• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

2. Uji Homogenitas

b) Dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, dihitung peluang F(Zi)=P(Z, Zi) untuk setiap i =1,2,3,…,n

c) Kemudian dihitung proporsi Z1, Z2, Z3,…, Zn yang lebih kecil

atau sama dengan Zi. proporsi ini dinyatakan dengan S(Zi)

yaitu: S(Zi)=

n

Z

yang

Z

,

,

Z

,

Z

,

Z

Banyaknya

1 2 3 n

i

d) Hitung selisih F(Zi)- S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

e) Diambil harga yang terbesar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut dan notasikan dengan Lo. Harga Lo inilah yang kemudian dibandingkan dengan Ltabel.

Untuk mengetahui data yang didapat bersifat normal atau tidak, harus dibandingkan dengan tabel pada taraf signifikansi 0,05 (5 %). Jika Lo < Ltabel, maka data yang diperoleh berdistribusi normal. Namun jika Lo > Ltabel, maka data tersebut tidak beristribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Adapun pengujian homogenitas dilakukan guna mengetahui bahwa sebaran data setiap variabel bersifat homogen. Pengujian ini dilakukan terhadap varians regresi Y atas X1, dengan menggunakan uji Bartlet

(

yang menggunakan Chi Kuadrat. Adapun prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Menyusun skor X, diurut mulai yang terkecil hingga yang terbesar 2. Mengelompokkan skor X yang sama, lalu dihitung varians Y– nya 3. Skor X yang tunggal, varians Y nya adalah 0 (nol)

4. Mendapatkan varians kelompok untuk uji homogenitas. Pengujian dilakukan dengan uji Bartlett, dengan hipotesis :

H0 : σ1 = σ2 = σy2

H1 : Salah satu tanda tidak sama

Kriteria pengujian : ditolak H0 jika χ2hitung lebih besar dari χ2tabel pada taraf signifikansi alpha 0.05 dengan dk (k – 1)

5. Menghitung varians masing-masing kelompok dengan menggunakan rumus: 1) n(n X) ( X n s 2 2 2 i − − =

X = data tiap kelompok n = jumlah data 6. Merangkum semua hasil perhitungan dalam tabel rekapitulasi 7. Menghitung nilai varians gabungan semua kelompok dengan rumus:

− − = ) 1 ( ) 1 ( 12 2 n s n s i s2 = varians gabungan

)

ni = jumlah sampel tiap kelompok si2 = varians kelompok

8. Menghitung satuan * dengan menggunakan rumus : B = (log s2) Σ (ni – 1)

9. Menghitung harga Chi Kuadrat (χ2) dengan menggunakan rumus χ2 = (ln 10) {B -Σ (ni – 1) log s2}

Hasil perhitungan uji homogenitas antara variabel X1, danY akan bersifat homogen jika +hitung < +tabel.. Namun jika +hitung > + tabel maka dari masing-masing variabel tersebut tidak bersifat homogen.

B. 3. Pengujian Hipotesis

a. Uji Signifikansi dan linearitas Persamaan Regresi

Selanjutnya dilakukan uji signifikansi dan uji linearitas regresi Persepsi Investor Reksadana Syariah (X) dengan variabel Kepuasan berinvestasi di Reksadana Syariah (Y) dengan menggunakan Analysis Of Varians (ANOVA).

b. Uji Koefisien Korelasi

Untuk mengetahui signifikansi koefisien korelasi r yang telah diperoleh, dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi dengan uji t.

Uji hipotesis dengan T- test digunakan untuk mengetahui apakah variable bebas memiliki hubungan signifikan atau tidak dengan

,,

variable terikat secara individual untuk setiap variabel. Rumus yang digunakan untuk mengetahui nilai T-hitung adalah sebagai berikut: 2 hitung r 1 2) (n r t − − =

Setelah didapatkan nilai T-hitung melalui rumus diatas, maka untuk menginterpretasikan hasilnya berlaku ketentuan sebagai berikut:

Jika T-hitung > T-tabel, maka H 0 ditolak (ada hubungan yang signifikan antara persepsi nasabah terhadap kepuasan berinvestasi Reksadana Syari’ah).

Jika T-hitung < T-tabel, maka H 0 ditolak ( tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi nasabah terhadap kepuasan berinvestasi Reksadana Syari’ah).

Untuk mengukur T-tabel digunakan ketentuan n-2 pada Level Of Significance sebesar 5 % atau 0,05 atau taraf keyakinan 95 % atau 0,95.. Jadi, apabila tingkat kesalahan suatu variable adalah lebih dari 5 % berarti variable tersebut tidak signifikan.

7. Definisi Operasional

a. Kepuasan berinvestasi ( Y )

Kepuasan bisa diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu memadai. Sedangkan Kotler (2003:61) mendefinisikan

-kepuasan sebagai perasaan senang atau kecewa seseorang yang dialami setelah membandingkan antara persepsi kinerja atau hasil suatu produk dengan harapan-harapannya.faktor – faktor yang dapat menentukan tingkat kepuasan pelanggan yaitu; kualitas produk, harga, kualitas pelayanan, emosional, dan biaya serta kemudahan mendapatkan produk / jasa.

Tabel 1

Kisi Kisi Instrumen Kepuasan Berinvestasi Reksadana Syari’ah

Dimensi Sub Dimensi

Kualitas pelayanan Compliance (Pemenuhan) Assurance (keyakinan) Reliability (kehandalan) Tangibles (Berwujud)

Emphaty ( kepedulian)

Kualitas produk Tingkatan Kualitas Kualitas Kosistensi

b. Persepsi Investor Reksadana Syari’ah

Proses di mana individu diekspos untuk menerima informasi, memperhatikan informasi tersebut dan memahaminya9. Selain itu persepsi juga dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang ditempuh individu

9

untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera mereka agar memberikan makna bagi lingkungan mereka. Adapun indikator dari persepsi adalah agama, lokasi, produk dan layanan.

Tabel 2

Kisi Kisi Instrumen PersepsiInvestor Reksadana Syari’ah

Dimensi Sub Dimensi

C. Agama Muamalah

Lokasi Lokasi yang strategis

Produk kualitas produk

Layanan Pelayanan prima

D. G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan uraian singkat mengenai hal-hal pokok yang dibahas guna mempermudah dalam memahami dan melihat hubungan antara satu bab dengan bab lain dalam skripsi ini:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang masalah perumusan, dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Merupakan kerangka teori yang mendeskripsikan pengertian, dan teori-teori tentang variable persepsi, kepuasan dan teori tentang Reksadana Syari’ah.

Mendeskripsikan obyek atau sasaran penelitian yaitu PT. Batasa Capital.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Berisi tentang analisis dan hasil penelitian

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan pembahasan dan saran syang dapat mendukung kesempurnaan skripsi ini.

BAB II

LANDASAN TEORI

E. Persepsi

1. Pengertian Persepsi

Secara bahasa, persepsi diartikan dengan pengamatan, penyusunan dorongan-dorongan dalam kesatuan-kesatuan, hal mengetahui, melalui indera, tanggapan (indera), daya memahami.10 Manusia sebagai makhluk sosial yang sekaligus juga makhluk individual, maka terdapat perbedaan antara individu yang satu dengan yang lainnya. Adanya perbedaan inilah yang antara lain menyebabkan mengapa seseorang menyenangi suatu obyek, sedangkan orang lain tidak senang bahkan membenci obyek tersebut. Hal ini sangat tergantung bagaimana individu menanggapi obyek tersebut dengan persepsinya. Pada kenyataannya sebagian besar sikap, tingkah laku dan penyesuaian ditentukan oleh persepsinya.11

Persepsi pada hakikatnya adalah merupakan proses penilaian seseorang terhadap obyek tertentu. Didalam proses persepsi individu dituntut untuk memberikan penilaian terhadap suatu obyek yang dapat bersifat positif / negatif, senang atau tidak senang dan sebagainya. Dengan adanya persepsi

10

Pius A. Partanto dan M Dahlan Al Barry. 1994 Kamus Ilmiah Populer. Surabaya : Arkola. h. 591

11

Sita Ratnaningsih. http://www.infoskripsi.com/Article/Pengertian-Persepsi.html, diakses pada tanggal 12 September 2008

maka akan terbentuk sikap, yaitu suatu kecenderungan yang stabil untuk berlaku atau bertindak secara tertentu di dalam situasi yang tertentu pula.12

Persepsi merupakan suatu proses yang timbulah akibat adanya sensasi. Sensasi adalah aktivitas merasakan atau penyebab keadaan emosi yang menggembirakan. Sensasi dapat didefinisikan juga sebagai tanggapan yang cepat dari indra penerima kita terhadap stimuli dasar seperti cahaya, warna, dan suara. dengan adanya itu semua maka akan timbul persepsi. pengertian dari persepsi adalah proses bagaimana stimuli-stimuli itu diseleksi, diorganisasikan dan diinterpretasikan.13

F. Kepuasan

1. Pengertian Kepuasan Pelanggan

Kepuasan bisa diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu memadai.14 Sedangkan Kotler mendefinisikan kepuasan sebagai perasaan senang atau kecewa seseorang yang dialami setelah membandingkan antara persepsi kinerja atau hasil suatu produk dengan harapan-harapannya.15

12

Sita Ratnaningsih. Ibid

13

Nugroho J Setiadi, Perilaku Konsumen Konsep Dan Implikasi Untuk Strategi Dan Penelitian Pemasaran, Jakarta, Prenada Media, 2003, Cet. Pertama, h.160

14

Tjiptono dan Chandra, 2005

//www.infoskripsi.com/Search.html?pub4578411740705382%3Atchaib- =kepuasan&sa=Search#700, di akses pada tanggal 13 September 2008

15

http://sinergi-indonesia.com/download/Perceived%20Quality%20of%20Service.pdf,di akses pada tanggal 13 September 2008

Kepuasan pada dasarnya merupakan hal yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan keinginan dan sistem nilai yang dianutnya. Semakin banyak aspek yang sesuai dengan keinginan dan sistem nilai yang dianut individu, semakin tinggi tingkat kepuasan yang didapat. Demikian pula sebaiknya, semakin banyak aspek yang tidak sesuai dengan keinginan dan sistem nilai yang dianut individu, semakin rendah tingkat kepuasan yang didapat.16

2. Faktor-Faktor Yang Menentukan Tingkat Kepuasan Pelenggan

Untuk memuaskan pelanggan perlu diketahui factor-faktor yang menentukan tingkat kepuasan pelanggan. Menurut Handi Irawan ada 5 (lima) faktor yang menentukan tingkat kepuasan pelanggan yaitu: 17

a. Kualitas produk

Pelanggan merasa puas setelah membeli dan menggunakan suatu produk, dan ternyata produk yang digunakan berkualitas ada 6 (enam) elemen kualitas produk, yaitu; performance, durability, feature, reliability, consistency, dan design.

b. Harga

Untuk pelanggan yang sensitif, biasanya harga murah adalah sumber kepuasan yang penting karena mereka akan mendapat valve for money yang tinggi.

16

www.skripsi-tesis.com/07/27/pengaruh-kepuasan-terhadap-prestasi--pdf-doc.htm

17

Handi irawan D.MBA.M. Com 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan (Jakarta : PT. Elex Media Komputindo), 2002. h. 37

Komponen harga ini relative tidak penting bagi mereka yang tidak sensitive terhadap harga untuk industri ritel, komponen harga ini sungguh penting dan kontribusinya terhadap kepuasan relatif besar.

c. Kualitas pelayanan

Pelanggan merasa puas apabila mereka memperoleh pelayanan yang baik atau sesuai dengan apa yang diharapkan. Berdasarkan Servqual kualitas pelayanan yang popular, kualitas pelayanan mempunyai 6 (Enam) yaitu; compliance (Pemenuhan), reliability (kehandalan), Responsiveness (ketanggapan ), Assurance (keyakinan), Emphaty (kepedulian), Tangibles (Berwujud).

d. Faktor Emosional

Pelanggan yang merasa bangga dan yakin orang lain kagum terhadap dia menggunakan produk merek tertentu, cenderung memiliki tingkat kepuasan lebih tinggi. Kepuasan bukan karena kualitas produk, tetapi rasa bangga, rasa percaya diri yang menjadikan pelanggan puas terhadap merek tertentu.

e. Biaya

Pelanggan akan semakin puas apabila relatif mudah, nyaman dan effisien dalam mendapatkan produk atau pelayanan. Hal ini disebabkan pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan produk/jasa.

3. Pengukur Tingkat Kepuasan Pelanggan

Menurut kotler ada 4(empat) metode mengukur kepuasan, yaitu18: a. Sistem keluhan dan Saran

Merupakan metode untuk memantau kepuasan pelanggan dengan cara

memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pelanggan untuk menyampaikan

18

Philip Kotler, Swee Hoon Ang, Siew Meng Leong, Chin Tiong Tan, Manajemen Pemasaran Perspektif Asia terjemahan Fandy Tjipto (Yogyakarta: Andi and Pearson Education Asia ), 2002 Edisi ke-1, h. 52.

saran, pendapat, dan keluhan mereka. Media yang digunakan dapat berapa kotak saran, kartu komentar, saluran telepon bebas pulsa.

b. Survey Kepuasan Pelanggan

Umumnya penelitian mengenai kepuasan pelanggan banyak dilakukan melalui metode survey dengan mengajukan pertanyaan (kuesioner) kepada para

pelanggan. Melalui survey, perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari pelanggan dan sekaligus juga memberikan tanda positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap pelanggannya.

c. Ghost Shopping

Metode ini dilaksanakan dengan cara mempekerjakan orang untuk berpura-pura menjadi pelanggan. Kemudian pembeli bayangan tersebut menyampaikan temuan-temuannya mengenai kelemahan dan kekuatan dalam melayani pelanggan. Selain itu juga ia dapat mengamati atau meneliti cara perusahaan dalam menangani setiap keluhan.

d. Lost Costumer Analysis

Merupakan metode pemantau kepuasan pelanggan dengan cara menghubungi pelanggan yang telah berhenti menjadi pelanggan atau beralih ke perusahaan pesaing. Mereka dihubungi untuk memperoleh informasi tentang penyebab berhenti menjadi pelanggan perusahaan. Metode ini sulit untuk dilakukan karena tentunya sulit untuk mengidentifikasi dan menghubungi pelanggan yang telah meninggalkan perusahaan.

Survey kepuasan pelanggan dapat dilakukan dengan cara mengajukan kuesioner kepada para pelanggan. Kuesioner yang telah tersusun lengkap kemudian diadakan pengujian terlebih dahulu atau diadakan try out sebelum dipergunakan untuk penelitian yang sesungguhnya, guna mengukur validitas dan reliabilitas. Suatu alat ukur dapat dikatakan valid, jika alat itu mengukur apa yang harus diukur oleh itu. Dan dikatakan reliable bila alat itu untuk mengukur suatu gejala pada waktu yag berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama.19 Jadi alat yang reliable secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama.

Skala yang digunakan dalam kuesioner adalah skala likert. Skala ukur digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial.20 Dengan menggunakan skala likert, variable yang akan diukur dijabarkan menjadi Sub Variabel, kemudian Sub Variabel dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat instrumen berapa pertanyaan yang perlu dijawab oleh responden.

Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pertanyaan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata berikut: Sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, tidak baik. Sehingga kemungkinan jawaban

19

Nasution, Metode Research Penelitian Ilmiah. (Jakarta: Bumi Aksara),2001 Cet-ke4, h. 74

20

tidak hanya sekedar baik dan tidak baik saja, melainkan dibuat lebih banyak kemungkinan jawaban.

G. Berinvestasi Reksadana Syari’ah

1. Reksadana sebagai Instrumen Pasar Modal

Pasar modal (Capital Market) adalah pasar yang memfasilitasi penerbitan dan perdagangan surat berharga keuangan seperti saham dan obligasi. Penerbitan surat berharga dilakukan melalui mekanisme penawaran umum perdana atau sering disebut initial public offering (IPO) . Sedangkan pasar sekunder merupakan pasar yang memfasilitasi jual beli atas surat berharga yang ditelah diterbitkan melalui penawaran umum tersebut. Pihak atau perusahaan yang mengeluarkan efeknya kepada masyarakat investor melalui penawaran umum perdana disebut sebagai emiten.21

Di Pasar Modal terdapat beragam jenis surat berharga. Masing-masing surat berharga memiliki karateristik tingkat imbal hasil keuntungan dan risiko yang berbeda-beda. Ada surat berharga yang memberikan indikasi tingkat imbal hasil yang tinggi namun memiliki tingkat risiko yang tinggi pula. Namun terdapat instrumen yang memberikan tingkat imbal hasil yang rendah dengan tingkat risiko yang rendah pula. Umumnya semakin tinggi tingkat

21

Wiji Purwanta dan Hendy Fakhruddin, Mengenal Pasar Modal, Jakarta, Salemba Empat, 2006, h. 2

imbal hasilnya semakin besar pula risikonya. Beberapa jenis surat berharga yang popular dipasar modal antara lain saham, obligasi, dan reksadana.22 Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan atau penyertaan modal investor didalam suatu perusahaan. Artinya, jika seseorang membeli saham berarti dia telah menyertakan modal kedalam perusahaan tersebut sebanyak jumlah saham yang dibeli

Obligasi adalah surat berharga yang menunjukkan bahwa perusahaan yang mengeluarkan obligasi meminjam sejumlah dana kepada masyarakat dan memiliki kewajiban untuk membayar cicilan bunga secara berkala maupun pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pembeli obligasi tersebut.

Reksadana Secara terminologi Reksadana berasal dari kata Reksa yang berarti polisi atau penjaga.23 Sedangkan kata “dana “ yang berarti (kumpulan) uang, sehingga reksadana dapat diartikan sebagai “kumpulan uang yang dipelihara (bersama untuk suatu kepentingan).”24 Secara umum, reksadana diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat atau investor untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

Portofolio adalah istilah teknis untuk menyebutkan sekumpulan efek yang diperdagangkan dibursa efek secara regular.25 Sedangkan efek menurut undang-undang pasar modal adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti hutang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivative dari efek.

22

Ibid,. h. 13-23

23

Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), edisi ke-2, hal.830

24

Tjipto Darmajdi dan Hendy Fakhruddin, Pasar Modal Indonesia Pendeketan Tanya Jawab, Jakarta, Salemba Empat, 2001, h.147

25

Jaka E.Cahyo, Cara Jitu Meraih Untung Dari Reksadana, Jakarta, PT. Elex Media Komputindo, 2001, Cet ke-2, h. 20

Jadi portofolio efek adalah kumpulan efek, atau surat berharga, atau kombinasi sekuritas, atau instrument yang dikelola. Sekuritas yang diperkenankan untuk dibeli adalah sekuritas yang mendapat pengesahan badan pengawas pasar modal (BAPEPAM - LK). Kegiatan investasi reksadana dapat ditempatkan berbagai instrumen efek, baik pasar uang, pasar modal, ataupun gabungan keduanya.Instrumen efek luar negeri dapat dibeli dengan izin dari Bapepam - LK.26

Manajer investasi menurut undang-undang pasar modal adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah. Manajer investasi biasanya berbentuk perusahaan dan harus memperoleh izin dari Bapepam untuk melakukan kegiatan sebagai manajer investasi. Dalam mengelola Reksadana, Manajer investasi tidak mempunyai akses langsung dalam menggunakan dana investor, karena uang yang disetorkan oleh investor tersimpan di Bank Kustodian saat investor membeli unit penyertaan reksadana. Selain Manajer investasi yang bergerak dalam mengelola dana, ada pihak lain yang terlibat dalam pengelolaan suatu reksadana yaitu Bank Kustodian

Bank Kustodian adalah bank yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lainnya yang berkaitan dengan efek serta jasa lainnya, termasuk menerima deviden, bunga dan hak-hak lainya, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. Bank kustodian mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam hal menyimpan, menjaga, dan mengadministrasikan kekayaan, baik dalam pencatatan serta pembayaran atau penjualan kembali suatu reksadana berdasarkan kontrak yang dibuat dengan manajer investasi. Bank kustodian dilarang terafiliasi dengan manajer investasi dengan tujuan untuk menghindari adanya benturan kepentingan dalam pengelolaan kekayaan reksadana.

2. Reksadana Syari’ah

a. Pengertian Reksadana Syari’ah

Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Tentang Reksadana Syariah No. 20/DSN-MUI/IV/2001, Reksadana Syariah adalah Reksadana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip syariah Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta (Shahibul Mal) dengan manajer investasi sebagai wakil shahibul mal, maupun antara

26

Iggi H. Achsin, Investasi Syari’ah Dipasar Modal: Menggagas Konsep Dan Praktek Manajemen Portofolio Syari’ah, Jakarta, PT. Garamedia Pustaka Utama, 2000, cet ke-1. h.74

manajer investasi sebagai wakil shahibul maal dengan pengguna investasi.27

Reksadana Syariah, mengandung pengertian sebagai Reksadana yang pengelolaan dan kebijakan investasinya mengacu pada syariat Islam. Reksadana Syariah, tidak menginvestasikan dananya pada saham-saham atau obligasi dari perusahaan yang pengelolaan atau produknya bertentangan dengan syariat Islam. Seperti pabrik makanan atau minuman yang mengandung alkohol, daging babi, rokok, dan tembakau, serta hiburan yang berbau maksiat.

b. Sifat-sifat Reksadana Syariah

Sebagaimana Reksadana Konvensional, berdasarkan sifatnya sebuah perusahaan investasi reksadana Syariah dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :

a. Reksadana Tertutup (Closed-end Fund)

Dikatakan reksadana tertutup setelah menawarkan unit penyertaan (berupa saham), yang jumlahnya tetap, reksadana ini menutup pintu bagi investor yang baru. Pada reksadana ini jual beli saham setelah penawaran umum perdana ( pasar sekunder ) dilakukan melalui bursa antara investor dengan investor lainnya. Sehingga closed-end Fund tidak melakukan pembelian kembali saham-saham

27

Dewan Syari’ah Nasional MUI, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, (Jakarta: DSN-MUI dan Bank Indonesia, 2001), Edisi Ketiga h.115

yang telah dijual kepada investor. Dengan kata lain, pemegang saham tidak dapat menjual kembali sahamnya kepada manajer investasi. Harga Reksadana Tertutup lebih banyak ditentukan oleh hokum permintaan dan penawaran, bukan semata-mata karena Nilai Aktiva Bersih (NAB) nya. Sedangkan proses penerbitan dan pencatatan Reksadana Tertutup sama dengan perusahaan lain yang go public. Perbedaannya adalah bahwa hasil penjualan saham yang diperoleh Reksadana akan diinvestasikan disarana lain melalui mekanisme perdagangan di Bursa efek yang harga jualnya bisa diatas atau dibawah Nilai Aktiva Bersihnya.28 Sedangkan perusahaan lain digunakan untuk ekspansi, membayar hutang atau diinvestasikan kembali.

b. Reksadana Terbuka (Open end Fund)

Reksadana terbuka adalah perusahaan investasi yang menawarkan dan membeli kembali saham-sahamnya dari investor sampai sejumlah unit penyertaan yang sudah dikeluarkan. Berbeda dengan Reksadana tertutup, Reksadana Terbuka membuka pintu untuk membeli atau menjual kembali Unit penyertaan ( UP ).

Reksadana terbuka dapat menjual unit penyertaannya secara terus menerus sepanjang ada investor yang berminat membeli.

28Karakteristik Reksadana” http://id.wikipedia.org/wiki/Reksadana, diakses pada

Sebaliknya investor dapat menjual kembali unit penyertaannya kepada manajer investasi kapan saja diinginkan sesuai dengan nilai aktiva bersih pada saat itu. Reksadana yang berbentuk persero dapat bersifat tertutup maupun terbuka, sedangkan reksadana yang berbentuk KIK hanya dapat bersifat terbuka.29

Tabel 3. Perbedaan Reksadana Terbuka Dan Reksadana Tutup

Jenis Bentuk Satuan Investasi Penawaran

umum

Tercatat di Bursa Efek?

Transaksi setelah Penawaran Umum

Tertutup PT Saham Ya Ya Antar-Investor melalui

pialang

Terbuka PT Saham Ya Tidak Investor dengan Manajer

Investasi/Bank kustodian

KIK Unit penyertaan Ya Tidak Investor dengan Manajer

Investasi/Bank kustodian

c. Ciri-ciri dan Mekanisme Operasional Reksadana Syari’ah

1. Ciri-ciri operasional Reksadana Syariah

a. Mempunyai dewan pengawas syariah yang bertugas memberikan arahan kegiatan manajer investasi (MI) agar senantiasa sesuai dengan syariat Islam.

29”Perkembangan Reksadana”

//www.paninreksadana.com/edukasiperkembanganrd.php, diakses pada tanggal 12 Juni 2008

b. Hubungan antara investor dan perusahaan didasarkan pada system mudharabah, dimana satu pihak menyediakan 100 % modal (investor), sedangkan satu pihak lagi sebagai pengelola (manajer investasi).

c. Kegiatan usaha atau investasinya diarahkan pada hal-hal yang tidak bertentangan dengan syariah Islam.

2. Mekanisme Operasional Reksadana Syariah

Dalam mekanisme kerja yang terjadi diReksadana ada tiga pihak yang terlibat dalam pengelolaan dana, yaitu :

a. Manajer Investasi sebagai pengelola investasi

Manajer investasi ini bertanggung jawab atas kegiatan investasi, yang meliputi analisa dan pemilihan jenis investasi, mengambil keputusan-keputusan investasi, memonitor pasar investasi, dan melakukan tindakan-tindakan yang dibutuhkan untuk kepentingan investor. Manajer investasi (perusahaan pengelola) dapat berupa: 1. Perusahaan efek, dimana umumnya berbentuk divisi tersendiri

atau PT yang khusus menangani Reksadana.

2. Perusahaan yang secara khusus bergerak sebagai perusahaan manajemen investasi (PMI) atau investment management company.

b. Bank Kustodian

Dokumen terkait