• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Uji Paired Sample T-Test Pada Abnormal Return

Uji Paired Sample T-Test pada abnormal return dilakukan untuk melihat ada atau tidak adanya perbedaan abnormal return pada saat sebelum dan sesudah dilakukan tindakan stock split. Sebelum melakukan Uji Paired Sample T-Test, dilakukan pengujian terhadap normalitas data. Pengujian normalitas data dilakukan dengan Uji One Sample Kolmogrov Smirnov dengan penilaian jika hasil menghasilkan probabilitas signifikansi diatas 5% (0,05) maka data tersebut terdistribusi normal dan sebaliknya apabila hasil menghasilkan probabilitas signifikansi dibawah 5% (0,05) maka data tersebut tidak terdistribusi normal. Data yang tidak terdistribusi normal selanjutnya akan diuji perbedaan sebelum dan sesudah peristiwa dengan menggunakan Uji Wilcoxon.

Tabel 4.4

Uji Normalitas Data One Sample Kolmogrov Smirnov Rata-rata Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Stock Split

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

AR_Sebelum AR_Sesudah

N 23 23

Normal Parametersa,,b Mean .00307 -.00451

Std. Deviation .010213 .012815

Most Extreme Differences Absolute .175 .164

Positive .175 .164

Negative -.126 -.076

Kolmogorov-Smirnov Z .839 .787

Asymp. Sig. (2-tailed) .482 .566

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

42 Tabel 4.4 menjelaskan bahwa rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah stock split adalah berdistribusi normal dengan probabilitas signifikansi sebelum dan sesudah adalah 0,482 dan 0,566. Hal ini mengindikasikan bahwa pengujian hipotesis pada abnormal return dapat menggunakan Uji Paired Sample T-Test.

Tabel 4.5

Hasil Paired Samples Statistics Pada Uji Paired Sample T-Test Rata-rata Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Stock Split

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 AR_Sebelum .00307 23 .010213 .002130

AR_Sesudah -.00451 23 .012815 .002672

Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa rata-rata abnormal return secara umum sebelum dan sesudah stock split turun dari 0,00307 menjadi -0,00451. Standar deviasi yang menunjukkan keheterogenan yang terjadi dalam data sebelum dan sesudah stock split adalah 0,010213 dan 0,012815 dan standard error mean sebelum dan sesudah stock split adalah 0,002130 dan 0,002672. Standard error mean menggambarkan sebaran rata-rata sampel terhadap rata-rata dari rata-rata keseluruhan kemungkinan sampel.

Tabel 4.6

Hasil Paired Samples Correlations Pada Uji Paired Sample T-Test Rata-rata Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Stock Split

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

43 Pada Tabel 4.6 menunjukkan apakah ada hubungan antara abnormal return sebelum dan sesudah stock split. Nilai sig yang didapat adalah sebesar

0,575 dan lebih besar dari tingkat α (0,05) yang mengindikasikan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan sebelum dan sesudah dilakukannya stock split. Nilai korelasi yang didapat adalah sebesar 0,123 yang mengindikasikan kekuatan korelasi yang sangat rendah.

Tabel 4.7

Uji Paired Sample T-Test Rata-rata Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Stock Split

Paired Samples Test

Paired Differences T Df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 AR_Sebelum - AR_Sesudah .007585 .015371 .003205 .000938 .014232 2.367 22 .027 Sumber: SPSS 17

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah stock split diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,027. Nilai signifikansi lebih kecil dari nilai probabilitas yang telah ditetapkan yaitu sebesar 5% (0,05). Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan abnormal return pada saat sebelum dan sesudah stock split. Adanya perbedaan abnormal return pada saat sebelum dan sesudah stock split menunjukkan bahwa stock split itu sendiri menciptakan adanya abnormal return dan stock split merupakan informasi yang sangat penting yang mendapat respon yang cepat dari pihak investor.

44 2. Uji Paired Sample T-Test Pada Trading Volume Activity (TVA)

Uji Paired Sample T-Test pada Trading Volume Activity (TVA) dilakukan untuk melihat ada atau tidak adanya perbedaan TVA pada saat sebelum dan sesudah dilakukan tindakan stock split. Sebelum melakukan Uji Paired Sample T-Test, dilakukan pengujian terhadap normalitas data. Pengujian normalitas data dilakukan dengan Uji One Sample Kolmogrov Smirnov dengan penilaian jika hasil menghasilkan probabilitas signifikansi diatas 5% (0,05) maka data tersebut terdistribusi normal dan sebaliknya apabila hasil menghasilkan probabilitas signifikansi dibawah 5% (0,05) maka data tersebut tidak terdistribusi normal. Data yang tidak terdistribusi normal selanjutnya akan diuji perbedaan sebelum dan sesudah peristiwa dengan menggunakan Uji Wilcoxon

Tabel 4.8

Uji Normalitas Data One Sample Kolmogrov Smirnov Rata-rata Trading Volume Activity (TVA) Sebelum dan Sesudah Stock Split

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

TVA_Sebelum TVA_Sesudah

N 23 23

Normal Parametersa,,b Mean .00322 .00259

Std. Deviation .004508 .002650

Most Extreme Differences Absolute .252 .209

Positive .252 .209

Negative -.239 -.168

Kolmogorov-Smirnov Z 1.208 1.002

Asymp. Sig. (2-tailed) .108 .268

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

45 Tabel 4.8 menjelaskan bahwa rata-rata Trading Volume Activity (TVA) sebelum dan sesudah stock split adalah berdistribusi normal dengan probabilitas signifikansi sebelum dan sesudah adalah 0,108 dan 0,268. Hal ini mengindikasikan bahwa pengujian hipotesis pada TVA dapat menggunakan Uji Paired Sample T-Test.

Tabel 4.9

Hasil Paired Samples Statistics Pada Uji Paired Sample T-Test Rata-rata Trading Volume Activity (TVA) Sebelum dan Sesudah Stock Split

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 TVA_Sebelum .00322 23 .004508 .000940

TVA_Sesudah .00259 23 .002650 .000553

Pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa rata-rata Trading Volume Activity (TVA)secara umum sebelum dan sesudah stock split turun dari 0,00322 menjadi -0,00259. Standar deviasi yang menunjukkan keheterogenan yang terjadi dalam data sebelum dan sesudah stock split adalah 0,004508 dan 0,002650 dan standard error mean sebelum dan sesudah stock split adalah 0,000940 dan 0,000553. Standard error mean menggambarkan sebaran rata-rata sampel terhadap rata-rata dari rata-rata keseluruhan kemungkinan sampel.

Tabel 4.10

Hasil Paired Samples Correlations Pada Uji Paired Sample T-Test Rata-rata Trading Volume Activity (TVA) Sebelum dan Sesudah Stock Split

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

46 Pada Tabel 4.10 menunjukkan apakah ada hubungan antara Trading Volume Activity (TVA) sebelum dan sesudah stock split. Nilai sig yang didapat

adalah sebesar 0,000 dan lebih kecil dari tingkat α (0,05) yang mengindikasikan

adanya hubungan yang signifikan sebelum dan sesudah dilakukannya stock split. Nilai korelasi yang didapat adalah sebesar 0,860 yang mengindikasikan kekuatan korelasi yang sangat kuat.

Tabel 4.11

Uji Paired Sample T-Test Rata-rata Trading Volume Activity (TVA) Sebelum dan Sesudah Stock Split

Paired Samples Test

Paired Differences t Df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 TVA_Sebelum - TVA_Sesudah .000634 .002608 .000544 -.000494 .001762 1.165 22 .256

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa rata-rata Trading Volume Activity (TVA) sebelum dan sesudah stock split diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,256. Nilai signifikansi lebih besar dari nilai probabilitas yang telah ditetapkan yaitu sebesar 5% (0,05). Hal ini mengindikasikan bahwa tidak terdapat perbedaan TVA pada saat sebelum dan sesudah stock split. Hal ini dapat terjadi karena masih rendahnya minat para investor untuk melakukan transaksi di bursa.

47 4.4 Pembahasan

1. Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Stock Split

Berdasarkan hasil pengujian abnormal return melalui Uji Paired Sample T-Test, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,027. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah stock split. Hasil pengujian signifikansi menunjukkan bahwa nilai Sig (0,575) > α (0,05) yang

menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan sebelum dan sesudah dilakukannya stock split. Hal ini dapat terjadi karena perilaku para investor yang masih ragu dalam menafsirkan sinyal stock split yang diberikan oleh para emiten. Perilaku tersebut mempengaruhi keputusan para investor untuk melakukan transaksi membeli atau menjual sahamnya. Signalling Theory yang menekankan bahwa informasi sangatlah penting sangat terbukti pada penelitian ini karena adanya respon para investor mengenai informasi stock split. Informasi mengenai stock split yang dengan cepat direspon oleh para investor menunjukkan bahwa informasi stock split itu sendiri merupakan informasi yang sangat penting walaupun stock split hanya dipandang sebagai „kosmetik‟ perusahaan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Aduda dan Caroline (2010) dan bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Akhmad dan Ramadiyansari (2013) dan Sutrisno, Yuniartha dan Susilowati (2000) yang menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah stock split.

48 1. Trading Volume Activity (TVA) Sebelum dan Sesudah Stock Split

Trading Volume Activity (TVA) adalah suatu instrumen yang digunakan untuk melihat reaksi pasar Berdasarkan hasil pengujian TVA melalui Uji Paired Sample T-Test, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,256. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak terdapat perbedaan TVA sebelum dan sesudah stock split. Trading range theory yang berpandangan bahwa peristiwa stock split yang menyebabkan harga saham menjadi turun akan menarik para investor untuk melakukan transaksi ternyata tidak terbukti dalam penelitian ini. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya minat investor untuk melakukan transaksi perdagangan. Kurangnya minat investor tersebut bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik itu faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal yang mengakibatkan investor enggan untuk melakukan transaksi misalnya karena perusahaan tersebut memiliki kinerja yang kurang baik di benak investor. Faktor eksternal yang mengakibatkan investor enggan untuk melakukan transaksi misalnya karena perubahan-perubahan situasi ekonomi yang terjadi pada suatu periode tertentu.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Farinha dan Basilio (2006) dan bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Akhmad dan Ramadiyansari (2013) dan Sutrisno, Yuniartha dan Susilowati (2000) yang menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan TVA sebelum dan sesudah stock split.

49 BAB V

Dokumen terkait