• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Hasil Penelitian

1. Uji Persyaratan Analisis

Dalam penelitian ini, untuk uji persyaratan analisis terdiri dari satu variabel bebas (independent) yaitu keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi dengan sub variabel: kehadiran dalam perayaan Ekaristi, peran dan tugas dalam perayaan Ekaristi dan makna Sakramen Ekaristi. Lalu, untuk variabel terikatnya

(dependent) adalah keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) dengan sub variabel:

arah dasar pelayanan dan pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat. Tiga hal yang dianalisis dalam uji persyaratan adalah uji normalitas, uji linearias, uji homokedastisitas dan uji homogenitas. Uji persyaratan analisis diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 for windows. Uji

normalitas mengacu pada hasil analisis tabel Normal P-P Plot keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi dan Normal P-P Plot keterlibatan tugas pelayanan (diakonia), uji linearitas mengacu pada hasil analisis tabel anova dan uji homokedastisitas mengacu pada hasil analisis tabel scatterplot.

a. Uji Normalitas

Asumsi normalitas merupakan prasyarakat kebanyakan prosedur statistika inferential (Uyanto, 2009: 39). Menurut Uyanto (2009: 29) untuk menguji normalitas suatu data, ada beberapa cara yang digunakan untuk mengeksplorasinya asumsi normalitas ini antara lain: dapat menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk dan uji normalitas Lilliefors (Kolmogorov-Smirnov). Kedua cara ini dapat digunakan dengan program SPSS pada menu Explore.

Cara yang digunakan untuk membaca nilai signifikansi dari data tersebut adalah bila P-value kurang dari (≤) 0,05 berarti data tidak berdistribusi normal,

namun sebaliknya bila nilai P-value suatu data lebih dari (≥) 0,05 maka data

berdistribusi normal.

Deteksi normalitas dalam program SPSS Explore juga akan ditampilkan secara grafis normal probability plot. Dasar pengambilan keputusan yang digunakan adalah jika sampel data berasal dari suatu populasi yang terdistribusi normal, maka titik-titik nilai data akan terletak kurang lebih dalam suatu garis lurus.

Berikut hasil uji normalitas untuk variabel keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi (X) dan variabel keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) (Y), dengan hasil dalam tabel Tests of Normality sebagai berikut:

Tabel 9. Tests of Normality: Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Keaktifan_Mengikuti_P erayaan_Ekaristi .068 75 .200 * .980 75 .294 Keterlibatan_Tugas_Pel ayanan_Diakonia .057 75 .200 * .990 75 .845

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Pada hasil analisis uji normalitas di atas, dapat diketahui P-value (signifikansi) dari variabel X (keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi) yaitu kontrol diri sebesar 0,200 untuk uji normalitas Lilliefors (Kolmogorov-Smirnov) dan 0,294 untuk uji normalitas Shapiro-Wilk. Melalui hasil tersebut, menunjukkan bahwa nilai P-value lebih besar α = 0,05, sehingga dapat diambil kesimpulan

bahwa data dari variabel keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi memiliki

distribusi normal.

Pada hasil analisis uji normalitas di atas, dapat diketahui P-value (signifikansi) dari variabel Y (keterlibatan tugas pelayanan (diakonia)) yaitu kontrol diri sebesar 0,200 untuk uji normalitas Lilliefors (Kolmogorov-Smirnov) dan 0,845 untuk uji normalitas Shapiro-Wilk. Melalui hasil tersebut, menunjukkan bahwa nilai P-value lebih besar α = 0,05, sehingga dapat diambil kesimpulan

bahwa data dari variabel keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) memiliki

distribusi normal.

Selain melihat hasil normalitas dalam tabel Tests of Normality, cara lain yang bisa digunakan untuk melihat normalitas variabel keaktifan mengikuti

perayaan Ekaristi (X) dan variabel keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) (Y) adalah dengan melihat grafik NormaP-P Plot berikut:

Grafik 1. Normal P-P Plot of Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi:

Dari grafik Normal Probability Plot atau Normal P-P Plot untuk variabel keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi di atas, menunjukkan bahwa titik-titik nilai data terletak kurang lebih di sekitar garis diagonal, sehingga diperoleh data bahwa keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi berasal dari populasi yang berdistribusi

Grafik 2. Normal P-P Plot of Keterlibatan Tugas Pelayanan (Diakonia):

Dari grafik Normal Probability Plot atau Normal P-P Plot untuk variabel keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) di atas, menunjukkan bahwa titik-titik nilai data terletak kurang lebih dalam suatu garis lurus, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) dari populasi yang berdistribusi normal.

Hasil uji normalitas dalam tabel Tests of Normality dan dengan melihat grafik NormaP-P Plot menunjukan variabel keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi dan variabel keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) berdistribusi normal.

b. Uji Linearitas Tabel 10. ANOVA: ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. Keterlibatan_ Tugas_Pelaya nan_Diakonia * Keaktifan_M engikuti_Pera yaan_Ekaristi Between Groups (Combined) 11792.250 49 240.658 2.742 .004 Linearity 7211.884 1 7211.884 82.162 .000 Deviation from Linearity 4580.366 48 95.424 1.087 .421 Within Groups 2194.417 25 87.777 Total 13986.667 74

Berdasarkan hasil analisis program SPSS versi 16.0 for windows dalam ANOVA table di atas, diketahui nilai F sebesar 1,087 dengan nilai signifikansi

Deviation from Linearity 0,421. Data dapat dikatakan linear bila signifikansi Deviation from Linearity > 0,05 dan sebaliknya bila data signifikansi Deviation from Linearity < 0,05 maka data tersebut tidak linear. Dengan demikian, dapat

dinyatakan bahwa data linear, karena nilai signifikansi Deviation from Linearity 0,421 > 0,05. Melalui hasil uji linearitas ini, dapat diketahui bahwa variabel keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi memiliki hubungan linear yang signifikan dengan variabel keterlibatan tugas pelayanan (diakonia).

c. Uji Homokedastisitas

Tujuan utama pada uji homokedastisitas adalah menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi kesamaan varians dari residual antara satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dan residual dari satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap/sama, maka disebut dengan

homokedastisitas. Dasar pengambilan keputusan tentang penentuan

homokedastisitas suatu model regresi, yaitu:

1) Jika tidak terdapat pola tertentu, yaitu jika titik-titiknya tidak membentuk pola tertentu dan teratur (bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka diindikasikan terdapat masalah homokedastisitas.

2) Jika terdapat pola yang jelas, yaitu jika titik-titiknya menyebar ke atas dan ke

bawah angka “0” pada sumbu Y, maka diindikasikan terdapat masalah heterokedastisitas.

Grafik 3. Scatterplot dari keterlibatan tugas pelayanan (diakonia):

Dari output Scatterplot tersebut, antara Standardized Residual *ZRESID dan Standardized Predicted Value *ZPRED tidak membentuk suatu pola tertentu secara penuh dan tersebar di antara titik nol (0) pada sumbu X dan Y, sehingga

bisa disimpulkan bahwa residual mempunyai variance konstan (homoscedasticity) dan tidak terjadi heterokedastisitas. Jadi, pada hasil ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heterokedastisitas dalam model regresi ini, sehingga model ini dapat diterapkan untuk langkah analisis selanjutnya.

d. Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah cara yang digunakan untuk mengetahui varian dari beberapa populasi atau sampel sama atau tidak. Jika signifikansi > 0,05, maka dapat diketahui bahwa varian sama, sedangkan jika signifikansi < 0,05, maka diketahui bahwa varian tidak sama.

Tabel 11. Uji Homogenitas:

ANOVA Keterlibatan tugas

Pelayanan (diakonia)

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 11792.250 49 240.658 2.742 .004

Within Groups 2194.417 25 87.777

Total 13986.667 74

Dari hasil output tabel ANOVA tersebut, diketahui bahwa nilai signifikansi variabel keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) 0,004 < 0,005 . Maka dapat disimpulkan bahwa data keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) berdasarkan variabel keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi memiliki varian yang berbeda.

Dokumen terkait