• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

2. Uji Secara Parsial (Uji-T)

Uji-T digunakan untuk menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho diterima jika t hitung < t tabel pada = 5 %

Ha diterima jika t hitung > t tabel pada = 5 %

Berikut ini adalah tabel Uji regresi secara parsial (Uji t): Tabel 4.12

Uji regresi secara parsial (Uji t) Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 7,219 3,252 2,220 ,031 Strategi pemasaran MLM syariah ,424 ,072 ,644 5,887 ,000

a Dependent Variable: Pendapatan Anggota Sumber : Data primer diolah (1 Maret 2009)

Desefty Jukharia Siregar : Analisis Strategi Pemasaran Multi Level Marketing (MLM) Syariah Terhadap Pendapatan Anggota Pada PT Wahida Indonesia Cabang Medan, 2009.

USU Repsoitory © 2009

1) Variabel strategi pemasaran MLM syariah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pendapatan anggota pada PT Wahida Indonesia cabang Medan, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000) < 0,05 dan nilai t hitung (5,887) > t tabel (1,96) artinya jika ditingkatkan variabel strategi pemasaran MLM syariah sebesar satu satuan maka pendapatan anggota (Y) akan meningkat sebesar 0,424. Hal ini juga menunjukkan bahwa apabila strategi pemasaran MLM syariah pada PT Wahida Indonesia cabang Medan dilaksanakan dengan baik (positif) oleh anggota MLM akan berpengaruh positif juga terhadap pendapatan anggota tersebut.

2) Pengaruh positif dari variabel menunjukkan bahwa tanggapan yang diberikan responden terhadap strategi pemasaran MLM syariah pada PT Wahida Indonesia cabang Medan dinilai sangat baik. Dampaknya adalah semakin positif pendapatan yang akan didapatkan oleh anggota MLM PT Wahida Indonesia cabang Medan tersebut.

3) Berdasarkan hasil uji t maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 7,219 + 0.424 X

D. Pembahasan

Multi level Marketing (MLM) merupakan sebuah sistem pemasaran modern melalui jaringan distribusi yang dibangun secara permanen dengan memposisikan pelanggan perusahaan sekaligus sebagai tenaga pemasaran

Desefty Jukharia Siregar : Analisis Strategi Pemasaran Multi Level Marketing (MLM) Syariah Terhadap Pendapatan Anggota Pada PT Wahida Indonesia Cabang Medan, 2009.

USU Repsoitory © 2009

(distributor). Para distributor sesuai level masing-masing akan mendapatkan bonus jika dapat menjual produk dalam jumlah tertentu dan melakukan berbagai upaya positif dalam memperluas jaringannya. Bonus merupakan pendapatan yang diterima distributor setiap bulannya berdasarkan prestasi kerjanya.

Multi Level Marketing (MLM) sebagai metode pemasaran merupakan suatu fenomena yang dilaksanakan oleh beberapa perusahaan yang menghasilkan produk tertentu. Perlu dicermati bagaimana metode pemasaran MLM ini dan bagaimana Islam memandang fenomena ini dikaitkan dengan sistem ekonomi syariah Islam. Produk apapun yang dijual sebagai hasil suatu perusahaan haruslah terjamin mutunya. Salah satu konsep ekonomi dalam Islam untuk menjual suatu produk harus diuji kehalalannya, manfaatnya dan yang terutama memperhatikan prinsip dasar ekonomi syariah Islam secara makro yaitu tidak ghurur (ragu-ragu), tidak ikhtikar (penipuan) dan tidak ribawi (bunga).

Seseorang yang bergabung dalam bisnis MLM berarti ia adalah seorang “investor” yang mengendalikan sepenuhnya investasi yang dimilikinya. Investasinya adalah ia sendiri dan orang-orang yang berada di bawah jaringannya. Dengan keberadaannya dengan orang-orang yang berada di bawah jaringannya, orang tersebut akan memperoleh bonus yang akan semakin bertambah sehingga dapat meningkatkan pendapatannya dan begitulah seterusnya yang berlaku juga bagi orang-orang yang berada di bawah jaringan orang tersebut.

Strategi pemasaran Multi Level Marketing (MLM) syariah dapat memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pendapatan anggota. Strategi pemasaran MLM syariah merupakan program pemasaran yang dijalankan

Desefty Jukharia Siregar : Analisis Strategi Pemasaran Multi Level Marketing (MLM) Syariah Terhadap Pendapatan Anggota Pada PT Wahida Indonesia Cabang Medan, 2009.

USU Repsoitory © 2009

oleh sebuah perusahaan dengan menggunakan sistem pemasaran berjenjang yang didasarkan pada syariat Islam (MLM Syariah).

PT Wahida Indonesia cabang Medan telah melakukan strategi pemasaran MLM syariah dalam sistem pemasarannya dan untuk meningkatkan pendapatan anggotanya. Strategi yang dijalankan adalah membangun jaringan yaitu suatu strategi pemasaran pada perusahaan yang menggunakan sistem MLM, dimana setiap anggota (distributor) dituntut untuk mampu mempengaruhi orang lain agar mau bergabung bersama-sama dalam menjalankan usaha MLM. Semakin banyak mitra kerja (downline) yang direkrut atau semakin besar jaringan yang dibangun dapat menciptakan kesuksesan seorang distributor karena dapat menaikkan peringkat serta bonus yang diperoleh akan semakin besar, terdapat dua cara dalam membangun jaringan pada PT Wahida Indonesia yaitu dengan cara mendalam dan melebar. Membangun jaringan secara mendalam apabila proses penggandaan/duplikasi dilakukan secara mendalam (ke bawah). Jaringan yang terbentuk dengan cara ini bonus yang diterima hanya sekedar royalti. Sedangkan untuk memperoleh hasil maksimal, selain cara mendalam tadi, juga dilakukan melalui cara atau bentuk melebar. Melebar merupakan prestasi murni, dimana semakin besar omset penjualan maka semakin besar komisi yang diterima. Sebab komisi ini diambil dari keuntungan produk, bukan dari uang pendaftaran. Membangun jaringan pada PT Wahida Indonesia didasarkan pada prinsip-prinsip Islam yaitu tidak ada unsur paksaan dan menekankan pentingnya menjalin tali persaudaraan (ukhuwah islamiyah).

Desefty Jukharia Siregar : Analisis Strategi Pemasaran Multi Level Marketing (MLM) Syariah Terhadap Pendapatan Anggota Pada PT Wahida Indonesia Cabang Medan, 2009.

USU Repsoitory © 2009

Strategi lainnya adalah melakukan pembinaan pada setiap distributor (anggota). PT Wahida Indonesia membina setiap distributornya agar lebih semangat dalam menjalankan strategi pemasaran pada perusahaan tersebut yaitu dengan mengadakan pendidikan dan pelatihan bagi para distributor. Kegiatan yang diadakan oleh manajemen PT Wahida Indonesia diantaranya adalah Program Menjana Kejayaan (PMK), Institut Pelatihan Herba Al Wahida (Intibah), Konsultasi Kesehatan dan Pengobatan, Teknik Pengobatan, Seminar Pengembangan Jaringan (SPJ), Kuliah Lapangan dan Program Perkongsian Bijak Cemerlang (PBC) dan membina anggotanya agar mampu melakukan presentasi dalam menjual produk HPA maupun mempengaruhi orang lain agar mau bergabung bersama-sama dalam menjalankan usaha MLM HPA. Presentasi yang dilakukan pada PT Wahida, dilandaskan atas akhlaqul karimah (akhlak yang baik) yaitu presentasi dilakukan berdasarkan akhlak-akhlak yang diajarkan oleh Rasulullah SAW seperti berkata dengan lembut, sopan, jujur, tidak berlebihan, tidak mengandung fitnah (menjelekkan, memojokkan dan menjatuhkan MLM lain), tidak ghibah (membicarakan orang lain) dan lain-lain. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, strategi pemasaran MLM syariah mampu menjelaskan 41,4% terhadap pendapatan anggota. Sehingga strategi pemasaran MLM syariah dapat memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pendapatan anggota.

Desefty Jukharia Siregar : Analisis Strategi Pemasaran Multi Level Marketing (MLM) Syariah Terhadap Pendapatan Anggota Pada PT Wahida Indonesia Cabang Medan, 2009.

USU Repsoitory © 2009

Dokumen terkait