• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Uji prasyarat

Uji prasayarat meliputi uji normalitas dan uji homogenitas, berikut ini

mengenai uji tersebut.

a Uji normalitas

Uji normalitas adalah suatu cara untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh dari hasil penilaian normal atau tidak maka untuk membuktikannya,

perlu dilakukan uji normalitas data, dengan uji liliefors karena jumlah data

penelitian kurang dari 30 (sudjana, 2005:466) dengan langkah-langkah sebagai

berikut :

1) Mengurutkan data yang terkecil sampai terbesar

2) Menghitung mean X = (∑x)1

3) Menghitung simpangan baku (S). S = �∑(1− �) � −1

4) Mengubah skor dasar menjadi skor baku (Z1). Z =�1−�

5) Menghitung luas F (Z1), dengan mengkonsultasikan harga A1 pada

tabel dengan ketentuan jika F1 < Z1 maka Z1 dikurangi F1 dan jika Z1 >

6) Menghitung S (Z1) = ∑�

7) Menghitung Lo = F (Z1) – S (Z1), dengan ketentuan

jika LO > Ltabel, maka data yang diperoleh tidak normal,

jika Lo < Ltabel, maka data yang diperoleh normal

b Uji homogenitas

Uji homogenitas adalah suatu cara mengetahui apakah data yang di

peroleh dari penilian panelis agak terlatih homogen atau tidak, maka perlu

dilakukan uji homogenitas data dimana pada penelitian ini menggunakan uji

bartleth (Sudjana, 2005:261), dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menghitung varians dari semua sampel dengan rumus

S2 = {∑(n1-1) S2

1/ ∑(n1-1)}

b. Mencari harga satuan B dengan rumus

B =( Log S2) ∑(n1-1)

c. Menghitung chi kuadrat dengan rumus

X2 =(In 10){B-∑(n1-1) Log S2

1 }

Dengan In 10 =2,3026 disebut logaritma asli dari bilangan

Keterangan :

S2 : varian gabungan

S2

1 : varian masing-masing B : koefisien Bartlett

Dengan taraf nyata 5% tolak ho jika Xx(1-∞)(x-1), dimana Xx(1-∞)(x-1) didapat

dari tabel distribusi chi kuadrat dengan peluang (1-∞) dan dk : (k-1) dengan k adalah banyak kelompok sampel (Sudjana, 2005:263). Jika dikatakan normal dan

homogen maka dilakukan analisis varian klasifikasi tunggal.

c Metode Analisis Varian

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian eksperimen

pembuatan pancake adalah dengan menggunakan metode Analisis Varian

Klasifikasi Tunggal, yang berfungsi untuk mengetahui perbedaan jumlah

penambahan sari bit terhadap kualitas pancake hasil eksperimen, dilihat dari aspek

warna, aroma, tekstur dan rasa.

Apabila data yang dihasilkan signifikan, maka dilanjutkan dengan uji

tukey. Metode ANAVA ini digunakan untuk mengetahui apakah hipotesis yang

diajukan diterima atau ditolak, maka Fo hasil perhitungan harus dikonsultasikan

dengan nilai F tabel. Adapun ringkasan analisisnya adalah sebagai berikut

Sumber varian Derajat bebas (db) Jumlah Rerata JK (mk)

Panelis (a) Sampel (b) Error/Kesalahan (c) �� = a – 1 �� = b – 1 ��= �� . �� �� = (∑x)2 a - (∑x)2 N ��=(∑xt)2 a - (∑xt)2 N �� =�� – �� �� = ���� �� = ���� �� = ���� Total a . b – 1

��

= Σ (

∑x

)² - (∑x)2 N

Keterangan :

a : Banyaknya sampel

b : Jumlah panelis

N : Jumlah subyek seluruhnya

(∑x)2 : Jumlah total nilai panelis

Σ (∑xt)2 : Jumlah nilai sampel

(∑xt)2

N : Faktor koreksi.

Apabila diperoleh harga dari F hitung (Fo) > F tabel (F1) pada taraf

signifikan 5 %, maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis kerja (Ha) diterima

dan jika F hitung (Fo) ≤ F tabel (F1) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Apabila F

hitung (Fo) > f tabel (F1) maka dapat dikatakan bahwa diantara sampel terdapat

perbedaan yang nyata.

d Uji Tukey

Uji tukey digunakan apabila dari perhitungan anava klasifikasi tunggal

menyebutkan adanya perbedaan, jika tidak ada perbedaan maka tidak perlu

dilakukan uji lanjutan atau uji tukey. Untuk mengetahui seberapa besar perbedaan

antar sampel pancake komposit tepung ubi jalar ungu penambahan sari bit hasil

eksperimen, dilakukan uji tukey dengan nilai pembanding.

Nilai pembanding = Standar Error × Nilai Least Signifikan Difference

= SE x LSD 5 %

Dalam uji tukey digunakan rumus sebagai berikut :

Standar Error = Panelis Jumlah Error Kuadrat Jumlah Rerata

Nilai Least Signifikan Difference dapat dilihat pada tabel, sebelum

dibandingkan harus dicari rata – rata masing – masing sampel dengan rumus

sebagai berikut :

Nilai rata – rata = ∑X N

Ketentuan penilaian adalah jika nilai selisih antar sampel > Np (nilai

pembanding), berarti terdapat perbedaan yang nyata.

e Metode Analisis Data untuk Mengetahui PancakeKeseluruhan

Data yang telah didapat dari uji inderawi kemudian dianalisa dengan rerata

atau mean untuk mengetahui pancake hasil eksperimen terbaik. Untuk mengetahui

kriteria tiap aspek pada sampel pancake dilakukan analisis rerata skor, yaitu

dengan mengubah data kualitatif hasil uji inderawi menjadi data kuantitatif.

Berikut kualitas inderawi yang akan dianalisa adalah warna, aroma, tekstur dan

rasa. Adapun langkah-langkah untuk menghitung rerata skor adalah sebagai

berikut:

• Nilai tertinggi = 4

• Nilai terendah = 1

• Jumlah panelis keseluruhan = 19

(1) Menghitung jumlah skor maksimal = jumlah panelis x nilai tertinggi

= 19 x 4 =76

(2) Menghitung jumlah skor minimal = jumlah panelis x nilai terendah

(3) Menghitung rerata maksimal

Persentase maksimal = ������������ �����ℎ������� =

76 19 = 4 (4) Menghitung rerata minimal

Persentase manimal = ����������� �����ℎ������� =

19 19 = 1 (5) Menghitung rentang rerata

Rentang = rerata skor maksimal - skor minimal = 4-1 = 3

(6) Menghitung interval kelas rerata

Interval presentase = rentang : jumlah kriteria = 3 : 4 = 0,75

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut akan diperoleh tabel

interval skor dan kriteria pancake hasil eksperimen dapat dilihat pada tabel 3.4 sebagai berikut

Tabel 3.3 Interval Kelas Rerata dan Kriteria Uji Inderawi

Aspek Rerata skor

1,00x<1,75 1,75x<2,50 2,50x<3,25 3,25x<4.00 Warna Kurang ungu kemerahan Agak ungu kemerahan Cukup ungu kemerahan Ungu kemerahan

Aroma Kurang harum

khas pancake Agak harum khas pancake Cukup harum khas pancake Harum khas pancake

Tekstur Kurang lembut Agak lembut Cukup lembut Lembut

Rasa Kurang manis

ideal Agak manis ideal Manis cukup ideal Manis ideal

Selanjutnya dari hasil perhitungan tersebut juga akan diperoleh interval

skor dan kriteria kualitas pancake hasil eksperimen untuk mengetahui kualitas keseluruhan pancake hasil eksperimen.

(1) 3,25x4,00 : Berkualitas secara inderawi (2) 2,50≤x<3,25 : Cukup berkualitas secara inderawi (3) 1,75≤x<2,50 : Kurang berkualitas secara inderawi (4) 1,00≤x <1,75 : Tidak berkualitas secara inderawi f Analisis Diskriptif Prosentase

Analisis ini digunakan untuk mengkaji reaksi konsumen terhadap suatu

bahan atau memproduksi reaksi konsumen terhadap sampel yang diujikan, oleh

karena itu panelis diambil dari jumlah banyak dan mewakili populasi masyarakat

tertentu. Untuk mengetahui daya terima dari konsumen dilakukan analisis

diskriptif kualitatif prosentase yaitu kualitatif yang diperoleh dari panelis harus

dianalisis dahulu untuk dijadikan data kuantitatif. Skor nilai untuk mendapatkan

persentase dirumuskan sebagai berikut :

% = N n X 100 Keterangan : % = skor prosentase

n = jumlah skor yang diperoleh

N = skor ideal (skor tertinggi X jumlah panelis)

Untuk merubah data skor persentase menjadi nilai kesukaan konsumen,

analisisnya sama dengan analisis kualitatif dengan nilai yang berbeda, yaitu

sebagai berikut :

Nilai tertinggi = 5 (suka)

Nilai terendah = 1 (tidak suka)

Jumlah panelis = 80 orang

1) Skor maximum = jumlah panelis x nilai tertinggi

= 80 x 5 = 400

2) Skor minimum = jumlah panelis x nilai terendah

= 80 x 1 = 80 3) Prosentase Maximum = um skormaksim um skormaksim x 100 % = 400 400 x 100 %= 100% 4) Prosentase Minimum = um skormaksim imum skormin x 100% = 400 80 x 100 %= 20%

5) Rentangan = Prosentase Maximum – ProsentaseMinimum

= 100% - 20% = 80%

6) Interval Prosentase = Rentangan : Jumlah kriteria

= 80 : 5 = 16%

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka dapat dibuat tabel. 16

interval prosentase dan kriteria kesukaan sebagai berikut:

Presentase % Kriteria kesukaan

20,00 – 35,99 36,00 – 51,99 52,00 – 67,99 68,00 – 83,99 84,00 – 100 Tidak suka Kurang suka Cukup suka Suka Sangat Suka

Skor tiap aspek penilaian berdasarkan tabulasi data dihitung

prosentasenya. Kemudian hasilnya dianalisa pada tabel diatas sehingga diketahui

BAB IV

Dokumen terkait