• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI (USIA 3-5 TAHUN) : Studi pada keluarga di kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI (USIA 3-5 TAHUN) : Studi pada keluarga di kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN

ANAK USIA DINI (USIA 3-5 TAHUN)

(Studi pada Keluarga di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh

Kota Sukabumi)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Oleh :

SURTI DENIARTI LESTARI

0901168

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN

ANAK USIA DINI (USI 3-5 TAHUN)

(Studi pada Keluarga di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi)

Oleh

Surti Deniarti Lestari

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

Fakultas Ilmu Pendidikan

©Surti Deniarti Lestari 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

SURTI DENIARTI LESTARI

0901168

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN

ANAK USIA DINI (USIA 3-5 TAHUN)

(Studi pada Keluarga di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh

Kota Sukabumi)

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

Prof. Dr. Hj. Ihat Hatimah, M.Pd

19540402 1980112001

Pembimbing II

Drs. Ade Cahyana, M.Sc

19501108 1978031001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Jajat S. Ardiwinata, M.Pd

(4)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun)

(Studi pada keluarga di kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh cara pengasuhan orang tua yang berbeda-beda sehingga membentuk karakter anak yang berbeda pula khususnya dalam hal kemandirian anak. Tujuan Penelitian ini yaiu 1).Untuk mendeskripsikan dan menganalisis jenis-jenis pola asuh yang digunakan oleh orang tua di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi. 2). Untuk mendeskripsikan kemandirian anak usia dini di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi. 3). Untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh pola asuh demokratis, permisif dan otoriter terhadap kemandirian anak usia dini.

Landasan Teori dalam penelitian ini adalah 1). Konsep Pendidikan Keluarga 2). Konsep Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 3). Konsep Pola Asuh. 4). Konsep Kemandirian anak usia dini

Meode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua yang berada di kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi yang memiliki anak usia dini 3-5 tahun. Sampel diambil sebanyak 112 orang. Penelitian ini diselenggarakan di empat PAUD yaitu PAUD Aster, PAUD Baitun Nur, PAUD Kemuning dan PAUD Pelangi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear ganda dengan pengujian hipotesis menggunakan Uji F.

Berdasarkan hasil perhitungan regresi antara Pola Asuh demokratis (X1), permisif (X2) dan Otoriter (X3) terhadap Kemandirian (Y) diperoleh nilai F hitung sebesar 39,967. Berdasarkan perhitungan tersebut bahwa Fhitung≥ Ftabel yaitu 39,967 > 3,080 artinya menolak Ho dengan pengertian lain yaitu signifikan. Berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa penerapan pola asuh demokratis, permisif dan otoriter secara bersamaan memberikan pengaruh terhadap kemandirian anak usia dini.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pola asuh demokratis, permisif dan otoriter memiliki pengaruh terhadap kemandirian anak usia dini. Anak dengan kemandirian yang tinggi cenderung menggunakan pola asuh demokratis. Sedangkan anak dengan kemandirian yang rendah cenderung orang tua menggunakan pola asuh otoriter dan anak dengan kemandirian yang sedang

cenderung menggunakan pola asuh permisif. Penelitian ini juga

(5)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Abstract

The Effect On Parenting Parents To Children Early Independence

(Study on Family’s in Gunung Puyuh Village Gunung Puyung Sub-district

Sukabumi City)

This research is motivated by parental care how different that shape the character of different, especially in terms of the child's independence. The purpose of this study is 1). To describe and analyze the types of parenting used by parents in the Gunung Puyuh Village Gunung Puyuh Sub-district Sukabumi City 2). To describe the independence of early childhood in the Gunung Puyuh Village Gunung Puyuh Sub-district Sukabumi City 3). To find out how far the influence of democratic parenting, permissive and authoritarian towards independence early childhood.

The method used in this research is descriptive method with a quantitative approach. The population in this study were all older people who are in the Gunung Puyuh Village Gubung Puyuh Sub-district of Sukabumi City who have young children 3-5 years. Samples were taken as many as 112 people. This study is organized in four PAUD, that is PAUD Aster, PAUD Baitun Nur, PAUD Kemuning and PAUD Pelangi. The data analysis technique used is multiple regression analysis with hypothesis testing using Test F.

(6)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

UCAPAN TERIMAKASIH iii

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 4

C. Tujuan Penelitian 5

D. Manfaat / Signifikansi Penelitian 5

E. Struktur Organisasi Penulisan 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Pendidikan Keluarga 7

1. Pengertian Keluarga 7

2. Peranan dan Fungsi Keluarga 8

B. Konsep Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 9

1. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 9

2. Fungsi Pendidikan Anak Usia Dini 11

3. Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini 11

4. Prinsip-prinsip Pendidikan Anak Usia Dini 12

C. Konsep Pola Asuh 13

1. Pengertian Pola Asuh 13

2. Jenis-jenis Pola Asuh 13

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh 16

D. Konsep Kemandirian Anak Usia Dini 18

1. Pengertian Kemandirian Anak Usia Dini 18

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Anak Usia Dini 19

3. Jenis-jenis Kemandirian Anak Usia Dini 20

E. Hipotesis Penelitian 23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek populasi/ Sampel Penelitian 24

1. Lokasi Penelitian 24

2. Populasi Penelitian 24

3. Sampel Penelitian 25

B. Desain Penelitian 28

C. Metode Penelitian 29

D. Definisi Operasional 30

(7)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa yang akan

datang. Pendidikan harus di tanamkan sejak dini, terutama dalam keluarga.

Pendidikan telah di atur oleh pemerintah sebagaimana berdasarkan Pancasila dan

UUD 1945 yang tercantum dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal I ayat I menyatakan bahwa :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan, yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Pendidikan Nasional, sebagai salah satu sistem dari supra sistem

pembangunan nasional, memiliki 3 subtansi pendidikan yaitu pendidikan formal,

pendidikan nonformal, dan pendidikan informal. Pendidikan formal berpusat

dilingkungan persekolahan, sejak jenjang sekolah dasar yang berkesinambungan

sampai dengan perguruan tinggi. Menurut sistem Pendidikan Nasional No. 20

Tahun 2003 pasal 26 ayat 3, menyatakan bahwa :

Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidkan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.

Pasal diatas menyebutkan bahwa pendidikan nonformal memiliki program

pendidikan yang salah satunya adalah pendidikan anak usia dini yang berfungsi

membentuk pertumbuhan dan perkembangan peserta didik yang dapat dilakukan

didalam maupun di luar lingkungan keluarga. Pendidikan nonformal mempunyai

peranan penting dalam lingkungan keluarga yaitu memberikan pembelajaran

(8)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keluarga merupakan pendidikan utama dan pertama bagi anak, yang tidak

bisa digantikan oleh lembaga pendididikan manapun.

Menurut Sunaryo dalam Wibowo (2012 : 75-76) keluarga yang harmonis, rukun dan damai, akan tercermin dari kondisi psikologis dan karakter anak-anaknya. Begitu sebaliknya, anak yang kurang berbakti, tidak hormat, bertabiat buruk, sering melakukan tindakan di luar moral kemanusiaan atauberkarakter buruk, lebih banyak disebabkan oleh ketidakharmonisan dalam keluarganya yang bersangkutan.

Jika cara orang tua dalam mendidik anaknya di rumah dengan baik, maka di

sekolah atau di lingkungan masyarakat anak itu pun akan berperilaku baik pula.

Tapi sebaliknya jika cara orang tua dalam mendidik anaknya dirumah dengan

kurang baik seperti sering dimanjakan sering banyak bermain, maka di sekolah

atau di lingkungan masyarakat yang kondisinya berbeda dengan lingkungan di

keluarganya maka anak tersebut akan menjadi nakal, kurang sopan dan malas.

Pola asuh atau parenting style (Wibowo, 2012: 75) adalah salah satu faktor yang secara signifikan turut membentuk karakter anak. Pola asuh secara umum

dapat didefinisikan sebagai upaya pemeliharaan seorang anak, yaitu bagaimana

orangtua memperlakukan, mendidik, membimbing dan mendisiplinkan serta

melindungi anak, yang meliputi cara orangtua memberikan peraturan, hukuman,

hadiah, kontrol dan komunikasi untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan

norma-norma yang diharapkan masyarakat pada umumnya. Menurut hurlock

(1995) orangtua harus dapat memberikan pola asuh yang tepat sesuai dengan

perkembangan anaknya, agar anak dapat mempersepsikan pola asuh yang

diberikan kepadanya dengan baik. Menurut Baumrind dalam Wibowo (2012 : 76),

ada tiga jenis pola asuh yang dilakukan orang tua terhadap anak-anaknya, yaitu

pola asuh authoritarion, authoritative dan permissif.

Pola asuh Orang Tua sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter

anak khususnya dalam hal kemandirian. Setiap keluarga biasanya memiliki pola

asuh terhadap anak yang berbeda-beda. Pola asuh juga berpengaruh terhadap

keberhasilan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai agama, sosial, dan

norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Kemandirian pada anak berawal dari

(9)

3

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tualah yang berperan dalam mengasuh, membimbing dan membantu mengarahkan

anak untuk menjadi mandiri.

Dalam penulisan ini akan di bahas Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap

Kemandirian Anak Usia Dini di Kelurahan Gunung Puyuh Kota Sukabumi yaitu

di PAUD Kemuning, PAUD Pelangi, PAUD Baitu Nur, dan PAUD Aster. Jumlah

anak usia dini di Kelurahan Gunung Puyuh berjumlah 785 anak, diantaranya 425

anak usia dini yang masuk TK dan kelompok bermain, sisanya belum masuk TK

dan kelompok bermain.

Cara pengasuhan orang tua dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, dimana

bahwa pendidikan memberikan pengetahuan dan pola pikir, sehingga dapat

mempertimbangkan untuk memberikan sesuatu yang terbaik dalam mengasuh

anaknya. Salah satunya adalah untuk melatih kemandirian anak, agar anak tidak

memiliki sifat ketergantungan ketika dewasa terutama pada masa remaja.

Berdasarkan hasil wawancara dari salah satu orang tua yang

menyekolahkan anaknya di PAUD Kemuning Kelurahan Gunung Puyuh Kota

Sukabumi bahwa yang anaknya tampak aktif dan mandiri menyatakan mereka

sering melibatkan anaknya dalam kegiatan sehari-hari dan memberikan kebebasan

pada anak untuk melakukan segala sesuatu yang diinginkan dengan caranya

sendiri. Seperti, berpakaian sendiri, makan sendiri, menggunakan sepatu sendiri

dan kadang-kadang orangtua melibatkan anaknya dalam membantu pekerjaan

rumah tangga. Sementara dari orangtua yang tampak anaknya tidak aktif dan

kurang mandiri biasanya mereka jarang melibatkan anak dalam memilih atau

melakukan sesuatu hal, kebutuhan anak lebih banyak ditentukan oleh orang tua.

Seperti, pada saat makan di rumah, orang tua selalu menyuapinya, dan ketika anak

meminta sesuatu, orang tua selalu menuruti apa yang diinginkan oleh anak.

Maka atas latar belakang tersebut diatas saya mencoba untuk mengadakan

sebuah penelitian tentang "Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap

(10)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasi

beberapa hal yang berkaitan dengan masalah ini, yaitu:

1. Kurangnya pemahaman orang tua terhadap pola asuh yang digunakan

sehingga masih banyak anak yang terlihat tidak mendapatkan bimbingan dari

orang tua.

2. Bahwa orang tua kurang memberikan pengarahan yang sesuai dengan

perkembangan anaknya, mereka lebih memberikan fasilitas secara berlebihan

sehingga anak jarang melakukan usahanya sendiri dan memperoleh segala

sesuatunya dengan instan.

3. Adanya pengaruh dari luar lingkungan keluarga, dimana anak mulai

menemukan perilaku baru pada anak-anak lain yang mempunyai karakteristik

kemandirian yang berbeda.

4. Bahwa orang tua dalam mendidik anak dengan pola asuh yang benar dapat

mewujudkan atau meningkatkan kemandirian yang ada dalam diri anaknya. .

Dari beberapa uraian yang telah dipaparkan berdasarkan latar belakang

masalah dan identifikasi yang telah dituliskan, maka dapat disimpulkan

rumusan masalahnya ialah “Bagaimana pengaruh pola asuh orang tua

demokratis, permisif dan otoriter terhadap kemandirian anak usia dini di

Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi ?”

Merujuk pada hasil identifikasi masalah dan rumusan masalah di atas Peneliti

membatasi permasalahan dalam bentuk beberapa pertanyaan, adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana pola asuh yang digunakan oleh orang tua di Kelurahan Gunung

Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi ?

2. Bagaimana kemandirian anak usia dini di Kelurahan Gunung Puyuh

Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi ?

3. Bagaimana pengaruh pola asuh orang tua demokratis, permisif dan otoriter

terhadap kemandirian anak usia dini di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan

(11)

5

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah:

1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis jenis-jenis pola asuh yang

digunakan oleh orang tua di Kelurahan Gunung PuyuhKecamatan Gunung

Puyuh Kota Sukabumi.

2. Untuk mendeskripsikan kemandiriananak usia dini di Kelurahan Gunung

PuyuhKecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi.

3. Untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh pola asuh demokratis, permisif

dan otoriter terhadap kemandirian anak usia dini.

D. Manfaat / Signifikansi Penelitian

Sesuai dengan permasalahan, pertanyaan, dan tujuan di atas maka dirumuskan

kegunaan penelitian ini sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan

wawasan dibidang pendidikan Luar Sekolah khususnya mengenai pola asuh

orangtua dalam membentuk kemandirian anak.

2. Manfaat Praktis (Operasional)

a. Orangtua

Memberikan pengetahuan bahwa pola asuh dalam mendidik anak itu banyak

macamnya, mereka dapat memilih dan menentukan pola asuh yang baik agar

tercipta kemandirian pada anak.

b. Masyarakat

Memberi masukan pada masyarakat bahwa untuk mendidik anak harus ada

pola asuh yang baik.

c. Lembaga

Dapat dijadikan sebagai masukan dalam mendidik anak di sekolah dengan

pola pengasuhan yang baik sebagai upaya dalam meningkatkan kemandirian

(12)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Struktur Organisasi Skripsi

Pada penyusunan skripsi ini, peneliti memberikan gambaran sistematika

dalam penulisan skripsi untuk mempermudah penyusunan dan

pembahasannya yang terdiri dari :

BAB I : Pendahuluan yang membahas tentang latar belakang masalah,

identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika organisasi skripsi

BAB II : Kajian Pustaka yang berhubungan dengan masalah penelitian

seperti konsep pendidikan nonformal yang berkaitan dengan Pendidikan

keluarga, PAUD, hakikat pendidikan anak usia dini, konsep pola asuh orang

tua dan konsep kemandirian anak usia dini.

BAB III : Metode Penelitian, membahas mengenai lokasi dan subjek

penelitian, desain penelitian, metode penelitian, instrumen penelitian, proses

pengembangan instrumen, teknik pengumpul data, analisis data.

BAB IV : Hasil penelitian dan Pembahasan meliputi gambaran umum lokasi

penelitian, gambaran responden penelitian, deskripsi hasil penelitian dan

pembahasan hasil penelitian.

BAB V : Kesimpulan dan Saran, membahas kesimpulan dari hasil

penelitian dan beberapa saran yang dapat direkomendasikan oleh peneliti

(13)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

Metode Penelitian

A. Lokasi dan Subjek populasi/ Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di kelurahan Gunung Puyuh kecamatan

Gunung Puyuh Kota Sukabumi yang ditujukan pada orang tua yang bertempat

tinggal di sekitar daerah Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh

Kota Sukabumi, yang memiliki anak usia dini (Usia 3-5 Tahun) dan sedang

belajar di lembaga pendidikan anak usia dini . Beberapa lembaga pendidikan anak

usia dini yang menjadi sasaran yaitu : PAUD Kemuning, PAUD Pelangi, PAUD

Baitun Nur, dan PAUD Aster. Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh pola

asuh orang tua terhadap kemandirian anak usia dini (Usia 3-5 Tahun) di kelurahan

Gunung Puyuh kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi.

2. Populasi Penelitian

Populasi merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa

manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup,

dan lain sebagainya sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data

penelitian.

Menurut Suharsimi Arikunto (1998: 115) menyatakan bahwa populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen

yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian

populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus.

Sedangkan menurut Sugiyono (2013:117) bahwa populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua yang berada di

kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi yang

(14)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Cabang PAUD Non Formal

Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi, maka berikut ini data populasi yang

berjumlah siswa yang tersebar di 26 Lembaga PAUD.

Tabel 3.1

Data Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Non Formal Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi

NamaLembaga Jumlah

anak NamaLembaga

Jumlah anak

Nurul Anwar 30 Tarbiyatul

Walad

20

Baitun Nur 39 Al-Hajri 25

Kemuning 63 Assalam 33

Tunas Harapan 3 42 Intan Baiduri 34

Assirojul Munir 20 Al-Fitriyah 40

Al- Ikhlas 35 Pelangi 30

Sumber : Laporan Profil PAUD di Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi, 2012

3. Sampel

Sampel penelitian merupakan bagian dari populasi yang diambil sebagai

sumber data yang dianggap mewakili karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Sampel menurut Sugiyono (2013 :118) adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian ini,

peneliti tidak mengambil seluruh populasi untuk dijadikan sampel akan tetapi

mengambil sebagian dari populasi untuk dijadikan sampel.

Dalam penentuan pengambilan sampel harus dilakukan melalui teknik atau

metode tertentu. Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang

(15)

26

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar

diperoleh sampel yang representatif.

Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan melalui dua langkah

yaitu mengambil sampel lembaga dan mengambil ukuran sampel anak.

a. Sampel Lembaga

Pengambilan sampel berdasarkan sekolah perlu disesuaikan dengan

kebutuhan dan tujuan penelitian itu sendiri.

Teknik penentuan sampel lembaga dilakukan dengan menggunakan teknik

random sampling atau sampel acak, karena pengambilan anggota dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu

serta subjek-subjek yang ada pada populasi adalah homogen dan tidak terlalu

banyak. Maka, peneliti memberi hak yang sama untuk dipilih menjadi sampel.

Pengambilan sampel juga dikarenakan, besarnya jumlah ukuran populasi yang ada

dan juga terkait dengan waktu, tenaga dan biaya dari peneliti.

Tabel 3.2 Data Sampel Lembaga

Sehingga berdasarkan teknik random sampling dimana pengambilan

sampel lembaga yang dilakukan berdasarkan masing-masing strata dan mewakili

semua wilayah maka diperoleh PAUD Aster, PAUD Baitun Nur, PAUD

Kemuning, PAUD Pelangi yang merupakan sampel lembaga.

No Nama Lembaga Jumlah Murid

1 Aster 23

2 Baitun Nur 39

3 Kemuning 63

4 Pelangi 30

(16)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Sampel Murid

Setelah pengambilan sampel lembaga dengan menggunakan teknik random sampling. Maka untuk tahap selanjutnya adalah pengambilan sampel dari pihak

anak yang dilakukan dengan menggunakan teknik proportionate random

sampling. Penentuan jumlah sampel siswa dilakukan dengan perhitungan dari Bungin (2010:105) sebagai berikut :

Dimana n = jumlah sampel

N = Jumlah Populasi

d2 = Presisi yang ditetapkan

Hasil dari perhitungan :

Dari perhitungan diatas, menghasilkan bahwa ukuran sampel minimal dalam

penelitian adalah 117,71 dibulatkan menjadi 112. Maka peneliti pun akan

mengambil sampel minimal sebanyak 112 siswa.

Jumlah sampel minimal dalam penelitian ini adalah 112 siswa. Adapun rumus

untuk menentukan ukuran sampel pada masing-masing sekolah adalah sebagai

berikut :

Keterangan :

N = ukuran sampel

Ni = ukuran populasi stratum ke 1

(17)

28

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ni = ukuran sampel

Penarikan sampel siswa secara proporsional dilihat sebagai berikut :

n PAUD Aster = 23 / 155 x 112 = 16,61 dibulatkan menjadi 17

n PAUD Baitun Nur = 39 / 155 x 112 = 28,18 dibulatkan menjadi 28

n PAUD Kemuning = 63 / 155 x 112 = 45,52 dibulatkan menjadi 45

n PAUD Pelangi = 30 / 155 x 112 = 21,67 dibulatkan menjadi 22

Sehingga pengambilan sampel anak dari masing-masing lembaga dirincikan

dalam table berikut ini :

Tabel 3.3

Jumlah Sampel Anak Usia Dini

Nama Lembaga PAUD Jumlah Murid Jumlah Sampel

PAUD Aster 23 17

PAUD Baitun Nur 39 28

PAUD Kemuning 63 45

PAUD Pelangi 30 22

Jumlah 155 112

B. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan suatu rancangan peneliti untuk meneliti suatu

masalah. Desain penelitian selalu dimulai dari adanya suatu masalah atau ganjalan

yang merupakan kesenjangan yang dirasakan oleh peneliti. Kesenjangan tersebut

terjadi karena adanya perbedaan kondisi antara kondisi nyata dengan kondisi yang

diharapkan. Dengan adanya kesenjangan tersebut, peneliti mencari teori yang

tepat untuk menunjang masalah tersebut dapat teratasi melalui penelitian, yaitu

mencari tahu tentang kemungkinan penyebab kondisi yang menjadi permasalahan

(18)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pola Asuh Orang Tua berpengaruh pada Kemandirian Anak Usia

dini

Berdasarkan identifikasi masalah diungkapkan bahwa pola secara bersamaan

berpengaruh terhadap kemandirian anak usia dini, hasil penelitian sementara

menyatakan Penerapan Pola Asuh Demokratis, Permisif dan Otoriter Secara

Bersamaan Berpengaruh Terhadap Akan Mempengaruhi Kemandirian Anak Usia

Dini.

C. Metode Penelitian

Secara umum metode penelitian merupakan suatu cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:3).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan

pendekatan kuantitatif . Tujuan menggunakan metode penelitian deskriptif ini,

adalah untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi

pada situasi sekarang. Sedangkan tujuan menggunakan pendekatan kuantitatif

adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh pola asuh orang tua terhadap

kemandirian anak usia dini. Hal ini dapat dilakukan dengan tahapan yang diawali

pengumpulan data, kemudian disusun, dijelaskan, dan dianalisa sehingga dapat

diambil kesimpulan dengan penyebaran angket dan cara pengolahannya dengan

perhitungan persentase.

Kemandirian Anak Usia Dini :

(19)

30

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahapan tersebut dilakukan dengan menempuh langkah-langkah

pengumpulan, klasifikasi dan analisis/pengolahan data, membuat kesimpulan dan

laporan dengan tujuan utama untuk membuat penggambaran tentang suatu

keadaan secara objektif dalam suatu situasi. Sehingga dengan menggunakan

metode deskriptif, penulis dapat mendeskripsikan hasil penelitian dengan

memusatkan permasalahan pada kondisi yang faktual sebagaimana adanya pada

saat penelitian dilaksanakan, serta berusaha memberikan data, fakta-fakta dan sifat

populasi tertentu.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam menggunakan istilah yang

ada dalam judul penelitian ini, maka perlu dijelaskan terlebih dahulu mengenai

landasan konseptual pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Pengaruh Pola Asuh

Pengaruh adalah kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau

tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau

kelompok.

Pola Asuh Menurut Kohn dalam surini (http://chaderinsaputra.wordpress.com

/2012/06/05/makalah-pola-asuh/), merupakan sikap orang tua dalam berinteraksi

dengan anak-anaknya. Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan

aturan-aturan, hadiah maupun hukuman, cara orang tua menunjukkan otoritasnya,

dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap anaknya.

Jadi, yang dimaksud pengaruh pola asuh dalam penelitian ini adalah mengkaji

Pola Asuh orang tua yaitu cara orangtua mendidik dan mengasuh anaknya yang

memberi pengaruh terhadap kemandirian anak usia dini.

2. Kemandirian Anak Usia Dini

Menurut Kamil (2012: 136) bahwa kemandirian adalah kepribadian atau sikap

mental yang harus dimiliki oleh setiap orang yang didalamnya terkandung

unsur-unsur dengan watak-watak yang ada didalamnya perlu dikembangkan agar

tumbuh menyatu dalam setiap gerak kehidupan manusia. Menurut Diane Triaster

(20)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat dilihat dari pembiasaan perilaku dan kemampuan anak dalam kemampuan

fisik, percaya diri, bertanggung jawab, disiplin, pandai bergaul, mau berbagi,

mengendalikan emosi.

Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun. Usia ini

merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan

kepribadian anak. Anak usia dini yang dimaksud dalam penelitian ini adalah anak

dengan usia 3 sampai 5 tahun yang berada di Kelurahan Gunung Puyuh dan

sedang bersekolah di Lembaga PAUD.

Jadi, yang dimaksud kemandirian anak usia dini dalam penelitian ini adalah

Kemampuan anak usia dini (usia 3-5 tahun) yang dapat dilihat dari pembiasaan

perilaku dan kemampuan anak dalam kemampuan fisik, percaya diri, bertanggung

jawab, disiplin, pandai bergaul, mau berbagi, mengendalikan emosi.

Berdasarkan definisi operasional diatas, maka variabel pengembangan aspek

dan pengembangan indikator penelitian yang dapat dirumuskan adalah sebagai

berikut :

Tabel 3.4

Variabel, Aspek dan Indikator Penelitian

Variabel Aspek Indikator Penelitian

(21)

32

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mempunyai pandangan masa depan yang jelas terhadap anak

Permisif 1. Memberikan

(22)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memberikan hadiah ataupun

Variabel Aspek Indikator

Kemandirian

Anak Usia Dini

(Y)

- Kemampuan fisik 1. Mulai belajar

makan sendiri

-Bertanggung jawab 1. Anak dapat

(23)

34

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sehari-hari.

-Pandai bergaul 1. Pembiasaan untuk

menepati janji

-Saling berbagi 1. Mulai berbagi

mainan, makanan

Instrumen penelitian disusun berdasarkan pada pokok permasalahan yang

terdapat dalam kegiatan penelitian, selanjutnya dikembangkan dalam bentuk

pernyataan. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang

diteliti. Dengan demikian jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian

akan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Menurut Sugiyono (2011 :

102), instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati secara spesifik, semua fenomena ini

disebut variabel penelitian.

Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner atau

angket. Menurut Suharsimi Arikunto (1998 :140) Kuesioner adalah sejumlah

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden

dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Bentuk angket

(24)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemungkinan jawaban. Alasan peneliti menggunakan angket, karena angket

memiliki beberapa keuntungan, antara lain: (1) tidak memerlukan hadirnya

peneliti (2) dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden (3) dapat

dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing, dan menurut

waktu senggang responden (4) dapat dibuat anonim sehingga responden bebas

jujur dan tidak malu-malu menjawab (5) dapat dibuat terstandar sehingga bagi

semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama. (Suharsimi

Arikunto, 1998 : 141).

Instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan

tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen harus

mempunyai skala. Dalam Sugiyono (2013 : 133), dinyatakan bahwa :

“Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif”

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian

indikator-indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item

instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Untuk keperluan analisis kuantitatif, skor setiap jawaban pertanyaan maupun

pernyataan pada kuesioner (angket) sebagai berikut :

a.Selalu, diberi skor 4

b.Sering, diberi skor 3

c.Kadang-kadang, diberi skor 2

d.Tidak pernah, diberi skor 1

Adapun uji coba instrumen dilakukan terhadap 30 orang responden yang

menyekolahkan anaknya di PAUD yang berada di Kelurahan Gunung Puyuh

(25)

36

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Proses Pengembangan Instrumen

1. Pengujian Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto (1998:160) Validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu

instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya

instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari

variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen

menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran

tentang variabel yang dimaksud.

Untuk memperoleh instrumen yang valid peneliti harus bertindak hati-hati

sejak awal penyusunannya. Dengan mengikuti langkah-langkah penyusunan

instrumen, yakni memecah variabel menjadi sub variabel dan indikator baru

memuaskan butir-butir pertanyaannya, peneliti sudah bertindak hati-hati.

Untuk menguji tingkat validitas sebuah instrumen penelitian digunakan

rumus korelasi pearson product moment yang dikemukakan oleh Karl Pearson dalam Sugiyono (2013:255) sebagai berikut:

n (∑ xy) –(∑x) (∑y)

{|n(∑x2) - (∑x)2|n(∑y2) - (∑y)2}

Keterangan:

r = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item

Y = Skor total

X = Jumlah skor dalam distribusi X

Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

2

X = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

2

Y = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

n = Jumlah responden

(26)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan menggunakan taraf signifikan α= 0,05 koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai

r dengan derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan jumlah banyaknya

responden.

Jika r hitung > r 0,05 dikatakan valid, sebaliknya jika r hitung ≤ r 0,05. tidak valid. Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai

indeks korelasinya.

Menurut Suharsimi Arikunto (1998:170) Reliabilitas menunjuk pada satu

pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden

untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya,

yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Pengujian reliabilitas kuesioner penelitian dilakukan dengan rumus Alpha.

Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan

1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian. (Suharsimi Arikunto 1998: 192)

(27)

38

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i

r = Reliabilitas seluruh instrumen

rb = Korelasi Product Moment antara belahan pertama dan kedua

Pengujian reliabilitas tersebut menurut Sugiyono (2013:190) diilaksanakan

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Butir-butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok

instrumen ganjil dan instrumen genap.

2. Skor data dari tiap kelompok disusun sendiri dan kemudian skor total

antara kelompok ganjil dan genap dicari korelasinya.

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika koefisian internal seluruh item (ri)rtabel dengan tingkat signifikasi 5%

maka item pertanyaan dikatakan reliabel.

2. Jika koefisian internal seluruh item (ri)<rtabel dengan tingkat signifikasi 5%

maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.

Untuk menentukan tinggi rendahnya koefisien korelasi, hasil perhitungan

reliabilitas dilakukan melalui perhitungan hasil uji reliabilitas dengan :

Tabel 3.5

Nilai Koefisien Reliabilitas

Interval Koefisien

Tingkat Reliabilitas

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

Maka hasil dari uji coba validitas instrument variabel pola asuh orang tua dan

(28)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Variabel Pola Asuh

Tabel 3.6

Pengujian Validitas Instrumen Variabel Pola Asuh Orang Tua

No

r Hitung rHitung >r Tabel

(0,361) No r Hitung

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan Microsoft Office Excel, untuk

Variabel X1 diperoleh keterangan bahwa dari 26 item yang diajukan untuk

mengumpulkan data seluruhnya dinyatakan valid, sehingga seluruh item pada

Variabel X1 dapat dipergunakan untuk pengumpulan data.

Hasil dari uji coba validitas dan reliabilitas instrumen variabel pola asuh

orang tua dan peluang terhadap 30 responden.

b. Variabel Kemandirian Anak Usia Dini (Y)

Tabel 3.7

Pengujian Validitas Instrumen variabel kemandirian anak usia dini

(29)

40

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7 0,67 Valid 17 0,47 Valid

8 0,54 Valid 18 0,68 Valid

9 0,68 Valid 19 0,38 Valid

10 0,50 Valid 20 0,51 Valid

Dari hasil pengujian diketahui bahwa validitas instrumen dilakukan untuk

mengukur variabel penelitian yaitu Pola Asuh Orang Tua dan Kemandirian anak,

terhadap 30 responden untuk 46 item. Item pada instrumen penelitian dinyatakan

valid jika nilai rhitung>rtabel. Diketahui nilai rtabel dengan tingkat kesalahan 5% dan

dk = 30-2 = 28 diperoleh rtabel sebesar 0,361. Maka hasil perhitungan dari 46 item

yang dinyatakan valid sebanyak 46 item yang dapat mewakili setiap indikator

variabel penelitian.

G. Teknik Pengumpulan data

Teknik Pengumpulan data yang sesuai dengan tujuan permasalahan pada

penelitian ini yaitu menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi,

wawancara, angket dan studi dokumentasi.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penyusun dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi menurut Sutrisno Hadi (1986) dalam Sugiyono (2013)

mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu

proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara

yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik

pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan

perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang

diamati tidak terlalu besar.

2. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahulan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang

(30)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Angket

Menurut Sugiyono (2013 : 199), angket merupakan teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik yang

pengumpulam data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan

diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

4. Studi Dokumentasi

Merupakan teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan

penelaahan terhadap dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah

penelitian, untuk memperoleh informasi yang sesuai.

H. Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

Kegiatan yang penting dalam suatu penelitian adalah mengolah data.

Mengolah data ini bertujuan untuk mengambil kesimpulan sebagai jawaban dari

permasalahan yang diteliti berdasar pada data yang terkumpul. Langkah

pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Pengumpulan dan verifikasi data, yaitu mengecek jawaban responden.

b. Pemberian skor, yaitu memberikan skor pada setiap jawaban responden

untuk setiap item.

c. Tabulasi data, yaitu mentabulasi data sesuai dengan jawaban responden

sesuai dengan item yang diisi.

d. Menghitung ukuran-ukuran statistik berdasarkan variabel penelitian seperti

uji normalitas, analisis regresi linier, analisis korelasi sederhana, uji

signifikan, dan uji koefisien determinasi.

e. Analisis data, yaitu menganalisis data yang telah dikelompokkan

berdasarkan variabel penelitian sesuai dengan masalah yang akan dibahas

dan hipotesis yang diajukan, sehingga mengarah pada pengambilan

kesimpulan.

f. Penyajian data, yaitu mendeskripsikan data yang telah diolah dan

(31)

42

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

g. Pengujian hipotesis, yaitu menelaah kembali hipotesis yang akan diajukan

dan diuji menurut perhitungan statistika relevan.

h. Penafsiran hasil analisis dan pengujian hipotesis, yaitu menafsirkan data

yang telah diolah, dianalisis dan disajikan kemudian dikaitkan dengan

hipotesis yang disajikan.

i. Penyimpulan dan pembahasan yaitu menyimpulkan hasil penelitian

kemudian dikaitkan dengan pendapat-pendapat dan teori-teori serta

pengalaman empirik.

2. Teknik Analisis Data

a. Deskripsi Data

Perhitungan statistik yang digunakan dalam mengolah dan mendeskripsikan

data adalah statistik deskriptif. Adapun langkah-langkah pengolahan data

berdasarkan rumus-rumus pengujian adalah sebagai berikut:

a) Menentukan ukuran statistic yang diperlukan yaitu banyak data (n), data

terbesar (xmaks), data terkecil (xmin), rentang (R), panjang kelas (P) dan

banyak kelas (K).

b) Membuat daftar distribusi frekuensi tiap variabel.

Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel utama yaitu pola asuh dan

kemandirian, untuk itu dibuatlah 2 tabel frekuensi data, seperti dibawah ini :

Tabel 3.8 Deskripsi Data

Kategori Pola Asuh Orang Tua

Kelas interval Frekuensi Persentase Kategori

Jumlah

Tabel 3.9 Deskripsi Data

Kategori Kemandirian Anak Usia Dini

Kelas interval Frekuensi Persentase Kategori

(32)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Analisis Regresi Linear Berganda

Menurut Sugiyono (2010: 275) Analisi regresi ganda digunakan oleh

peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik

turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel

independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya).

Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel

independennya minimal 2.

Persamaan regresi linier berganda untuk tiga prediktor dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Y= a+ b1X1 + b2X2 + b3X3

Keterangan :

Y = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan

a = Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen

yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila

(+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun.

X = Subjek pada variabel independen yang menpunyai nilai

tertentu

Proses analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan

program software SPSS 18.0.

2. Uji Persyaratan Analisis

1) Uji Normalitas Data

Pada penelitian yang menggunakan statistik parametris seperti yang

digunakan pada penelitian ini, harus didasarkan pada asumsi bahwa data

setiap variabel yang akan dianalisis berdistribusi normal. Bila tidak normal,

(33)

44

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kenormalan harus di uji terlebih dahulu. Uji normalitas yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu uji normalitas Kolmogrov Smirnov Tes dengan

menggunakan SPSS Versi 18.0. Uji Kolmogorov Smirnov adalah uji lain

untuk menggantikan Uji Chi Kuadrat untuk dua sampel yang independen.

2) Transformasi Data Ordinal menjadi Interval Melalui MSI

Suatu penelitian yang menggunakan analisis parametrik memiliki syarat

yang salah satunya ialah data harus berskala interval.Sedangkan dalam

penelitian ini terdapat dua macam data yaitu berskala interval dan berskala

ordinal, maka dari itu perlu untuk mengubahnya ke dalam bentuk

interval.Adapun teknik transformasi yang paling sederhana yaitu dengan

menggunakan Method of Successive Interval (MSI). Langkah-langkah

transformasi data ordinal ke data interval menurut (Riduwan dan Kuncoro,

2012:30) sebagai berikut :

1. Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebar.

2. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1,2,3,4 dan 5.

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi.

4. Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor.

5. Gunakan Tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh.

6. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh 7. Tentukan nilai skala

8. Tentukan nilai transformasi dengan rumus Y = NS + ༰ 1+ (NSmin) ༱

3. Uji Hipotesis

Analisis terakhir dalam penelitian ini adalah uji hipotesis. Uji hipotesis dalam

penelitian ini Uji F.

Dalam pengujian analisis regresi berganda yang variabel bebasnya lebih dari

satu diperlukan menguji pengaruh semua variabel independen tersebut terhadap

(34)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengujian ini dilakukan untuk menguji rumusan hipotesis:

Ho : semua variabel xi secara bersama-sama tidak berpengaruh i terhadap Y, dimana i = X1, X2, X3, X4.

Hi : semua variabel xi secara bersama-sama berpengaruh i terhadap Y, dimana i = X1, X2, X3, X4.

Pengujian ini dapat dilakukan dengan menggunakan rumus :

F =

(Rohmana, 2010:78)

Kriteria uji F adalah :

1. Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak (keseluruhan variabel

bebas X tidak berpengaruh terhadap variabel terikat Y)

2. Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima (keseluruhan variabel

bebas X berpengaruh terhadap variabel terikat Y).

Selain itu pengujian hipotesis pun dapat dilakukan dengan melihat nilai

probabilitas dari hasil penelitian tersebut. Caranya dengan membandingkan

antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas sig sebagai berikut.

 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

(35)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN

Dalam bab ini peneliti akan mengemukakan kesimpulan dan saran berdasarkan

temuan hasil penelitian dan uraian bab-bab sebelumnya mengenai masalah yang diteliti yaitu: “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun).”

A. Kesimpulan

Secara umum penelitian ini telah menggambarkan pengaruh pola asuh orang tua

terhadap kemandirian anak usia dini di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung

Puyuh Kota Sukabumi. Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

1. Pola Asuh Orang Tua di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh

Kota Sukabumi cukup beragam yaitu pola asuh demokratis, pola asuh permisif

dan pola asuh otoriter. Tetapi berdasarkan hasil penelitian, cenderung banyak

orang tua yang menggunakan Pola Asuh Permisif. Hasil penelitian menunjukan

bahwa pola asuh permisif ini memiliki ciri-ciri yaitu orang tua sering

membiarkan anak jika melakukan kesalahan dan memberikan kebebasan kepada

anak tanpa ada batasan. Hal ini disebabkan karena kesibukan orang tua dalam

pekerjaannya diluar rumah sehingga menyerahkan pengasuhan anaknya pada

baby sitter atau anggota keluarga lainnya yaitu nenek dan bibinya kemudian juga

karna faktor kurangnya pemahaman orang tua terhadap pola asuh anak.

Kemudian pola asuh demokratis, orang tua ini cenderung memberikan kebebasan

pada anak untuk berkreasi dengan pengawasan yang baik dari orang tua sehingga

anak disini memiliki karakter yang berkolerasi positif terutama dalam hal

kemandirian dan tanggunh jawab. Sedangkan pola asuh otoriter dalam penelitian

ini orang tua memberikan dukungan yang rendah, anak tidak diberikan

kebebasan dalam menentukan keputusan, anak lebih banyak dimarahi, dikritik

(36)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kemandirian anak usia dini di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung

Puyuh Kota Sukabumi dapat dilihat dari pembiasaan perilaku dan kemampuan

anak dalam kemampuan fisik, percaya diri, bertanggung jawab, disiplin, pandai

bergaul, mau berbagi dan mengendalikan emosi. Pada umumnya kemandirian

anak usia dini di Kelurahan Gunung Puyuh Kecamatan Gunung Puyuh Kota

Sukabumi ini berada dalam kategori sedang dan sisanya memiliki kemandirian

yang tinggi dan rendah. Hal ini disebabkan perbedaan kultur darimana anal

berasal, selain itu setiap keluarga memiliki aturan tersendiri, sehingga

kemandirian merupakan ciri khas dari keluarga tersebut, demikian juga dengan

strategi pendidik di PAUD yang kurang tepat, sehingga menghambat

kemandirian anak, namun sebaliknya ada pula pendidik yang menggunakan

staregi yang tepat sesuai dengan minat dan bakat anak, sehingga anak diberikan

kebebasan dalam menentukan pilihan. Staregi ini menjadi kan anak tumbuh

menjadi lebih mandiri. Upaya yang dilakukan orang tua untuk meningkatkan

kemandirian anak adalah salah satunya melalui pendidikan anak usia dini yaitu

menyekolahkan anaknya disalah satu lembaga PAUD anak diberikan ruang untuk

berinteraksi dengan lingkungan luar rumah sehingga anak belajar mandiri dalam

mencari teman, bermain dan belajar. oleh karena itu orang tua dan pendidik

diharapkan dapat saling bekerjasama untuk membantu anak dalam

mengembangkan kepribadian mereka khususnya dalam hal kemandirian.

3. Berdasarkan pengujian model yang dikembangkan dalam studi ini, ternyata Pola

Asuh Demokratis, Permisif dan Otoriter memiliki pengaruh terhadap tingkat

kemandirian anak usia dini. Berdasarkan hasil pengujian hipotesisnya dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari pola asuh demokratis,

permisif dan otoriter terhadap tingkat kemandirian anak usia dini. Anak dengan

tingkat kemandirian yang tinggi cenderung berasal dari orang tua yang

keluarganya menggunakan pola asuh demokratis, sedangkan anak dengan tingkat

(37)

78

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sementara anak dengan tingkat kemandirian yang sedang cenderung berasal dari

keluarga yang orang tuanya yang menggunakan pola asuh permisif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dibuat rekomendasi untuk para pihak yang

terkait diantaranya :

1. Bagi Keluarga

Diharapkan dari hasil penelitian ini orang tua dapat memahami betapa

pentingnya pola asuh dalam keluarga dalam membangun tingkat kemandirian anak

usia dini. Sebagaimana temuan studi, orang tua agar menyesuaikan pola asuh yang

diterapkan dalam keluarganya dengan mengadopsi pola asuh demokratis dalam

rangka meningkatkan kemandirian anak usia dini seraya menanamkan nilai-nilai

luhur untuk membentuk anak mandiri yang berkarakter. Proses pembentukan anak

yang mandiri dan berkarakter akan dipercepat jika orang tua dapat memposisikan

dirinya sebagai tokoh panutan si anak dalam berprilaku dan bertindak, sehingga orang

tua dapat menjadi model replikasi kemandirian dan karakter si anak tanpa harus

kehilangan kepribadiannya.

2. Bagi Kebutuhan Pendidikan

Hendaknya Lembaga Pendidikan Nonformal khususnya bagi Guru PAUD dapat

membimbing dan memfasilitasi peserta didik agar terbiasa untuk melakukan kegiatan

sehari-hari secara mandiri baik di rumah ataupun di sekolah, karena mereka adalah

pihak yang paling banyak terlibat dalam proses pendidikan anak untuk menemukan

jati dirinya melalui belajar dan bermain dalam rangka proses pembelajaran untuk

pembangunan kemandirian, agar anak lebih siap secara fisik maupun mental dalam

menghadapi realitas kehidupan.

(38)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagi Peneliti yang berminat untuk mengkaji lebih dalam tentang kemandirian

anak usia dini dipersilahkan untuk meneliti lebih lanjut tentang faktor-faktor lain

yang memberikan pengaruh terhadap kemandirian anak usia dini disamping pola asuh

yang menjadi fokus studi ini. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi kemandirian

anak usia dini antara lain: lingkungan rumah, status sosial ekonomi, kcerdasan atau

faktor sosial budaya masyarakat kemungkinan patut dipertimbangkan untuk diteliti

(39)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka

Buku:

Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Bungin, B. (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi,Ekonomi,dan Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Kencana Direktorat PAUD. (2003).Pedoman Sosialisasi PAUD. Jakarta Dirjen PLS Hurlock, E. (1995).Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga

Kamil, Mustofa. (2012). Model Pendidikan Dan Pelatihan: Konsep dan Aplikasi. Bandung. Alfabeta

Musbikin, I. (2010). BukuPintar PAUD (dalamperspektif Islam). Yogyakarta: Laksana

Riduwan, &Kuncoro, EA (2012). Cara Menggunakan dan Memakai Path

Analysis (Analysis Jalur). Bandung. Alfabeta

Rohmana, Y. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi FPEB UPI

Santrock, J. W. (2007). Remaja. Jakarta: Erlangga

Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian Bandung : Alfabeta

Sugiyono . (2011) Metode penelitian pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. (2013), Metode Penelitian Pendidikan, cetakan ke tujuh belas Bandung: Alfabeta.

Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Wijaya, Toni. (2009). Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Wibowo, A. (2012), Pendidikan Karakter Usia Dini (Strategi Membangun

Karakter Di Usia Emas). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Yamin & Sanan, J. (2010), Panduan Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Gaung Persada.

(40)

Surti Deniarti Lestari, 2014

Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skripsi

Hamidah, Siti. (2013). Pengaruh status sosial ekonomi terhadap pola

pengembangan kreativitas anak (Studi Kasus diKelurahan Isola Kecamatan Sukasari Kota Bandung).Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Tidak diterbitkan.

Internet:

Surini, R. (2012). Makalah Pola Asuh. [Online].Tersedia:

http://chaderinsaputra.wordpress.com/2012/06/05/makalah-pola-asuh/[10 Agustus 2013]

Angel.(2013).HubunganantaraPolaAsuh Orang

TuadenganKemandirianAnakUsiaPrasekolah di TK KamaliahKutaBaro Aceh Besar 2012[online]. Tersedia:

http://angelofluisskripsi.blogspot.com/[11 September 13]

Arbya, Nety. (2011). Membentuk Kemandirian Anak. [Online].

Tersedia:http://keluargasehat.wordpress.com. [ 29 Juli 2012].

Sumber Lain :

Format Laporan Profil Desa dan Kelurahan Gunung Puyuh Kota Sukabumi, 2012 untuk data :

- Jumlah Penduduk Menurut Usia

- Data Tingkat Pendidikan

- Data Mata Pencaharian Pokok

Laporan Profil PAUD di KecamatanGunung Puyuh Kota Sukabumi, 2012 untuk

data :

Gambar

Tabel 3.1
Data Sampel LembagaTabel 3.2
Tabel 3.3 Jumlah Sampel Anak Usia Dini
Tabel 3.4 Variabel, Aspek dan Indikator Penelitian
+4

Referensi

Dokumen terkait

Pengasuhan berbeda-beda mbak jaman dulu dan sekarang. Kalau jaman saya dulu kan semua harus menurut dengan orang tua, prihatin e gede, kalau anak sekarang sudah ndak

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran pola asuh orang tua dalam membentuk karakter peduli lingkungan pada anak tidak banyak berpengaruh karena dalam membentuk karakter

Tingkat kemandirian anak usia dini memiliki perbedaan dari masing- masing individu, salah satunya adalah faktor pola asuh orang tua. Dimana jenis pola asuh orang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup besar antara pola asuh orang tua dengan kemandirian anak usia 5-6 tahun di TK Tunas Bangsa

Adalah pola asuh orang tua pada anak dalam rangka membentuk kepribadian anak dengna cara memberikan pengawasan yang sangat longgar dan memeberikan kesempatan pada

Penelitian Ismaniar 2019 memberikan hasil bahwa orang tua dengan pola asuh otoriter adalah orang tua yang lebih berkuasa terhadap segala aktivitas anak seperti memilih permainan harus

Hal ini berarti semakin tinggi layanan bimbingan belajar maka akan semakin meningkat pula kemandirian belajar siswa terhadap kemandirian belajar Y Untuk variabel pola asuh orang tua

1 kisi-kisi instrument penelitian Variabel Aspek Bentuk Perilaku Kemandirian Anak TK Mandiri emosi − Mau ditinggal orang tua saat belajar − Berani tampil di depan − Mampu