• Tidak ada hasil yang ditemukan

H. Pengolahan dan Analisis Data 1.Teknik Pengolahan Data

2. Uji Persyaratan Analisis 1)Uji Normalitas Data

Pada penelitian yang menggunakan statistik parametris seperti yang digunakan pada penelitian ini, harus didasarkan pada asumsi bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis berdistribusi normal. Bila tidak normal, maka teknik statistik yang digunakan adalah non parametris. Oleh karena itu

44

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kenormalan harus di uji terlebih dahulu. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji normalitas Kolmogrov Smirnov Tes dengan menggunakan SPSS Versi 18.0. Uji Kolmogorov Smirnov adalah uji lain untuk menggantikan Uji Chi Kuadrat untuk dua sampel yang independen. 2) Transformasi Data Ordinal menjadi Interval Melalui MSI

Suatu penelitian yang menggunakan analisis parametrik memiliki syarat yang salah satunya ialah data harus berskala interval.Sedangkan dalam penelitian ini terdapat dua macam data yaitu berskala interval dan berskala ordinal, maka dari itu perlu untuk mengubahnya ke dalam bentuk interval.Adapun teknik transformasi yang paling sederhana yaitu dengan

menggunakan Method of Successive Interval (MSI). Langkah-langkah

transformasi data ordinal ke data interval menurut (Riduwan dan Kuncoro, 2012:30) sebagai berikut :

1. Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebar.

2. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1,2,3,4 dan 5.

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi.

4. Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor.

5. Gunakan Tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh.

6. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh 7. Tentukan nilai skala

8. Tentukan nilai transformasi dengan rumus Y = NS + ༰ 1+ (NSmin) ༱ 3. Uji Hipotesis

Analisis terakhir dalam penelitian ini adalah uji hipotesis. Uji hipotesis dalam penelitian ini Uji F.

Dalam pengujian analisis regresi berganda yang variabel bebasnya lebih dari satu diperlukan menguji pengaruh semua variabel independen tersebut terhadap variabel dependen dengan menggunakan uji serempak atau uji F.

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengujian ini dilakukan untuk menguji rumusan hipotesis:

Ho : semua variabel xi secara bersama-sama tidak berpengaruh i terhadap Y, dimana i = X1, X2, X3, X4.

Hi : semua variabel xi secara bersama-sama berpengaruh i terhadap Y, dimana i = X1, X2, X3, X4.

Pengujian ini dapat dilakukan dengan menggunakan rumus :

F =

(Rohmana, 2010:78)

Kriteria uji F adalah :

1. Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak (keseluruhan variabel bebas X tidak berpengaruh terhadap variabel terikat Y)

2. Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima (keseluruhan variabel bebas X berpengaruh terhadap variabel terikat Y).

Selain itu pengujian hipotesis pun dapat dilakukan dengan melihat nilai probabilitas dari hasil penelitian tersebut. Caranya dengan membandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas sig sebagai berikut.

 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN

Dalam bab ini peneliti akan mengemukakan kesimpulan dan saran berdasarkan temuan hasil penelitian dan uraian bab-bab sebelumnya mengenai masalah yang diteliti yaitu: “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun).”

A. Kesimpulan

Secara umum penelitian ini telah menggambarkan pengaruh pola asuh orang tua terhadap kemandirian anak usia dini di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi. Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: 1. Pola Asuh Orang Tua di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh

Kota Sukabumi cukup beragam yaitu pola asuh demokratis, pola asuh permisif dan pola asuh otoriter. Tetapi berdasarkan hasil penelitian, cenderung banyak orang tua yang menggunakan Pola Asuh Permisif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola asuh permisif ini memiliki ciri-ciri yaitu orang tua sering membiarkan anak jika melakukan kesalahan dan memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan. Hal ini disebabkan karena kesibukan orang tua dalam pekerjaannya diluar rumah sehingga menyerahkan pengasuhan anaknya pada baby sitter atau anggota keluarga lainnya yaitu nenek dan bibinya kemudian juga karna faktor kurangnya pemahaman orang tua terhadap pola asuh anak. Kemudian pola asuh demokratis, orang tua ini cenderung memberikan kebebasan pada anak untuk berkreasi dengan pengawasan yang baik dari orang tua sehingga anak disini memiliki karakter yang berkolerasi positif terutama dalam hal kemandirian dan tanggunh jawab. Sedangkan pola asuh otoriter dalam penelitian ini orang tua memberikan dukungan yang rendah, anak tidak diberikan kebebasan dalam menentukan keputusan, anak lebih banyak dimarahi, dikritik sehingga anak tidak belajar menjadi mandiri.

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kemandirian anak usia dini di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi dapat dilihat dari pembiasaan perilaku dan kemampuan anak dalam kemampuan fisik, percaya diri, bertanggung jawab, disiplin, pandai bergaul, mau berbagi dan mengendalikan emosi. Pada umumnya kemandirian anak usia dini di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi ini berada dalam kategori sedang dan sisanya memiliki kemandirian yang tinggi dan rendah. Hal ini disebabkan perbedaan kultur darimana anal berasal, selain itu setiap keluarga memiliki aturan tersendiri, sehingga kemandirian merupakan ciri khas dari keluarga tersebut, demikian juga dengan strategi pendidik di PAUD yang kurang tepat, sehingga menghambat kemandirian anak, namun sebaliknya ada pula pendidik yang menggunakan staregi yang tepat sesuai dengan minat dan bakat anak, sehingga anak diberikan kebebasan dalam menentukan pilihan. Staregi ini menjadi kan anak tumbuh menjadi lebih mandiri. Upaya yang dilakukan orang tua untuk meningkatkan kemandirian anak adalah salah satunya melalui pendidikan anak usia dini yaitu menyekolahkan anaknya disalah satu lembaga PAUD anak diberikan ruang untuk berinteraksi dengan lingkungan luar rumah sehingga anak belajar mandiri dalam mencari teman, bermain dan belajar. oleh karena itu orang tua dan pendidik diharapkan dapat saling bekerjasama untuk membantu anak dalam mengembangkan kepribadian mereka khususnya dalam hal kemandirian.

3. Berdasarkan pengujian model yang dikembangkan dalam studi ini, ternyata Pola

Asuh Demokratis, Permisif dan Otoriter memiliki pengaruh terhadap tingkat kemandirian anak usia dini. Berdasarkan hasil pengujian hipotesisnya dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari pola asuh demokratis, permisif dan otoriter terhadap tingkat kemandirian anak usia dini. Anak dengan tingkat kemandirian yang tinggi cenderung berasal dari orang tua yang keluarganya menggunakan pola asuh demokratis, sedangkan anak dengan tingkat kemandirian yang rendah cenderung orang tua menggunakan pola asuh otoriter

78

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sementara anak dengan tingkat kemandirian yang sedang cenderung berasal dari keluarga yang orang tuanya yang menggunakan pola asuh permisif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dibuat rekomendasi untuk para pihak yang terkait diantaranya :

Dokumen terkait