• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Korelasi

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 40-47)

4.2.4 Analisa Perhitungan .1 Uji Normalitas

4.2.4.2 Uji Korelasi

Analisis koefisien korelasi untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara Isi Pesan (Daya tarik rasional, daya tarik emosional, daya tarik moral) terhadap Perilaku gosok gigi, khususnya untuk mencari pengaruh isi pesan pada iklan Pepsodent Ayah & Dika terhadap Perilaku gosok gigi anak.

Tabel 4.43 Uji Korelasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .722a .521 .505 2.677

1. Predictors: (Constant): Pesan Iklan (Isi Pesan: Daya tarik rasional, daya tarik emosional, daya tarik moral)

2. Dependent Variable: Perilaku gosok gigi

Pada tabel diatas R disebut dengan koefisien korelasi. Dapat dibaca bahwa nilai koefisien korelasi antara variabel Isi Pesan (Daya tarik rasional, daya tarik emosional, daya tarik moral) terhadap Perilaku gosok gigi adalah 0,722, berarti hubungan antara Isi Pesan dengan Perilaku gosok gigi sebesar 72,20%. Dengan adanya data diatas maka dapat dikatakan bahwa tingkat pengaruh antara kedua variabel (X dan Y) adalah pengaruh yang kuat. sehingga dapat disimpulkan bahwa Isi Pesan memiliki pengaruh kuat terhadap perilaku seseorang.

4.2.4.3 UJI-t Tabel 4.44 Uji-t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 6.153 4,041 1.523 .131

Daya Tarik Rasional 1.017 .236 .370 4.302 .000 Daya Tarik Emosional .562 .211 .234 2.662 .009

Daya Tarik Moral .851 ,257 .289 3.306 .001

Uji statistik t digunakan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen47. Pada penelitian ini hipotesis yang digunakan yaitu Ho = Daya Tarik Rasional, Daya Tarik Emosional, dan Daya Tarik Moral tidak berpengaruh nyata terhadap Perilaku Gosok Gigi, dan Ha = Isi Pesan (Daya Tarik Rasional, Daya Tarik Emosional, dan Daya Tarik Moral) berpengaruh nyata terhadap Perilaku Gosok Gigi. Dan untuk pengambilan keputusannya yaitu jika thitung>ttabel maka Ho ditolak, tetapi jika thitung<ttabel maka Ha ditolak.

Uji-t sebagai alat ukur uji hipotesis t-tabel dihitung dengan t(½ 0,05) atau t 0,025 dan uji dua sisi df = n-3 = 91 maka t-tabel = 1,99. Dari tabel t-hitung (X1) = 4,302, t-hitung (X2) = 2,662, t-hitung (X3) = 3,306 dan p-value 0,000 maka t-hitung (X1) = 4,302, t-hitung (X2) = 2,662, t-hitung (X3) = 3,306 > t-tabel (1,99) sehingga keputusan yang diambil adalah Ho ditolak atau Ha diterima. Atau dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Isi Pesan terhadap Perilaku Gosok Gigi.

Hipotesis:

Ho = Pesan Iklan (Isi Pesan: Daya Tarik Rasional, Daya Tarik Emosional, dan Daya Tarik Moral) tidak berpengaruh nyata terhadap Perilaku Gosok Gigi

Ha = Pesan Iklan (Isi Pesan: Daya Tarik Rasional, Daya Tarik Emosional, dan Daya Tarik Moral) berpengaruh nyata terhadap Perilaku Gosok Gigi

Untuk memberikan interpretasi terhadap kuatnya hubungan korelasi maka dapat digunakan pedoman yang tertera di bawah ini: 4.2.4.4 Uji Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.48

Nilai koefisien determinasi dapat dilihat pada Tabel 4.45 di bawah ini : Tabel 4.45 Uji Determinasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .722a .521 .505 2.677

1. Predictors: (Constant): Pesan Iklan (Isi Pesan: Daya tarik rasional, daya tarik emosional, daya tarik moral)

Adjusted R2 = 1 – (1 – R2) k - n 1 -n Dimana: n = jumlah sampel k = jumlah parameter Adjusted R2 = 1 – (1 – 0,521) = 0,505 48

Imam, Ghozali, 2007. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Semarang: Badan 4 -95 1 -95

Standart error of the Estimation merupakan kesalahan standar

dari penaksiran dan bernilai 2,677

R Square disebut koefisien determinasi. Dari tabel dapat dibaca bahwa nilai R square (R2) adalah 0,521, artinya 52,10% variasi yang terjadi terhadap tingggi atau rendahnya Perilaku Gosok gigi disebabkan Pesan Iklan (Isi Pesan: Daya tarik rasional, daya tarik emosional, daya tarik moral) sedangkan sisanya (47,90 %) tidak dapat diterangkan atau variabel diluar yang diteliti oleh peneliti.

Pada tabel diatas terlihat pula Adjusted R square merupakan nilai R2 yang disesuaikan sehingga gambarannya lebih mendekati mutu penjajakan model dalam populasi.

4.3 Pembahasan

Salah satu tujuan periklanan menurut kotler (1997: 236)49 adalah Periklanan menjalankan sebuah fungsi ”Pengingat”. Iklan pengingat sangat penting bagi produk yang sudah mapan. Iklan bukan hanya menjadi alat promosi barang maupun jasa, melainkan juga untuk menanamkan citra kepada konsumen maupun calon konsumen tentang produk yang ditawarkan. Citra yang dibentuk oleh iklan seringkali menggiring khalayak untuk percaya pada produk. Kesadaran merek merupakan langkah awal untuk membangun sebuah merek produk.

Iklan televisi kini sudah banyak yang menggunakan pesan yang menarik dalam mengkomunikasikan apa yang akan disampaikan kepada masyarakat. Seperti iklan kesehatan gigi pada iklan pepsodent, Pasta gigi ini selalu menampilkan iklan-iklan yang kreatif dan inovatif. Iklan pepsodent dalam membuat konsep iklan untuk anak memberikan sentuhan yang menarik dengan menampilkan cerita tentang ayah dan anak yang sangat unik dan mendidik. Iklan tersebut berjudul : "iklan pepsodent ayah Adi dan dika. Sikat Gigi Pagi dan Malam hari‟ mengetengahkan dua tokoh yaitu Ayah Adi dan Dika, ayah dan anak yang berbagi tips dan trik tentang bagaimana menjadikan menyikat gigi lebih bisa dinikmati, dan tidak menjadi pengalaman buruk bagi orang tua dan anak-anak. Dalam iklan pepsodent tersebut, Ayah Adi menggunakan humor untuk mendidik anaknya, Dika, ketika menyikat gigi, khususnya di malam hari. Iklan ini berdampak positif bagi masyarakat khususnya anak-anak agar mereka mau menggosok gigi secara teratur di pagi dan malam hari.

Pada penelitian kali ini, peneliti akan melakukan penelitian pada anak SD dengan objek penelitian yaitu dengan menyebarkan kuesioner yang dilakukan di SDN Lenteng Agung 09 Pagi. Pada kuesioner yang peneliti buat, sebelum mengisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan pesan iklan dan juga perilaku, terlebih dahulu responden harus mengisi identitas responden. Dalam identitas responden, pertanyaan yang diajukan yaitu berhubungan dengan umur, jenis kelamin, dan frekuensi menonton iklan dalam sehari. Dari data responden yang ada, didapat mayoritas responden

yaitu berjenis kelamin laki-laki. Dengan semakin banyaknya durasi menonton iklan televisi, maka dapat dikatakan semakin tinggi juga aware responden terhadap suatu iklan.

Hal yang menarik dalam penelitian ini adalah karena responden yang menjawab kuisioner adalah anak SD kelas V dan VI dan ketika peneliti menanyakan pada bebarapa responden secara acak mengenai hal apa yang paling diingat dan paling diketahui ketika mendengar iklan Pepsodent Ayah Adi & Dika mereka sangat antusias dan merespon cukup baik karena iklan tersebut menyampaikan pesan untuk menggosok gigi dan mengajarkan sikat gigi pagi dan malam hari dengan cara yang menarik. Tetapi walaupun hasil jawaban dari kuesioner sebagian besar mengarah pada jawaban positif, terdapat pula responden yang mengarah pada jawaban negatif, dalam artian responden sedikit tidak paham walaupun sudah dijelaskan secara mendalam.

Berdasarkan dari data yang ada, jawaban-jawaban responden pada dimensi di kedua variabel cukup relevan. Untuk variable isi pesan iklan merupakan gambaran anak-anak SD menilai bagaimana besarnya pengaruh isi pesan iklan pada iklan pepsodent ayah adi dan dika. Hal ini dapat dibuktikan dari banyaknya responden yang setuju akan setiap pertanyaan yang dibuat mengenai pengaruh isi pesan iklan terhadap perilaku.

Menurut hasil Uji-t dimana Uji statistik t digunakan menguji signifikansi nilai koefisien regresi. Kriteria pengujian sebagai persyaratan hipotesis diterima adalah nilai t-hitung harus lebih besar dari t-tabel.

(X1) = 4,302, t-hitung (X2) = 2,662, t-hitung (X3) = 3,306 yang lebih besar dari nilai t-tabel 1,99. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pesan iklan terhadap perilaku.

Untuk membuktikan bahwa pesan iklan berpengaruh terhadap perilaku juga dapat dilihat dari tabel model summary yang ada pada data diatas, dari tabel tersebut menjelaskan bahwa koefisien korelasi antara variabel pesan iklan (X) terhadap perilaku (Y) adalah 0,722, berarti hubungan antara variabel X dengan Y sebesar 72,20%. Kemudian dengan pengujian determinasi didapat nilai R square (R2) adalah 0,521 artinya 52,10% variasi yang terjadi terhadap tinggi atau rendahnya perilaku gosok gigi disebabkan oleh pesan iklan (isi pesan daya tarik rasional, emosional dan moral) sedangkan sisanya 47,90% tidak dapat diterangkan atau variabel diluar yang diteliti peneliti.

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 40-47)

Dokumen terkait