Lama bekerja
B. Analisis Data 1. Uji Reliabilitas 1.Uji Reliabilitas
3. Uji Linearitas Data
68
0.05, maka sebaran dapat dikatakan normal dan sebaliknya jika P < 0.05, maka sebaran
dapat dikatakan tidak normal. Dari hasil di dapat P = 0.706 > 0.05, maka dapat dikatakan
model korelasi ini memenuhi asumsi normalitas.
3. Uji Linearitas Data
Hasil uji Linearitas antara variabel kepemimpinan partisipatif dengan kinerja
menunjukkan taraf signifikansi sebesar 0.000 < 0.05 yang artinya bahwa hubungan antara
kepemimpinan partisipatif dengan kinerja memiliki hubungan yang linear yang dapat
dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 21.
Hasil Uji Linearitas
Variabel Linearitas Keterangan
kepemimpinan
partisipatif dan kinerja 0.000 Linear
4. Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis penelitian dengan teknik product
moment menggunakan software SPSS 16.00 for windows. Uji korelasi ini
dimaksudkan untuk menjawab hipotesis yang diajukan.
Dari hasil model korelasi product moment, di dapat tabel sebagai berikut
Tabel 22.
Hasil Uji Korelasi kepemimpinan partisipatif dengan kinerja
Variabel sig Koefisien Korelasi Jumlah kepemimpinan
partisipatif dan kinerja
69
Berdasarkan data tersebut, dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan
membandingkan taraf signifikansi (p-value) dengan galatnya. Kaidah signifikansi
yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Jika harga signifikansi > 0.05, maka Ha diterima
b. Jika harga signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak
Tabel tersebut menunjukkan harga signifikansi sebesar 0.000 < 0.05 maka Ho
ditolak dan Ha diterima. Berarti terdapat hubungan antara kepemimpinan partisipatif
dengan perilaku kinerja. Apabila nilai koefisien bertanda positif (+) menunjukkan
adanya arah hubungan yang searah, jika tanda negatif (-) pada koefisien korelasi
menunjukkan adanya arah hubungan yang berlawanan (Muhid, 2010). Jadi hasil yang
didapat pada perhitungan ini adalah 0.643 artinya ada hubungan positif yang
signifikan antara kepemimpinan partisipatif dengan perilaku kinerja.
C. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan gaya kepemimpinan
partisipatif dengan kinerja pada karyawan PT Duta Rama. Berdasarkan data penelitian
yang dianalisa kemudian dilakukan intepretasi hasil penelitian dari aspek teoritis dan
praktisnya, maka dilakukan pembahasan hasil penelitian tersebut.
Dari hasil penelitian diketahui nilai koefisien kolerasi 0.643 dengan signifikansi
70
gaya kepemimpinan partisipatif dengan kinerja yang artinya hubungan kedua variabel
tersebut searah.
Dengan tidak adanya tanda negative (-) menunjukan adanya hubungan yang positif yang
signifikan antara gaya kepemimpinan partisipatif dengan kinerja. artinya semakin tinggi
kepemimpinan partisipatif maka semakin tinggi pula kinerja pada subyek tersebut.
Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ardyanti, dkk
(2014) mendapatkan hasil yag menunjukkan bahwa ada hubungan antara gaya
kepemimpinan direktif (p=0,01), suportif (p=0,001), partisipatif (p=0,000) dengan
kinerja perawat di RSUD Labuang Baji Makassar sampel dalam penelitian ini berjumlah
68 orang. Dari hasil penelitian tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwasannya
gaya kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja.
Menurut Simamora (1995) kinerja sangat di tentukan oleh 3 (tiga) hal yakni :
1) Faktor individual yang terdiri dari :
a) Kemampuan dan keahlian
Kemampuan yang dimiliki oleh pekerja dapat mempengaruhi kinerja karyawan, karena
semakin baik kemampuanakan semakin baik juga kinerjanya.
a) Latar belakang
Latar belakang darimana pekerja berasal juga mempengaruhi pekerjanya, bilamana
seorang berasal dari bidang yang sama dengan dia bekerja itu akan membantu dia
berkembang dan peningkatan kinerjanya.
71
Lingkungan yang efisien dapat membantu pekerja untuk mengembangkan kinerjanya,
karena lingkungan yang mendukung bisa menjadi pendukung para pekerja untuk
meningkatkan kinerjanya.
2) Faktor psikologis yang terdiri dari :
a) Attitude
Sikap yang baik akanmembantu sipekerja untuk mengembangkan kinerjanya, karena
sikap saling membantu dan peduli lingkungan adalah salah satu kunci mengembangkan
kinerja.
b) Personality
Setiap orang memiliki kepribadian yang sangat berbeda, oleh karena itu seseorang yang
memiliki kepribadian yang menyenangkan akan bisa membantu kita mengembangkan
kegiatan kinerjanya.
c) Motivasi
Memiliki motivasi yang tinggi bisa membuat para pekerja menjadi lebih bersemangat
dalam mengembangkan kinerjanya.
3) Faktor organisasi
a) Sumber daya
Setiap organisasi memiliki sumberdaya yang bisa meningkatkan produksi dan hasil, oleh
karena itu sumberdaya yang unggul pasti akan diperlukan para pekerja untuk
meningkatkan kinerjanya.
72
Bagaimana caraseorang memimpin organisasi perusahaanya, yang begitu juga akan
sangat membantu karyawannya untuk mengembangkan kinerjanya.
Kinerja adalah kemampuan karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya serta
hasil kerja atau tingkat keberhasilan yang didapat oleh karyawan dengan membandingkan
standard yang ditentukan oleh perusahaan dalam sebuah organisasi pada periode tertentu
yang nantinya akan diukur melalui melalui kualitas kerja, kecepatan/ketepatan kerja,
inisiatif dalam bekerja, kemampuan kerja, komunikasi, Motivasi dalam bekerja, serta
mampu melihat peluang yang ada.
Kepemimpinan pertisipatif adalah aktivitas yang bersifat autokratik, membuat
keputusan dengan melibatkan karyawan, mendelegasikan tugas, mempengaruhi karyawan
dan membuat karyawan ikut serta dalam memajukan perusahaan, sehingga dapat
menumbuhkan semangat dan solidaritas antara atasan dan bawahan.
Dapat dijelaskan bahwa gaya kepemimpinan partisipatif merupakan variabel (X),
kinerja merupakan variabel (Y), pada penjelasan diatas terdapat beberapa tipe atau gaya
kepemimpinan, pemimpin partisipatif merupakan tipe yang tepat digunkan dalam
memimpin sebuah perusahaan yang sedang memiliki sebuah konflik antara atasan dan
bawahan, dikarenakan tipe kepemimpinan partisipatif adalah dimana seorang pemimpin
mampu melibatkan karyawannya dan mempengaruhi karyawan guna mengembangkan
perusahaan, sehingga para karyawan dapat berpartisipatif dengan atasan mereka sehingga
menciptakan semangat dan solidaritas antara atasan dan bawahan.
Simamora (1995) mengungkapkan ada lima alasan tentang yang mempengaruhi
73
organisasi, dan job design. Oleh karena itu, hubungan antara atasan dan bawahan tersebut
akan mempermudah dalam peningkatan kinerja para karyawan perusahaan tersebut.
Dari berbagai teori yang didapat memang sudah seharusnya pemimpin yang baik
adalah yang mnemahami masalah berbagai masalah yang ada pada para karyawan,
bilamana hubungan antara atasan dan bawahan mendapat hasil yang positif akan biasa
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan partisipatif dengan kinerja dalam persepsi
karyawan pada PT. Duta Rama. Hal ini dapat ditunjukkan dari angka signifikan 0,000 <
0,05
B. Saran
Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang ada dalam penelitian ini.
Dari serangkaian hasil penelitian yang dilakukan serta kesimpulan yang ada, peneliti
mengajukan beberapa saran yang kiranya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi
pihak-pihak terkait, di antaranya adalah:
1. Bagi Pegawai Kontraktor Kota Surabaya
Berdasarkan penelitian ini, penulis menyarankan gaya kepemimpinan partisipatif ini lebih
ditingkatkan lagi oleh pimpinan PT. Duta Rama Surabaya dapat meningkatkan kinerja
karyawanya lebih baik lagi. Pimpinan PT. Duta Rama Surabaya juga sebaiknya dapat
memberi penghargaan kepada karyawan yang berprestasi walaupun hanya sebuah pujian
atau juga bisa dengan memberikan bonus-bonus yang telah disesuai dengan anggaran PT.
Duta Rama Surabaya agar karyawan merasa dihargai hasil pekerjaannya dan lebih
75
2. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini jauh dari sempurna, bagi peneliti selanjutnya yang berminat untuk
melanjutkan atau meneliti kembali mohon diperhatikan hambatan-hambatan yang dialami
peneliti, hal ini guna memaksimalkan penelitian kembali yang akan dilakukan. Terutama
pada skala pengukuran dan populasi dalam penelitian, diharapkan untuk memperhatikan alat
ukur yang digunakan, agar penelitian selanjutnya lebih mendapatkan hasil yang maksimal.
Kemudian, memperhatikan variabel lain yang mempengaruhi variabel independent selain
DAFTAR PUSTAKA
Atkinson, Hilgard, E.R. 1991. Penghantar Psikologi. (8th ed.). Jakarta : Erlangga.
Armediana, Sukmarwati. 2015. Jurnal artikel analisis kinerja pegawai di kecamatan gunungpati
kota semarang. Semarang
Ardyanti, vivi. 2014. Hubungan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Perawat Di Rsud
Labuang Baji Makassar. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin. Makassar.
Azwar, Saifuddin. 2004. Reliabilitas & Validitas. Cetakan kelima. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bell, Themba. 2014. The Effect of Participative leadership On Organisational Comitment: Comparing Its Effect On Two Gender Groups Among Bank Clerks. African Journal Of Bussiness
Management. Vol. 8 (12), pp. 451-459
Cendevip. 2013. pengaruh kepemimpinan partisipatif dan iklim organisasi terhadap kinerja
pegawai kantor x. Copyright © 2013 Sesindo. Bogor
Chaplin, J. 1999. Kamus Lengkap Psikologi. (Edisi 5). Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Davis. Newstrom. 1998, Perilaku Dalam Organisasi, Alih bahasa Agus Dharma, Erlangga, Jakarta.
Fitriani. 2013. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Partisipatif Terhadap Kinerja Pegawai Pada
Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur, Jurnal Administrasi Negara, Vol. 1, No. 3, 2013:
989-1002
Gitosudarmo, Sudita, I.N. 2000. Perilaku Keorganisasian. (1st ed.). Yogyakarta : BPFE.
Hill, Carol. 1997. Organitational Theory and Management: A Macro Approach, John Wiley and Sons Inc, New York
I Nyoman, Putra. 2013. pengaruh gaya kepemimpinan partisipatif dan insentif finansial
terhadap semangat kerja karyawan pada grand komodo tour & travel. Fakultas Ekonomi
Universitas Udayana, Bali.
Irwanto. 2002. Psikologi Umum: Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta: PT Prenhallindo.
Kotler, Keller, 2007. Psikologi Kerja. Edisi 12. Jilid I. Jakarta: Indeks.
Malaga, Kusuma. 2013. kinerja pegawai negeri sipil (pns) di kantor badan kepegawaian daerah
kabupaten kutai timur. eJournal Administrasi Negara, 2013,1388-1400. Kutai
77
Masihtasari, Ummi. 2015. Jurnal analisis kinerja pegawai di puskesmas jongaya Makassar.
Makasar
Murti, Harry. 2013. pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai dengan variabel pemediasi
kepuasaan kerja pada pdam kota madiun. Madiun
Nawawi, Hadari. 2006. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi, Cet.II, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Partiningsih, Selly. 2014. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Partisipatif Terhadap Kinerja
Pegawai Pada Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Kota Samarinda. eJournal
Ilmu Pemerintahan,2(1)2014:1787-1801. Samarinda.
Rakhmat, J. 2005. Psikologi Komunikasi Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Robbins, Stephen. 2002. Perilaku Organisasi. Jakarta: Prenhallindo.
Selly, Partiningsih. 2014. pengaruh gaya kepemimpinan partisipatif terhadap kinerja pegawai
pada rumah sakit umum daerah abdul wahab sjahranie kota samarinda. eJournal ilmu
Pemerintahan,2 (1) 2014:1787-1801. Samarinda.
Siagian, Sondang. 2007 .Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta
Simamora, Henry, 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia . Edisi Kedua.STIE : YKPN
Thoha, Miftah. 2004. Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali
Pers.
Vroom, Yetto. 2007. The Role of the Situation in Leadership, American Psychology Association, Vol. 62, No. 1, 17-24
Wibowo, A2010. Pengaruh Pelatihan Dan Kreativitas Terhadap Kinerja Karyawan Bagian
Teknisi Pada PT . Perusahaan Listrik Negara Area Bojonegoro. Jurnal Ilmu Manajemen.
Universitas Negeri Surabaya. Volume 1, No. 4