• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

M. Teknik Analisis Data

3. Uji Koefisien Kolerasi

Uji koefisien korelasi ini berfungsi untuk melihat hubungan antara variabel X dan Y. Setelah data diklasifikasikan, kemudian diadakan analisa data. Perumusan masalah untuk regresi linier sederhana (X,Y), yaitu adakah hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y.

Sebelum mengetahui seberapa besar koefisien determinasi perlu menghitung koefisiennya terlebih dahulu dengan menggunakan rumus sebagai berikut:73

∑xy

r

xy

=

√∑x²y²

Keterangan:

r

xy = Korelasi antara variabel X dengan variabel Y

x = (x1-x2) selisih nilai X dengan rata-rata variabel X y = (y1-y2) selisih nilai Y dengan rata-rata variabel Y

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditentukan tersebut besar atau kecil, maka dapat

72

Sahid Raharjo, Cara Melakukan Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan SPSS, di unduh pada tangga 30 April 2015 dari http://spssindo.blogspot.com/2014/01/uji-normalitas-koimogorov-smirnov-spss.html

73

66

berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel 8 sebagai berikut:74

Tabel 8. Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 0,20 - 0,399 0,40 – 0,599 0,60 - 0,799 0,899 – 1,000 Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat

4. Uji Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana dipakai untuk hubungan linear antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen.75

Maka persamaan analisis regresinya adalah:

Y = a + b X

Dimana :

Y = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan)

b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan atau pun penurunan variabel yang didasarkan pada

perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun

X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

74

Ibid, h.229. 75

67

5. Uji T-tes (Persial)

T-tes bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen. Adapun nilai-nilai taraf signifikannya

α

= 1% sampai dengan 10%.

Terdapat dua jenis hipotesis yaitu hipotesis alternatif (H

) yang menyatakan adanya hubungan antar variabel X dan Y. Dan Hipotessis nol (H

) yang menyatakan tidak adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y.76 Hipotesis dapat dirumuskan pertanyaan sebagai berikut:

H

:

= 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara terapi kelompok berbasis outbound terhadap perilaku remaja H

:

≠ 0

Terdapat pengaruh yang signifikan antara terapi kelompok

berbasis outbound terhadap perilaku remaja.

5. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui sebesar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam

output SPSS, koefisien determinasi terletak pada model summary dan tertulis R squere.

Nilai R squere diketahui baik diatas 0,5, karena R square berkiasar antara 0-1. Pada umumnya sampel dengan data deret waktu (time series)

memilih R square maupun adjust R isquare dikatakan cukup tinggi dengan nilai diatas 0,5.77

76

Suharsimin Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Cet.Ke-14 (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), h. 110.

77

68

BAB IV

GAMBARAN TENTANG LEMBAGA

A. Sejarah Berdirinya Lembaga

PSBR Bambu Apus berdiri sejak bulan juli 1972, namun kegiatan operasionalnya baru dimulai pada tanggal 15 September 1972. Panti ini diremiskan oleh Menteri Sosial RI pada waktu itu yaitu H. MS Mintaredja, SH. Pada tahun 1977 panti ini secara defenitif memperoleh anggaran dari Direktora Jenderral Bina Kesejahteraan Sosial. PSBR Bambu Apus semula bernama Panti Asuhan Percontohan yang selanjutnya verganti nama menjadi Panti Penyantunan Anak (PPA). Pada tanggal 23 April 1994 berdasarkan keputusan Menteri Sosial RI Nomor 14/HUK/1994 panti ini berubah nama menjadi PSBR Bambu Apus dan secara defenitif berlaku mulai tanggal 1 september 1994 sampai sekarang.78

Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus Jakarta Timur sebagai Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) berada di bawah naungan Direktorat Jendral Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI. Berikut bukti-bukti surat kepemilikan tanah:

Bukti Pemilikan Tanah : Sertifikat SK Mensos Nomor : 31/HUK/1989.

1. Status Tanah : Sertifikat No: 09.04.08.01.4.00002

78

Profil PSBR Bambu Apus Jakarta Timur, wawancara pribadi dengan ibu Ipeh selaku RESOS.

69

B. Tujuan, Visi dan Misi Lembaga79 1. Tujuan

Tujuan PSBR Bambu Apus adalah terpenuhinya hak dan kebutuhan dasar remaja, terbentuknya karakter remaja yang jujur, disiplin, tanggung jawab, percaya diri, terampil dan mandiri. Terlaksananya proses rehabilitasi sosial yang selaras dengan tuntutan kebutuhan penerima manfaat dan masyarakat dan tersedianya Sumber Daya Manusia Pusat Pengembangan Remaja (PSBR) Bambu Apus yang professional dan berkualitas serta terselenggaranya administrasi dan manajemen Pelayanan yang sistematis, terkoordinasi, terdokumentasi dan konsisten.

2. Visi

“Visi PSBR Bambu Apus adalah “Sebagai Pusat Aktivitas Pengembangan Kreativitas dan Kemandirian Remaja.”

3. Misi

Misi PSBR Bambu Apus adalah :

1. Menyiapkan Perilaku “Maju Kedepan” (Mandiri, Jujur, Kreatif, Disiplin dan Pantang Menyerah.

2. Pengembang Jiwa Kewirausahaan, Melalui Keterampilan Hidup Kreatif, Produktif serta Ekonomis.

3. Meningkatkan Jaringan Kerja Pelayanan Terhadap Remaja Terlantar Putus Sekolah.

79

70

C. Struktur Organisasi Lembaga

1. STRUKTUR ORGANISASI PUSAT LEMBAGA REMAJA (PSBR) BAMBU APUS JAKARTA KEMENSOS RI NP.106/HUK/2015

2. Deskripsi Pekerjaan

a. Sub Bagian Tata Usaha berperan dalam bertugas melakukan penyiapan penyusunan anggaran, urusan surat- menyurat, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga serta kehumasan

Kepala Lembaga

Dra. Ignatia Sri Wuwuh P, M.Si

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Dyah Wijayanti, A.KS, M Kes.

Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Namin Sunarto, AKS

Kepala Seksi Program dan Advokasi sosial

Hasrifah Musa, S.ST

Kelompok Jabatan Fungsional Dra. Habibi Tamher, M.Si

71

b. Program dan Advokasi Sosial (PAS) berperan melakukan penyusunan rencana program pelayanan rehabilitasi sosial, pemberian informasi, advokasi sosial dan kerjasama, penyiapan bahan standarisasi pelayanan, resosialisasi, pemantauan serta evaluasi pelaporan.

c. Seksi Rehabilitasi Sosial bertugas melakukan observasi, identifikasi, registrasi pemeliharaan jasmani dan penetapan dignosa, perawatan, bimbingan pengetahuan dasar pendidikan, mental, sosial, fisik, keterampilan, penyaluran dan bimbingan lanjut.

d. Pekerja Sosial berperan dalam hal (Assessment) pengungkapan dan pemahaman masalah penerima manfaat, melakukan pendekatan kepada sasaran program, motivasi dan dukungan sosial, melaksanakan pemberian materi bimbingan sosial, serta mencarikan alternative pemecahan masalah penerima manfaat, membuat catatan perkembangan klien, Pekerja sosial yang kompeten dan Petugas Sosial Professional melakukan pengembangan dan penyaluran Penerima Manfaat.

3. Pengambilan Keputusan

Model kepemimpinan PSBR Bambu Apus Jakarta bersifat Bottom Up, yaitu para staff panti maupun Penerima Manfaat yang mempunyai ide atau saran akan ditampung oleh Kepala Panti maupun staf-staf panti. Dan nantinya akan dirundingkan sebelum mengambil keputusan yang tepat yang telah disetujui oleh Kepala Panti.

72

4. Jumlah Pegawai

Tabel .9 Komposisi Pegawai Menurut Jabatan Tahun 2014

No Jabatan

Jumlah

Orang Keterangan

1 Kepala Panti 1

2 Subbag Tata Usaha

a. Kepala Sub Bagian 1

b. Staf Sub Bagian 18

3 Seksi Program dan Advokasi

a. Kepala Seksi 1

b. Staff Seksi 2

4 Seksi Rehabilitasi Sosial

a. Kepala Seksi 1

b. Staff Seksi 6

5 Fungsional

a. Pekerja Sosial 15 Fungsional Angka Kredit

b. Perencana 1 Fungsional Angka Kredit

c. Arsiparis -

d. Pranata computer -

e. Instruktur -

f. Penyuluh Sosial 1 Fungsional Angka Kredit

g. Pustakawan -

h. Psikolog 1 Fungsional Non Angka Kredit

i. Dokter/perawat -

j. Perawat/paramedic 2 Fungsional Non Angka Kredit

73

5. Latar Belakang Pendidikan

Tabel. 10, Komposisi Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2014

D. Program

1. Pelaksanaan Program

Pusat Pengembangan Remaja PSBR Bambu Apus Jakarta selaku Mitra Kerja di bawah naungan Kementrian Sosial RI yakni satuan kerja perangkat wilayah yang berada di Jakarta Timur dalam tahun pelaksanaan Anggaran 2015 melaksanakan Kegiatan Program terhadap Penerima Manfaat dengan sasaran target 150 anak pada masing- masing tiap angkatan. Seksi Rehabilitasi Sosial yang bertugas untuk membuat rancangan program kegiatan untuk Penerima Manfaat untuk satu tahun. Pelaksanaan kegiatan Bimbingan Sosial dan Keterampilan Kerja selama tahun 2015 telah dilaksanakan dengan kegiatan :

No Tingkat Pendidikan Jumlah Orang Keterangan

1 Strata 2 7 2 Strata 1 12 3 Diploma IV 9 4 Diploma III 8 5 SLTA/SMPS 12 6 SLTP 2 7 SD - Jumlah 50

74

a. Out Bond

1). Tahapan Proses Pelatihan Outbound

Pada saat pelaksanaan pelatihan outbound selama kurang lebih 2 jam, pembukaan dilakukan oleh instruktur (peksos), agar pelatihan berjalan efektif maka 1 tim bisa terdiri dari 6-10 orang, dan 1 orang istruktur. Instruktur adalah tim pelatih yang ditugaskan untuk mendampingi kelompok peserta selama pelatihan serta meberikan arahan dan motivasi kepada kelompok peserta setiap permainan yang dijalankan.80 Maksud dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk mengembangkan potensi diri dan menumbuhkan rasa percaya diri pada penerima manfaat. Juga untuk membentuk disiplin kerja dan memotivasi diri dalam bekerja.

Dalam pembentukan tim dapat dilakukan secara acak dengan metode permainan yang telah dipersiapkan. Permainan tersebut adalah dengan memilih persamaan warna yang telah disediakan sebelumnya. Setelah kelompok terbentuk, baru masing-masing kelompok diminta untuk menentukan pemimpin dalam kelompok. Dengan catatan bahwa pemimpin kelompok dapat dilakukan bergantian berdasarkan kebutuhan dan kesepakatan dalam kelompok.81

Permainan outbound yang dilaksanakan di PSBR diantaranya adalah berikut :

2). Lingkar balik

a. Tujuan permainan

80

Rudianto, 24 jam Mengubah Perilaku dengan Outbound Training, (Yogyakarta: C. V Andi Offest, 2010), h. 20.

81

75 - Menciptakan kebersamaan - Melatih kekompakan b. Alat - Tidak ada c. Pelaksanaan

- Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok yang masing-masing terdiri dari 8-10 orang.

- Peserta berdiri saling membelakangi membuat lingkaran dengan tangan saling berpegangan.

- Setelah instruktur memberi aba-aba, masing-masing kelompok berusaha untuk membalik posisi dengan membuat lingkaran saling berhadapan.

- Kelompok yang paling cepat dinyatakan sebagai pemenang. d. Peraturan

Setelah membalik posisi, pegangan tangan tidak boleh terlepas. Jika pegangan lepas, maka dinyatakan gagal.82

3). Pecah Balon

a. Tujuan permainan

Memberikan kesegaran kepada peserta dengan melampiaskan emosinya.

b. Alat

- Balon sebanyak peserta

82

Mulyono dab Badiatul Muchlisin Asti, Smart Games for Outbound Training, (Jogjakarta: DIVA Press, 2008), h. 216.

76

- Tali rafia c. Pelaksanaan

- Bagikan sebuah balon dan seutas tali rafia kepada setiap peserta (kira-kira sepanjang 2 jengkal)

- Mintalah mereka meniup balon masing-masing.

- Mintalah mereka mengikatkan balon tersebut dikaki kirinya. - Mintalah seluruh peserta berdiri

- Jelaskan kepada peserta bahwa tujuan kegiatan ini adalah memecahkan balon orang lain sebanyak mungkin dengan cara menginjak balon-balon tersebut

- Beri aba-aba untuk mulai

- Setelah permainan usai, bahaslah bersama peserta apa saja yang mereka rasa, lihat, dan dengar selama kegiatan tadi. Mengapa begitu? Apa kesimpulan yang dapat ditarik.

d. Peraturan

- Bagi peserta yang balonnya telah meletus harus keluar dari arena dan tidak boleh menginjak balon temennya lagi.

- Peserta yang balonya tidak meletus sampai semua balon peserta lain meletus jadi pemenangnya.83

4). Relaksasi dan Refleksi

Relaksasi merupakan suatu proses terakhir dimana seluruh peserta palatihan harus kembali dalam kehidupan normal seperti biasa.84

83

Mulyono dab Badiatul Muchlisin Asti, Smart Games for Outbound Training, (Jogjakarta: DIVA Press, 2008), h. 73-74.

77

Contoh proses relaksasi sederhana yang dapat dilakukan adalah seluruh peserta diminta untuk melingkar atau berbaris dari depan kebelakang dengan posisi membelakangi peserta lainya. Setelah itu, peserta diminta untuk menempelkan tanganya dipundak temenya. Selanjutnya seluruh peserta diminta untuk saling mimijat pundak teman yang ada dihadapanya. Dalam proses pemijatan, durasi waktunya tidak perlu lama, cukup lima menit saja, dan setelah lima menit pertama selesai maka diminta untuk berbalik arah untuk melakukan hal yang sama. Arti penting proses relaksasi ini, peserta bisa tersenyum dan tertawa bahagia.85

Setelah proses relaksasi dirasakan cukup maka tahapan selanjutnya dalah melakukan refleksi terhadap seluruh proses pelatihan yyang telah dijalankan selama kurang lebih 2 jam. Dalam proses refleksi tersebut, ada 3 hal yang perlu ditekankan, yaitu:

1. Peserta diminta untuk merenungkan kondisi perilaku sebelum pelatihan Terapi Kelompok Berbasis Outbound.

2. Peserta diminta untuk menetapkan kondisi apa yang seharusnya terjadi pada perilaku dimasa sekarang selama di PSBR.

3. Peserta diminta untuk membuat bayangan tentang gambaran kondisi perilaku selama di PSBR.

84

Rudianto, 24 jam Mengubah Perilaku dengan Outbound Training, (Yogyakarta: C. V Andi Offest, 2010), h. 94.

85

Rudianto, 24 jam Mengubah Perilaku dengan Outbound Training, (Yogyakarta: C.V Andi Offest, 2010), h. 94-95.

78

Dengan melakukan penekanan pada tiga hal tersebut maka diharapkan akan dapat membawa perubahan yang signifikan dari peserta terhadap kondisi perilaku selama di PSBR dan setelah keluar dari PSBR.86

E. Penerima Manfaat (Klien)87

1. Jangkauan Pelayanan dan Perekrutan

Menyadari perlunya pusat pemberdayaan dan pengembangan diri bagi remaja, sejak 1 September 1994 PSBR telah menerima sekitar 79 angkatan. Setiap tahun ada dua kali pendaftaran yang dilaksanakan setiap bulan Nopember dan Desember untuk angkatan pertama, sedangkan angkatan kedua pada bulan Mei dan Juni. Jangkauan Pusat Pengembangan Remaja (PSBR) Bambu Apus Jakarta Timur Tahun 2015 yang merupakan wilayah sasaran program penerima manfaat meliputi Regional Jawa : DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur.

2. Deskripsi Klien

Sesuai dengan latar belakang berdirinya PSBR ini adalah untuk memberikan pelayanan kesejahteraan sosial, melalui kegiatan sosial, mental, fisik serta bimbingan sosial dan keterampilan kerja dengan tujuan agar remaja terlantar putus sekolah yang menerima pelayanan dapat berkembang secara wajar, mandiri dan dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara baik ditengah masyarakat juga serta dapat terampil dan aktif dalam pembangunan. Oleh karena itu penerima manfaat di PSBR Bambu Apus memiliki tipe “Normal Functioning” yakni klien PSBR Bambu Apus dapat dikatakan berfungsi secara normal.

86

Ibid, h. 95.

87

79

3. Kriteria Pemilihan

Kriterian untuk menjadi calon penerima manfaat di PSBR Bambu Apus adalah sebagai berikut :

a) Anak laki- laki atau perempuan

b)Remaja terlantar dan Putus Sekolah pada tingkat SD, SMP, SLTA atau yang sederajat.

c) Usia 15 s/d 18 tahun d)Tidak mampu

e) Sehat jasmani dan rohani

f) Tidak bertato dan narkoba atau tindak kriminal lainnya g)Surat rekomendasi dari Dinas Sosial setempat

h)Lulus seleksi oleh Instansi Sosial setempat atau petugas panti i) Surat penyerahan dari orang tua / keluarga

j) Akte kelahiran/ surat kenal lahir. 4. Proses Penerimaan

Proses penerimaan calon penerima manfaat PSBR Bambu Apus adalah sebagai berikut :

a) Sosialisasi

Sosialisasi program adalah kegiatan penyebarluasan informasi tentang PSBR secara umum kepada masyarakat. Tujuan sosialisasi ini adalah : 1) Peserta pertemuan mengetahui dan memahami tugas pokok dan

Fungsi PSBR.

2) Peserta pertemuan mengetahui dan memahami Status PSBR sebagai UPT milik Kementrian Sosial RI.

80

3) Peserta pertemuan mengetahui dan memahami maksud dan tujuan PSBR.

4) Peserta pertemuan mengetahui program - program yang ada di PSBR, seperti Administrasi, Orientasi Penerima Manfaat, Penelusuran Minat Bakat (PMB) Penerima Manfaat, Out Bond, Bimbingan Sosial Penerima Manfaat, Kegiatan Bimbingan Keterampilan Penerima Manfaat, Kegiatan Kunjungan Industri Penerima Manfaat, Pembekalan dan Persiapan Magang, Magang/ Praktek Belajar Kerja Penerima Manfaat, Monitoring Magang, Kegiatan Widyawisata Penerima Manfaat, dan Penyuluhan- penyuluhan.

b) Pendaftaran

Pendaftaran merupakan kegiatan membagikan formulir pendaftaran, mewawancarai, melakukan observasi sekaligus mencatat anak remaja calon binaan PSBR di lokasi (tempat tinggal calon binaan).

Beberapa aspek yang harus diperoleh dari kegiatan ini adalah :

1) Identitas calon binaan (nama calon, usia, pendidikan terakhir, permasalahan yang dihadapi anak pada waktu tersebut.

2) Identitas Orang tua/wali (nama, alamat orang tua/wali, usia, pekerjaan).

3) Jumlah saudara kandung calon (bila ada alamat keluarga / warga terdekat yang tinggal di sekitar PSBR Bambu Apus).

81

c) Seleksi

Seleksi adalah kegiatan untuk memilah dan memilih atau menentukan calon peserta atau penerima manfaat di PSBR Bambu Apus yang dilakukan tim seleksi. Tim Seleksi ini diketuai oleh seorang pekerja sosial yang ditunjuk berdasarkan SK Pimpinan PSBR. Seleksi terhadap calon penerima pelayanan PSBR didasarkan pada kriteria pemilihan yang telah dijelaskan di atas.

d) Registrasi

Registrasi adalah kegiatan mencatat, menyimpan serta mengagendakan data-data calon penerima manfaat PSBR ke dalam buku register. Kegiatan registrasi dilakukan di PSBR Bambu Apus dan dilakukan oleh tim yang ditunjuk berdasarkan SK Kepala panti.

e) Orientasi

Orientasi adalah proses yang diselenggarakan oleh PSBR untuk melakukan penyesuaian fisik, psikis dan mental anak calon penerima pelayanan ke dalam metode pelayanan yang ada.

Tahapan Pelayanan terhadap Penerima Manfaat di PSBR Bambu Apus Bimbingan dan Pembinaan Lanjut (After Services) Pendekatan

Awal (Intake & Engagement) Evaluasi, Terminasi dan Rujukan (Termination) Pelaksanaan Pemecahan Masalah (Intervention) Penyusunan Rencana Pemecahan Masalah (Plan of Intervention) Pengungkapan dan Pemahaman Masalah (Assessment)

82

F. Sumber Daya Manusia

1. Gender dan Keragaman Etnis

Tabel 11, Komposisi pegawai PSBR menurut Jenis Kelamin Tahun 2015

No Jenis Kelamin

Jumlah Orang Prosentase

(%)

Keterangan

1 Laki- laki 23 55 -

2 Perempuan 26 45

Jumlah 50 100%

2. Pengembangan Kompetensi Staff

Dalam rangka pembinaan pegawai di lingkungan PSBR, upaya dan langkah- langkah yang diambil antara lain :

a) Meningkatkan observasi dan pengawasan dalam bidang tugas pekerjaan pegawai, dan pemberian sanksi berupa teguran lisan maupun tertulis pada pegawai yang melanggar aturan sesuai dengan ketentuan peraturan pemerintah No. 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. b)Mengontrol daftar hadir (absensi) pegawai pada setiap hari kerja.

c) Memberikan arahan, teguran, dan nasehat kepada pegawai yangmenunjukkan gejala tidak disiplin.

d)Melaksanakan Apel pagi setiap hari Senin dan Kamis. 3. Penilaian Pekerja

83

Kepala Seksi masing- masing program mempunyai caranya sendiri untuk mensupervisi dan mengevaluasi staffnya. Seperti yang telah kami ketahui bahwa Ibu Dyah selaku Kepala Seksi Program dan Advokasi Sosial membuat absen pribadi untuk staffnya dan selalu di pantau mengenai pekerjaan para staffnya. Ibu Dyah dan juga seluruh Kepala Seksi selalu mengevaluasi hasil pekerjaannya ketika menyelesaikan suatu kegiatan.

G. Sarana dan Prasarana Lembaga

Pusat Pengembangan Remaja (PSBR) Bambu Apus Jakarta Timur berada di areal tanah luas seluas 103.400 m2 sesuai dengan pembuatan sertifikat tanah pengganti dengan surat ukur pengesahan akta Notaris Hetty Siagian, SH dengan SPK Nomor : 831H/PPK-UM/X/2014 tanggal 01 Oktober 2014 yang terdiri atas bangunan- bangunan sebagai berikut :

1. Gedung kantor dan ruang aula = 1 unit

2. Rumah asuh (cottage) = 23 unit

3. Gedung Poliklinik / Perlindungan Sosial Anak = 1 unit 4. Dapur umum dan ruang makan = 1 unit 5. Gedung instalasi produksi (shelter workshop) = 1 unit 6. Ruang bimbingan / praktek keterampilan = 5 unit

7. Ruang ibadah (masjid) = 1 unit

8. Gedung fungsional PekSos dan Konseling = 1 unit

9. Pos jaga / keamanan = 1 unit

10. Rumah Dinas Kepala Panti = 1 unit

84

12. Rumah dinas type 70 = 9 unit

13. Lapangan futsal = 1 unit

14. Lapangan volley ball/ basket = 1 unit 15. Gedung olah raga bulu tangkis = 1 unit 16. Taman Kanak kanak ( TK ) = 1 unit 17. Taman Anak Sejahtera Kasih Ibu = 1 unit 18. Pusat Pelayanan Terpadu / Gedung ADK = 1 unit

H. Keuangan

Laporan keuangan ini mencakup beberapa transaksi keuangan yang dikelola oleh PSBR Bambu Apus Jakarta Timur yang berasal dari APBN di tuangkan dalam DIPA PSBR Bambu Apus Tahun Nomor : 0306.0/027-04.2.01/11/2012 tanggal 9 Desember 2014 sebesar Rp. 7.046.143.000 dan setelah direvisi tanggal 10 Agustus 2012 menjadi sebesar Rp 11.639.776.000 merupakan alokasi tambahan APBN-P 2012 yang digunakan untuk membiayai kegiatan Pusat Pengembangan Remaja (PSBR) Bambu Apus Jakarta.88

Tebel. 12, Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per jenis belanja tahun 2012.

88

Berdasarkan studi dokumentasi pada Laporan Tahunan Pusat Pengembangan Remaja PSBR Bambu Apus Tahun 2013

Kode Jenis Belanja Uraian Jenis Belanja Anggaran Setelah Direvisi

Realisasi Belanja Persentasae

1 2 3 4 5

51 Belanja

Pegawai

85

I. Kemitraan dengan Pihak Luar

Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dan memperluas jaringan kerjasama dengan masyarakat atau lingkungan di sekitar panti, maka Pusat Pengembangan Remaja (PSBR) Bambu Apus telah melaksanakan kerjasama dengan :

1. Komando Rayon Militer 007 Cipayung Jakarta Timur

Dalam rangka penanganan disiplin dan perubahan sikap mental penerima manfaat, melibatkan pihak koramil dalam kegiatan saat masa orientasi dan pengenalan lingkungan.

2. Kepolisian Sektor (Polsek) Cipayung Jakarta Timur

Dalam rangka penanganan dan pencegahan kenakalan remaja, serta perlindungan remaja berada di lingkungan sosial panti untuk penanganan penerima manfaat serta pemahaman tentang tata tertib di jalan raya.

3. Dinas Pendidikan dan DIKMEN Kecamatan Cipayung

Dinas Pendidikan diperlukan dalam rangka kerjasama dalam pembalajaran serta pendidikan untuk anak sekolah atau untuk remaja terlantas putus sekolah melalui Paket Pendidikan kesetaraan Paket A, B, dan C di PKBM Bina Remaja Bambu Apus yang bekerjasama PSBR Bambu Apus.

52 Belanja Barang Rp 4.977.587.000 Rp 4.876.176.910 97,96% 53 Belanja Modal Rp 4.310.460.000 Rp 4.250.698.450 98,61%

57 Belanja

Bantuan Sosial

86

4. Dinas Kesehatan

Dinas kesehatan diperlukan untuk penanganan penerima manfaat yang sakit, serta pemeriksaan, dan pengobatan dilakukan 1 (satu) bulan sekali yang bertempat di gedung Poliklinik dengan tenaga medis Dokter 1 orang Dinas Kesehatan dan Tenaga Perawat di dalam panti 2 orang.

5. Perusahaan Swasta

Dibidang perbengkelan / Industri garment telah menjalin kerjasama dalam bentuk penerimaan remaja yang telah mengikuti bimbingan sosial dan keterampilan kerja sesuai dengan bidang yang telah diambil oleh remaja/penerima manfaat dalam bentuk penyaluran penerima manfaat.

87

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum peneliti memulai penelitian yang sebenarnya, terlebih dahulu peneliti melakukan uji validitas (try out). Uji validitas ini untuk mengetahui apakah butir pernyataan valid/invalid dan layak digunakan atau tidak terhadap koesoner yang telah di isi oleh 50 responden dengan memberikan 40 butir pertanyaan.

1. Validitas Variabel X dan Variabel Y Tabel 13. Uji Validitas Variabel X

No Pernyataan r hitung r tabel Hasil

Instrumen

1 Sayadapatbergaulataubermaindenganteman saya 0, 059238 0,297 Tidak Valid

2 Sayamerasasulitketikamenyesuaikandiridengan temansaya.

0,2400743 0,297 Tidak Valid

3 Sayaselalucurhattentangmasalahsayadenganteman dekatsayadisini

0,370776 0,297 Valid 4 Sayamerasasulitdalammembangunhubungan

Pertemanan

0,406761 0,297 Valid 5 Sayamampuberbincang-bincangdengantemansaya 0,563839 0,297 Valid 6 Sayalebihsukabareng-barengdibandingsendirian 0,430372 0,297 Valid 7 Sayaselaluadaketikatemansayabutuh. 0,315175 0,297 Valid 8 Sayasulitmenghafalnama-namasebagian

teman-temansaya.

0,302367 0,297 Valid 9 Sayalebihsukamenghabiskanwaktudengan

teman-temansaya

0,396454 0,297 Valid

10 Sayajarangmenyapateman-temansaya. 0, 302103 0,297 Valid

11 Sayajarangngobroldengan teman-temansaya 0,305244 0,297 Valid 12 Sayasukamemperhatikan teman-temansaya 0,402231 0,297 Valid

Dokumen terkait