BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Deskripsi Hasil Penelitian
2. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk melihat data yang diperoleh linear atau tidak. Pengambilan keputusan untuk menentukan linear tidaknya Variabel penggunaan smartphone dan variabel pemenuhan sumber pembelajaran sebagai berikut:
a) Nilai Sig. > 0,05 ; hubungan antara kedua variabel tidak linear. b) Nilai Sig. < 0,05 ; hubungan antara kedua variabel linear
Dari hasil uji Linearitas Kolmogorov Smirnov diperoleh distribusi data seluruhnya terdapat hubungan antara kedua variabel linear ; karena nilai sig untuk Penggunaan Smartphone = 0,00 < 0,05 dan nilai sig. Pemenuhan Sumber Pembelajaran PKn = 0,00 < 0,05. Tabel uji linearitas dapat dilihat pada tabel 3.15 di bawah ini:
Tabel 3.15. Hasil Uji Linieritas
Data Sig. linearity hitung Keterangan
Penggunaan smartphone*
Pemenuhan sumber pembelajaran PKn
0,000 Linear
Hal ini dikarenakan nilai Sig. linearity sebesar 0,000 < 0,05 sehingga data yang diperoleh linear. Hasil uji ini mengindikasikan bahwa data sudah bisa diuji korelasinya dan regresinya karena data sudah normal dan linear.
3. Uji Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2011: 64). Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan, yaitu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis ini (Hasan, 2006: 34).
Terdapat beberapa jenis hipotesis dalam penelitian kuantitatif, yakni hipotesis deskriptif, hipotesis komparatif dan hipotesis assosiatif. Berdasarkan jenis rumusan masalah penelitian yang akan dilakukan, maka dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan hipotesis assosiatif. Pertimbangan ini diambil berdasarkan pada jenis rumusan masalah penelitian yang bersifat assosiatif, artinya mencari hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya. berdasarkan hal di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Terdapat hubungan yang positif dan kuat antara penggunaan smartphone dengan pemenuhan sumber pembelajaran Pkn.
2) Terdapat pengaruh antara penggunaan smartphone terhadap pemenuhan sumber pembelajaran PKn
Untuk membuktikan hipotesis ini benar atau salah, penulis menggunakan ketentuan dari Sugiyono dimana:
1) Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima (tidak ada pengaruh antara penggunaan smartphone dengan pemenuhan sumber pembelajaran PKn) 2) Jika t hitung > t tabel maka Ho di tolak (terdapat pengaruh antara
penggunaan smartphone dengan pemenuhan sumber pembelajaran PKn)
Korelasi digunakan untuk menemukan arah dan kuatnya antar dua variabel atau lebih, sedangkan regresi digunakan untuk memprediksi nilai variabel
dependent (terikat) berdasarkan nilai variabel independent (bebas) (Iskandar,
2009: 132). Hal ini membuktikan bahwa sebelum melakukan uji regresi, dilakukan uji korelasi terlebih dahulu. Pernyataan ini dipertegas Sugiyono dalam Iskandar (2009: 132) yang menyatakan bahwa “pada umumnya setiap analisis regresi tetap didahului oleh analisis korelasi, tetapi setiap analisis korelasi belum tentu dilanjutkan dengan analisis regresi”.
Berdasarkan output yang dihasilkan, penentuan korelasi antara kedua data yang diujikan ditentukan dengan pengambilan keputusan
a) Signifikansi > 0,05 maka H0 diterima b) Signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak
Dari Hasil uji korelasi Kolmogorov Smirnov memiliki hubungan positif dan kuat; karena nilai sig untuk Penggunaan Smartphone = 0,00 < 0,05 dan nilai sig. Pemenuhan Sumber Pembelajaran PKn = 0,00 < 0,05. Tabel uji korelasi dapat dilihat pada tabel 3.16 di bawah ini:
Tabel 3.16. Hasil Uji Korelasi
Data r hitung
Sig. (2-tailed)
hitung
Ket.
Penggunaan smartphone* Pemenuhan sumber pembelajaran PKn
0,688** 0,000 Kuat
Dengan H0 : Artinya tidak ada hubungan antara penggunaan smartphone dengan pemenuhan sumber pembelajaran PKn.
H1 : Artinya ada hubungan antara penggunaan smartphone dengan pemenuhan sumber pembelajaran PKn.
Keputusan keeratan hubungan antar variabel dapat dilihat dalam pedoman interpretasi koefisien korelasi yang dapat dilihat pada Tabel 3.17.
Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 SangatRendah Rendah Sedang Kuat SangatKuat (Sugiyono, 2011: 184)
Hipotesis pertama adalah “terdapat hubungan yang positif dan kuat antara penggunaan smartphone dengan pemenuhan sumber pembelajaran Pkn”. Berdasarkan hasil olah statistic menggunakan SPSS 16.0 for Windows Paparan pada Tabel 3.17 mengindikasikan bahwa penggunaan smartphone memiliki hubungan positif dan kuat dengan pemenuhan sumber pembelajaran PKn. Hal ini dapat dilihat pada nilai r hitung sebesar 0,688 termasuk ke dalam rentang korelasi yang kuat (0,600-0,799). Adanya korelasi diantara kedua variabel mengungkapkan bahwa data dapat dilanjutkan dengan analisis regresi.
4. Analisis Regresi
Hasil uji regresi dapat melihat apakah pengaruh antara pemenuhan sumber pembelajaran PKn sebagai variabel dependent dengan penggunaan smartphone sebagai variabel independent. Hasil Uji regresi dapat dilihat pada Tabel 3.18, Tabel 3.19, Tabel 3.20, dan Tabel 3.21.
Tabel 3.18 Hasil Uji Regresi untuk melihat pengaruh penggunaan smartphone terhadap pemenuhan sumber pembelajaran PKn.
Pemenuhan sumber pembelajaran PKn
Konstanta 0,235
Penggunaan smartphone 0,933
Persamaan regresi yang didapat berdasarkan Tabel 4.4 sebagai berikut:
= +
Di mana: = Pemenuhan sumber pembelajaran PKn = Penggunaan smartphone
Konstanta a sebesar 0,235 memiliki arti bahwa jika tidak ada yang menggunakan smartphone dalam pembelajaran maka pemenuhan sumber pembelajaran PKn hanya sebesar 0,235.
Tabel 3.19 Hasil Hitung Koefisien Determinasi
Data r hitung Koefisien Determinasi
(Adjusted R Square) Penggunaan
Smartphone*pemenuhan sumber
pembelajaran PKn
0,688** 0,473
Hipotesis kedua adalah “terdapat pengaruh antara penggunaan smartphone terhadap pemenuhan sumber pembelajaran PKn”. Berdasarkan Tabel 3.19 didapatkan data bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,473 dan jika dipersentasekan menjadi 47,3 %. Jadi dapat disimpulkan bahwa besarnya persentase pengaruh dari penggunaan smartphone sebesar 47,3 % dalam pemenuhan sumber pembelajaran PKn, sedangkan sisanya sebesar 52,7 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Nilai r sebesar 0,688 pada Tabel 3.16 juga menegaskan kembali hubungan antar variabel penggunaan smartphone dengan variabel pemenuhan sumber pembelajaran PKn yang ada pada Tabel 3.17. Nilai r sebesar 0,688 mengungkapkan bahwa hubungan antar kedua variabel kuat dan positif.
Tabel 3.20 Nilai signifikansi berdasarkan uji F.
Data F hitung Sig.
Penggunaan
smartphone*pemenuhan sumber pembelajaran PKn
Tabel 3.20 mengungkapkan data jika dianalisis berdasarkan uji F. Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel penggunaan smartphone terhadap variabel pemenuhan sumber pembelajaran PKn. Dalam penelitian ini, diambil cara pengambilan keputusan berdasarkan signifikansi. Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut:
H0 : Penggunaan smartphone tidak berpengaruh kepada pemenuhan sumber pembelajaran PKn.
H1 : Penggunaan smartphone berpengaruh kepada pemenuhan sumber pembelajaran PKn.
Dengan pengambilan keputusan: siginifikansi > 0,05 maka H0 diterima
signifikansi ≤ 0,05 maka H0 ditolak
Berdasarkan Tabel 3.20, didapatkan nilai signifikansinya sebesar 0,000 (0,00 < 0,05) sehingga diambil keputusan H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan smartphone berpengaruh pada pemenuhan sumber pembelajaran PKn.
Tabel 3.21 Nilai signifikansi berdasarkan Uji t
Mode l Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std.
Error Beta B Std. Error
1 (Constant) ,235 ,215 1,096 ,276
Penggunaan
Smartphone ,933 ,105 ,688 8,892 ,000
Tabel 3.21 menjelaskan hasil analisis uji t. Uji t digunakan untuk menguji pengaruh penggunaan smartphone secara parsial terhadap pemenuhan sumber pembelajaran PKn. Maksud dari parsial itu sendiri adalah bagian dari keseluruhan. Pengambilan keputusan ada pengaruh atau tidaknya secara parsial penggunaan
smartphone terhadap pemenuhan sumber pembelajaran PKn bisa dilakukan
dengan dua cara, yaitu:
1. Pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan nilai F tabel dengan F hitung.
2. Pengambilan keputusan berdasarkan signifikansi
Dalam penelitian ini, diambil cara pengambilan keputusan berdasarkan signifikansi. Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut:
H0 : Penggunaan smartphone tidak berpengaruh secara parsial kepada pemenuhan sumber pembelajaran PKn.
H1 : Penggunaan smartphone berpengaruh secara parsial kepada pemenuhan sumber pembelajaran PKn.
Dengan pengambilan keputusan: siginifikansi > 0,05 maka H0 diterima
Signifikansi ≤ 0,05 maka H0 ditolak
Berdasarkan Tabel 3.21, didapatkan nilai signifikansinya sebesar 0,000 (0,00 < 0,05) sehingga diambil keputusan H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan smartphone berpengaruh secara parsial pada pemenuhan sumber pembelajaran PKn.
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dalam 2 tahap, yaitu:
1. Tahap Pra Penelitian
Penelitian yang baik adalah penelitian yang dipersiapkan sedemikian rupa sehingga memiliki prosedur yang jelas, persiapan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi: memilih masalah, melakukan studi pendahuluan, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, menentukan pendekatan dan metode penelitian, menentukan variabel penelitian, menentukan sumber data, membuat instrument
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Tahap pelaksanaan penelitian bertujuan untuk mengumpulkan data dari subjek penelitian. Langkah yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan penelitian ini antara lain:
a. Mendatangi subjek penelitian b. Menyerahkan angket penelitian c. Mengambil angket penelitian
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan dalan bab IV, maka pada bab V ini peneliti akan merumuskan beberapa kesimpulan sebagai intisari dari kajian hasil penelitian ini. Selanjutnya, pada bagian akhir, penulis mengajukan saran atau rekomendasi kepada pihak yang terkait, sebagai berikut:
A. Kesimpulan
1. Kesimpulan Umum
Pemenuhan sumber pembelajaran PKn dengan menggunakan Smartphone sebagai sumber pembelajaran yang paling dominan dalam menemukan berbagai informasi saat ini. Keberadaan Smartphone sebagai sumber pembelajaran PKn ini menjadikan siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 22 Bandung semakin dimudahkan dalam pemenuhan kebutuhannya akan sumber belajar untuk menunjang proses akademisnya.
2. Kesimpulan Khusus
Disamping kesimpulan umum di atas, kesimpulan khusus dari pembahasan hasil penelitian yakni, sebagai berikut.
a. Penggunaan Smartphone terhadap pemenuhan sumber pembelajaran PKn berpengaruh dimana siswa SMAN 22 Bandung dapat memperoleh sumber/materi pembelajaran PKn yang bervariasi juga dapat membantu untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru di sekolah. b. Penggunaan Smartphone memiliki hubungan positif dan kuat dengan
pemenuhan sumber pembelajaran PKn. Hal ini terbukti bahwa siswa SMAN 22 Bandung menggunakan Smartphone sebagai sumber belajar khususnya untuk pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Selain itu,
Smartphone digunakan sebagai sarana komunikasi antar sesama teman,
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian yang diuraikan diatas maka melalui skripsi ini penulis akan mengemukakan beberapa saran kepada pihak-pihak yang terkait dengan hasil penelitian ini, terutama pihak-pihak yang berkepentingan dengan pembelajaran yaitu sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
a. Hendaknya memberikan dukungan dengan adanya pengembangan teknologi informasi di lingkungan sekolah khususnya wi-fi sehingga siswa dapat mudah mengakses internet dengan menggunakan
Smartphone.
b. Hendaknya memberikan tambahan informasi dan pengetahuan mengenai pengaruh penggunaan Smartphone sebagai sumber pembelajaran Pkn di SMAN 22 Bandung
2. Bagi guru PKn
a. Membimbing, mendidik dan mengarahkan siswa dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan Smartphone sebagai sumber pembelajaran PKn.
b. Meningkatkan hasil belajar siswa SMAN 22 Bandung, sehingga dalam hal ini dijadikan sebagai pengalaman, latihan dan pengembangan dalam pelaksanaan belajar mengajar.
3. Bagi Siswa
Siswa diharapkan terus mencari sumber pembelajaran PKn seluas-luasnya dengan menggunakan Smartphone sesuai dengan petunjuk guru dan peraturan sekolah demi meningkatkan prestasi belajar.
4. Bagi Peneliti
Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi bagi peneliti lainnya yang peduli terhadap penggunaan smartphone dalam pemenuhan sumber pembelajaran khususnya mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan.
DAFTAR PUSTAKA A. Buku
Abu, A. (2001). Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arikunto, S. (1986). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bina Aksara. ________- (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT
Rineka
Bambang, R. (2001). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi keempat,
Cetakan ketujuh. Yogyakarta: BPFE
Budimansyah, D dan Suryadi, K. (2008). PKn dan Masyarakat Multikultural. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan UPI.
Bungin, B (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Danial dan Warsiah. (2007). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Pt. Rhineka Darmadi, H (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA
Degeng, N. S. (2001). Media Pembelajaran. Dalam kumpulan makalah PEKERTI (Pengembangan Keterampilan Instruntur) untuk Quatum Teaching. Karya tidak diterbitkan.
Firdaus, L.N. (2008). Pembelajaran Terkini. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Hamalik, O. (1994). Media Pendidikan. Bandung: Rineka Cipta.
_______,-. (2008). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
Hanafi, A (1983). Memasyarakatkan Ide-Ide Baru. Surabaya: Usaha Nasional. Hasan, I. (2006). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara Iskandar (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta: Gaung
Persada Press
Maslow, Abraham H. (1984). Motivasi dan Kepribadian, Seri Manajemen No. 104 Cetakan Pertama Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo.
Masyhuri dan Zainuddin. (2008). Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung: Refika Aditama
Miarso, Y. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana. Moelong, L.J. (2010). Metedoloogi Penelitian Kualitatif. Tegal: PT. Remaja
Rosdakarya.
Morissan. (2010). Psikologi Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia
Munir. (2010). Pembelajaran Jarak Jauh berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Bandung.
Nazir. (1983). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia.
Priyatno, D (2012). Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Paramertrik
dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media
Riduwan & Kuncoro. (2011). Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis
(Analisis Jalur). Bandung: Alfabeta
Sadiman, A. (1989). Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta : PT. Medyatma Sarana Perkasa.
________,-. (2003). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sanaky. H. (2011). Media Pembelajaran Buku Pegangan Guru dan Dosen. Yogyakarta: Kaukaba.
Sanjaya, W (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sapriya dan Winataputra, U.S. (2003). Pendidikan Kewarganegaraan: Model
Pengembangan Materi dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan PKn FPIPS
UPI.
Semiawan (1992). Pendidikan Keterampilan Proses, Bagaimana Mengaktifkan
siswa dalam Belajar. Jakarta: PT Gramedia.
Somantri, M. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sudjana, N dan Ahmad, R. (2005). Media Pengajaran, Cetakan ke 6. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sugiyono (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharsono, S (2009). Filsafat pendidikan. Jogjakarta: At-Ruzza Media. Sumiati, A. 2007. Metode Pembelajaran. Bandung:CV Wacana Prima.
Winataputra, U.S dan Budimansyah, D (2007). Civic Education, Konteks,
Landasan, Bahan Ajar dan Kultur Kelas. Bandung: Program Pendidikan
Kewarganegaraan, Sekolah Pasca Sarjana UPI.
Wiryanto, D (2012). Pengaruh Pemakaian Baut Mutu Tinggi dan Baut Biasa
terhadap Kinerja Sistem Sambungan dengan Ring-Khusus-Beralur.
Institut Teknologi Bandung
Yuyun, A. (2008). Hubungan antara Faktor-Faktor Kualitas Rumah dengan
Kejadian TB Paru BTA Positif. Depok: Departemen Kesehatan
Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Zuriah, N. (2006). Pendidikan Moral dan Budi Pekerti Dalam Persfektif
Perubahan. Jakarta: Bumi Aksara B. Dokumen, Skripsi dan Undang-undang
Arifin, Z. (2001). Sumber Pembelejaran dalam Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Barakati, D. P (2013). Dampak Penggunaan Smartphone dalam Pembelajaran
Bahasa Inggris. Manado: Universitas Sam Ratulangi.
Kuswari H. (2012). Pengenalan teknologi sejak dini dengan belajar sambil
bermain melalui smartphone. Yogyakarta : Jurusan Pendidikan
Matematika FMIPA UNY.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 tentang Peserta Didik
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Pendidikan Nasional
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 37 tentang Pendidikan Kewarganegaraan
C. Sumber Internet
Danang A. Tersedia: http://danevil.com [Online]. Diakses tanggal 29 Oktober 2013.
Encyclopedia Magazine. Tersedia di: http://www.pcmag.com [Online]. Di akses tanggal 15 September 2013
Fajri F. Tersedia di: http://ijobaraya.wordpress.com [Online]. Diakses tanggal 29 Oktober 2013.
Fery f. Tersedia di: http://tekonke.com [Online]. Diakses tanggal 29 Oktober 2013
Hervan D.U. 2012. Pengertian Smartphone dan Ciri-cirinya. Tersedia di: http://www.tahuinfo.com [Online]. Diakses tanggal 29 Oktober 2013
Horrigan (2002). Tersedia di: http://pewinternet.org/pdfs/NewuserReport.pdf
[Online]. Diakses tanggal 22 Desember 2013
Qureshi, (2002). Tersedia di: http://www.tahirmasood2002@hotmail.com
[Online]. Diakses tanggal 22 Desember 2013
Trimo. 2008. Pengelolaan Alat Bermain dan Sumber Belajar. Tersedia di : www.asep-hs.web.ugm.ac.id [Online]. Diakses tanggal 30 Oktober 2013 Viva News. Tersedia di: http://www.vivanews.com [Online]. Diakses tanggal 22
Juli 2013
Wikipedia. Tersedia di: http://id.wikipedia.org [Online]. Diakses tanggal 30