BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.3. Analisis Dan Pengujian Hipotesis
4.3.5. Uji Normalitas
Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Skewness Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut z-value. Bila nilai-z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 (1%) yaitu sebesar ± 2,58.
Hasilnya diperoleh nilai c.r. multivariat diantara ± 2,58 dan itu berarti asumsi normalitas terpenuhi dan data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya. Hasil analisis tampak pada tabel berikut:
Tabel 4.7. Uji Normalitas
Assessm ent of nor m alit y
Var iable m in m ax k ur t osis c.r .
X11 2 5 - 0.627 - 1.279 X12 3 5 - 0.510 - 1.042 X13 2 5 - 0.062 - 0.126 X21 2 5 0.037 0.076 X22 2 5 - 0.433 - 0.883 X23 2 5 - 0.260 - 0.530 X24 2 5 - 0.129 - 0.264 Y1 3 5 - 0.601 - 1.227 Y2 2 5 - 0.718 - 1.465 Y3 2 5 - 0.588 - 1.200 M u lt iv a ria t e 1.847 0 .5 9 6 Ba t a s N orm a l ± 2 ,5 8
Sumber: Data Diolah
4.3.6 Uji Confirmatory Analysis
Model yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modelling [SEM]. Model pengukuran variabel
structural assurance, trust terhadap e-commerce menggunakan Confirmatory Factor Analysis. Penaksiran pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya menggunakan koefisien jalur.
Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat diambil suatu kesimpulan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8. Structural Assurance
Regr ession Weight s Ust d Est im at e St d Est im at e S.E CR Gar ansi < - - St r uct ur al assur ance 0.631 0.692 0.157 4.42 Kont r ak < - - St r uct ur al assur ance 0.566 0.522 1 5.67 Tingk at Keam anan < - - St r uct ur al assur ance 0.861 1.000 0.124 4.222
Berdasarkan tabel di atas dengan demikian semua indikator yang digunakan merupakan indikator-indikator unidimensional yang memberi dimensi tunggal pada faktor yang di analisis
Tabel 4.9. Trust
Regr ession Weight s Ust d Est im at e St d Est im at e S.E CR Harapan tidak
berlaku curang < - - Tr ust 0.726 0.726 0.297 4.888
Keyakinanan saling membutuhkan dan ketergantungan < - - Tr ust 0.655 1.404 0.303 4.626
Reputasi Perusahaan < - - Tr ust 0.793 0.793 0.281 5.03
Komitmen dalam
melakukan transaksi < - - Tr ust 0.564 1.000 1 6.045
Sumber : data diolah
Berdasarkan tabel di atas dengan demikian semua indikator yang digunakan merupakan indikator-indikator unidimensional yang memberi dimensi tunggal pada faktor yang di analisis faktor trust.
Tabel 4.10. Beriklan e-commerce
Regr ession
Weight s Ust d St d S.E CR
Est im at e Est im at e
Vendor < - - Ber ik lan e- com m erce 0.894 1.000 0.234 5.425
Users < - - Ber ik lan e- com m erce 0.614 0.777 0.138 5.622
Tingk at
Keam anan < - - Ber ik lan e- com m erce 0.785 0.974 0.15 6.491
Sumber : data diolah
Berdasarkan tabel di atas dengan demikian semua indikator yang digunakan merupakan indikator-indikator unidimensional yang memberi dimensi tunggal pada faktor yang di analisis faktor beriklan e-commerce.
4.4. Structural Equation Modelling
4.4.1. Evaluasi Model One – Step Approach to SEM
Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan
X1 X2 Y X13 er_3 1 1 X12 er_2 1 X11 er_1 1 Y1 er_8 1 1 Y2 1 er_9 Y3 1 er_10 X24 er_7 1 1 X23 er_6 1 X22 er_5 1 X21 er_4 1 d_arp 1 d_arw 1 d_art 1
Model Pengukuran & Struktural Structural Assurance dan Trust
Model Specification : One Step Approach - Base Mode
dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama (one-step approach to SEM). One-stepapproach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta validitas dan reliabilitas data sangat baik. (Hair.et.al, 1998). Hasil estimasi dan fit model one-stepapproach to SEM dengan menggunakan program aplikasi AMOS 4.01 terlihat pada gambar dan tabel Goodness of Fit dibawah ini.
Gambar 4.1
Sumber: data diolah
Tabel 4.11.
Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Model One- Step Approach – Base Model
v aluasi Kr it er ia Goodness of Fit I ndices
Kr it er ia Hasil Nilai Kr it is Ev aluasi
Model
Cm in/ DF 0.925 ≤ 2,00 baik
Pr obabilit y 0.591 ≥ 0,05 baik
RMSEA 0.000 ≤ 0,08 baik
GFI 0.943 ≥ 0,90 k ur ang baik
AGFI 0.906 ≥ 0,90 baik
TLI 1.013 ≥ 0,95 baik
CFI 1.000 ≥ 0,94 baik
X1 X2 Y X13 er_3 1 1 X12 er_2 1 X11 er_1 1 Y1 er_8 1 1 Y2 1 er_9 Y3 1 er_10 X24 er_7 1 1 X23 er_6 1 X22 er_5 1 X21 er_4 1 d_arp 1 d_arw 1 d_art 1
Model Pengukuran & Struktural Structural Assurance dan Trust
Model Specification : One Step Approach - Modification Model
Dari hasil evaluasi terhadap model one step approach base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya belum menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model belum sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori belum sepenuhnya didukung oleh fakta.
Gambar 4.2
Sumber: data diolah
Tabel 4.12.
Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Model One- Step Approach – Modifikasi (Eliminasi)
Ev aluasi Kr it er ia Goodness of Fit I ndices
Kr it er ia Hasil Nilai Kr it is Ev aluasi
Model Cm in/ DF 0.459 ≤ 2,00 baik Pr obabilit y 0.995 ≥ 0,05 baik RMSEA 0.000 ≤ 0,08 baik GFI 0.974 ≥ 0,90 baik AGFI 0.952 ≥ 0,90 baik TLI 1.097 ≥ 0,95 baik CFI 1.000 ≥ 0,94 baik
Sumber: Data Diolah
Dari hasil evaluasi terhadap model one step approach modifikasi ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil
evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam model.
4.4.2. Uji Hipotesis Kausalitas
Dilihat dari angka determinant of sample covariance matrix: 3,27 > 0 mengindikasikan tidak terjadi multicolinierity atau singularity dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi. Dengan demikian besaran koefisien regresi masing-masing faktor dapat dipercaya sebagaimana terlihat pada uji kausalitas di bawah ini.
Tabel 4.13. Pengujian Hipotesis
Uj i Hipot esis Kausalit as Regr ession Weight s
Ust d St d
Pr ob.
Fak t or Fak t or Est im at e Est im at e
Ber ik lan e- com m erce < - - St r uct ur al assur ance 0.038 0.115 0.740
Ber ik lan e- com m erce < - - Tr ust 0.372 0.199 0.061
Bat as Signifik ansi ≤ 0,10
Sumber : Lampiran Di olah
Dilihat dari tingkat Prob. arah hubungan kausal, maka hipotesis yang menyatakan bahwa :
a. Faktor Structural assurance berpengaruh positif terhadap Faktor Beriklan e-commerce, tidak dapat diterima [Prob. kausalnya 0,740 ≥ 0,10 [signifikan
[positif].
b. Faktor Trust berpengaruh positif terhadap Faktor Beriklan e-commerce, dapat diterima [Prob. kausalnya 0,061 ≤ 0,10 [signifikan [positif]
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian
4.5.1. Pengaruh Structural assurance Terhadap Beriklan di E-commerce.
Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat diambil suatu kesimpulan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.14. Analisis Structural Assurance
I ndik ator St r uct ur al Assur ance Mean Fak t or
Loading
Koefisien / Probabilitas
X11
Garansi Merupakan suatu jaminan yang ditawarkan oleh perusahaan untuk pengembalian harga pembelian atau
mengadakan perbaikan terhadap produk yang rusak setelah pembelian
4.15 0.692 0.000
X12
Kontrak perjanjian atau kesepakatan antara kedua belah pihak (pembeli dan penjual) dalam melakukan transaksi jual beli produk
4.15 0.522 0.000
X13
Tin.Keamanan merupakan sekuritas yang diberikan oleh jasa penyedia layanan dalam melakukan transaksi jual beli
4.16 1.000 0.000
Sumber : Data diolah
Berdasarkan hasil di atas bahwa Structural assurance berpengaruh positif terhadap Beriklan e-commerce, tidak dapat diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Para pelaku e-commerce dalam melakukan transaksi di e-commerce Jawa Pos mengapresiasi sekali dengan adanya kemudahan yang diberikan tanpa mereka harus berlama ke agen dalam melakukan iklan atau kegiatan lainnya namun dari
sisi structural assurancenya masih perlu diperhatikan kembali. Oleh karena itu transaksi di e-commerce Jawa Pos juga perlu di tingkatkan kembali.
Berdasarkan tabel di atas maka structural assurance dalam melakukan transaksi online e-commerce yang harus lebih diperhatikan adalah tingkat keamanan (X1.3
Berdasarkan pihak manajemen sendiri berusaha mengkompromikan antara resiko keamanan data yang rendah pada transaksi offline (resiko keamanan data ) ketika bertransaksi atau beriklan, seperti validasi users, enkripsi,
authentification, sertifikasi pengamanan dari pihak ketiga yang memadai terhadap situs e-commerce di Jawa Pos, opportunistic behaviour didefinisikan sebagai pencarian akan kemungkinan seseorang termakan tipu muslihat ketika melakukan suatu transaksi. Opportunistic Behaviour Control berperan sebagai faktor penting yang mempengaruhi kepercayaan (Shergill dan Li 2005). Shergill dan Li (2005) mengkonsepkan regulatory control dan asymmetry information control sebagai indikator untuk mengukur opportunistic behaviour control. 1) Regulatory Control
Ketika konsumen menggunakan online banking, mereka memperkirakan tingkat keepercayaan diri mereka atas mekanisme regulatory control di dunia virtual. Ada website yang palsu dan identitas online dapat dilupakan dengan mudah (Ba 2001). Karena perkembangan internet banking yang cepat menyebabkan timbulnya resiko yang sama dengan keuntungan yang didapatkan, regulatory control menampilkan fungsi identifikasi, pengukuran, pengawasan dan pengendalian resiko-resiko dari pengoperasian internet banking untuk memperkuat keamanan lingkungan saat melakukan aktivitas keuangan atau beriklan melalui e-commerce di Jawa Pos
yang tinggi pada transaksi online), rendahnya biaya komunikasi pada transaksi on-line (tingginya biaya komunikasi pada transaksi off-line), dan tingginya
traceablity pada transaksi on-line (rendahnya traceability pada transaksi off-line) untuk memperoleh suatu sistem e-commerce yang secure, oleh karena itulah dibutuhkan structural assurance atau keamanan jaringan electronic commerce seperti garansi, kontrak, ataupun prosedur lainnya ada dan berjalan dengan baik. (McKnight et al. 2002, Shapiro, 1987).
4.5.2. Pengaruh Trust Terhadap E-Commerce.
Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat diambil suatu kesimpulan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.15. Analisis Trust
I ndik ator Tr ust Mean Fak t or
Loading Probabilitas
X21
Harapan tidak berlaku curang (X2.1) adalah harapan bahwa pihak yang telah dipercaya tidak akan berlaku curang dengan
mengambil keuntungan pribadi dalam situasi tertentu 4.18 0.726 0.000 X22 Keyakinanan saling membutuhkan dan ketergantungan (X2.2 3.96 ) adalah merupakan keyakinan bahwa masing-masing pihak saling bergantung dan saling membutuhkan (Kumar et al. 1995). Yang berkaitan dengan keyakinan bahwa pihak yang dipercaya akan memenuhi
komitmennya
X23
Reputasi Perusahaan (X2.3) adalah keyakinan konsumen bahwa organisasi yang menjual barang atau jasa akan jujur dan peduli kepada konsumen mereka, mengenai kemampuan, integritas dan goodwill
4.18 0.793 0.000
X24
Komitmen dalam melakukan transaksi (X2.4) adalah baik penjual maupun pembeli saling bertanggung jawab terhadap transaksi yang dijalankan
4.23 1.000 0.000
Sumber : data diolah
Berdasarkan hasil di atas bahwa trust berpengaruh positif terhadap Beriklan e-commerce, dapat diterima. Hal ini menunjukkan bahwa faktor kepercayaan dalam melakukan transaksi di e-commerce khususnya di Jawa Pos menjadi prioritas utama dalam menjaga hubungannya dengan users. Penelitian ini juga berusaha untuk memperoleh bukti empiris mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan (trust) pengguna internet di surabaya dan sangat mendukung sekali terhadap sistem e-commerce di Jawa Pos diharapkan memberikan konstribusi bagi entitas bisnis dot. com dalam melakukan desain dan pengendalian bagi situs e-commerce yang ndor maupun users dikelolanya.
Berdasarkan tabel di atas bahwa trust atau kepercayaan bagi pegguna adalah hal yang patut diutamakan khususnya harapan tidak berlaku curang (X2.1) antara vendor dan pengguna dalam transaksi e-commerce di Jawa Pos, yang artinya bahwa harus ada komunikasi antara kedua belah pihak, shared value
mencerminkan adanya keyakinan konsumen dan vendor terhadap nilai-nilai seperti ethics, security dan privacy yang didukung dengan tampilan muka situs
e-commerce yang dipersepsikan sebagai pihak yang bereputasi baik akan menimbulkan kepercayaan. Kesaksian konsumen tentang pengalaman bertransaksi di e-commerce Jawa Pos merupakan salah satu hal yang dilakukan situs e-commerce untuk mempersepsikan dirinya memiliki reputasi baik.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, pengumpulan dan menganalisis terhadap data–data yang telah diperoleh dari responden, maka kesimpulan dan saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah didapatkan bahwa :
a. Faktor Structural assurance berpengaruh positif terhadap Faktor Beriklan e-commerce, tidak dapat diterima
b. Faktor Trust berpengaruh positif terhadap Faktor Beriklan e-commerce, dapat diterima.
5.2. Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan oleh peneliti adalah :
1. Pihak manajemen khususnya Jawa Pos harus bisa membangun komunikasi yang baik maka pengguna dapat dengan mudah memperoleh informasi yang mereka inginkan yang berhubungan dengan e-commerce.
2. Infrastruktur legal atau hukum: perlu ada perangkat hukum untuk menangkal kejahatan digital, serta melindungi privasi, sekuriti data dan informasi serta transaksi digital perorangan, perusahaan dan lembaga pemerintah