• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Regresi antar Variabel

Dalam dokumen BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN (Halaman 24-38)

ƒ Pengaruh stress kerja terhadap kinerja karyawan Tabel 4.20 Coefficients Variable Y X1

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009

Tabel 4.20 Coefficients Variable Y X1 menggambarkan bahwa persamaan regresi sederhana sebagai berikut:

Ŷ = a + b1X1 = 0,227 - 0,984X1

Dimana: X1 = Stress Kerja dan Y = Kinerja

Dari persamaan regresi di atas, dapat disimpulkan:

• Konstanta sebesar 0,227 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel stress kerja (X1), maka nilai kinerja (Y) adalah 0,227.

• Nilai stress kerja adalah -0,984 , menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat stress kerja yang dialami karyawan akan menurunkan kinerja karyawan PT Cempaka Bersamamaju.

Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (kinerja). Kriteria uji koefisien regresi dari variabel stress kerja terhadap kinerja sebagai berikut:

Ha : Stress kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Ho : Stress kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Hipotesis dalam bentuk statistik:

Ha : PYX1 ≠ 0 Ho : PYX1 = 0

Selanjutnya, untuk mengetahui signifikansi regresi sederhana bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig

sebagai berikut:

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

Keputusan pengujian:

Terlihat bahwa kolom Sig (signifikan) pada tabel 4.20 Coefficients Variable Y X1 ternyata nilai probabilitas sig = 0,000 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,05 > 0,000, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya koefisien regresi adalah signifikan. Simpulan bahwa stress kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja.

Tabel 4.21 Model Summary Y X1

Angka R yang tertera pada tabel 4.21 di atas adalah sebesar 0,984; yang menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara stress kerja dengan kinerja karyawan sangat kuat.

Nilai R Square adalah 0,969; yang berarti sekitar 96,9% kinerja karyawan PT Cempaka Bersamamaju dipengaruhi oleh variabel stress kerja. Sedangkan sisanya 3,1% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.

Tabel 4.22 ANOVA Y X1

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009 Uji hipotesis:

Ha : Stress kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Ho : Stress kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja

Selanjutnya, untuk mengetahui signifikansi regresi sederhana bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig sebagai berikut: - Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas

Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

Dari uji ANOVA Y X1 yang ditunjukkan pada tabel 4.22, ternyata nilai probabilitas sig = 0,000 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,05 > 0,000, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya koefisien regresi adalah signifikan. Simpulan bahwa stress kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja.

ƒ Pengaruh konflik kerja terhadap kinerja karyawan Tabel 4.23 Coefficients Variable Y X2

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009

Tabel 4.23 Coefficients Variable Y X2 menggambarkan bahwa persamaan regresi sederhana sebagai berikut:

Ŷ = a + b2X2 = 0,233 - 0,988X2

Dimana: X2 = Konflik Kerja dan Y = Kinerja Dari persamaan regresi di atas, dapat disimpulkan:

• Konstanta sebesar 0,233 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel konflik kerja (X2), maka nilai kinerja (Y) adalah 0,233.

• Nilai konflik kerja adalah -0,988 , menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat konflik kerja yang dialami karyawan akan menurunkan kinerja karyawan PT Cempaka Bersamamaju.

Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (kinerja). Kriteria uji koefisien regresi dari variabel konflik kerja terhadap kinerja sebagai berikut:

Ha : Konflik kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Ho : Konflik kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Hipotesis dalam bentuk statistik:

Ha : PYX2 ≠ 0 Ho : PYX2 = 0

Selanjutnya, untuk mengetahui signifikansi regresi sederhana bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig

sebagai berikut:

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

Keputusan pengujian:

Terlihat bahwa kolom Sig (signifikan) pada tabel 4.23 Coefficients Variable Y X2 ternyata nilai probabilitas sig = 0,000 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,05 > 0,000, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya koefisien regresi adalah signifikan. Simpulan bahwa konflik kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja.

Tabel 4.24 Model Summary Y X2

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009

Angka R yang tertera pada tabel 4.24 di atas adalah sebesar 0,988; yang menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara konflik kerja dengan kinerja karyawan sangat kuat.

Nilai R Square adalah 0,975; yang berarti sekitar 97,5% kinerja karyawan PT Cempaka Bersamamaju dipengaruhi oleh variabel konflik kerja. Sedangkan sisanya 2,5% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.

Tabel 4.25 ANOVA Y X2

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009 Uji hipotesis:

Ha : Konflik kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Ho : Konflik kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Selanjutnya, untuk mengetahui signifikansi regresi sederhana bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig sebagai berikut:

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas

Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

Dari uji ANOVA Y X2 yang ditunjukkan pada tabel 4.25, ternyata nilai probabilitas sig = 0,000 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,05 > 0,000, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya koefisien regresi adalah signifikan. Simpulan bahwa konflik kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja.

ƒ Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan Tabel 4.26 Coefficients Variable Y X3

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009

Tabel 4.26 Coefficients Variable Y X3 menggambarkan bahwa persamaan regresi sederhana sebagai berikut:

Ŷ = a + b2X2 = 0,192 + 0,978X3

Dimana: X3 = Motivasi Kerja dan Y = Kinerja Dari persamaan regresi di atas, dapat disimpulkan:

• Konstanta sebesar 0,192 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel motivasi kerja (X3), maka nilai kinerja (Y) adalah 0,192.

• Nilai motivasi kerja adalah 0,978 , menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat motivasi kerja yang dialami karyawan akan meningkatkan kinerja karyawan PT Cempaka Bersamamaju. Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (kinerja). Kriteria uji koefisien regresi dari variabel motivasi kerja terhadap kinerja sebagai berikut:

Ha : Motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Ho : Motivasi kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Hipotesis dalam bentuk statistik:

Ha : PYX3 ≠ 0 Ho : PYX3 = 0

Selanjutnya, untuk mengetahui signifikansi regresi sederhana bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig

sebagai berikut:

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

Keputusan pengujian:

Terlihat bahwa kolom Sig (signifikan) pada tabel 4.26 Coefficients Variable Y X3 ternyata nilai probabilitas sig = 0,000 lebih kecil dari nilai

probabilitas 0,05 atau nilai 0,05 > 0,000, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya koefisien regresi adalah signifikan. Simpulan bahwa motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja.

Tabel 4.27 Model Summary Y X3

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009

Angka R yang tertera pada tabel 4.27 di atas adalah sebesar 0,978; yang menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja karyawan sangat kuat.

Nilai R Square adalah 0,956; yang berarti sekitar 95,6% kinerja karyawan PT Cempaka Bersamamaju dipengaruhi oleh variabel motivasi kerja. Sedangkan sisanya 4,4% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.

Tabel 4.28 ANOVA Y X3

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009 Uji hipotesis:

Ha : Motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Ho : Motivasi kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja

Selanjutnya, untuk mengetahui signifikansi regresi sederhana bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig sebagai berikut: - Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas

Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

Dari uji ANOVA Y X3 yang ditunjukkan pada tabel 4.28, ternyata nilai probabilitas sig = 0,000 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,05 > 0,000, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya koefisien regresi adalah signifikan. Simpulan bahwa motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja.

ƒ Pengaruh stress kerja, konflik kerja, dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

Tabel 4.29 Coefficients Variable Y, X1, X2, dan X3

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009

Tabel 4.29 Coefficients Variable Y, X1, X2, dan X3 menggambarkan bahwa persamaan regresi ganda sebagai berikut:

Dimana: X1 = Stress Kerja, X2 = Konflik Kerja, X3 = Motivasi Kerja, dan Y = Kinerja

Dari persamaan regresi di atas, dapat disimpulkan:

• Konstanta sebesar 0,264 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel stress kerja (X1), konflik kerja (X2), dan motivasi kerja (X3), maka nilai kinerja (Y) adalah 0,264. • Nilai stress kerja adalah -0,010 , menyatakan bahwa semakin

tinggi tingkat stress kerja yang dialami karyawan akan menurunkan kinerja karyawan PT Cempaka Bersamamaju.

• Nilai konflik kerja adalah -0,679 , menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat konflik kerja yang dialami karyawan akan menurunkan kinerja karyawan PT Cempaka Bersamamaju.

• Nilai motivasi kerja adalah 0,307 , menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat motivasi kerja yang dialami karyawan akan meningkatkan kinerja karyawan PT Cempaka Bersamamaju.

Tabel 4.30 ANOVA Variabel Y, X1, X2, dan X3

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009

Tabel 4.30 ANOVA Variabel Y, X1, X2, dan X3 tentang uji F dimaksudkan untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (kinerja).

Kriteria uji koefisien regresi ganda dari variabel stress kerja, konflik kerja, dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan sebagai berikut.

Hipotesis pertama yang diajukan dalam bentuk kalimat.

Ha : Stress kerja, konflik kerja, dan motivasi kerja berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kinerja.

Ho : Stress kerja, konflik kerja, dan motivasi kerja tidak berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kinerja.

Hipotesis dalam bentuk statistik: Ha : PYX1X2X3 ≠ 0

Ho : PYX1X2X3 = 0

Selanjutnya, untuk mengetahui signifikansi regresi ganda bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig sebagai berikut:

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas

Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

Keputusan Pengujian:

Terlihat bahwa pada kolom Sig (signifikan) pada Tabel 4.30 ANOVA, nilai Sig = 0,000 atau lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,05 > 0,000, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya koefisien regresi ganda adalah signifikan. Jadi, stress kerja, konflik kerja, dan motivasi kerja berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Tabel 4.31 Model Summary Y, X1, X2, dan X3

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009

Angka R yang tertera pada tabel 4.31 di atas adalah sebesar 0,990; yang menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara stress kerja, konflik kerja, dan motivasi kerja dengan kinerja karyawan sangat kuat.

Nilai R Square adalah 0,980; yang berarti sekitar 98% kinerja karyawan PT Cempaka Bersamamaju dipengaruhi oleh variabel stress kerja, konflik kerja, dan motivasi kerja. Sedangkan sisanya 2% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.

4.5 Implikasi Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan software SPSS (Statistical Products and Solution Services) versi 16.0, mengenai gambaran tingkat stress kerja, konflik kerja, motivasi kerja, dan kinerja karyawan PT Cempaka Bersamamaju, diketahui bahwa seberapa besar pengaruh dari masing-masing variabel bebas (stress kerja, konflik kerja, dan motivasi kerja) terhadap variabel terikat (kinerja karyawan). Implikasi tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Dari hasil analisis pengaruh antara stress kerja terhadap kinerja karyawan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat (0,984) dan ada pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. 96,9% kinerja karyawan PT Cempaka Bersamamaju dipengaruhi oleh variabel stress kerja. Sedangkan sisanya 3,1% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini, karena dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar

penelitian. Dapat diartikan bahwa saat ini tingkat stress kerja yang dihadapi oleh karyawan-karyawan PT Cempaka Bersamamaju memiliki pengaruh yang besar terhadap kinerja, yaitu nilai stress kerja adalah -0,984; yang berarti setiap penambahan satu nilai stress kerja akan memberikan penurunan kinerja karyawan yang bernilai sebesar 0,984. Oleh karena itu, perusahaan harus secepatnya melaksanakan suatu strategi untuk memanajemeni stress agar stress yang dihadapi karyawan tidak bertambah tinggi, yang cepat atau lambat akan secara negatif mempengaruhi kinerja perusahaan.

2. Dari hasil analisis pengaruh antara konflik kerja terhadap kinerja karyawan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat (0,988) dan ada pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. 97,5% kinerja karyawan PT Cempaka Bersamamaju dipengaruhi oleh variabel konflik kerja. Sedangkan sisanya 2,5% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini, karena dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar penelitian. Dapat diartikan bahwa saat ini tingkat konflik kerja yang dihadapi oleh karyawan-karyawan PT Cempaka Bersamamaju memiliki pengaruh yang besar terhadap kinerja, yaitu nilai konflik kerja adalah -0,988; yang berarti setiap penambahan satu nilai konflik kerja akan memberikan penurunan kinerja karyawan yang bernilai sebesar 0,988. Oleh karena itu, perusahaan harus secepatnya melaksanakan suatu strategi untuk memanajemeni konflik agar konflik yang dihadapi karyawan tidak bertambah tinggi, yang cepat atau lambat akan secara negatif mempengaruhi kinerja perusahaan.

3. Dari hasil analisis pengaruh antara motivasi kerja terhadap kinerja karyawan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat (0,978) dan ada pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. 95,6% kinerja karyawan PT Cempaka Bersamamaju dipengaruhi oleh variabel motivasi kerja.

Sedangkan sisanya 4,4% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini, karena dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar penelitian. Dapat diartikan bahwa sejauh ini tingkat motivasi kerja yang terdapat oleh karyawan-karyawan PT Cempaka Bersamamaju memiliki pengaruh yang besar terhadap kinerja, yaitu nilai motivasi kerja adalah 0,978; yang berarti setiap setiap penambahan satu nilai motivasi kerja akan memberikan penambahan kinerja karyawan yang bernilai sebesar 0,978. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat mempertahankan dan meningkatkan motivasi karyawan-karyawannya agar dapat berkinerja dengan baik.

4. Apabila dilihat pengaruh secara keseluruhan; pada variabel stress kerja, konflik kerja, dan motivasi kerja terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan, yaitu sebesar 98%. Sedangkan sisanya 2% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini, karena dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar penelitian. Dalam situasi ini, peranan motivasi kepada karyawan sangat dibutuhkan agar kinerja yang baik dapat dipertahankan atau bahkan ditingkatkan.

Dalam dokumen BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN (Halaman 24-38)

Dokumen terkait