HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.4. Model Uji Hipotesis
5.4.2. Uji Signifikan Parsial (Uji t)
Adapun hasil uji t ditunjukkan pada Tabel 5.8 berikut :
Tabel 5.8 Uji t
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients Model
B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) .660 .374 1.763 .085 X1 .001 .002 .047 2.372 .012 X2 9.302E-5 .001 .023 .170 .866 X3 .002 .012 .027 .189 .851 X4 .083 .052 .234 1.584 .120 X5 -.038 .030 -.154 -1.940 .022 X6 -.004 .001 -.488 -3.633 .001 X7 -.030 .025 -.160 -1.192 .240 X8 -.003 .002 -.235 -1.735 .050 X9 -.031 .013 -.356 -2.328 .025 X10 -.002 .002 -.087 -.687 .496 X11 .003 .042 .011 .061 .951 X12 .006 .028 .032 .223 .825 X13 .000 .000 .208 1.927 .006 X14 .024 .026 .165 .918 .364 X15 -.037 .021 -.298 -1.775 .033 X16 .053 .030 .231 1.957 .036 X17 -.036 .042 -.119 -.862 .394 1 X18 -.010 .041 -.034 2.254 .001 a. Dependent Variable: Y
Dari Tabel 5.8 diatas dapat disusun persamaan regresi berganda berikut :
Y = 0.660 + 0,001X1 + 9,302E-5X2 + 0,002X3 + 0,083X4 - 0,038X5 -0,004X6-
,030X
0 7- 0,003X8-0,031X9- 0,002X10 +0,002X11+0,006X12+0,000X13+0,024X14
-0,037X15+ 0,053X16 - 0,036X17 -0,010X18 + ε
Adapun makna dari model tersebut adalah :
1. Konstanta sebesar 0.660 dapat diartikan jika informasi akuntansi current ratio
(X1), quick ratio (X2), inventory turn over (X3), fixed asset turn over (X4), profit margin (X5), return to total assets (X6), rentabilitas ekonomi (X7), Return on Net Worth (X8) debt to equity (X9), time interest earned ratio (X10), account receivable turn over (X11) dan total assets to debt ratio (X12) serta informasi non akuntansi berupa jaminan kredit (X13), umur usaha (X14), pengalaman pimpinan calon debitur (X15), jangka waktu menjadi nasabah bank (X16), diversifikasi kepemilikan (X17) dan jenis usaha (X18) tidak mengalami perubahan atau sama dengan nol, maka keputusan pemberian kredit adalah sebesar 660 %.
2. Coefecient variabel independen sebesar 0,001 bermakna bahwa current ratio (X1) bertambah 1 (satu) satuan maka keputusan pemberian kredit adalah akan bertambah sebesar 0,001 atau 0.1 %.
3. Coefecient variabel independen sebesar 9,302E-5 bermakna quick ratio (X2) bertambah 1 (satu) satuan maka keputusan pemberian kredit akan bertambah sebesar 9,302E-5atau 0.0093 %.
4. Coefecient variabel independen sebesar 0,002 bermakna inventory turn over (X3) bertambah 1 (satu) satuan maka keputusan pemberian kredit akan bertambah sebesar 0,02 %.
5. Coefecient variabel independen sebesar 0,083 bermakna fixed asset turn over
(X4) bertambah 1 (satu) satuan maka keputusan pemberian kredit akan bertambah sebesar 8,3 %.
6. Coefecient variabel independen sebesar -0,038 bermakna profit margin (X5) berkurang 1 (satu) satuan maka keputusan pemberian kredit akan bertambah sebesar 3.8 %.
7. Coefecient variabel independen sebesar -0,004 bermakna return to total assets
(X6) berkurang 1 (satu) satuan maka keputusan pemberian kredit akan bertambah sebesar 0.04 %.
8. Coefecient variabel independen sebesar -0,030 bermakna rentabilitas ekonomi
(X7) berkurang 1 (satu) satuan maka keputusan pemberian kredit akan bertambah sebesar 0,03 %.
9. Coefecient variabel independen sebesar -0.003 bermakna Return on Net Worth (X8) berkurang 1 (satu) satuan maka keputusan pemberian kredit akan berkurang sebesar 0.03 %.
10.Coefecient variabel independen sebesar -0,031 bermakna debt to equity (X9) berkurang 1 (satu) satuan maka keputusan pemberian kredit akan berkurang sebesar 0.031 %.
11.Coefecient variabel independen sebesar -0,002. bermakna time interest earned ratio (X10) berkurang 1 (satu) satuan maka keputusan pemberian kredit akan berkurang sebesar 0.002 %.
12.Coefecient variabel independen sebesar 0,006 bermakna account receivable turn over (X11) bertambah 1 (satu) satuan maka keputusan pemberian kredit akan bertambah sebesar 0.06 %.
13.Coefecient variabel independen sebesar 0,006bermakna total assets to debt ratio
(X12) bertambah 1 (satu) satuan maka keputusan pemberian kredit akan bertambah sebesar 0,06 %.
14.Coefecient variabel independen sebesar 0,000 bermakna jaminan kredit (X13) bertambah 1 (satu) satuan maka keputusan pemberian kredit akan bertambah sebesar 0,00 %.
15.Coefecient variabel independen sebesar 0,024 bermakna umur usaha (X14) bertambah 1 (satu) satuan maka keputusan pemberian kredit akan bertambah sebesar 2,4 %.
16.Coefecient variabel independen sebesar -0,037 bermakna pengalaman pimpinan calon debitur (X15), berkurang 1 (satu) satuan maka keputusan pemberian kredit akan berkurang sebesar 0,37 %.
17.Coefecient variabel independen sebesar 0,053 bermakna jangka waktu menjadi nasabah bank (X16), bertambah 1 (satu) satuan maka keputusan pemberian kredit akan bertambah sebesar 0,53 %.
18.Coefecient variabel independen sebesar -0.036 bermakna diversifikasi kepemilikan (X17), berkurang 1 (satu) satuan maka keputusan pemberian kredit akan berkurang sebesar 0.036 %.
19.Coefecient variabel independen sebesar -0,010 bermakna jenis usaha (X18) berkurang 1 (satu) satuan maka keputusan pemberian kredit akan berkurang sebesar 0.010 %.
Tabel 5.7 diatas menunjukkan bahwa variabel independen current ratio (X1) (1,763>1,36), profit margin (X5) (1,940>1,36), return to total assets (X6) (3,633>1,36), Return on Net Worth (X8) (1,735>1,36), debt to equity (X9) (2,328>1,36), jaminan kredit (X13) (1,927>1,36), pengalaman pimpinan calon debitur (X15) (1,775>1,36), jangka waktu menjadi nasabah bank (X16) (1,957>1,36) dan jenis usaha (X18) (2,254>1,36) berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan kredit dimana nilai thitung > ttabel. Dengan demikian menolak H0 dan menerima H1. Sedangkan variabel quick ratio (X2), inventory turn over (X3), fixed asset turn over (X4), rentabilitas ekonomi (X7), time interest earned ratio (X10),
account receivable turn over (X11) dan total assets to debt ratio (X12) dan umur usaha (X14) tidak berpengaruh signifikan terhadap pengambilann keputusan kredit dengan nilai thitung <ttabel.
5.5. Pembahasan
Hipotesis dalam penelitian ini adalah informasi akuntansi dan non akuntansi secara simultan dan secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit yang diambil oleh Bank CIMB Niaga Cabang Medan Petisahdapat diterima.
Pengujian data dengan menggunakan model regresi berganda menunjukkan Informasi Akuntansi pada variabel current ratio (X1), profit margin (X5), return to total assets (X6), Return on Net Worth (X8) dan debt to equity (X9), berpengaruh terhadap pemberian kredit. Sedangkan informasi non akuntansi berupa variabel jaminan kredit (X13), pengalaman pimpinan calon debitur (X15), jangka waktu menjadi nasabah bank (X16) dan jenis usaha (X18) berpengaruh terhadap pemberian kredit. Sedangkan variabel quick ratio (X2), inventory turn over (X3), fixed asset turn over (X4), rentabilitas ekonomi (X7), time interest earned ratio (X10), account receivable turn over (X11) dan total assets to debt ratio (X12), umur usaha (X14) dan diversifikasi kepemilikan (X17) tidak berpengaruh signifikan terhadap pengambilann keputusan kredit dengan nilai thitung <ttabel.
Current ratio adalah analisis mengenai kemampuan perusahaan untuk dapat menyelesaikan kewajiban segera termasuk dan tidak terbatas hanya kewajiban untuk membayar bunga dan pokok kredit, tetapi termasuk kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban lainnya kepada kreditur perusahaan. Inventory turn over
bertujuan untuk melihat perputaran persediaan dalam hubungannya dengan penjualan yang berhasil dilakukan perusahaan. Semakin tinggi inventory turn over
Fixed assets turn over adalah analisis untuk melihat sampai seberapa besar aktiva tetap dapat dimanfaatkan dalam opersional usaha untuk menghasilkan pendapatan.
Profit margin dilakukan untuk melihat kemampuan perusahaan yang dikelola calon debitur dalam menghasilkan laba bersih. Return to total assets dilakukan untuk melihat efektivitas perusahaan memanfaatkan sumber daya secara menyeluruh guna menghasilkan laba bersih. Account receivable turn over untuk melihat likuiditas piutang dalam hubungannya dengan penjualan yang berhasil dilakukan perusahaan, semakin tinggi tingkat perputaran piutang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mengelola piutang yang tertanam dengan baik. Total assets to debt ratio untuk melihat seberapa besar porsi aktiva yang dimiliki yang dibiayai melalui hutang.
Rentabilitas ekonomi untuk mengukur efisiensi penggunaan modal debitur untuk menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak. Debt equity adalah bertujuan untuk melihat kondisi leverage yaitu seberapa besar modal sendiri yang dimiliki calon debitur untuk mendukung operasional perusahaan, apakah kondisi leverage masih berada pada tingkat yang wajar atau telah berada pada posisi yang mengkhawatirkan.
Time interest ratio adalah untuk melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba sebelum pajak dan bunga untuk dapat membayar kewajiban bunga pinjaman.
Informasi non akuntansi pada variabel yang memiliki pengaruh terhadap pemberian kredit (H1 diterima) adalah jaminan kredit (X13), pengalaman pimpinan calon debitur (X15), jangka waktu menjadi nasabah bank (X16), dan jenis usaha (X18). Jaminan kredit adalah nilai jaminan yang dapat mempengaruhi keputusan pemberian kredit, jaminan yang diterima kreditur merupakan second way out
terhadap penyelesaian akhir kredit, apabila kredit yang diberikan sudah tidak dimungkinkan kembali dari hasil usaha atau proyek yang dibiayai, maka jalan terakhir penyelesaian kredit harus melalui pencairan jaminan. Pengalaman pimpinan calon debitur adalah sejauh mana pengalaman pimpinan calon debitur mengelola usaha, dengan watak dan maksud baik debitur dalam mengelola usaha. Jangka waktu menjadi nasabah bank adalah sudah berapa lama seseorang tersebut menjadi nasabah bank, tentunya semakin lama seseorang menjadi nasabah bank, bank akan semakin mengenalnya baik serta lebih mudah untuk memberikan kredit. Jenis usaha untuk mengetahui apakah pemberian fasilitas kredit telah dipergunakan sesuai dengan sektor usaha debitur, sehingga tidak terjadi penyalah gunaan yang dapat berakibat fasilitas kredit tidak dapat dikembalikan sesuai akad kredit.Selain itu bank juga dapat memilah-milah jenis usaha mana yang sekarang ini sudah dikategorikan jenuh. Sedangkan Diversifikasi kepemilikan untuk mengetahui jumlah pemilik badan usaha yang dikelola debitur, semakin banyak kepemilikan usaha yang dikelola calon debitur akan semakin baik kelangsungan hidup perusahaan adalah informasi bukan akuntansi yang tidak berpengaruh terhadap pemberian kredit. Setiap calon debitur yang mengajukan permohonan kredit harus melampirkan laporan keuangan. Hal tersebut merupakan salah satu persyaratan formal yang harus dipenuhi. Laporan keuangan yang dilampirkan tidak harus laporan keuangan yang telah diaudit Kantor Akuntan Publik. Variabel-variabel tersebut signifikan terhadap keputusan pemberian kredit disebabkan variabel tersebut merupakan hal yang dominan dalam penilaian kredit dengan prinsip 5 C.
Laporan keuangan yang diberikan calon debitur tidak langsung dilakukan analisis tetapi dilakukan koreksi seperlunya sesuai dengan hasil wawancara. Dalam keputusan pemberian kredit tidak semata – mata bersumber dari informasi akuntansi yang diberikan calon debitur tetapi dari informasi lainnya berupa character, capacity,
capital, collateral and condition of economic.
Hal tersebut sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suroso (2003) menemukan bahwa hanya informasi current ratio, quick ratio dan time interest earned ratio yang berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit. Sedangkan informasi non akuntansi berupa jaminandan pengalaman pimpinan calon debitur berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit.
BAB VI