grasindo. Jakarta.

Djamarah, Syaiful B. 2002.Psikologi Belajar. Rineka Cipta. Jakarta.

Djamarah & Zain. 2006.Strategi Belajar Mengajar. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Dwi Priyatno. 2010. Teknik Mudah Dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian Dengan SPSS Dan Tanya Jawab Ujian Pendadaran. Gava Media. Yogyakarta.

Hamalik, Oemar. 1986.Media Pendidikan.PT. Citra Aditya Bakti. Bandung. ---. 2008.Kurikulum dan Pembelajaran.Bumi Aksara. Jakarta.

Musfiqon, HM. 2012.Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran.PT. Pustaka Jaya. Jakarta.

Nursyid. 2001.Metodologi Pengajaran Geografi.PT Bumi Aksara. Jakarta. Purwanto. 2013.Evaluasi Hasil Belajar. PT. Pustaka Belajar. Surakarta.

Riyanto, Yatim. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran. Kencana Prenada Media Group. Jakarta

Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan desain Sistem Pembelajaran. Kencana Renada Media Group. Jakarta

Slameto. 2010.Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Slavin, Robert E. 2008.Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik. PT. Indeks. Jakarta. Sudjana & Rivai 1990.Media Pengajaran.CV. Sinar Baru. Jakarta.

Sudjana. 2001.Metode Statistika. Tarsito. Bandung.

---. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Sugiyono. 2012.Metode Penelitian Pendidikan.Alfabeta. Bandung.

Suharsimi Arikunto. 2008. Dasar-dasar Evaluai Pendidikan. PT Rineka Cipta. Jakarta.

---. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Suryabrata, Sumadi. 1993.Psikologi Kepribadian. PT. Rajawali Pers. Jakarta. Syah, Muhibbin. 2010.Psikologi Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Sutanto Windura. 2008. Brain Management Series, Memory Champion @School. PT

Elex Media Komputindo. Jakarta.

Dokumen terkait