• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan pengujian yang menunjukkan sejauhmana stabilitas dan konsistensi dari alat ukur yang digunakan, yang mampu memberi hasil yang relatif konsisten jika pengukuran tersebut diulangi.

Dalam penelitian ini uji reliabilitas dengan menggunakan Cronbach’s

Alpha. Menurut Indriantoro dan Supomo (2002:61), suatu alat ukur disebut reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha sama dengan atau lebih besar dari 0,6. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau dan skala bertingkat (rating scale).

Rumus Alpha (Arikunto, 2002:89):

r11 =

(

)

Σ 2 1 2 b 1 1 k k σ σ Keterangan: r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σb2 = jumlah varians butir

J. Analisis Data dan Uji Hipotesis

1. Analisis Regresi Berganda

Penelitian ini menggunakan alat analisis Regresi Berganda dengan menggunakan SPSS Versi 16. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara kepuasan, harga dan kualitas (variabel bebas) terhadap kepuasan (variabel terikat), yaitu dengan menggunakan model sebagai berikut: Y = a+ b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Dimana: Y = Kepuasan Konsumen a = Konstanta X1 = Kualitas Layanan X2 = Keragaman Produk X3 = Suasana Toko e = Kesalahan penganggu b1, b2, b3 = Koefisien regresi X1, X2, X3

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif. Ada empat pengujian dalam uji asumsi klasik, yaitu:

a. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (Ghozali,

2001:57). Apabila terjadi korelasi antara variabel bebas, maka terdapat problem multikoliniearitas pada model regresi tersebut. Deteksi adanya multikoliniearitas dengan melihat besaran VIF (variance inflation factor) dan Tolerance. Model regresi yang bebas multikoliniearitas adalah mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1, mempunyai angka

tolerance mendekati 1, dan besaran korelasi antar variabel bebas. Pedoman suatu model regresi yang bebas multikoliniearitas adalah koefisien korelasi antar variabel bebas haruslah lemah di bawah 0,05. Jika korelasi kuat maka terjadi problem multikoliniearitas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas ditujukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2001:69). Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat diketahui dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot

antara Z prediction (ZPRED) yang merupakan variabel bebas (sumbu

X = Y hasil prediksi) dan nilai residualnya (SRESID) merupakan

variabel terikat (sumbu Y = Y prediksi – Y riil). Dasar analisis dari uji heteroskedastisitas melalui grafik plot adalah sebagai berikut:

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

c. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menghubungkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2001:83). Deteksi normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan dari uji normalitas adalah:

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak

mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (periode sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Autokorelasi pada sebagian besar kasus ditemukan pada regresi yang datanya adalah time series atau berdasarkan waktu berkala, seperti bulanan, tahunan dan seterusnya. Konsekuensi dengan adanya autokorelasi dalam suatu model regresi adalah interval keyakinan menjadi lebar, dimana jika dipaksakan akan bias dalam mengambil kesimpulan terutama tentang signifikan atau tidaknya secara statistik bagi setiap koefisien regresi yang diuji.

2. Uji Hipotesis Simultan (Uji F)

Uji F ini akan dilakukan untuk melihat ada tidaknya pengaruh variabel-variabel bebas (harga, produk, dan layanan) terhadap variabel terikat (kepuasan konsumen) secara simultan. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan hipotesis

Ho1: Kualitas Layanan, keragaman produk, dan suasana toko secara simultan tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Ha1: Kualitas Layanan, keragaman produk, dan suasana toko secara

b. Menentukan nilai kritis F (Ftabel) dengan tingkat signifikansi α sebesar 0,05 dan derajat bebasnya (df) = n-k-1.

c. Menghitung nilai Fhitung dengan rumus: F =

(

1 R²

) (

n k 1

)

K / R² − − − Dimana: R² = koefisien determinasi

k = jumlah variabel bebas

n = jumlah anggota sampel

d. Ketentuan kriteria pengujian yang digunakan dalam pengujian Fhitung

adalah sebagai berikut:

1) Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho1 ditolak dan Ha1 diterima, artinya harga, produk, dan layanan secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

2) Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho1 diterima dan Ha1 ditolak, artinya harga, produk, dan layanan secara simultan tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

3. Uji Hipotesis Parsial (Uji t)

Uji t ini akan dilakukan untuk melihat ada tidaknya pengaruh variabel-variabel bebas (harga, produk, dan layanan) terhadap variabel terikat (kepuasan konsumen) secara parsial. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

Ho2: Kualitas Layanan, keragaman produk, dan suasana toko secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

Ha2: Kualitas Layanan, keragaman produk, dan suasana secara

parsial berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

b. Menentukan nilai kritis t (ttabel) dengan tingkat signifikansi α sebesar 0,05 dan derajat bebasnya (df) = n-k-1.

c. Menghitung nilai thitung dengan rumus: r² 1 2 n r t − − = Dimana: r = koefisien korelasi n = jumlah sampel

d. Ketentuan kriteria pengujian yang digunakan dalam pengujian thitung

adalah sebagai berikut:

1) Jika −ttabel > thitung > ttabel, maka Ho2 ditolak dan Ha2 diterima, artinya harga, produk, dan layanan secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

2) Jika −ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, maka Ho2 diterima dan Ha2 ditolak, artinya harga, produk, dan layanan secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

4. Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi ganda (R Square atau R²) digunakan untuk mengukur sumbangan dari variabel bebas (kualitas layanan, keragaman

produk, dan suasana toko) yang diteliti terhadap variabel terikat (kepuasan konsumen). Besarnya koefisien determinasi ganda (R²) berada diantara 0 dan 1 atau 0 < R² < 1. Semakin besar R² yang diperoleh dari hasil perhitungan (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas terhadap variabel terikat semakin besar. Sebaliknya jika R² semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas (kualitas layanan, keragaman produk, dan suasana toko) terhadap variabel terikat (kepuasan konsumen) semakin kecil. Adapun rumus koefisien determinasi ganda adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2005:170): R² = SSt SSe SSe SSr = − = − Σ − Σ 1 Y)² (Y Y)² (Y

Dimana: SSr = Jumlah kuadrat regresi

SSe = Jumlah kuadrat kesalahan

56

A. Latar Belakang PT Carrefour Indonesia

Carrefour (Euronext: CA) ialah sebuah kelompok supermarket internasional, berkantor pusat di Perancis. Carrefour adalah kelompok ritel kedua terbesar setelah Wal-Mart. Gerai Carrefour pertama dibuka pada 3 Juni,

1957, di Annecy di dekat sebuah persimpangan (carrefour, dalam Bahasa

Perancis). Kelompok ini didirikan oleh Marcel Fournier dan Louis Deforey. Hingga kini, gerai pertama ini adalah gerai Carrefour terkecil di dunia.

Kelompok Carrefour memperkenalkan konsep hipermarket untuk pertama kalinya, sebuah supermarket besar yang mengombinasikan

department store ("toko serba ada"). Mereka membuka hipermarket pertamanya pada 1962 di Sainte-Geneviève-des-Bois, dekat Paris, Perancis.

Carrefour di Indonesia

Carrefour Indonesia memulai sejarahnya di Indonesia pada bulan Oktober 1998 dengan membuka unit pertama di Cempaka Putih. Pada saat yang sama, Continent, juga sebuah paserba dari Perancis, membuka unit pertamanya di Pasar Festival. Pada penghujung 1999, Carrefour dan Promodes (Induk perusahaan Continent) sepakat untuk melakukan penggabungan atas

semua usahanya di seluruh dunia. Penggabungan ini membentuk suatu grup usaha ritel terbesar kedua di dunia dengan memakai nama Carrefour.

Dengan terbentuknya Carrefour baru ini, maka segala sumber daya yang dimiliki kedua group tadi menjadi difokuskan untuk lebih memenuhi dan memuaskan kebutuhan pelanggan kami. Penggabungan ini memungkinkan kami untuk meningkatkan kinerja paserba - paserba kami, mendapat manfaat dari keahlian karyawan - karyawan kami di Indonesia dan di dunia, dan mengantisipasi terjadinya evolusi ritel dalam skala nasional dan global.

Fokus terhadap konsumen ini kami terjemahkan dalam 3 pilar utama kami, yang diyakini akan dapat membuat Carrefour menjadi pilihan tempat belanja bagi para konsumen Indonesia. Ketiga pilar utama tersebut adalah sebagai berikut :

Harga yang bersaing

Pilihan yang lengkap

Pelayanan yang memuaskan

Di bulan Januari 2008 PT.Carrefour Indonesia berhasil menyelesaikan proses akuisisi terhadap PT. Alfa Retailindo Tbk. Saat ini, Carrefour Indonesia memiliki lebih dari 60 (enam puluh) gerai yang tersebar di Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar, Yogyakarta, Semarang, Medan, Palembang dan Makasar yang didukung lebih dari 11,000 (sebelas ribu) karyawan profesional yang siap untuk melayani para konsumen.

Konsep paserba merupakan konsep perdagangan eceran yang diciptakan oleh Carrefour yang dirancang untuk memuaskan para konsumen. Di Indonesia, terutama di Jakarta, Carrefour, dengan cepat, menjadi suatu alternatif belanja pilihan bagi seluruh keluarga. Ditambah dengan adanya fasilitas - fasilitas pelengkap seperti snack corner, food court, parkir gratis di paserba - paserba tertentu, bahkan dengan adanya garansi harga dan garansi kualitas, maka paserba Carrefour benar - benar merupakan tempat belanja keluarga.

Carrefour adalah pilihan belanja masa kini dan masa depan bagi konsumen di Indonesia dan di dunia.

Gerai yang ada di Indonesia antara lain :

™ Di Jakarta

Pertama kali di Cempaka Putih lalu disusul di seberangnya Cempaka Mas. Carrefour yang paling baru dibuka berada di Jalan Ahmad Yani No. 8 Bekasi Selatan yang telah di buka tanggal 18 April 2008. Di Jakarta terdapat 18 lokasi yaitu :

• Carrefour Mall of Indonesia (MOI) Kelapa Gading

• Carrefour Taman Mini Square

• Carrefour Kramat Jati

• Carrefour Cempaka Mas

• Carrefour MT Haryono

• Carrefour Depok

• Carrefour Mangga Dua

• Carrefour Ambasador

• Carrefour Podomoro City

• Carrefour Duta Merlin

• Carrefour Ratu Plaza

• Carrefour Lebak Bulus

• Carrefour Permata Hijau

• Carrefour Maga Mall Pluit

• Carrefour Taman Palem

• Carrefour Puri Indah

• Carrefour Cakung (dibuka pada tanggal 17 Desember 2007)

• Carrefour Buaran (dibuka pada tanggal 2 Februari 2008)

• Carrefour Blok M Square

• Carrefour Bekasi Square

• Carrefour Emporium Pluit Mall Banten

™ Di Tanggerang terdapat 4 lokasi yaitu:

• Carrefour Cikokol

• Carrefour BSD

• Carrefour Ciledug

• Carrefour Daan Mogot (dibuka pada tanggal 15 Februari 2008)

• Carrefour Ciputat

™ Di Serang terdapat 1 lokasi:

• Carrefour Ciceri (dibuka pada tanggal 30 September 2009)

™ Di Bandung terdapat 4 lokasi:

• Carrefour Mollis (1999)

• Carrefour Sukajadi (2006)

• Carrefour Kiara Condong (2007)

• Carrefour Braga (2007)

™ Di Semarang terdapat 1 lokasi:

• Carrefour DP Mall (2007)

™ Di Yogyakarta terdapat 2 lokasi :

• Carrefour Ambarukmo Plaza (2006)

• Carrefour Maguwoharjo (2008)

™ Di Surabaya Terdapat 4 lokasi :

• Carrefoour Golden City (Bundaran Tol Satelit) (2000)

• Carrefour Krangga – Bubutan (2006)

• Carrefour ITC Mega Grosir (2006)

• Carrefour Kalimas (2007)

• Carrefour Rungkut (2008)

™ Di Medan terdapat 1 lokasi :

• Carrefour Plaza Medan Fair (2003)

• Carrefour Palembang Square (2005)

™ Di Bengkulu terdapat 1 lokasi :

• TVRI Bengkulu (1999)

™ Di Makasar terdapat 1 lokasi :

• Carrefour Panakukang Square (2005)

™ Di Bekasi terdapat 3 lokasi :

• Carrefour Blue Mall (2006)

• Carrefour Cikarang (2007)

• Carrefour Bekasi Square (dibuka pada tanggal 18 April 2008)

™ Di Bogor terdapat 1 lokasi :

• Carrefour Cibinong (2007)

™ Di Bali terdapat 1 lokasi :

• Carrefour Denpasar (2007)

™ Maluku terdapat 1 lokasi :

• TVRI Maluku dan Maluku Utara (1998)

B. Nilai – Nilai Carrefour

Carrefour berbagi mimpi: untuk membuat Carrefour menjadi bisnis yang diakui dan dicintai untuk membantu pelanggan dan konsumen menikmati kualitas hidup yang lebih baik setiap hari harinya.

Untuk mencapai mimpi ini, Carrefour memiliki nilai-nilai yang telah di tanam untuk mencapai mimpi tersebut. Nilai-nilai ini adalah Memiliki Komitmen, Peduli dan Positif. Ketiga nilai ini membawa Carrefour lebih

dekat dengan pelanggan dan konsumen serta mencerminkan kepribadian Carrefour. Carrefour mencari dan menemukan solusi terbaik bagi pelanggan dan konsumen setiap hari.

1. Komitmen

Carrefour Berkomitmen. Committed profesional dan berkomitmen anggota masyarakat. Carrefour berusaha untuk melampaui harapan semua orang dengan memberikan nilai yang lebih baik dan menemukan solusi baru untuk kualitas hidup yang lebih baik.

2. Kepedulian

Carrefour Peduli. Kepedulian terhadap pelanggan dan konsumen. Carrefour menerima dengan kebutuhan mereka, setiap hari. Carrefour menyambut pelanggan dan konsumen ke toko dan memenuhi kebutuhan mereka dengan kebaikan, kehangatan dan perhatian terhadap detail. 3. Positif

Carrefour Positif. Carrefour menghadapi setiap tantangan dengan energi, antusiasme, dan dengan ide-ide segar. Carrefour membantu mencerahkan kehidupan pelanggan dan konsumennya . Bagi mereka, bagi karyawan kami, bagi bumi ini, kami menginginkan yang terbaik, baik hari ini dan besok.

C. Produk Private Label Carrefour

Private Label dihadirkan untuk menambah pilihan belanja bagi konsumen. Private Label Carrefour telah melalui serangkaian proses yang

ketat sebelum ada ditangan Anda. Carrefour melakukan seleksi kepada calon pemasok sebelum mereka mulai memproduksi untuk Carrefour. Carrefour juga melakukan pemeriksaan berkala yang melibatkan analis independen demi menjaga kualiatas produk agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh carrefour ditiap rangkaian produknya. Produsen yang sebagian besar UKM, juga diuntungkan karena tidak perlu mengembangkan merek yang memakan waktu lama dan biaya yang besar. Dengan private label produk langsung dikenal dan dipercaya masyarakat. Carrefour senantiasa memberikan pengetahuannya sehingga pemasok tersebut mampu membuat produk berstandar international untuk dipasok di gerai Carrefour lain di dunia.

1. Produk Carrefour

Produk Carrefour menjawab kebutuhan Anda akan produk berkualitas dengan harga yang lebih kompetitif. Carrefour senantiasa menjaga kualitas "Produk Carrefour" setara dengan produk-produk unggulan lainnya namun dengan harga lebih murah dibanding produk-produk unggulan tersebut, dengan demikian "Produk Carrefour" memiliki konsumen yang paling luas. Rangkaian "Produk Carrefour" Kami meliputi produk kebutuhan sehari-hari, perlengkapan rumah tangga, produk-produk segar dan produk-produk elektronik.

2. Paling Murah

Paling Murah hadir sebagai pilihan paling ekonomis untuk memenuhi kebutuhan Anda. Rangkaian produk paling murah Carrefour meliputi berbagai produk kebutuhan sehari-hari, perlengkapan rumah tangga, produk-produk segar dan produk tekstil. Datanglah ke Carrefour temukan logo paling murahnya, bandingkan harganya!

3. Bluesky

Bluesky hadir sebagai pilihan paling hemat untuk memenuhi kebutuhan Anda akan produk-produk elektronik. bluesky pilihan tepat bagi Anda!

4. Harmonie

Harmonie untuk menjawab kebutuhan Anda akan produk tekstil berkualitas dengan harga lebih kompetitif, Carrefour menghadirkan Harmonie. Rangkaian produk Harmonie kami meliputi berbagai produk busana berbagai usia, sepatu, tas dan lain sebagainya. Harmonie pilihan terbaik untuk kenyamanan Anda.

65 A. Uji Kualitas Instrumen

a. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen atau alat peneliti yang digunakan benar-benar mencerminkan variable atau atribut yang diteliti.

1) Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus Pearson prodact moment, yaitu dengan mengkorelasikan setiap item dengan skor totalnya, dengan taraf siginifikan (α) = 5% dan derajad kebebasan (dk = n–2). Untuk responden yang berjumlah 100, dapat diperoleh derajat bebas df sebesar 100 – 2 = 98. Untuk df = 98 dan nilai alpha 5% (dua sisi), diperoleh nilai r tabel sebesar 0,198. Untuk dapat dinyatakan valid, nilai korelasi harus lebih besar dari 0,198. Apabila r hitung ≥ r tabel maka butir pernyataan atau indikator dinyatakan valid atau layak digunakan dalam pengambilan data.

Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 4.1berikut ini: Tabel 4.1

Hasil Uji Validitas Pertama

Variabel Item

Pernyataan rhitung rtabel Keterangan Kualitas Layanan (X1) X1.1 0,331 0,198 Valid X1.2 0,285 0,198 Valid X1.3 0,452 0,198 Valid X1.4 0,596 0,198 Valid X1.5 0,583 0,198 Valid X1.6 0,476 0,198 Valid X1.7 0,488 0,198 Valid X1.8 0,611 0,198 Valid X1.9 0,466 0,198 Valid X1.10 0,456 0,198 Valid Keragaman Produk (X2) X2.1 0,427 0,198 Valid X2.2 0,442 0,198 Valid X2.3 0,445 0,198 Valid X2.4 0,440 0,198 Valid SuasanaToko (X3) X3.1 0,395 0,198 Valid X3.2 0,427 0,198 Valid X3.3 0,603 0,198 Valid X3.4 0,569 0,198 Valid X3.5 0,520 0,198 Valid X3.6 0,382 0,198 Valid X3.7 0,499 0,198 Valid X3.8 0,518 0,198 Valid X3.9 0,332 0,198 Valid Kepuasan Konsumen (Y) Y1 0,200 0,198 Valid Y2 0,385 0,198 Valid Y3 0,488 0,198 Valid Y4 0,293 0,198 Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2010

Uji Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, jika dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama. Indriantoro dan Bambang (2002), menyatakan bahwa suatu alat ukur disebut reliabel apabila memiliki Cronbach Alpha sama dengan atau lebih besar dari 0,6.

Hasil uji reliabilitas ditunjukkan pada tabel 4.2 dibawah ini : Tabel 4.3

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Nilai Cronbach’s Alpha Keterangan

Kualitas layanan (X1) 0,801 Reliabel

Keragaman produk(X2) 0,656 Reliabel

Suasana toko (X3) 0,786 Reliabel

Kepuasan konsumen (Y) 0,553 Reliabel

Sumber: Data primer yang diolah, 2010

Hasil uji reliabilitas pada tabel 4.2 memperlihatkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha pada semua butir pertanyaan dalam variabel adalah reliabel atau handal, sehingga butir-butir pertanyaan dalam variabel penelitian dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

Dokumen terkait