BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN
D. Uji Sifat Fisik
Uji sifat fisik yang dilakukan meliputi uji organoleptis, uji pH, uji homogenitas, uji viskositas dan uji daya sebar. Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui sifat fisik dari sediaan yang dihasilkan dan kesesuaiannya dengan kriteria sediaan gel hand sanitizer yang telah ditentukan berdasarkan pengujian menggunakan kontrol produk yang beredar di pasaran.
1. Uji organoleptis
Pengamatan uji organoleptis meliputi bentuk, bau, dan warna dari sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot. Pengamatan dilakukan secara makroskopik tanpa menggunakan alat bantu. Hasil uji organoleptis formula 1, A, B, dan AB adalah sebagai berikut:
Tabel VI. Uji organoleptis 48 jam setelah pembuatan
Formula Bentuk Bau Warna
1 Semisolid Khas minyak atsiri jeruk bergamot
Putih transparan A Semisolid Khas minyak atsiri
jeruk bergamot
Putih transparan B Semisolid Khas minyak atsiri
jeruk bergamot
Putih transparan AB Semisolid Khas minyak atisri
jeruk bergamot
Putih transparan Tabel VII. Uji organoleptis 2 minggu setelah pembuatan
Formula Bentuk Bau Warna
1 Semisolid Khas minyak atsiri jeruk bergamot
Putih transparan A Semisolid Khas minyak atsiri
jeruk bergamot
Putih transparan B Semisolid Khas minyak atsiri
jeruk bergamot
Putih transparan AB Semisolid Khas minyak atisri
jeruk bergamot
Putih transparan
Hasil uji organoleptis menunjukkan tidak ada perubahan bentuk, bau dan warna dari sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot saat 48 jam setelah pembuatan dan setelah penyimpanan selama 2 minggu. Dari hasil uji organoleptis dapat dikatakan sediaan cukup stabil karena tidak mengalami perubahan baik dari bentuk, bau maupun warna.
2. Uji pH
Uji pH dilakukan untuk mengetahui pH dari sediaan dan untuk menyesuaikan pH sediaan dengan pH tempat aplikasi sediaan tersebut. Tempat aplikasi sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot adalah tangan yang dilindungi oleh lapisan kulit. pH kulit berkisar antara 4 - 6 (Sandhu et al., 2012). Selain itu CMC Na yang digunakan sebagai gelling agent dalam sediaan gel hand sanitizer stabil pada pH 2 – 10. Jika dibawah pH 2 maka CMC Na akan mengendap dan jika berada diatas pH 10 maka viskositas dari CMC Na akan menurun (Rowe et al., 2009).
Hasil uji pH pada produk pasaran memiliki pH 6 pada tujuh produk pasaran yang diuji. Hasil pengujian pH sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot adalah sebagai berikut:
Tabel VIII. Uji pH gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot Formula
pH
48 jam 1 minggu 2 minggu
1 6 6 6
A 6 6 6
B 6 6 6
B 6 6 6
Hasil uji pH menunjukkan bahwa sediaan memiliki pH 6 yang stabil dan sesuai dengan pH gel kontrol yang dijual di pasaran. Sediaan tidak mengalami
perubahan pH dari 48 jam setelah pembuatan sampai 2 minggu dalam penyimpanan. Sediaan dapat digunakan dan tidak menimbulkan iritasi karena berada dalam kisaran pH kulit.
3. Uji homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk menunjukkan sediaan memiliki susunan homogen, tidak terdapat butiran kasar, gumpalan. Sediaan yang homogen merupakan salah satu syarat sediaan yang baik sehingga dapat diterima dan dapat diaplikasikan dengan baik pada tempat aksi.
Uji homogenitas dilakukan dengan cara sampel gel dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan dengan kriteria sediaan memiliki susunan yang homogen dan tidak terlihat adanya butiran kasar (Dirjen POM, 1979). Hasil uji homogenitas gel hand sanitizer minyak atsiri adalah sebagai berikut: Tabel IX. Uji homogenitas gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot
Formula Homogenitas setelah 48 jam pembuatan 1 Homogen, tidak ada butiran kasar dan gumpalan A Homogen, tidak ada butiran kasar dan gumpalan B Homogen, tidak ada butiran kasar dan gumpalan B Homogen, tidak ada butiran kasar dan gumpalan
Pada sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot tidak terdapat partikel atau gumpalan yang terbentuk pada seluruh formula sehingga dapat disimpulkan bahwa sediaan homogen.
4. Uji viskositas
Uji viskositas sediaan dilakukan dengan menggunakan viskometer Rheosys Merlin VR yang dapat mengukur viskositas dan sifat alir dari sediaan. Tipe rotor yang digunakan untuk loading sampel adalah cup and bob. Cup and bob bentuk DIN coaxial cylinders digunakan untuk mengukur
sediaan dengan viskositas yang rendah. Area permukaan dari cup and bob yang besar memberikan pengukuran dengan sensitivitas tinggi sehingga akan menghasilkan data pada shear rates yang rendah dan hasil viskositas yang yang baik. Pengukuran viskositas dilakukan pada rentang kecepatan putar 0,1 – 300 rpm dengan 10 titik pengambilan data untuk mengetahui tipe sifat alir dari sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot.
Gambar 7. Grafik sifat alir viskositas (Pa.s) versus shear rate (1/s) gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot
Berdasarkan grafik sifat alir viskositas (Pa.s) versus shear rate (1/s) yang dihasilkan dari pengukuran sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot mengalami penurunan viskositas seiring dengan meningkatnya kecepatan putar per menit (shear rate).
Sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan gelling agent CMC Na dan humektan gliserin memiliki sifat alir Non-Newtonian pseudoplastik. Pada sifat alir Non-Newtonian pseudoplastik terjadi penurunan viskositas seiring dengan meningkatnya kecepatan putar (shear rate). Pada
umumnya sediaan semipadat memiliki tipe aliran non-Newtonian dengan sifat alir pseudoplastik (Martin, 1993).
Semakin meningkat kecepatan putar maka viskositas dari sediaan akan semakin menurun sehingga diperlukan pengambilan data uji viskositas pada satu titik kecepatan putar. Viskositas sediaan gel hand sanitizer jeruk bergamot diukur pada titik 200 rpm berdasarkan hasil orientasi yang dilakukan pada produk pasaran yang menjadi kontrol. Rentang viskositas yang digunakan pada penelitian ini adalah 0,26703 – 0,66411 Pa.s. Hasil pengukuran uji viskositas gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot adalah sebagai berikut.
Tabel X. Viskositas (rata-rata ± SD) gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot
Formula Viskositas setelah 48 jam pembuatan (Pa.s)
1 0,17423 ± 0,00355
A 0,56320 ± 0,03591
B 0,44320 ± 0,00293
AB 0,87130 ± 0,27017
Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa sediaan hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot memiliki viskositas yang bervariasi. Formula yang memasuki rentang viskositas yang diinginkan adalah formula A dan formula B.
5. Uji daya sebar
Daya sebar merupakan pengukuran konsistensi dari sediaan semi padat. Uji daya sebar bertujuan untuk mengahui kemampuan sediaan menyebar di tempat aplikasi yaitu kulit. Pengukuran daya sebar dapat dilakukan dengan metode konvensional yaitu metode plat paralel. Pada metode plat paralel, berat
dari sediaan yang telah diukur ditempatkan pada bagian tengah dari plat gelas. Plat gelas lain ditempatkan pada bagian atas dari sediaan. Diameter dari area penyebaran antara kedua plat tersebut diukur pada waktu tertentu. Beban ditambahkan pada bagian tengah plat untuk meningkatkan penyebaran (Baki and Alexander, 2015). Pada penelitian ini kapasitas daya sebar sediaan diukur 48 jam setelah pembuatan dengan mengukur diameter penyebaran 1 gram sediaan hand sanitizer antara kaca milimeter blok dengan bagian atas sediaan yaitu kaca ekstensometer dan anak timbang dengan total beban sebesar 125 g, setelah periode waktu 1 menit (Garg et al., 2002).
Kriteria daya sebar yang telah ditentukan berdasarkan uji daya sebar terhadap kontrol adalah 5,88 – 8,33 cm. Hasil pengujian daya sebar sediaan hand sanitizer dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel XI. Daya sebar gel (rata-rata ± SD) sediaan hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot
Formula Daya sebar setelah 48 jam pembuatan (cm)
1 8,86 ± 0,06
A 6,14 ± 0,45
B 6,73 ± 0,15
AB 4,60 ± 0,22
Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa sediaan hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot memiliki daya sebar yang bervariasi. Formula yang memasuki rentang viskositas yang diinginkan adalah formula A dan formula B.
E. Efek CMC Na dan Gliserin serta Interaksi Keduanya terhadap Sifat