• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

2. Uji Persyaratan

a. Hasil Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal tidaknya data yang akan dianalisis sehingga diketahui data tersebut normal atau tidak.

1) Sebelum perlakuan

Tabel 8. Hasil Uji Normalitas Data Pretest

No Kelas X hitung X tabel Kriteria

1 Eksperimen 5,68 11,07 Normal

2 Kontrol 6,89 11,07 Normal

Berdasarkan perhitungan uji normalitas data tes awal pada kelas eksperimen diperoleh Xhitung = 5,68 dan kelas kontrol Xhitung = 6,89 sedangkan

Xtabel = 11,07. karena Xhitung berada pada daerah penerimaan H0, maka disimpulkan

bahwa data tes awal tersebut terdistribusi normal. 2) Setelah perlakuan

Tabel 9. Hasil Uji Normalitas Data Posttest No Kelas X hitung X tabel Kriteria

1 Eksperimen 4,26 11,07 Normal

2 Kontrol 3,32 11,07 Normal

Berdasarkan perhitungan uji normalitas data tes akhir pada kelas eksperimen diperoleh Xhitung = 4,26 dan kelas kontrol X hitung = 3,32 sedangkan

Xtabel = 11,07. karena X hitung berada pada daerah penerimaan H0, maka

disimpulkan bahwa data tes akhir tersebut terdistribusi normal. b. Hasil Uji Homogenitas Data

1) Sebelum perlakuan

Dilakukan uji kesaman dua varians data preetest

Tabel 10. Hasil Uji Kesamaan Dua Varians Data pretest

No Kelas F hitung F tabel Kriteria

1 Eksperimen

1,307 2,04

Homogen

2 Kontrol Homogen

Berdasarkan perhitungan, diperoleh Fhitung = 1,307 sedangkan Ftabel = 2,04,

karena Fhitung berada pada daerah penerimaan H0, maka disimpulkan bahwa kedua

kelompok mempunyai varians yang tidak berbeda. 2) Setelah perlakuan

Dilakukan uji kesamaan dua varians data posttest

Tabel 11. Hasil Uji Kesamaan Dua Varians Data Posttest

No Kelas F hitung F tabel Kriteria

1 Eksperimen

2,03 2,333

Berbeda

2 Kontrol Berbeda

Berdasarkan perhitungan diperoleh Fhitung = 2,03 sedangkan Ftabel = 2,333.

karena F hitung berada pada daerah penolakan H0, maka disimpulkan bahwa kedua

50

c. Hasil Uji Perbedaan 1) Sebelum Perlakuan

Tabel 12. Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata Pretest

No Kelas t hitung t tabel Kriteria

1 Eksperimen

0,164 2,00 Tidak berbeda 2 Kontrol

Berdasarkan perhitungan diperoleh thitung = 0,164 sedangkan ttabel = 2,00,

karena thitung berada pada daerah penerimaan H0, maka dapat disimpulkan bahwa

ada kesamaan hasil pretest antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 2) Setelah perlakuan

Tabel 13. Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata Posttest

No Kelas t hitung t tabel Kriteria

1 Eksperimen

2,178 2,00 berbeda

2 Kontrol

Berdasarkan perhitungan diperoleh thitung = 2,178, sedangkan ttabel = 2,00,

karena thitung berada pada daerah penolakan H0, maka disimpulkan ada perbedaan

d. Hasil Uji Gain Score

Tabel 14. Hasil Uji Gain Score Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No Kelompok Hasil Uji Gain Score

1 Eksperimen 4,26

2 Kontrol 3,32

Berdasarkan perhitungan diperoleh peningkatan hasil belajar kelas eksperimen sebesar 4,26, sedangkan peningkatan hasil belajar kelas kontrol sebesar 3,32.

e. Hasil Uji Signifikansi

Tabel 15. Hasil Uji Signifikansi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No Kelompok Rata-rata dk t hitung t tabel

1 Eksperimen 34,37

63 3,53 2,00

2 Kontrol 23,23

Berdasarkan perhitungan diperoleh thitung = 3,53 sedangkan ttabel = 2,00,

karena thitung berada pada daerah penolakan H0, maka dapat disimpulkan bahwa

ada peningkatan hasil belajar yang signifikan pada kelas eksperimen dibandingkan kelas kontrol.

52

f. Hasil Perhitungan Persentase Pencapaian KKM 1) Kelompok Eksperimen

Tabel 16. Persentase Jumlah Peserta Didik yang Mencapai Nilai KKM pada Kelas Eksperimen.

No Jenis jumlah

1 Jumlah sisiwa keseluruhan 1 32

2 Jumlah siswa yang tidak memenuhi KKM ( 2) 11

% =32−11

32 100% = 65,62 %

2) Kelompok Kontrol

Tabel 18. Persentase Jumlah Peserta Didik yang Mencapai Nilai KKM pada Kelas Kontrol.

No Jenis jumlah

1 Jumlah sisiwa keseluruhan 1 33

2 Jumlah siswa yang tidak memenuhi KKM ( 2) 23

% =33−23

33 100% = 30,3 %

Dari hasil perhitungan tabel 17 dan tabel 18, dapat diketahui persentase jumlah peserta didik yang memenuhi KKM pada kelas eksperimen sebesar 65,62 %, sedangkan pada kelas kontrol sebesar 30,3 %. jadi, jumlah peserta didik yang memenuhi KKM pada kelas eksperimen lebih besar dibanding kelas kontrol.

Sehingga dinyatakan penggunaan modul pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

B. PEMBAHASAN

Penggunaan modul pembelajaran kompetensi memelihara/servis sistem AC sangat berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar peserta didik setelah menggunakan modul pembelajaran. Hasil pretest menunjukkan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen adalah 34,17 sedangkan rata-rata hasil belajar kelas kontrol adalah 39,09. Setelah diberi perlakuan yang berbeda dimana kelas eksperimen mendapatkan pembelajararan dengan menggunakan modul sedangkan pada kelas kontrol mendapatkan pembelajaran tanpa menggunakan modul, hasil posttest menunjukkan nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 68,54 sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 62,93. Selisih rata-rata hasil belajar kelas eksperimen sebesar 34,37 sedangkan sedangkan pada kelas kontrol sebesar 23,84 hal ini menunjukkkan bahwa peningkatan nilai rata-rata kelas eksperimen jauh lebih unggul dibandingkan kelas kontrol. Berdasarkan uji perbedaan dua rata-rata posttest diperoleh thitung = 2,178, sedangkan ttabel = 2,00, karena thitung berada

didaerah penolakan H0, maka terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan

antara kedua kelompok. Berdasarkan perhitungan persentase jumlah peserta didik yang memenuhi nilai KKM pada kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkkan bahwa jumlah peserta didik yang memenuhi KKM pada kelas eksperimen sebesar 65,62 % sedangkan pada kelas kontrol hanya 30,3 %. Hal ini

54

membuktikan bahwa peningkatan hasil belajar kelas eksperimen jauh lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.

Peningkatan hasil belajar yang lebih tinggi pada peserta didik yang menggunakan modul dibandingkan dengan peserta didik yang tanpa menggunakan modul ini sesuai penelitian yang dilakukan oleh Rois (2009:80) bahwa hasil belajar pesrta didik lebih meningkat dengan menggunakan modul pembelajaran dibandingkan menggunakan pembelajaran konvensional yang tidak menggunakan modul pada kelas XII TKR SMK Saraswati Salatiga. Penelitian lain yang dilakukan oleh Suradi dalam Wena (2009:234) mengatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara peserta didik yang menggunakan modul dan yang belajar tidak menggunakan modul. Begitu juga yang dikemukakan Wena (2009:235) pembelajarn dengan menggunakan modul pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik secara signfikan.

Penggunaan modul pembelajaran dalam proses belajar jauh lebih baik dibandingkan pembelajaran tanpa menggunakan modul pembelajaran. Hal ini dikarenakan pembelajaran menggunakan modul pembelajaran memiliki banyak keuntungan dibandingkan pembelajaran tanpa menggunakan modul. Menurut Nasution (2009:206) keuntungan penggunaan modul pembelajaran antara lain: a. Balikan (feedback).

Modul memberikan feedback yang banyak dengan segera sehingga peserta didik dapat mengetahui taraf hasil belajarnya.

b. Penguasaan tuntas (mastery).

Pembelajaran modul tidak menggunakan kurva normal sebagai dasar distribusi angka-angka. Setiap peserta didik mendapat kesempatan untuk mencapai angka tertinggi dengan menguasai bahan pelajaran secara tuntas. Dengan penguasaan bahan itu sepenuhnya ia memperoleh dasar yang lebih mantap untuk menghadapi materi baru.

c. Tujuan.

Modul disusun sedemikian rupa sehingga tujuannya jelas, spesifik dan dapat dicapai oleh peserta didik. Dengan tujuan yang jelas usaha peserta didik terarah untuk mencapai dengan segera.

d. Motivasi.

Pembelajaran yang membimbing peserta didik untuk mencapai sukses melalui langkah-langkah yang teratur tentu akan menimbulkan motivasi yang kuat untuk berusaha segiat-giatnya.

e. Fleksibilitas.

Pembelajaran modul dapat disesuaikan dengan perbedaan peserta didik antara lain mengenai kecepatan belajar, cara belajar, dan bahan pelajaran.

f. Kerjasama.

Pembelajaran modul mengurangi atau menghilangkan sedapat mungkin rasa persaingan diantara peserta didik oleh sebab semua dapat mencapai hasil tertinggi.

g. Pengajaran Remidial.

Pembelajaran modul dengan sengaja memberi kesempatan untuk pelajaran remidial yakni memperbaiki kelemahan, kesalahan atau kekurangan peserta didik yang segera dapat ditemukan sendiri oleh peserta didik berdasarkan evaluasi yang diberikan secara kontinyu. Peserta didik tak perlu mengulangi kompetensi itu seluruhnya akan tetapi hanya yang berkenaan dengan kekurangan itu.

Modul pembelajaran yang digunakan oleh peserta didik dapat menimbulkan ketertarikan atau minat dan motivasi dalam menelaah serta memahami setiap sub kompetensi pada sistem AC sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Sedangkan pada pembelajaran tanpa menggunakan modul pembelajaran peserta didik lebih banyak mendengarkan penjelasan pendidik, guru lebih aktif dan peserta didik cenderung pasif. Dengan kondisi demikian maka peserta didik kurang bergairah dalam belajar, sehingga pada akhirnya kurang meningkatkan hasil belajar peserta didik. Pada proses pembelajaran menggunakan Modul Pembelajaran, peserta didik akan aktif berpartisipasi berpikir, berupaya mencari permasalahan dan jawaban yang sesuai untuk setiap permasalahan. Peserta didik juga dituntut menjelaskan sendiri dengan menggunakan Modul Pembelajaran serta latihan mengerjakan soal atau pertanyaan pada Modul tersebut, sehingga berbagai permasalahan dapat

56

dipecahkan oleh masing-masing peserta didik dengan bantuan Modul Pembelajaran.

Melihat berbagai kelebihan yang ada pada modul pembelajaran, sangat memungkinkan bagi pendidik untuk membuat modul pembelajaran untuk peserta didik sehingga peran pendidik secara verbal guna menyampaikan materi pembelajaran dapat dikurangi. Namun demikian dengan berkurangnya peran pendidik dalam pembelajaran melalui penggunaan modul pembelajaran menuntut peserta didik lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran sebab banyak sedikitnya materi yang diserap peserta didik sangat bergantung pada keaktifan peserta didik dalam membaca dan memahami materi pelajaran yang dijelaskan melalui modul pembelajaran yang dibuat pendidik.

57 BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan analisis dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :

1. Penggunaan modul pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dibandingkan peserta didik yang tidak menggunakan modul pembelajaran. sebelum menggunakan modul pembelajaran nilai rata-rata pretest kelas eksperimen sebesar 34,17 setelah diberikan perlakuan yaitu penggunaan modul pembelajaran dalam kegiatan belajar nilai rata-rata posttest kelas eksperimen menunjukkan hasil yang berbeda dari nilai pretest yaitu sebesar 68,54. Sehingga dapat dikatakan kenaikan nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 34,37. Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol pada pretest adalah 39,09 setelah diberikan perlakuan yaitu tanpa menggunakan modul dalam kegiatan belajar nilai rata-rata posttest kelas kontrol adalah 62,93. Kenaikan nilai rata-rata kelas kontrol hanya 23,84.

2. Terdapat perbedaaan hasil belajar yang signifikan antara peserta didik yang menggunakan modul pembelajaran dengan peserta didik yang tidak menggunakan modul pembelajaran. Persentase jumlah peserta didik pada kelas eksperimen yang mendapatkan nilai diatas KKM sebesar 65,62 %. Sedangkan persentase jumlah peserta didik pada kelas kontrol yang mendapatkan nilai diatas KKM hanya 30,3 %.

58

B. Saran

Adapun saran – saran yang dapat penulis sampaikan berdasarkan pemikiran yang berkaitan dengan penelitian, antara lain:

1. Sebaiknya penelitian tidak hanya dilakukan pada kompetensi tertentu saja, kompetensi yang lain juga perlu dilakukan penelitian agar peserta didik termotivasi dan aktif dalam melakukan proses pembelajaran

2. Kepada peneliti lain dapat melakukan penelitian lanjutan serupa tentang pembelajaran menggunakan Modul Pembelajaran supaya melengkapi materinya dan juga mengambil sampel yang lebih besar sehingga hasil yang diperoleh dapat lebih dipertanggungjawabkan.

3. Modul pembelajaran kompetensi memelihara/servis sistem AC perlu dikembangkan lagi, dengan tampilan yang lebih menarik dan lebih lengkap sehingga bisa menarik minat peserta didik untuk mempelajarinya.

59

DAFTAR PUSTAKA

Anam, Choirul. 2009. Pembelajaran Ceramah dengan Media Animasi untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Membaca Gambar Proyeksi. Jurnal PTM, Volume 9, No. 1, juni 2009: 7-13. Tersedia di http://journal.unnes.ac.id [diakses 17-7-2012].

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitia n Suatu Pendekatan Pra ktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasa r-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Baharuddin, M dan Esa Nur Wahyuni. 2010. Teori Belajar & Pembelaja ran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Harsono, Beni., 2009. Perbedaan Hasil Belajar antara Metode Ceramah Konvensional dengan Ceramah Berbantuan Media Animasi pada Pembelajaran Kompetensi Perakitan dan Pema sa ngan Sistem Rem. Jurnal PTM, volume 9, No. 2, Desember 2009: 71-79. Tersedia di http://journal.unnes.ac.id [diakses 27-5-2012].

Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, karakteristik da n Implementasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. 2009. Kurikulum yang Disempurnakan Pengembangan Standa r Kompetensi dan Kompetensi Dasa r. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nasution. 2009. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta:

Bumi Aksara.

Prastowo, Andi. 2012. Panduan Pra ktis Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press

Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: UPT MKK Unnes.

Rois, Ahmad. 2009. Pengaruh Penggunaan Modul Pembelajaran Terhadap Ha sil Belajar. Skripsi. Semarang: UNNES.

Samsudi. 2009. Disain Penelitian Pendidikan. Semarang: UNNES Press.

60

Savinainen, A. & P. Scoot. 2002. Using the Force Concept Inventory to Monitoring Student Learning and to Plan Teaching. Journal of Physics Education,37(1): 53-58. Tersedia di http://infotrack.com/itweb [diakses 7- 8-2012].

Sudjana. 2005. Metoda statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Surapranata, Sumarna. 2009. Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interprestasi Hasil Tes. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

Syah, Muhibbin. 2007. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Triyono, Wahyu. 2010. Pedoman Praktis Mera wat AC Mobil. Jakarta: Gelora

Aksara Pratama.

Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Wijaya, Cece., Djadja Djadjuri., A. Tabrani Rusyan. 1992. Upaya Pembaharua n dalam Pendidikan dan Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

DAFTAR PESERTA UJI COBA KELAS XII TKR 4

NO. NAMA KODE

1. AAN SYAIFUL GHOFUR UC- 1

2. ADAM STYAWAN UC- 2

3. AFRIDZ ALLDIAS MAY UC- 3

4. AGUS ARIA HEMAWAN UC- 4

5. AGUS RAHMAN UC- 5

6. AGUS SANTOSO UC- 6

7. ANANG SETIAWAN UC- 7

8. ARDI YONO UC- 8

9. ARIS WIBOWO UC- 9

10. ASYHAR FITRIYANTO UC- 10

11. ATIQ WICAKSONO UC- 11

12. BANGKIT WASONO UC- 12

13. DANI ADITYA UC- 13

14. DENY TRISTANTO UC- 14

15. EKO WIBOWO UC- 15

16. FAJAR DWI SAPUTRO UC- 16

17. HANIF WAHYU EKO SAPUTRO UC- 17

18. IMAM SAFI’I UC- 18

19. KHAFIDZ MUHAMMAD WAKHID UC- 19

20. MUHAMMAD YAYAN SOFYAN UC- 20

21. MAHMUD HIDAYAT UC- 21

22. MASRUHAN UC- 22

23. MUCHAMAD FEBRIYANTO UC- 23

24. MUCHAMAT KHOLIDIN UC- 24

25. MUHAMAD KHOIRUL AZIZ UC- 25

26. NOFA ABIDIN UC- 26

27. NURYANTO UC- 27

28. RIAN SASONGKO UC- 28

29. RIFQI HIDAYAT UC- 29

30. RIKI CAHYO UTOMO UC- 30

31. ROCMAD SUBAKTI UC- 31

32. SOBIRIN UC- 32

33. TEGUH WICAKSONO UC- 33

34. WAHID ROFIANTO UC- 34

35. JUKAERI UC- 35

Dokumen terkait