Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN
ANAK USIA DINI (USIA 3-5 TAHUN)
(Studi pada Keluarga di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh
Kota Sukabumi)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Oleh :
SURTI DENIARTI LESTARI
0901168
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN
ANAK USIA DINI (USI 3-5 TAHUN)
(Studi pada Keluarga di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi)
Oleh
Surti Deniarti Lestari
Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Program Studi Pendidikan Luar Sekolah
Fakultas Ilmu Pendidikan
©Surti Deniarti Lestari 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2014
Hak cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
SURTI DENIARTI LESTARI
0901168
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN
ANAK USIA DINI (USIA 3-5 TAHUN)
(Studi pada Keluarga di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh
Kota Sukabumi)
Disetujui dan disahkan oleh :
Pembimbing I
Prof. Dr. Hj. Ihat Hatimah, M.Pd
19540402 1980112001
Pembimbing II
Drs. Ade Cahyana, M.Sc
19501108 1978031001
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. Jajat S. Ardiwinata, M.Pd
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun)
(Studi pada keluarga di kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi)
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh cara pengasuhan orang tua yang berbeda-beda sehingga membentuk karakter anak yang berbeda pula khususnya dalam hal kemandirian anak. Tujuan Penelitian ini yaiu 1).Untuk mendeskripsikan dan menganalisis jenis-jenis pola asuh yang digunakan oleh orang tua di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi. 2). Untuk mendeskripsikan kemandirian anak usia dini di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi. 3). Untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh pola asuh demokratis, permisif dan otoriter terhadap kemandirian anak usia dini.
Landasan Teori dalam penelitian ini adalah 1). Konsep Pendidikan Keluarga 2). Konsep Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 3). Konsep Pola Asuh. 4). Konsep Kemandirian anak usia dini
Meode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua yang berada di kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi yang memiliki anak usia dini 3-5 tahun. Sampel diambil sebanyak 112 orang. Penelitian ini diselenggarakan di empat PAUD yaitu PAUD Aster, PAUD Baitun Nur, PAUD Kemuning dan PAUD Pelangi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear ganda dengan pengujian hipotesis menggunakan Uji F.
Berdasarkan hasil perhitungan regresi antara Pola Asuh demokratis (X1), permisif (X2) dan Otoriter (X3) terhadap Kemandirian (Y) diperoleh nilai F hitung sebesar 39,967. Berdasarkan perhitungan tersebut bahwa Fhitung≥ Ftabel yaitu 39,967 > 3,080 artinya menolak Ho dengan pengertian lain yaitu signifikan. Berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa penerapan pola asuh demokratis, permisif dan otoriter secara bersamaan memberikan pengaruh terhadap kemandirian anak usia dini.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pola asuh demokratis, permisif dan otoriter memiliki pengaruh terhadap kemandirian anak usia dini. Anak dengan kemandirian yang tinggi cenderung menggunakan pola asuh demokratis. Sedangkan anak dengan kemandirian yang rendah cenderung orang tua menggunakan pola asuh otoriter dan anak dengan kemandirian yang sedang
cenderung menggunakan pola asuh permisif. Penelitian ini juga
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Abstract
The Effect On Parenting Parents To Children Early Independence
(Study on Family’s in Gunung Puyuh Village Gunung Puyung Sub-district
Sukabumi City)
This research is motivated by parental care how different that shape the character of different, especially in terms of the child's independence. The purpose of this study is 1). To describe and analyze the types of parenting used by parents in the Gunung Puyuh Village Gunung Puyuh Sub-district Sukabumi City 2). To describe the independence of early childhood in the Gunung Puyuh Village Gunung Puyuh Sub-district Sukabumi City 3). To find out how far the influence of democratic parenting, permissive and authoritarian towards independence early childhood.
The method used in this research is descriptive method with a quantitative approach. The population in this study were all older people who are in the Gunung Puyuh Village Gubung Puyuh Sub-district of Sukabumi City who have young children 3-5 years. Samples were taken as many as 112 people. This study is organized in four PAUD, that is PAUD Aster, PAUD Baitun Nur, PAUD Kemuning and PAUD Pelangi. The data analysis technique used is multiple regression analysis with hypothesis testing using Test F.
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
UCAPAN TERIMAKASIH iii
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 5
D. Manfaat / Signifikansi Penelitian 5
E. Struktur Organisasi Penulisan 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Pendidikan Keluarga 7
1. Pengertian Keluarga 7
2. Peranan dan Fungsi Keluarga 8
B. Konsep Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 9
1. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 9
2. Fungsi Pendidikan Anak Usia Dini 11
3. Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini 11
4. Prinsip-prinsip Pendidikan Anak Usia Dini 12
C. Konsep Pola Asuh 13
1. Pengertian Pola Asuh 13
2. Jenis-jenis Pola Asuh 13
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh 16
D. Konsep Kemandirian Anak Usia Dini 18
1. Pengertian Kemandirian Anak Usia Dini 18
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Anak Usia Dini 19
3. Jenis-jenis Kemandirian Anak Usia Dini 20
E. Hipotesis Penelitian 23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek populasi/ Sampel Penelitian 24
1. Lokasi Penelitian 24
2. Populasi Penelitian 24
3. Sampel Penelitian 25
B. Desain Penelitian 28
C. Metode Penelitian 29
D. Definisi Operasional 30
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa yang akan
datang. Pendidikan harus di tanamkan sejak dini, terutama dalam keluarga.
Pendidikan telah di atur oleh pemerintah sebagaimana berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945 yang tercantum dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal I ayat I menyatakan bahwa :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan, yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan Nasional, sebagai salah satu sistem dari supra sistem
pembangunan nasional, memiliki 3 subtansi pendidikan yaitu pendidikan formal,
pendidikan nonformal, dan pendidikan informal. Pendidikan formal berpusat
dilingkungan persekolahan, sejak jenjang sekolah dasar yang berkesinambungan
sampai dengan perguruan tinggi. Menurut sistem Pendidikan Nasional No. 20
Tahun 2003 pasal 26 ayat 3, menyatakan bahwa :
Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidkan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.
Pasal diatas menyebutkan bahwa pendidikan nonformal memiliki program
pendidikan yang salah satunya adalah pendidikan anak usia dini yang berfungsi
membentuk pertumbuhan dan perkembangan peserta didik yang dapat dilakukan
didalam maupun di luar lingkungan keluarga. Pendidikan nonformal mempunyai
peranan penting dalam lingkungan keluarga yaitu memberikan pembelajaran
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keluarga merupakan pendidikan utama dan pertama bagi anak, yang tidak
bisa digantikan oleh lembaga pendididikan manapun.
Menurut Sunaryo dalam Wibowo (2012 : 75-76) keluarga yang harmonis, rukun dan damai, akan tercermin dari kondisi psikologis dan karakter anak-anaknya. Begitu sebaliknya, anak yang kurang berbakti, tidak hormat, bertabiat buruk, sering melakukan tindakan di luar moral kemanusiaan atauberkarakter buruk, lebih banyak disebabkan oleh ketidakharmonisan dalam keluarganya yang bersangkutan.
Jika cara orang tua dalam mendidik anaknya di rumah dengan baik, maka di
sekolah atau di lingkungan masyarakat anak itu pun akan berperilaku baik pula.
Tapi sebaliknya jika cara orang tua dalam mendidik anaknya dirumah dengan
kurang baik seperti sering dimanjakan sering banyak bermain, maka di sekolah
atau di lingkungan masyarakat yang kondisinya berbeda dengan lingkungan di
keluarganya maka anak tersebut akan menjadi nakal, kurang sopan dan malas.
Pola asuh atau parenting style (Wibowo, 2012: 75) adalah salah satu faktor yang secara signifikan turut membentuk karakter anak. Pola asuh secara umum
dapat didefinisikan sebagai upaya pemeliharaan seorang anak, yaitu bagaimana
orangtua memperlakukan, mendidik, membimbing dan mendisiplinkan serta
melindungi anak, yang meliputi cara orangtua memberikan peraturan, hukuman,
hadiah, kontrol dan komunikasi untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan
norma-norma yang diharapkan masyarakat pada umumnya. Menurut hurlock
(1995) orangtua harus dapat memberikan pola asuh yang tepat sesuai dengan
perkembangan anaknya, agar anak dapat mempersepsikan pola asuh yang
diberikan kepadanya dengan baik. Menurut Baumrind dalam Wibowo (2012 : 76),
ada tiga jenis pola asuh yang dilakukan orang tua terhadap anak-anaknya, yaitu
pola asuh authoritarion, authoritative dan permissif.
Pola asuh Orang Tua sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter
anak khususnya dalam hal kemandirian. Setiap keluarga biasanya memiliki pola
asuh terhadap anak yang berbeda-beda. Pola asuh juga berpengaruh terhadap
keberhasilan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai agama, sosial, dan
norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Kemandirian pada anak berawal dari
3
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tualah yang berperan dalam mengasuh, membimbing dan membantu mengarahkan
anak untuk menjadi mandiri.
Dalam penulisan ini akan di bahas Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap
Kemandirian Anak Usia Dini di Kelurahan Gunung Puyuh Kota Sukabumi yaitu
di PAUD Kemuning, PAUD Pelangi, PAUD Baitu Nur, dan PAUD Aster. Jumlah
anak usia dini di Kelurahan Gunung Puyuh berjumlah 785 anak, diantaranya 425
anak usia dini yang masuk TK dan kelompok bermain, sisanya belum masuk TK
dan kelompok bermain.
Cara pengasuhan orang tua dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, dimana
bahwa pendidikan memberikan pengetahuan dan pola pikir, sehingga dapat
mempertimbangkan untuk memberikan sesuatu yang terbaik dalam mengasuh
anaknya. Salah satunya adalah untuk melatih kemandirian anak, agar anak tidak
memiliki sifat ketergantungan ketika dewasa terutama pada masa remaja.
Berdasarkan hasil wawancara dari salah satu orang tua yang
menyekolahkan anaknya di PAUD Kemuning Kelurahan Gunung Puyuh Kota
Sukabumi bahwa yang anaknya tampak aktif dan mandiri menyatakan mereka
sering melibatkan anaknya dalam kegiatan sehari-hari dan memberikan kebebasan
pada anak untuk melakukan segala sesuatu yang diinginkan dengan caranya
sendiri. Seperti, berpakaian sendiri, makan sendiri, menggunakan sepatu sendiri
dan kadang-kadang orangtua melibatkan anaknya dalam membantu pekerjaan
rumah tangga. Sementara dari orangtua yang tampak anaknya tidak aktif dan
kurang mandiri biasanya mereka jarang melibatkan anak dalam memilih atau
melakukan sesuatu hal, kebutuhan anak lebih banyak ditentukan oleh orang tua.
Seperti, pada saat makan di rumah, orang tua selalu menyuapinya, dan ketika anak
meminta sesuatu, orang tua selalu menuruti apa yang diinginkan oleh anak.
Maka atas latar belakang tersebut diatas saya mencoba untuk mengadakan
sebuah penelitian tentang "Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasi
beberapa hal yang berkaitan dengan masalah ini, yaitu:
1. Kurangnya pemahaman orang tua terhadap pola asuh yang digunakan
sehingga masih banyak anak yang terlihat tidak mendapatkan bimbingan dari
orang tua.
2. Bahwa orang tua kurang memberikan pengarahan yang sesuai dengan
perkembangan anaknya, mereka lebih memberikan fasilitas secara berlebihan
sehingga anak jarang melakukan usahanya sendiri dan memperoleh segala
sesuatunya dengan instan.
3. Adanya pengaruh dari luar lingkungan keluarga, dimana anak mulai
menemukan perilaku baru pada anak-anak lain yang mempunyai karakteristik
kemandirian yang berbeda.
4. Bahwa orang tua dalam mendidik anak dengan pola asuh yang benar dapat
mewujudkan atau meningkatkan kemandirian yang ada dalam diri anaknya. .
Dari beberapa uraian yang telah dipaparkan berdasarkan latar belakang
masalah dan identifikasi yang telah dituliskan, maka dapat disimpulkan
rumusan masalahnya ialah “Bagaimana pengaruh pola asuh orang tua
demokratis, permisif dan otoriter terhadap kemandirian anak usia dini di
Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi ?”
Merujuk pada hasil identifikasi masalah dan rumusan masalah di atas Peneliti
membatasi permasalahan dalam bentuk beberapa pertanyaan, adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana pola asuh yang digunakan oleh orang tua di Kelurahan Gunung
Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi ?
2. Bagaimana kemandirian anak usia dini di Kelurahan Gunung Puyuh
Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi ?
3. Bagaimana pengaruh pola asuh orang tua demokratis, permisif dan otoriter
terhadap kemandirian anak usia dini di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan
5
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah:
1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis jenis-jenis pola asuh yang
digunakan oleh orang tua di Kelurahan Gunung PuyuhKecamatan Gunung
Puyuh Kota Sukabumi.
2. Untuk mendeskripsikan kemandiriananak usia dini di Kelurahan Gunung
PuyuhKecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi.
3. Untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh pola asuh demokratis, permisif
dan otoriter terhadap kemandirian anak usia dini.
D. Manfaat / Signifikansi Penelitian
Sesuai dengan permasalahan, pertanyaan, dan tujuan di atas maka dirumuskan
kegunaan penelitian ini sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan dibidang pendidikan Luar Sekolah khususnya mengenai pola asuh
orangtua dalam membentuk kemandirian anak.
2. Manfaat Praktis (Operasional)
a. Orangtua
Memberikan pengetahuan bahwa pola asuh dalam mendidik anak itu banyak
macamnya, mereka dapat memilih dan menentukan pola asuh yang baik agar
tercipta kemandirian pada anak.
b. Masyarakat
Memberi masukan pada masyarakat bahwa untuk mendidik anak harus ada
pola asuh yang baik.
c. Lembaga
Dapat dijadikan sebagai masukan dalam mendidik anak di sekolah dengan
pola pengasuhan yang baik sebagai upaya dalam meningkatkan kemandirian
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Struktur Organisasi Skripsi
Pada penyusunan skripsi ini, peneliti memberikan gambaran sistematika
dalam penulisan skripsi untuk mempermudah penyusunan dan
pembahasannya yang terdiri dari :
BAB I : Pendahuluan yang membahas tentang latar belakang masalah,
identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika organisasi skripsi
BAB II : Kajian Pustaka yang berhubungan dengan masalah penelitian
seperti konsep pendidikan nonformal yang berkaitan dengan Pendidikan
keluarga, PAUD, hakikat pendidikan anak usia dini, konsep pola asuh orang
tua dan konsep kemandirian anak usia dini.
BAB III : Metode Penelitian, membahas mengenai lokasi dan subjek
penelitian, desain penelitian, metode penelitian, instrumen penelitian, proses
pengembangan instrumen, teknik pengumpul data, analisis data.
BAB IV : Hasil penelitian dan Pembahasan meliputi gambaran umum lokasi
penelitian, gambaran responden penelitian, deskripsi hasil penelitian dan
pembahasan hasil penelitian.
BAB V : Kesimpulan dan Saran, membahas kesimpulan dari hasil
penelitian dan beberapa saran yang dapat direkomendasikan oleh peneliti
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
Metode Penelitian
A. Lokasi dan Subjek populasi/ Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di kelurahan Gunung Puyuh kecamatan
Gunung Puyuh Kota Sukabumi yang ditujukan pada orang tua yang bertempat
tinggal di sekitar daerah Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh
Kota Sukabumi, yang memiliki anak usia dini (Usia 3-5 Tahun) dan sedang
belajar di lembaga pendidikan anak usia dini . Beberapa lembaga pendidikan anak
usia dini yang menjadi sasaran yaitu : PAUD Kemuning, PAUD Pelangi, PAUD
Baitun Nur, dan PAUD Aster. Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh pola
asuh orang tua terhadap kemandirian anak usia dini (Usia 3-5 Tahun) di kelurahan
Gunung Puyuh kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi.
2. Populasi Penelitian
Populasi merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa
manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup,
dan lain sebagainya sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data
penelitian.
Menurut Suharsimi Arikunto (1998: 115) menyatakan bahwa populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen
yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus.
Sedangkan menurut Sugiyono (2013:117) bahwa populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua yang berada di
kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi yang
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Cabang PAUD Non Formal
Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi, maka berikut ini data populasi yang
berjumlah siswa yang tersebar di 26 Lembaga PAUD.
Tabel 3.1
Data Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Non Formal Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi
NamaLembaga Jumlah
anak NamaLembaga
Jumlah anak
Nurul Anwar 30 Tarbiyatul
Walad
20
Baitun Nur 39 Al-Hajri 25
Kemuning 63 Assalam 33
Tunas Harapan 3 42 Intan Baiduri 34
Assirojul Munir 20 Al-Fitriyah 40
Al- Ikhlas 35 Pelangi 30
Sumber : Laporan Profil PAUD di Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi, 2012
3. Sampel
Sampel penelitian merupakan bagian dari populasi yang diambil sebagai
sumber data yang dianggap mewakili karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Sampel menurut Sugiyono (2013 :118) adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian ini,
peneliti tidak mengambil seluruh populasi untuk dijadikan sampel akan tetapi
mengambil sebagian dari populasi untuk dijadikan sampel.
Dalam penentuan pengambilan sampel harus dilakukan melalui teknik atau
metode tertentu. Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang
26
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar
diperoleh sampel yang representatif.
Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan melalui dua langkah
yaitu mengambil sampel lembaga dan mengambil ukuran sampel anak.
a. Sampel Lembaga
Pengambilan sampel berdasarkan sekolah perlu disesuaikan dengan
kebutuhan dan tujuan penelitian itu sendiri.
Teknik penentuan sampel lembaga dilakukan dengan menggunakan teknik
random sampling atau sampel acak, karena pengambilan anggota dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu
serta subjek-subjek yang ada pada populasi adalah homogen dan tidak terlalu
banyak. Maka, peneliti memberi hak yang sama untuk dipilih menjadi sampel.
Pengambilan sampel juga dikarenakan, besarnya jumlah ukuran populasi yang ada
dan juga terkait dengan waktu, tenaga dan biaya dari peneliti.
Tabel 3.2 Data Sampel Lembaga
Sehingga berdasarkan teknik random sampling dimana pengambilan
sampel lembaga yang dilakukan berdasarkan masing-masing strata dan mewakili
semua wilayah maka diperoleh PAUD Aster, PAUD Baitun Nur, PAUD
Kemuning, PAUD Pelangi yang merupakan sampel lembaga.
No Nama Lembaga Jumlah Murid
1 Aster 23
2 Baitun Nur 39
3 Kemuning 63
4 Pelangi 30
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Sampel Murid
Setelah pengambilan sampel lembaga dengan menggunakan teknik random sampling. Maka untuk tahap selanjutnya adalah pengambilan sampel dari pihak
anak yang dilakukan dengan menggunakan teknik proportionate random
sampling. Penentuan jumlah sampel siswa dilakukan dengan perhitungan dari Bungin (2010:105) sebagai berikut :
Dimana n = jumlah sampel
N = Jumlah Populasi
d2 = Presisi yang ditetapkan
Hasil dari perhitungan :
Dari perhitungan diatas, menghasilkan bahwa ukuran sampel minimal dalam
penelitian adalah 117,71 dibulatkan menjadi 112. Maka peneliti pun akan
mengambil sampel minimal sebanyak 112 siswa.
Jumlah sampel minimal dalam penelitian ini adalah 112 siswa. Adapun rumus
untuk menentukan ukuran sampel pada masing-masing sekolah adalah sebagai
berikut :
Keterangan :
N = ukuran sampel
Ni = ukuran populasi stratum ke 1
28
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ni = ukuran sampel
Penarikan sampel siswa secara proporsional dilihat sebagai berikut :
n PAUD Aster = 23 / 155 x 112 = 16,61 dibulatkan menjadi 17
n PAUD Baitun Nur = 39 / 155 x 112 = 28,18 dibulatkan menjadi 28
n PAUD Kemuning = 63 / 155 x 112 = 45,52 dibulatkan menjadi 45
n PAUD Pelangi = 30 / 155 x 112 = 21,67 dibulatkan menjadi 22
Sehingga pengambilan sampel anak dari masing-masing lembaga dirincikan
dalam table berikut ini :
Tabel 3.3
Jumlah Sampel Anak Usia Dini
Nama Lembaga PAUD Jumlah Murid Jumlah Sampel
PAUD Aster 23 17
PAUD Baitun Nur 39 28
PAUD Kemuning 63 45
PAUD Pelangi 30 22
Jumlah 155 112
B. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan suatu rancangan peneliti untuk meneliti suatu
masalah. Desain penelitian selalu dimulai dari adanya suatu masalah atau ganjalan
yang merupakan kesenjangan yang dirasakan oleh peneliti. Kesenjangan tersebut
terjadi karena adanya perbedaan kondisi antara kondisi nyata dengan kondisi yang
diharapkan. Dengan adanya kesenjangan tersebut, peneliti mencari teori yang
tepat untuk menunjang masalah tersebut dapat teratasi melalui penelitian, yaitu
mencari tahu tentang kemungkinan penyebab kondisi yang menjadi permasalahan
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pola Asuh Orang Tua berpengaruh pada Kemandirian Anak Usia
dini
Berdasarkan identifikasi masalah diungkapkan bahwa pola secara bersamaan
berpengaruh terhadap kemandirian anak usia dini, hasil penelitian sementara
menyatakan Penerapan Pola Asuh Demokratis, Permisif dan Otoriter Secara
Bersamaan Berpengaruh Terhadap Akan Mempengaruhi Kemandirian Anak Usia
Dini.
C. Metode Penelitian
Secara umum metode penelitian merupakan suatu cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:3).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif . Tujuan menggunakan metode penelitian deskriptif ini,
adalah untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi
pada situasi sekarang. Sedangkan tujuan menggunakan pendekatan kuantitatif
adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh pola asuh orang tua terhadap
kemandirian anak usia dini. Hal ini dapat dilakukan dengan tahapan yang diawali
pengumpulan data, kemudian disusun, dijelaskan, dan dianalisa sehingga dapat
diambil kesimpulan dengan penyebaran angket dan cara pengolahannya dengan
perhitungan persentase.
Kemandirian Anak Usia Dini :
30
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tahapan tersebut dilakukan dengan menempuh langkah-langkah
pengumpulan, klasifikasi dan analisis/pengolahan data, membuat kesimpulan dan
laporan dengan tujuan utama untuk membuat penggambaran tentang suatu
keadaan secara objektif dalam suatu situasi. Sehingga dengan menggunakan
metode deskriptif, penulis dapat mendeskripsikan hasil penelitian dengan
memusatkan permasalahan pada kondisi yang faktual sebagaimana adanya pada
saat penelitian dilaksanakan, serta berusaha memberikan data, fakta-fakta dan sifat
populasi tertentu.
D. Definisi Operasional
Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam menggunakan istilah yang
ada dalam judul penelitian ini, maka perlu dijelaskan terlebih dahulu mengenai
landasan konseptual pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Pengaruh Pola Asuh
Pengaruh adalah kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau
tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau
kelompok.
Pola Asuh Menurut Kohn dalam surini (http://chaderinsaputra.wordpress.com
/2012/06/05/makalah-pola-asuh/), merupakan sikap orang tua dalam berinteraksi
dengan anak-anaknya. Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan
aturan-aturan, hadiah maupun hukuman, cara orang tua menunjukkan otoritasnya,
dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap anaknya.
Jadi, yang dimaksud pengaruh pola asuh dalam penelitian ini adalah mengkaji
Pola Asuh orang tua yaitu cara orangtua mendidik dan mengasuh anaknya yang
memberi pengaruh terhadap kemandirian anak usia dini.
2. Kemandirian Anak Usia Dini
Menurut Kamil (2012: 136) bahwa kemandirian adalah kepribadian atau sikap
mental yang harus dimiliki oleh setiap orang yang didalamnya terkandung
unsur-unsur dengan watak-watak yang ada didalamnya perlu dikembangkan agar
tumbuh menyatu dalam setiap gerak kehidupan manusia. Menurut Diane Triaster
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dapat dilihat dari pembiasaan perilaku dan kemampuan anak dalam kemampuan
fisik, percaya diri, bertanggung jawab, disiplin, pandai bergaul, mau berbagi,
mengendalikan emosi.
Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun. Usia ini
merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan
kepribadian anak. Anak usia dini yang dimaksud dalam penelitian ini adalah anak
dengan usia 3 sampai 5 tahun yang berada di Kelurahan Gunung Puyuh dan
sedang bersekolah di Lembaga PAUD.
Jadi, yang dimaksud kemandirian anak usia dini dalam penelitian ini adalah
Kemampuan anak usia dini (usia 3-5 tahun) yang dapat dilihat dari pembiasaan
perilaku dan kemampuan anak dalam kemampuan fisik, percaya diri, bertanggung
jawab, disiplin, pandai bergaul, mau berbagi, mengendalikan emosi.
Berdasarkan definisi operasional diatas, maka variabel pengembangan aspek
dan pengembangan indikator penelitian yang dapat dirumuskan adalah sebagai
berikut :
Tabel 3.4
Variabel, Aspek dan Indikator Penelitian
Variabel Aspek Indikator Penelitian
32
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mempunyai pandangan masa depan yang jelas terhadap anak
Permisif 1. Memberikan
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memberikan hadiah ataupun
Variabel Aspek Indikator
Kemandirian
Anak Usia Dini
(Y)
- Kemampuan fisik 1. Mulai belajar
makan sendiri
-Bertanggung jawab 1. Anak dapat
34
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sehari-hari.
-Pandai bergaul 1. Pembiasaan untuk
menepati janji
-Saling berbagi 1. Mulai berbagi
mainan, makanan
Instrumen penelitian disusun berdasarkan pada pokok permasalahan yang
terdapat dalam kegiatan penelitian, selanjutnya dikembangkan dalam bentuk
pernyataan. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang
diteliti. Dengan demikian jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian
akan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Menurut Sugiyono (2011 :
102), instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati secara spesifik, semua fenomena ini
disebut variabel penelitian.
Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner atau
angket. Menurut Suharsimi Arikunto (1998 :140) Kuesioner adalah sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden
dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Bentuk angket
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kemungkinan jawaban. Alasan peneliti menggunakan angket, karena angket
memiliki beberapa keuntungan, antara lain: (1) tidak memerlukan hadirnya
peneliti (2) dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden (3) dapat
dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing, dan menurut
waktu senggang responden (4) dapat dibuat anonim sehingga responden bebas
jujur dan tidak malu-malu menjawab (5) dapat dibuat terstandar sehingga bagi
semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama. (Suharsimi
Arikunto, 1998 : 141).
Instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan
tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen harus
mempunyai skala. Dalam Sugiyono (2013 : 133), dinyatakan bahwa :
“Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif”
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian
indikator-indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Untuk keperluan analisis kuantitatif, skor setiap jawaban pertanyaan maupun
pernyataan pada kuesioner (angket) sebagai berikut :
a.Selalu, diberi skor 4
b.Sering, diberi skor 3
c.Kadang-kadang, diberi skor 2
d.Tidak pernah, diberi skor 1
Adapun uji coba instrumen dilakukan terhadap 30 orang responden yang
menyekolahkan anaknya di PAUD yang berada di Kelurahan Gunung Puyuh
36
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Proses Pengembangan Instrumen
1. Pengujian Validitas
Menurut Suharsimi Arikunto (1998:160) Validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu
instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya
instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari
variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen
menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran
tentang variabel yang dimaksud.
Untuk memperoleh instrumen yang valid peneliti harus bertindak hati-hati
sejak awal penyusunannya. Dengan mengikuti langkah-langkah penyusunan
instrumen, yakni memecah variabel menjadi sub variabel dan indikator baru
memuaskan butir-butir pertanyaannya, peneliti sudah bertindak hati-hati.
Untuk menguji tingkat validitas sebuah instrumen penelitian digunakan
rumus korelasi pearson product moment yang dikemukakan oleh Karl Pearson dalam Sugiyono (2013:255) sebagai berikut:
n (∑ xy) –(∑x) (∑y)
{|n(∑x2) - (∑x)2|n(∑y2) - (∑y)2}
Keterangan:
r = Koefisien validitas item yang dicari
X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item
Y = Skor total
X = Jumlah skor dalam distribusi X
Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
2X = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
2Y = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
n = Jumlah responden
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dengan menggunakan taraf signifikan α= 0,05 koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai
r dengan derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan jumlah banyaknya
responden.
Jika r hitung > r 0,05 dikatakan valid, sebaliknya jika r hitung ≤ r 0,05. tidak valid. Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai
indeks korelasinya.
Menurut Suharsimi Arikunto (1998:170) Reliabilitas menunjuk pada satu
pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.
Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden
untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya,
yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.
Pengujian reliabilitas kuesioner penelitian dilakukan dengan rumus Alpha.
Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan
1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian. (Suharsimi Arikunto 1998: 192)
38
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
i
r = Reliabilitas seluruh instrumen
rb = Korelasi Product Moment antara belahan pertama dan kedua
Pengujian reliabilitas tersebut menurut Sugiyono (2013:190) diilaksanakan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Butir-butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok
instrumen ganjil dan instrumen genap.
2. Skor data dari tiap kelompok disusun sendiri dan kemudian skor total
antara kelompok ganjil dan genap dicari korelasinya.
Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika koefisian internal seluruh item (ri)rtabel dengan tingkat signifikasi 5%
maka item pertanyaan dikatakan reliabel.
2. Jika koefisian internal seluruh item (ri)<rtabel dengan tingkat signifikasi 5%
maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.
Untuk menentukan tinggi rendahnya koefisien korelasi, hasil perhitungan
reliabilitas dilakukan melalui perhitungan hasil uji reliabilitas dengan :
Tabel 3.5
Nilai Koefisien Reliabilitas
Interval Koefisien
Tingkat Reliabilitas
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Maka hasil dari uji coba validitas instrument variabel pola asuh orang tua dan
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Variabel Pola Asuh
Tabel 3.6
Pengujian Validitas Instrumen Variabel Pola Asuh Orang Tua
No
r Hitung rHitung >r Tabel
(0,361) No r Hitung
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan Microsoft Office Excel, untuk
Variabel X1 diperoleh keterangan bahwa dari 26 item yang diajukan untuk
mengumpulkan data seluruhnya dinyatakan valid, sehingga seluruh item pada
Variabel X1 dapat dipergunakan untuk pengumpulan data.
Hasil dari uji coba validitas dan reliabilitas instrumen variabel pola asuh
orang tua dan peluang terhadap 30 responden.
b. Variabel Kemandirian Anak Usia Dini (Y)
Tabel 3.7
Pengujian Validitas Instrumen variabel kemandirian anak usia dini
40
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7 0,67 Valid 17 0,47 Valid
8 0,54 Valid 18 0,68 Valid
9 0,68 Valid 19 0,38 Valid
10 0,50 Valid 20 0,51 Valid
Dari hasil pengujian diketahui bahwa validitas instrumen dilakukan untuk
mengukur variabel penelitian yaitu Pola Asuh Orang Tua dan Kemandirian anak,
terhadap 30 responden untuk 46 item. Item pada instrumen penelitian dinyatakan
valid jika nilai rhitung>rtabel. Diketahui nilai rtabel dengan tingkat kesalahan 5% dan
dk = 30-2 = 28 diperoleh rtabel sebesar 0,361. Maka hasil perhitungan dari 46 item
yang dinyatakan valid sebanyak 46 item yang dapat mewakili setiap indikator
variabel penelitian.
G. Teknik Pengumpulan data
Teknik Pengumpulan data yang sesuai dengan tujuan permasalahan pada
penelitian ini yaitu menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi,
wawancara, angket dan studi dokumentasi.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penyusun dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi menurut Sutrisno Hadi (1986) dalam Sugiyono (2013)
mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu
proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara
yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik
pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan
perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang
diamati tidak terlalu besar.
2. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahulan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Angket
Menurut Sugiyono (2013 : 199), angket merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik yang
pengumpulam data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan
diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
4. Studi Dokumentasi
Merupakan teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan
penelaahan terhadap dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah
penelitian, untuk memperoleh informasi yang sesuai.
H. Pengolahan dan Analisis Data
1. Teknik Pengolahan Data
Kegiatan yang penting dalam suatu penelitian adalah mengolah data.
Mengolah data ini bertujuan untuk mengambil kesimpulan sebagai jawaban dari
permasalahan yang diteliti berdasar pada data yang terkumpul. Langkah
pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Pengumpulan dan verifikasi data, yaitu mengecek jawaban responden.
b. Pemberian skor, yaitu memberikan skor pada setiap jawaban responden
untuk setiap item.
c. Tabulasi data, yaitu mentabulasi data sesuai dengan jawaban responden
sesuai dengan item yang diisi.
d. Menghitung ukuran-ukuran statistik berdasarkan variabel penelitian seperti
uji normalitas, analisis regresi linier, analisis korelasi sederhana, uji
signifikan, dan uji koefisien determinasi.
e. Analisis data, yaitu menganalisis data yang telah dikelompokkan
berdasarkan variabel penelitian sesuai dengan masalah yang akan dibahas
dan hipotesis yang diajukan, sehingga mengarah pada pengambilan
kesimpulan.
f. Penyajian data, yaitu mendeskripsikan data yang telah diolah dan
42
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
g. Pengujian hipotesis, yaitu menelaah kembali hipotesis yang akan diajukan
dan diuji menurut perhitungan statistika relevan.
h. Penafsiran hasil analisis dan pengujian hipotesis, yaitu menafsirkan data
yang telah diolah, dianalisis dan disajikan kemudian dikaitkan dengan
hipotesis yang disajikan.
i. Penyimpulan dan pembahasan yaitu menyimpulkan hasil penelitian
kemudian dikaitkan dengan pendapat-pendapat dan teori-teori serta
pengalaman empirik.
2. Teknik Analisis Data
a. Deskripsi Data
Perhitungan statistik yang digunakan dalam mengolah dan mendeskripsikan
data adalah statistik deskriptif. Adapun langkah-langkah pengolahan data
berdasarkan rumus-rumus pengujian adalah sebagai berikut:
a) Menentukan ukuran statistic yang diperlukan yaitu banyak data (n), data
terbesar (xmaks), data terkecil (xmin), rentang (R), panjang kelas (P) dan
banyak kelas (K).
b) Membuat daftar distribusi frekuensi tiap variabel.
Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel utama yaitu pola asuh dan
kemandirian, untuk itu dibuatlah 2 tabel frekuensi data, seperti dibawah ini :
Tabel 3.8 Deskripsi Data
Kategori Pola Asuh Orang Tua
Kelas interval Frekuensi Persentase Kategori
Jumlah
Tabel 3.9 Deskripsi Data
Kategori Kemandirian Anak Usia Dini
Kelas interval Frekuensi Persentase Kategori
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Analisis Regresi Linear Berganda
Menurut Sugiyono (2010: 275) Analisi regresi ganda digunakan oleh
peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik
turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel
independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya).
Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel
independennya minimal 2.
Persamaan regresi linier berganda untuk tiga prediktor dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Y= a+ b1X1 + b2X2 + b3X3
Keterangan :
Y = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan
a = Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan)
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen
yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila
(+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun.
X = Subjek pada variabel independen yang menpunyai nilai
tertentu
Proses analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan
program software SPSS 18.0.
2. Uji Persyaratan Analisis
1) Uji Normalitas Data
Pada penelitian yang menggunakan statistik parametris seperti yang
digunakan pada penelitian ini, harus didasarkan pada asumsi bahwa data
setiap variabel yang akan dianalisis berdistribusi normal. Bila tidak normal,
44
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kenormalan harus di uji terlebih dahulu. Uji normalitas yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu uji normalitas Kolmogrov Smirnov Tes dengan
menggunakan SPSS Versi 18.0. Uji Kolmogorov Smirnov adalah uji lain
untuk menggantikan Uji Chi Kuadrat untuk dua sampel yang independen.
2) Transformasi Data Ordinal menjadi Interval Melalui MSI
Suatu penelitian yang menggunakan analisis parametrik memiliki syarat
yang salah satunya ialah data harus berskala interval.Sedangkan dalam
penelitian ini terdapat dua macam data yaitu berskala interval dan berskala
ordinal, maka dari itu perlu untuk mengubahnya ke dalam bentuk
interval.Adapun teknik transformasi yang paling sederhana yaitu dengan
menggunakan Method of Successive Interval (MSI). Langkah-langkah
transformasi data ordinal ke data interval menurut (Riduwan dan Kuncoro,
2012:30) sebagai berikut :
1. Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebar.
2. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1,2,3,4 dan 5.
3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi.
4. Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor.
5. Gunakan Tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh.
6. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh 7. Tentukan nilai skala
8. Tentukan nilai transformasi dengan rumus Y = NS + ༰ 1+ (NSmin) ༱
3. Uji Hipotesis
Analisis terakhir dalam penelitian ini adalah uji hipotesis. Uji hipotesis dalam
penelitian ini Uji F.
Dalam pengujian analisis regresi berganda yang variabel bebasnya lebih dari
satu diperlukan menguji pengaruh semua variabel independen tersebut terhadap
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengujian ini dilakukan untuk menguji rumusan hipotesis:
Ho : semua variabel xi secara bersama-sama tidak berpengaruh i terhadap Y, dimana i = X1, X2, X3, X4.
Hi : semua variabel xi secara bersama-sama berpengaruh i terhadap Y, dimana i = X1, X2, X3, X4.
Pengujian ini dapat dilakukan dengan menggunakan rumus :
F =
(Rohmana, 2010:78)
Kriteria uji F adalah :
1. Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak (keseluruhan variabel
bebas X tidak berpengaruh terhadap variabel terikat Y)
2. Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima (keseluruhan variabel
bebas X berpengaruh terhadap variabel terikat Y).
Selain itu pengujian hipotesis pun dapat dilakukan dengan melihat nilai
probabilitas dari hasil penelitian tersebut. Caranya dengan membandingkan
antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas sig sebagai berikut.
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN
Dalam bab ini peneliti akan mengemukakan kesimpulan dan saran berdasarkan
temuan hasil penelitian dan uraian bab-bab sebelumnya mengenai masalah yang diteliti yaitu: “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun).”
A. Kesimpulan
Secara umum penelitian ini telah menggambarkan pengaruh pola asuh orang tua
terhadap kemandirian anak usia dini di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung
Puyuh Kota Sukabumi. Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
1. Pola Asuh Orang Tua di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh
Kota Sukabumi cukup beragam yaitu pola asuh demokratis, pola asuh permisif
dan pola asuh otoriter. Tetapi berdasarkan hasil penelitian, cenderung banyak
orang tua yang menggunakan Pola Asuh Permisif. Hasil penelitian menunjukan
bahwa pola asuh permisif ini memiliki ciri-ciri yaitu orang tua sering
membiarkan anak jika melakukan kesalahan dan memberikan kebebasan kepada
anak tanpa ada batasan. Hal ini disebabkan karena kesibukan orang tua dalam
pekerjaannya diluar rumah sehingga menyerahkan pengasuhan anaknya pada
baby sitter atau anggota keluarga lainnya yaitu nenek dan bibinya kemudian juga
karna faktor kurangnya pemahaman orang tua terhadap pola asuh anak.
Kemudian pola asuh demokratis, orang tua ini cenderung memberikan kebebasan
pada anak untuk berkreasi dengan pengawasan yang baik dari orang tua sehingga
anak disini memiliki karakter yang berkolerasi positif terutama dalam hal
kemandirian dan tanggunh jawab. Sedangkan pola asuh otoriter dalam penelitian
ini orang tua memberikan dukungan yang rendah, anak tidak diberikan
kebebasan dalam menentukan keputusan, anak lebih banyak dimarahi, dikritik
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Kemandirian anak usia dini di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung
Puyuh Kota Sukabumi dapat dilihat dari pembiasaan perilaku dan kemampuan
anak dalam kemampuan fisik, percaya diri, bertanggung jawab, disiplin, pandai
bergaul, mau berbagi dan mengendalikan emosi. Pada umumnya kemandirian
anak usia dini di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota
Sukabumi ini berada dalam kategori sedang dan sisanya memiliki kemandirian
yang tinggi dan rendah. Hal ini disebabkan perbedaan kultur darimana anal
berasal, selain itu setiap keluarga memiliki aturan tersendiri, sehingga
kemandirian merupakan ciri khas dari keluarga tersebut, demikian juga dengan
strategi pendidik di PAUD yang kurang tepat, sehingga menghambat
kemandirian anak, namun sebaliknya ada pula pendidik yang menggunakan
staregi yang tepat sesuai dengan minat dan bakat anak, sehingga anak diberikan
kebebasan dalam menentukan pilihan. Staregi ini menjadi kan anak tumbuh
menjadi lebih mandiri. Upaya yang dilakukan orang tua untuk meningkatkan
kemandirian anak adalah salah satunya melalui pendidikan anak usia dini yaitu
menyekolahkan anaknya disalah satu lembaga PAUD anak diberikan ruang untuk
berinteraksi dengan lingkungan luar rumah sehingga anak belajar mandiri dalam
mencari teman, bermain dan belajar. oleh karena itu orang tua dan pendidik
diharapkan dapat saling bekerjasama untuk membantu anak dalam
mengembangkan kepribadian mereka khususnya dalam hal kemandirian.
3. Berdasarkan pengujian model yang dikembangkan dalam studi ini, ternyata Pola
Asuh Demokratis, Permisif dan Otoriter memiliki pengaruh terhadap tingkat
kemandirian anak usia dini. Berdasarkan hasil pengujian hipotesisnya dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari pola asuh demokratis,
permisif dan otoriter terhadap tingkat kemandirian anak usia dini. Anak dengan
tingkat kemandirian yang tinggi cenderung berasal dari orang tua yang
keluarganya menggunakan pola asuh demokratis, sedangkan anak dengan tingkat
78
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sementara anak dengan tingkat kemandirian yang sedang cenderung berasal dari
keluarga yang orang tuanya yang menggunakan pola asuh permisif.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dibuat rekomendasi untuk para pihak yang
terkait diantaranya :
1. Bagi Keluarga
Diharapkan dari hasil penelitian ini orang tua dapat memahami betapa
pentingnya pola asuh dalam keluarga dalam membangun tingkat kemandirian anak
usia dini. Sebagaimana temuan studi, orang tua agar menyesuaikan pola asuh yang
diterapkan dalam keluarganya dengan mengadopsi pola asuh demokratis dalam
rangka meningkatkan kemandirian anak usia dini seraya menanamkan nilai-nilai
luhur untuk membentuk anak mandiri yang berkarakter. Proses pembentukan anak
yang mandiri dan berkarakter akan dipercepat jika orang tua dapat memposisikan
dirinya sebagai tokoh panutan si anak dalam berprilaku dan bertindak, sehingga orang
tua dapat menjadi model replikasi kemandirian dan karakter si anak tanpa harus
kehilangan kepribadiannya.
2. Bagi Kebutuhan Pendidikan
Hendaknya Lembaga Pendidikan Nonformal khususnya bagi Guru PAUD dapat
membimbing dan memfasilitasi peserta didik agar terbiasa untuk melakukan kegiatan
sehari-hari secara mandiri baik di rumah ataupun di sekolah, karena mereka adalah
pihak yang paling banyak terlibat dalam proses pendidikan anak untuk menemukan
jati dirinya melalui belajar dan bermain dalam rangka proses pembelajaran untuk
pembangunan kemandirian, agar anak lebih siap secara fisik maupun mental dalam
menghadapi realitas kehidupan.
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bagi Peneliti yang berminat untuk mengkaji lebih dalam tentang kemandirian
anak usia dini dipersilahkan untuk meneliti lebih lanjut tentang faktor-faktor lain
yang memberikan pengaruh terhadap kemandirian anak usia dini disamping pola asuh
yang menjadi fokus studi ini. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi kemandirian
anak usia dini antara lain: lingkungan rumah, status sosial ekonomi, kcerdasan atau
faktor sosial budaya masyarakat kemungkinan patut dipertimbangkan untuk diteliti
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Daftar Pustaka
Buku:
Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Bungin, B. (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi,Ekonomi,dan Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Kencana Direktorat PAUD. (2003).Pedoman Sosialisasi PAUD. Jakarta Dirjen PLS Hurlock, E. (1995).Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga
Kamil, Mustofa. (2012). Model Pendidikan Dan Pelatihan: Konsep dan Aplikasi. Bandung. Alfabeta
Musbikin, I. (2010). BukuPintar PAUD (dalamperspektif Islam). Yogyakarta: Laksana
Riduwan, &Kuncoro, EA (2012). Cara Menggunakan dan Memakai Path
Analysis (Analysis Jalur). Bandung. Alfabeta
Rohmana, Y. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi FPEB UPI
Santrock, J. W. (2007). Remaja. Jakarta: Erlangga
Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian Bandung : Alfabeta
Sugiyono . (2011) Metode penelitian pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitif dan R&D. Bandung : Alfabeta
Sugiyono. (2013), Metode Penelitian Pendidikan, cetakan ke tujuh belas Bandung: Alfabeta.
Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Wijaya, Toni. (2009). Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Wibowo, A. (2012), Pendidikan Karakter Usia Dini (Strategi Membangun
Karakter Di Usia Emas). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Yamin & Sanan, J. (2010), Panduan Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Gaung Persada.
Surti Deniarti Lestari, 2014
Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Skripsi
Hamidah, Siti. (2013). Pengaruh status sosial ekonomi terhadap pola
pengembangan kreativitas anak (Studi Kasus diKelurahan Isola Kecamatan Sukasari Kota Bandung).Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Tidak diterbitkan.
Internet:
Surini, R. (2012). Makalah Pola Asuh. [Online].Tersedia:
http://chaderinsaputra.wordpress.com/2012/06/05/makalah-pola-asuh/[10 Agustus 2013]
Angel.(2013).HubunganantaraPolaAsuh Orang
TuadenganKemandirianAnakUsiaPrasekolah di TK KamaliahKutaBaro Aceh Besar 2012[online]. Tersedia:
http://angelofluisskripsi.blogspot.com/[11 September 13]
Arbya, Nety. (2011). Membentuk Kemandirian Anak. [Online].
Tersedia:http://keluargasehat.wordpress.com. [ 29 Juli 2012].
Sumber Lain :
Format Laporan Profil Desa dan Kelurahan Gunung Puyuh Kota Sukabumi, 2012 untuk data :
- Jumlah Penduduk Menurut Usia
- Data Tingkat Pendidikan
- Data Mata Pencaharian Pokok
Laporan Profil PAUD di KecamatanGunung Puyuh Kota Sukabumi, 2012 untuk
data :