• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

4. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah variabel pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Model regresi yang baik seharusnya tidak ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen.

Tabel 4.9 Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toler ance VIF 1 (Constant) -2.654 22.228 -.119 .905 S.I.A .105 .216 .057 .487 .628 .972 1.029 P.INTERN 2.037 .523 .455 3.894 .000 .972 1.029

a. Dependent Variable: KINERJA

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai VIF dari variabel Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian Intern terhadap Kinerja Pegawailebih kecil atau dibawah 5 (VIF < 5), ini berarti tidak terkena multikolinearitas antara variabel

independen dalam model regresi.Nilai Tolerance dari variabel bebas yakni, Sistem

Informasi Akuntansi dan Pengendalian Intern lebih besar dari 0.1 (Tolerance>0.1), ini berarti tidak terdapat multikolienaritas antar variabel independen dalam model regresi.

4.1.3 Uji Hipotesis a. Uji F (Simultan)

Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas yang terdiri dari Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian Intern yang dimasukkan dalam model yang mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat yakni Kinerja Pegawai. Model hipotesis yang digunakan adalah:

H0 : b1,b2,= 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian Intern secara serentak tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai.

Ha : b1,b2, ≠ 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian Intern secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai.

Ftabel dapat dilihat pada α = 0,05

Tabel 4.10 Hasil Uji-F

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

1

Regression 688.449 2 344.224 8.249 .001b

Residual 2462.148 59 41.731

Total 3150.597 61

a. Dependent Variable: KINERJA

b. Predictors: (Constant), P.INTERN, S.I.A

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Maret 2016)

Pada Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai Fhitung (8.249) > Ftabel (2.76), maka model regresi dinyatakan layak. Nilai signifikan 0.001< 0.05, maka model regresi dinyatakan layak. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas yang terdiri dari Sistem Informasi Akuntansi secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yakni Kinerja Pegawai.

b. Uji t (Parsial)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh suatu variabel independen (bebas) secara parsial (masing-masing) terhadap variabel terikat dan mengetahui variabel bebas mana yang berpengaruh paling dominan.Dengan kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika t-hitung < t-tabel pada α = 5% Ha diterima jika t-hitung > t-tabel pada α = 5%

Nilai Ttabeldapat dilihat pada α = 5% yang diperoleh dari n-k n = jumlah sampel yaitu 62 responden

maka nilai Ttabel 5% (59) adalah 1.67109

Hasil pengujian hipotesis secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut: Tabel 4.11 Hasil Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -2.654 22.228 -.119 .905 S.I.A .105 .216 .057 .487 .628 P.INTERN 2.037 .523 .455 3.894 .000

a. Dependent Variable: KINERJA

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Maret 2016)

Berdasarkan Tabel 4.11 maka model persamaan substrukturnya sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Y = -2.654 + 0.105X1 + 2.037X2 + e

Dengan demikian pengaruh setiap variabel secara parsial sebagai berikut:

1. Variabel Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh positif namun tidak

signifikan terhadap Kinerja Pegawai, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0.628) < (0.05), dan nilai thitung (0.487) > ttabel (1.67109).

2. Variabel Pengendalian Intern berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Kinerja Pegawai, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0.000) < (0.05), dan nilai thitung (3.894) > ttabel (1.67109).

c. Uji Koefisien Determinan (R2)

Pengujian koefisien determinan (R2) digunakan untuk mengukur proporsi atau

persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat.Koefisien determinan berkisar antara nol sampai satu (0 ≤ R 2 ≥ 1). Berikut ini adalah hasil

pengujian Koefisien Determinan (R2) yang ditampilkan pada Tabel 4.12:

Tabel 4.12

Pengujian Koefisien Determinan (R2) Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .467a .219 .192 6.45998

a. Predictors: (Constant), P.INTERN, S.I.A b. Dependent Variable: KINERJA

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Maret 2016)

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa:

a. R=0.467 berarti hubungan variabel Sistem Informasi Akuntansi dan

Pengendalian Intern terhadap Kinerja Pegawaiadalah cukup erat.

b. R Square sebesar 0.219 atau 21.9% kinerja Pegawai dapat dijelaskan oleh variabel Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian Intern; sedangkan sisanya sebesar 78.1% dijelaskan oleh variabel lain di luar dari penelitian ini. c. Standard Error of Estimate (standar deviasi) artinya menilai ukuran variasi

dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya adalah 6.45998, yang mana semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.

4.2 Pembahasan

Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Pegawai Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja pegawai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi yang baik akan meningkatkan kinerja pegawai, walaupun tidak berdampak secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan deskripsi jawaban responden pada pernyataan butir 4 mengenai sistem informasi akuntansi memberikan informasi yang dibutuhkan departemen saya, diketahui 6.5% menjawab tidak setuju, dan 30.9% menjawab kurang setuju. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fasihat (2015) mengenai Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Perusahaan di BPD DI Yogyakarta, bahwa sistem informasi akuntansi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Hasil penelitian ini sesuai dengan toeri yang diungkapkan oleh Bernadin dan Russel (2000), mengajukan enami kriteria cara untuk mengukur kinerja pegawai yaitu:

1. Kualitas kerja: Merupakan tingkat sejauh mana hasil pelaksanaan kegiatan

mendekati kesempurnaan atau mendekati tujuan yangdiharapkan.

2. Kuantitas kerja: Merupakan jumlah yang dihasilkan, jumlah rupiah,

jumlah unit, jumlah siklus kegiatan yangdiselesaikan.

3. Waktu yang dibutuhkan: Merupakan tingkat sejauh mana suatu kegiatan

yang lain

4. Efektivitas sumber daya: Merupakan tingkat sejauh mana penggunaan

sumber daya organisasi di maksimalkan untuk mencapai hasil tertinggi, atau pengurangan kerugian dari setiap unit penggunaan sumberdaya.

5. Kebutuhan terhadap pengawasan: Merupakan tingkat sejauh mana seorang

pekerja dapat melaksanakan suatu fungsi pekerjaan tanpa memerlukan pengawasan seorang supervisor untuk mencegah tindakan yang kurang diinginkan.

6. Dampak kepribadian: Merupakan tingkat sejauh mana karyawan

memelihara Harga diri, naina baik dan kerjasama diantara rekan kerja dan bawahan

Sistem informasi akuntansi yang baik akan menambah efisiensi yang akan berujung kepada peningkatan kinerja, sehingga sistem informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap kinerja.

Pengaruh Pengendalian Intern terhadap Kinerja Pegawai

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian intern berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Hasil ini menunjukkan bahwa pengendalian intern yang intensif dan menyeluruh akan memberikan dampak positif terhadap kinerja pegawai. Berdasarkan deskripsi jawaban responden pernyataan butir 10 mengenai Untuk menghasilkan suatu pekerjaan yang praktis, saya proaktif didalam mencari tata kerja baru, diketahui bahwa 33.9% setuju dan

64.5% sangat setuju. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Syahputra (2009) mengenai Peranan Sistem Informasi Akuntansi dalam Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Intern terhadap Aktiva Tetap milik FE USU, bahwa Efektivitas Pengendalian Intern pegawai sudah baik dalam melakukan pekerjaanya. Hasil penelitian ini juga didukung oleh teori yang diungkapkan oleh Menurut Tiffin dan Mc. Cormick dalam Srimulyo (1999) ada dua variabel yang dapat mempengaruhi kinerja, yaitu:

a. Variabel individual, meliputi: sikap, karakteristik, sifat-sifat fisik, minat dan motivasi, pengalaman, umur, jenis kelamin, pcndidikan, serta faktor individuallainnya.

b. Variabel situasional meliputi : 1) Faktor fisik dan pekerjaan, terdiridari;

metode kerja, kondisi dan desain perlengkapan kerja, penataan ruang dan lingkungan fisik (penyinaran, temperatur, dan fentilasi); dan 2) Faktor sosial dan organisasi, meliputi: peraturan-peraturan organisasi, sifat organisasi, jenis latihan dan pengawasan, sistem upah dan lingkungan sosial.

Hasil penelitian ini sesuai dengan tujuan pengendalian intern yang diungkapkan oleh Mulyadi (2001) bahwaTujuan sistem pengendalian intern adalah:

a. Menjaga kekayaan organisasi.

b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait