• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4. Penjelasan Responden atas Variabel Keputusan Pembelian Konsumen

4.4 Hasil Analisis Statistik (Analisis Regresi Berganda)

4.4.4 Uji Parsial (Uji t)

Uji Parsial (Uji t) dilakukan untuk menguji secara parsial/individual apakah variabel bebas yang terdiri dari Merek, Kualitas dan Kemasan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat yakni Keputusan Pembelian.

Pada penelitian ini nilai thitung akan dibandingkan dengan ttabel pada tingkat signifikan (�) = 5%. Kriteria pengambilan keputusan dalam pengujian hipotesis secara parsial pada uji-t ini adalah:

1. Jika Sig > 0,025 dan thitung < ttabel maka H0 diterima atau Ha ditolak. 2. Jika Sig < 0,025 dan thitung > ttabel maka H0 ditolak atau Ha diterima.

Nilai ttabel akan diperoleh dengan menggunakan bantuan Ms.Excel. Derajat nilai ttabel diperoleh dari :

penyebut : (df) = n-k.

Jumlah sampel (n) adalah sebanyak 40 orang dan jumlah variabel penelitian (k) adalah sebanyak 4. Jadi, df = (40 – 4) = 36. Dengan demikian, nilai ttabel 2,03. Uji Parsial (Uji-t) dapat dijelaskan pada tabel 4.14 berikut:

Tabel 4.15 Hasil Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -1.974 2.217 -.890 .379 Merek .713 .139 .454 5.131 .000 Kualitas .666 .112 .548 5.952 .000 Kemasan .018 .117 .010 .153 .879

a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan hasil pengolahan uji t yang tertera pada Tabel 4.15, maka dapat dijelaskan hasil pengujian sebagai berikut :

a. Variabel Merek (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) rokok Marlboro pada Mahasiswa laki-laki Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara . Hal ini terlihat dari nilai signifikansi (0,000) < (0,025) dan nilai thitung (5,131) > ttabel (2,03), artinya jika variabel merek (X1) ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian rokok Marlboro pada Mahasiswa laki-laki Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara akan mengalami peningkatan sebesar 0.713 satuan.

b. Variabel Kualitas (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) rokok Marlboro pada Mahasiswa laki-laki Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi (0,000) < (0,025) dan nilai thitung (5,952) > ttabel (2,03), artinya jika variabel kualitas (X2) ditingkatkan sebesar satu satuan

maka keputusan pembelian rokok Marlboro pada Mahasiswa laki-laki Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara akan mengalami peningkatan sebesar 0.666 satuan

c. Variabel Kemasan (X3) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) rokok Marlboro pada Mahasiswa laki-laki Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi (0,879) > (0,025) dan nilai thitung (0.153 ) < ttabel (2,03), artinya walaupun variabel kemasan (X3) ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian rokok Marlboro pada Mahasiswa laki-laki Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara tidak akan mengalami peningkatan sebesar 0.18 satuan.

4.5 Pembahasan

1. Berdasarkan hasil uji F dapat diketahui bahwa variabel Merek (X1), Kualitas (X2) dan Kemasan (X3) secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil perolehan Fhitung pada kolom F adalah sebesar 81,748 lebih besar dari nilai Ftabel yakni sebesar 2,87 dan tingkat signifikansi lebih kecil dari bilai alpha (0,000 ≤ 0,05).

2. Berdasarkan uji signifikansi parsial maka hasil penelitian menunjukkan beberapa hasil yakni:

a. Pengaruh Merek terhadap Keputusan Pembelian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel merek (X1) sebesar 0.713 yang merupakan koefisien regresi yang menunjukkan bahwa jika merek

ditingkatkan satu satuan maka keputusan pembelian rokok Marlboro pada Mahasiswa laki-laki Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara akan mengalami peningkatan sebesar 0.713. Koefisien regresi bernilai positif artinya terjadi hubungan positif/searah antara variabel merek dengan keputusan pembelian, semakin meningkat merek maka akan semakin meningkat pula keputusan pembelian konsumen.

Variabel merek memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0.025 yaitu 0.00 dan nilai thitung (5,131) > nilai ttabel (2,03). Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa Ho di tolak dan Ha diterima, sehingga hipotesis berbunyi merek memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian rokok Marlboro pada Mahasiswa laki-laki Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Dari hasil data penelitian diperoleh bahwa konsumen lebih memilih melakukan pembelian suatu produk jika merek tersebut sudah dikenal luas oleh masyarakat dan mampu membedakan produk nya dengan produk lainnya yang sejenis. Konsumen lebih mempercayai produk dengan merek tertentu daripada produk tanpa merek atau merek yang kurang dikenal meskipun manfaat yang ditawarkan sama. Konsumen dalam melakukan pembelian akan sering menjadikan merek sebagai patokan dikarenakan adanya keyakinan konsumen bahwa merek yang baik biasanya akan memberikan kualitas yang baik pula. Dalam melakukan pembelian, merek akan mempermudah pembelian konsumen jika merek produk mudah diingat tanpa harus

mengevaluasi produk dengan merek lainnya.

b. Pengaruh Kualitas terhadap Keputusan Pembelian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kualitas (X2) sebesar 0.666 yang merupakan koefisien regresi yang menunjukkan bahwa jika kualitas ditingkatkan satu satuan maka keputusan pembelian rokok Marlboro pada Mahasiswa laki-laki Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara akan mengalami peningkatan sebesar 0.666. Koefisien regresi bernilai positif artinya terjadi hubungan positif/searah antara variabel kualitas dengan keputusan pembelian, semakin meningkat kualitas maka akan semakin meningkat pula keputusan pembelian konsumen.

Variabel merek memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0.025 yaitu 0.00 dan nilai thitung (5,952) > nilai ttabel (2,03). Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa Ho di tolak dan Ha diterima, sehingga hipotesis berbunyi kualitas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian rokok Marlboro pada Mahasiswa laki-laki Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Dari hasil data penelitian diperoleh bahwa konsumen lebih memilih melakukan pembelian suatu produk jika bebas dari cacat/kerusakan merupakan pilihan utama konsumen dalam melakukan pembelian, apabila produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan cacat maka konsumen tidak akan mau untuk melakukan pembelian bahkan konsumen akan mencoret produk tersebut dari daftar mereka. Konsumen dalam melakukan pembelian

tentunya akan mempertimbangkan kualitas dari produk tersebut, apabila kualitas suatu produk baik maka konsumen akan senang melakukan pembelian. Selain itu, pada produk rokok memiliki rasa dan aroma yang khas sangat diperlukan karena kualitas rokok dapat juga dirasakan melalui hal tersebut.

c. Pengaruh Kemasan terhadap Keputusan Pembelian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kemasan (X3) sebesar 0.18 yang merupakan koefisien regresi yang menunjukkan bahwa jika kemasan ditingkatkan satu satuan maka keputusan pembelian rokok Marlboro pada Mahasiswa laki-laki Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara akan mengalami peningkatan sebesar 0.18. Koefisien regresi bernilai positif artinya terjadi hubungan positif/searah antara variabel kualitas dengan keputusan pembelian, semakin meningkat kualitas maka akan semakin meningkat pula keputusan pembelian konsumen.

Variabel kemasan memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi yang lebih besar dari 0.025 yaitu 0.879 dan nilai thitung (0,153) < nilai ttabel (2,03). Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa Ho di terima dan Ha ditolak, sehingga hipotesis berbunyi kemasan memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian rokok Marlboro pada Mahasiswa laki-laki Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara artinya jika ditingkatkan variabel kemasan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian tidak akan meningkat sebesar 0.18 satuan.

Dari hasil data penelitian menunjukkan bahwa kemasan bukan merupakan atribut produk yang mempengaruhi keputusan pembelian. Kemasan yang memiliki warna yang khas, desain yang menarik tidak menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian pada rokok Marlboro pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Berdasarkan hasil uji-t dapat diketahui bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian adalah variabel Merek yaitu sebesar 0,713.

Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi menunjukkan bahwa hubungan antara variabel merek, kualitas dan kemasan terhadap keputusan pembelian memiliki hubungan yang sangat erat yaitu 0.934.

Nilai R-Square adalah sebesar 0,872 yang berarti 87,2% faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh merek, kualitas dan kemasan. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 12,8% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

BAB V

Dokumen terkait