BAB IV HASIL PENELITIAN
B. Uji Persyaratan Analisis
Dalam pengujian analisis perlu adanya uji persyaratan yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan uji Liliefors dan uji homogenitas menggunakan uji Barlett
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji hipotesis yang menyatakan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Pengujian dilakukan dengan uji Liliefors dengan taraf signifikansi a 0,05 untuk lebih jelasnya hasil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2: Hasil uji normalitas dari pembelajaran sejarah tinggi dan kesadaran sejarah tinggi
Kelompok L hitung L tabel Kesimpulan
A1B1 0,0471 0,242 Ho diterima
Berdasarkan uji normalitas dari data pembelajaran sejarah tinggi dan kesadaran sejarah tinggi terlihat bahwa L hitung 0,0471 lebih kecil dari L tabel 0,242. sesuai dengan keputusan uji yang menyatakan bahwa jika L hitung < L tabel maka sampel berasal dari data yang berdistribusi normal. Dengan demikian data pembelajaran sejarah tinggi dan kesadaran sejarah tinggi berasal dari populasi yang berdistribusi normal.126
Tabel 3: Hasil uji normalitas dari pembelajaran sejarah tinggi dan kesadaran sejarah rendah
Kelompok L hitung L tabel Kesimpulan
A1B2 0,0923 0,242 Ho diterima
Berdasarkan uji normalitas dari data pembelajaran sejarah tinggi dan kesadaran sejarah rendah terlihat bahwa L hitung 0,0923 lebih kecil dari L tabel 0,242. sesuai dengan keputusan uji yang menyatakan bahwa jika L hitung < L tabel maka sampel berasal dari data yang berdistribusi normal. Dengan demikian data pembelajaran sejarah tinggi dan kesadaran sejarah rendah berasal dari populasi yang berdistribusi normal.127
Tabel 4: Hasil uji normalitas dari pembelajaran sejarah rendah dan kesadaran sejarah tinggi
Kelompok L hitung L tabel Kesimpulan
A2B1 0,1037 0,242 Ho diterima
Berdasarkan uji normalitas dari data pembelajaran sejarah rendah dan kesadaran sejarah tinggi terlihat bahwa L hitung 0,1037 lebih kecil dari L tabel
126 Perhitungan selengkapnya ada pada lampiran 6, hlm. 195.
0,242. sesuai dengan keputusan uji yang menyatakan bahwa jika L hitung < L tabel maka sampel berasal dari data yang berdistribusi normal. Dengan demikian data pembelajaran sejarah rendah dan kesadaran sejarah tinggi berasal dari populasi ya ng berdistribusi normal.128
Tabel 5: Hasil uji normalitas dari pembelajaran sejarah rendah dan kesadaran sejarah rendah
Kelompok L hitung L tabel Kesimpulan
A2B2 0,238 0,242 Ho diterima
Berdasarkan uji normalitas dari data pembelajaran sejarah rendah dan kesadaran sejarah rendah terlihat bahwa L hitung 0,238 lebih kecil dari L tabel 0,242. sesuai dengan keputusan uji yang menyatakan bahwa jika L hitung < L tabel maka sampel berasal dari data yang berdistribusi normal. Dengan demikian data pembelajaran sejarah rendah dan kesadaran sejarah rendah berasal dari populasi yang berdistribusi normal.129
2. Uji Homogenitas
Untuk menguji homogenitas sampel digunakan metode Barlett dalam menguji homogenitas sampel diasumsikan bahwa apabila varians yang dimiliki oleh sampel tidak jauh berbeda maka sampel tersebut dinilai sebagai sampel yang cukup homogen. Ringkasan hasil uji homogenitas sampel dengan metode Barlett dapat dilihat pada tabel berikut ini:
128 Perhitungan selengkapnya ada pada lampiran 6, hlm. 198.
Tabel 6: Hasil uji homogenitas
sampel
χ
2 hitungχ
2 tabel dk Kesimpulan4 -5,35 60,48 1 Homogen
Berdasarkan tabel hasil uji homogenitas ternyata
χ
2hitung lebih kecil dibandingkann denganχ
2tabel yaituχ
2hitung -5,35 <χ
2tabel 60,48. Data dikatakan homogen jika Ho diterima (χ
2hitung <χ
2tabel). Hal ini berarti bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari populasi yang homogen.130C. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji pesyaratan kemudian dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan analisis varians atau Anava dua jalan sel sama. Adapun rangkuman hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabe 7: Analisis variansi data pengaruh pembelajaran sejarah dan kesadaran sejarah terhadap sikap nasionalisme siswa131
Sumber
variansi JK DK RK Fhit Ftab p HO
Baris A 444,08 1 444,08 8.54 7,31 <0,05 ditolak Kolom (B) 1776,33 1 1776,33 34,`6 7,31 <0,05 ditolak Interaksi (AB) 3,01 1 3,01 0,06 7,31 >0,05 diterima
Dalam 2287,83 44 51.996
Total 4511,25 47
130 Perhitungan selengkapnya ada pada lampiran 7, hlm. 200.
Berdasarkan dari tabel analisis variansi data pengaruh pembelajaran sejarah dan kesadaran sejarah terhadap sikap nasionalisme siswa maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengaruh Pembelajaran Sejarah Terhadap Sikap Nasionalisme
Dari ringkasan Anava dua jalan sama sel di atas dapat dilihat bahwa untuk baris (A) yaitu pembelajaran sejarah terhadap sikap nasionalisme diperoleh hasil F
hitung sebesar 8,54 sedangkan F tabel pada taraf signifikansi 0,05 adalah 7,24. jadi F
hitung > F tabel. Dengan demikian hipotesis nol (Ho) yang menyatakan tidak ada pengaruh pembelajaran sejarah terhadap sikap nasionalisme ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan sikap nasionalisme pada siswa yang memiliki pembelajaran sejarah tinggi dan siswa yang memiliki pembelajaran sejarah rendah di SMA Negeri I Mempawah Kalimantan Barat.
2. Pengaruh Kesadaran Sejarah Terhadap Sikap Nasionalisme
Untuk perhitungan kolom (B) pengaruh kesadaran sejarah diperoleh data dengan F hitung sebesar 34,16 dan F tabel pada taraf signifikansi 0,05 adalah 7,24 maka F hitung > F tabel. Dengan demikian bearti hipotesis nol (Ho) yang menyatakan Tidak ada pengaruh kesadaran sejarah terhadap sikap nasionalisme ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan sikap nasionalisme pada siswa yang memiliki kesadaran sejarah tinggi dan kesadaran sejarah rendah di SMA Negeri I Mempawah Kalimantan Barat.
3. Interaksi antara Pembelajaran Sejarah dan Kesadaran Sejarah Terhadap Sikap Nasionalisme
Dalam analisis varian dua jalan sama sel untuk melihat interaksi antara pembelajaran sejarah dan kesadaran sejarah terhadap sikap nasionalisme siswa diperoleh hasil F hitung sebesar 0,06 dan F tabel dengan taraf signifikansi 0,05 sebesar 7,24. jadi F hitung < F tabel. Dengan demikian hipotesis nol (Ho) yang menyatakan tidak ada interaksi antara pembelajaran sejarah dan kesadaran sejarah terhadap sikap nasionalisme siswa diterima. Hal ini berarti bahwa tidak ada keterkaitan secara langsung antara pembelajaran sejarah dan kesadaran sejarah dalam mempengaruhi sikap nasionalisme siswa kelas II SMA Negeri I Mempawah Kalimantan Barat.