• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

TIPE ORGANISASI :

4.2.2. Uji Kualitas Data

4.2.2.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur dapat dipercaya. Secara umum suatu instrumen dikatakan bagus jika memiliki koefisien Cronbach’s Alpha > 0,6 (Supramono dan Utami, 2004).

Tabel 4.10 Uji Reliabilitas Variabel Penelitian

Variabel Cronbach’s

Alpha

Batas Reliabilitas

Keterangan

Kualitas Laporan 0,847 0,6 Reliabel

Rekonsiliasi Data 0,742 0,6 Reliabel

Kompetensi SDM 0,853 0,6 Reliabel

Sarana dan Prasarana Pendukung 0,870 0,6 Reliabel

Berdasarkan hasil pengujian di atas diketahui nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 sehingga dapat disimpulkan instrumen tersebut reliabel.

4.2.3. Pengujian Asumsi Klasik

4.2.3.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan dua cara, yaitu :

1. Analisis Grafik

Analisis grafik dilakukan dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Kriteria penilaian :

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti

arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas

Berdasarkan tampilan histogram dan kurva normal berbentuk lonceng (Gambar 4.1.), maka dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan berdistribusi normal. Analisa lebih lanjut dapat dilihat menggunakan

Gambar 4.2 Normal P – P Plot

Hasil pengujian menunjukkan bahwa data residual terdistribusi secara

normal, dimana titik – titik di sekitar garis diagonal dan penyebarannya

masih mengikuti garis diagonal.

2. Analisis Statistik

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati – hati karena secara visual kelihatan normal, sedangkan secara statistik bisa sebaliknya. Oleh karenanya uji statistik digunakan untuk menguji normalitas residual dengan menggunakan uji statistik non parametrik Kolmogrov – Smirnov (K – S).

Uji dilakukan dengan membuat hipotesis : Ho : Data residual berdistribusi normal Ha : Data residual tidak berdistribusi normal Kriteria keputusan :

a. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 maka tidak mengalami

gangguan distribusi normal.

b. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 maka mengalami gangguan

Tabel 4.11 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 60

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .34244488

Most Extreme Differences Absolute .124

Positive .055

Negative -.124

Kolmogorov-Smirnov Z .962

Asymp. Sig. (2-tailed) .313

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil pengujian di atas (Tabel 4.11.) diketahui nilai Asymp. Sig (2- tailed) 0,313 di atas nilai signifikan 0,05. Hal ini berarti Ho diterima yang berarti data residual terdistribusi dengan normal. Hasil analisis statistik konsisten dengan uji yang telah dilakukan dengan analisis grafik.

4.2.3.2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan menguji dari model regresi, apakah ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF), dengan kriteria sebagai berikut :

a. Tolerance> 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas. b. VIF < 10 maka tidak terdapat multikolinearitas.

Tabel4.12 Nilai Tolerance dan VIF Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.481 .639 -.754 .454

X1 .508 .149 .387 3.415 .001 .664 1.507

X2 .195 .095 .190 2.046 .046 .986 1.014

X3 .388 .118 .374 3.302 .002 .663 1.509

a. Dependent Variable: Y

Hasil analisis pada bagian Coefficients (Tabel 4.12.) menunjukkan nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10 pada ketiga variabel independen, yaitu rekonsiliasi data (X1),

kompetensi SDM (X2), serta sarana dan prasarana pendukung (X3). Dengan

demikian dapat disimpulkan dalam model regresi tersebut tidak terdapat masalah multikolinearitas, sehingga model regresi layak untuk digunakan.

4.2.4. Pengujian Hipotesis

4.2.4.1. Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi (R²) mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel independen. Range nilai dari R² adalah 0 – 1, 0≤ R²≤ 1. Jika determinan (R2) semakin besar atau mendekati satu, maka pengaruh variabel bebas (X1, X2, danX3) terhadap variabel terikat (Y) semakin

kuat. Jika determinan (R2) semakin kecil atau mendekati nol, maka pengaruh variabel bebas (X1, X2, danX3) terhadap variabel terikat (Y) semakin lemah.

Tabel4.13 Koefisien Determinasi (R²)

Model

R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .724a .524 .498 .351

Model

R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .724a .524 .498 .351

a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y

Hasil pengujian pada analisis regresi di atas (Tabel 4.13.) menunjukkan bahwa :

1. R = 0,724 berarti hubungan antara rekonsiliasi data (X1), kompetensi SDM

(X2), serta sarana dan prasarana pendukung (X3) terhadap kualitas laporan

(Y) sebesar 72,4 %. Hal ini menunjukkan hubungan yang erat antara rekonsiliasi data, kompetensi SDM, serta sarana dan prasarana pendukung terhadap kualitas laporan yang dihasilkan.

2. RSquare sebesar 0,524 berarti 52,4 % faktor – faktor kualitas laporan dapat dijelaskan oleh rekonsiliasi data, kompetensi SDM serta sarana dan prasarana pendukung, sedangkan 47.6 % dapat dijelaskan oleh faktor – faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

3. Adjusted R Square sebesar 0,498 berarti 49,8 % faktor – faktor kualitas laporan dapat dijelaskan oleh rekonsiliasi data, kompetensi SDM serta sarana dan prasarana pendukung, sedangkan 50,2 % dapat dijelaskan oleh faktor –faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

4. Standard Error of Estimated (Standar Deviasi) sebesar 0,351, berarti model dinilai baik karena semakin kecil standar deviasi maka semakin baik model yang digunakan.

4.2.4.2. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel – variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 0,05. Kriteria pengambilan keputusan :

Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5 %.

2. Berdasarkan probabilitas (Sig.) : Jika probabilitas > α maka Ho diterima Jika probabilitas < α maka Ha diterima

Table 4.14 Hasil Pengujian Hipotesis Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 7.602 3 2.534 20.510 .000a

Residual 6.919 56 .124

Total 14.521 59

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Dari tabel 4.14 di atas, diperoleh nilai Fhitungsebesar 20,510 dengan nilai

probabilitas (sig) = 0,000. Nilai Fhitung(20,510)>Ftabel (2,769) dan nilai sig. lebih

kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,000<0,05. Dalam hal ini Ha diterima, berarti secara bersama – sama (simultan) rekonsiliasi data, kompetensi SDM, serta sarana dan prasarana pendukung berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan.

4.2.4.3. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel – variabel independen secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen. Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 0,05. Kriteria pengambilan keputusan adalah :

1. Berdasarkan thitung :

Ho diterima jika thitung< ttabelpada α = 0,05

Ha diterima jika thitung> ttabelpada α = 0,05

2. Berdasarkan probabilitas (Sig.) : Jika probabilitas > α maka Ho diterima Jika probabilitas < α maka Ha diterima

Tabel4.15 Hasil Pengujian Hipotesis Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.481 .639 -.754 .454

X1 .508 .149 .387 3.415 .001 .664 1.507

X2 .195 .095 .190 2.046 .046 .986 1.014

X3 .388 .118 .374 3.302 .002 .663 1.509

a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan uji t (Tabel 4.15.) dapat ditarik kesimpulan :

1. Rekonsiliasi Data (X1) terhadap Kualitas Laporan (Y)

Nilai thitunguntuk variabel X1adalah 3,415 sedangkan ttabeladalah 1,673. Nilai

thitung>ttabel, atau nilai 3,415>1,673maka Ha diterima dan Ho ditolak. Nilai Sig.

0,001 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,001<0,05, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan rekonsiliasi data memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas laporan. 2. Kompetensi SDM (X2) terhadap Kualitas Laporan (Y)

Nilai thitunguntuk variabel X2 adalah 2,046 sedangkan ttabeladalah 1,673. Nilai

thitung<ttabel, atau nilai 2,046>1,673 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Nilai Sig.

0,046 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,046>0,05, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa kompetensi SDM memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas laporan.

3. Sarana dan Prasarana Pendukung (X3) terhadap Kualitas Laporan (Y)

Nilai thitunguntuk variabel X1adalah 3,302 sedangkan ttabeladalah 1,673. Nilai

thitung>ttabel, atau nilai 3,302>1,673 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Nilai Sig.

0,002 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,002<0,05, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa ketersediaan sarana dan prasarana pendukung memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas

Berdasarkan hasil output tersebut maka rumus persamaan regresinya adalah Y = (-0,481) + 0,508X1+ 0,195X2 + 0,388X3 + e

Interpretasi dari regresi di atas adalah sebagai berikut : 1. Konstanta (o)

Nilai koefisien konstanta sebesar -0,481, ini berarti jika semua variabel bebas memiliki nilai nol (0) maka nilai variabel terikat (kualitas laporan) sebesar - 0,481.

2. Rekonsiliasi Data (X1) terhadap Kualitas Laporan (Y)

Nilai koefisien rekonsiliasi data untuk X1sebesar 0,508. Hal ini mengandung

arti bahwa setiap kenaikan variabel rekonsiliasi data (X1) satu satuan maka

variabel kualitas laporan (Y) akan naik sebesar 0,508 dengan asumsi variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.

3. Kompetensi SDM (X2) terhadap Kualitas Laporan (Y)

Nilai koefisien kompetensi SDM untuk X2 sebesar 0,195. Hal ini mengandung

arti bahwa setiap kenaikan variabel kompetensi SDM (X2) satu satuan maka

variabel kualitas laporan (Y) akan naik sebesar 0,195 dengan asumsi variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.

4. Sarana dan Prasarana Pendukung (X3) terhadap Kualitas Laporan (Y)

Nilai koefisien sarana dan prasarana pendukung untuk X3 sebesar 0,388. Hal

ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan variabel sarana dan prasarana pendukung (X3) satu satuan maka variabel kualitas laporan (Y) akan naik

sebesar 0,388 dengan asumsi variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.

4.2.5. Bobot, Gap dan indeks tingkat kepuasan layanan

Selanjutnya, proses perhitungan bobot, gap dan indeks tingkat kepuasan dengan melakukan perhitungan secara manual dengan metoda perhitungan dengan langkah sebagai berikut :

1. Mengukur tingkat kenyataan dan tingkat harapan akan setiap atribut yang mempengaruhi dengan menggunakan skala. Skala yang digunakan adalah skala

Likert.

2. Hitung rata-rata skor kenyataan dan rata-rata skor harapan masing-masing atribut.

y i



STP x 1



TP x 2



CP x 3



P x 4



SP x 5



Keterangan:

y i = jumlah bobot jawaban pernyataan harapan variabel ke- i

STP = jumlah orang yang memilih jawaban sangat tidak penting

TP = jumlah orang yang memilih jawaban tidak penting



CP = jumlah orang yang memilih jawaban cukup penting

P = jumlah orang yang memilih jawaban penting 1, 2, 3, 4, 5 = skor untuk skala Likert

Untuk rata-rata jawaban responden untuk pernyataan harapan dapat dihitung dengan persamaan:

̅ =Rata-rata jawaban responden untuk pernyataan harapan variabel ke-i

∑ �= Jumlah bobot jawaban pernyataan harapan variabel ke-i n = Jumlah responden

keterangan :

Untuk rata-rata jawaban responden untuk pernyataan kenyataan dapat dihitung dengan

persamaan :

Keterangan :

Untuk mengetahui nilai gap tersebut digunakan persamaan berikut:

3. Mean Importance Score (MIS),perhitungan nilai pembobotan pada servqual variabel ke-

1

4. Mean Satisfaction Score (MSS),nilai pembobotan pada perhitungan servqual variabel ke-

1

� = ∑��=

5. Importance weighting factor diperoleh dari skor masing-masing atribut dibagi total

kepentingan seluruh atribut.

=

�=

6. Weighted score diperoleh dari perkalian importance weighting factor dengan skor

kepuasan masing-masing atribut.

= �

7. Customer Satisfaction Index diperoleh dari pembagian weighted average dengan skala

maksimum yang digunakan, dalam hal ini skala 5.

4.3. Pembahasan

Penelitian ini dimulai menentukan variable yang akan menentukan proses dan hasil dengan

menguji pengaruh pelaksanaan rekonsiliasi data, kompetensi SDM, serta ketersediaan sarana dan prasarana pendukung terhadap kualitas laporan yang dihasilkan sebagai . Secara

keseluruhan ringkasan hasil pengujian hipotesis kuesioner dengan menggunakan analisis regresi berganda adalah sebagai berikut ini :

Tabel4.16 Hasil Pengujian Hipotesis

Hipotesis Pernyataan Nilai Keterangan

H1

Pelaksanaan rekonsiliasi data

berpengaruh positif terhadap kualitas laporan.

3,415 H1 diterima Ho ditolak

H2

Kompetensi SDM berpengaruh positif

terhadap kualitas laporan. 2,046

H 2 diterima

Ho ditolak

H3

Ketersediaan sarana dan prasarana pendukung berpengaruh positif terhadap kualitas laporan.

3,302 H 3 diterima Ho ditolak

4.3.1 Pengaruh Rekonsiliasi Data terhadap Kualitas Laporan

Hipotesis pertama (H1) menyatakan bahwa pelaksanaan rekonsiliasi data berpengaruh positif

terhadap kualitas laporan yang dihasilkan. Hal ini terbukti dari pengujian yang telah

Pelaksanaan rekonsiliasi data dilakukan sebagai bentuk kewajiban untuk menjaga kualitas data yang terdapat pada laporan yang dihasilkan. Pelaksanaan rekonsiliasi

dilaksanakan selain sebagai bentuk kewajiban, juga diperuntukkan untuk memperoleh data yang akurat dan terpercaya sehingga pada akhirnya laporan yang akan dihasilkan adalah

laporan yang relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami.

4.3.2 Pengaruh Kompetensi SDM terhadap Kualitas Laporan

Hipotesis kedua (H2) menyatakan kompetensi SDM memiliki pengaruh positif terhadap

kualitas laporan yang dihasilkan. Hal ini terbukti dari pengujian yang telah dilaksanakan dengan analisis regresi berganda. Kompetensi diartikan sebagai keterampilan, pengetahuan,

kemampuan dan perilaku yang diperlukan untuk terlaksananya tugas pekerjaan (Mirabile, 1995: 13, dalam Catano, 1998). Lebih lanjut lagi, kompetensi diartikan sebagai perilaku yang

diperlukan untuk meningkatkan kemampuan dasar dan untuk meningkatkan prestasi kerja lebih tinggi (Miyawaki, 1996, dalam Catano, 1998).

Kompetensi ini terkait dengan kemampuan yang dimiliki dalam mengelola sejumlah aplikasi yang digunakan untuk membantu proses penyusunan laporan.

4.3.3 Pengaruh Sarana dan Prasarana Pendukung terhadap Kualitas Laporan

Hipotesis ketiga (H3) menyatakan pengaruh positif sarana dan prasarana pendukung

terhadap kualitas laporan yang dihasilkan. Hal ini terbukti dari pengujian yang telah dilaksanakan dengan analisis regresi berganda. Sarana dan prasarana pendukung diungkapkan

tersebut adalah merupakan peralatan pembantu maupun peralatan utama, yang keduanya berfungsi untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai.

Sarana dan prasarana pendukung mencakup pada ketersediaan sarana teknologi informasi dengan didukung keberadaan ruangan yang nyaman. Teknologi informasi adalah

sarana yang mutlak dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan. Sarana ini mencakup pada ketersediaan peralatan komputer yang lengkap dan dalam kondisi yang baik, dengan

didukung jaringan internet yang berkualitas. Ketersediaan komputer diperlukan oleh petugas karena didorong kepentingan dalam penggunaan beberapa aplikasi yang menuntut tersedianya

perangkat komputer dengan kondisi yang baik. untuk jaringan internet, selain digunakan sebagai sarana komunikasi juga digunakan untuk mengupdate informasi terkait update

peraturan – peraturan serta aplikasi yang terkait dengan operasional.

Namun ketersediaan sarana teknologi informasi yang baik, juga harus didukung

kondisi ruangan yang nyaman. Kondisi ruangan yang nyaman dipercaya dapat saling melengkapi dengan ketersediaan sarana yang lengkap dan dalam kondisi yang baik.

Untuk tampilan model pendukung keputusan penelitian ini dapat dilihat pada gambar 4.3

gambar 4.3 menu utama

pada menu utama, terdiri dari beberapa sub menu seperti file, input data kuesioner sebagai

Untuk memasukkan data responden, menu yang perlu dipilih ialah file dapat dilihat pada gambar 4.4

gambar 4.4 menu pilihan data responden

gambar 4.5 menu data responden

Sub Menu Input Data Qesoner sebagai critical success factor pada gambar 4.6

gambar 4.6 menu input data kuesioner

gambar 4.7 form isian kuesioner kualitas laporan

Gambar 4.8 menampilan Form Quesioner Rekonsiliasi Data

gambar 4.8 form kuesioner rekonsiliasi data

gambar 4.9 form kuesioner kompetensi SDM

setelah dilakukan proses pada Menu Proses pada gambar 5.0, hasil daripada proses dapat dilihat pada gambar 4.11

Tampilan proses menunjukkan nilai harapan(MIS), kenyataan(MSS, wight factor, dan weight score masing-masing yang dapat dilihat pada gambar 4.12

gambar 4.12 tampilan hasil proses

Gambar 4.13 Tampilan hasil perhitungan

Nilai CSI sebesar 84.65 % menurut steers, 1993 bahwa nilai skala ini menunjukkan tingkat kepuasan tinggi yang berindikasi sistem informasi yang diterapkan mempunyai dampak yang positif dari segi kepentingan pelayanan dan kepuasan pelanggan tata kelola teknologi informasi pada Kantor Balai Besar Badan Meteorologi dan Geofisika Medan.

Menu Laporan menghasilkan Grafik Responden berdasarkan Umur, Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan dapat dilihat pada gambar 4.14, 4.15,.4.16,4.17

gambar 4.14 grafik responden

gambar 4.16 grafik jumlah kelamin

BAB 5

Dokumen terkait