Pertumbuhan Laba (Y)
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum
4.2.3 Pengujian Hipotesis
4.2.3.3 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
diterima, kesimpulannya yaitu CR, DAR, TATO, ROA secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel pertumbuhan laba. Tabel 4.10 Hasil Uji-t Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -,263 3,004 -,088 ,931 CR -,217 ,253 -,241 -,858 ,398 DAR 3,452 4,173 ,273 ,827 ,415 TATO -1,146 1,144 -,229 -1,002 ,324 ROA 10,730 5,264 ,564 2,038 ,050
66 Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen.
Dari tabel 4.9 uji t diatas akan dijelaskan pengaruh variabel independen secara satu persatu (parsial)
1. Pengaruh current ratio terhadap tingkat pertumbuhan laba
Pada kolom signifikansi variabel CR secara keseluruhan untuk tahun 2008 s/d 2011 adalah 0,398 atau dimana lebih besar dari 0,05 maka Ho
2. Pengaruh debt to asset ratio terhadap tingkat pertumbuhan laba
diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa Current Ratio tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan laba.
Hasil analisis uji t untuk variabel debt to asset ratio menunjukkan signifikansi sebesar 0,415 atau lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti bahwa debt to asset ratio secara parsial tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3. Pengaruh total asset turnover terhadap tingkat pertumbuhan laba
Hasil analisis uji t untuk variabel total asset turnover menunjukkan nilai signifikan 0,324, signifikansi lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel total asset turnover secara parsial tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
67 4. Pengaruh return on asset terhadap tingkat pertumbuhan laba
Hasil analisis uji t untuk variabel return on asset menunjukkan nilai signifikan 0,050, signifikansi t lebih kecil sama dengan 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel return on asset secara parsial berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4.3 Pembahasan
Dari uji F dengan tingkat signifikansi α = 5% menunjukkan hasil nilai Fhitung sebesar 2,140 dengan probabilitas 0,099. Nilai Ftabel dicari dengan jumlah sampel (n) = 36; jumlah variabel (k) = 5; tingkat signifikansi α = 5%; degree of freedom df1 = k-1 = 4 dan df2 = n-k = 36-5 = 31. Dari data tersebut diperoleh nilai Ftabel sebesar 2,68. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa Fhitung < Ftabel (2,140 < 2,679), maka H1 ditolak dan H0
Hasil ini bertolak belakang dengan hasil penelitian semua peneliti terdahulu, dimana hasil peneliti terdahulu menyatakan bahwa secara simultan seluruh variabel independen berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Perbedaan hasil penelitian ini antara lain disebabkan oleh perbedaan rasio keuangan yang dipakai dan jenis perusahaan yang dijadikan objek penelitian.
diterima, artinya secara simultan diketahui bahwa variabel current ratio, debt to asset ratio, total assets turnover, dan return on asset tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI pada tingkat kepercayaan 95%.
Dari hasil uji signifikansi parsial (uji-t), current ratio tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan laba. Hal ini dapat
68 dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,398 (lebih besar dari 0,05) artinya H1
Secara umum dapat dijelaskan bahwa apabila terjadi peningkatan Current Ratio maka akan menurunkan terjadinya aktivitas pertumbuhan laba. Current Ratio yang tinggi pada suatu perusahaan menandakan bahwa kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya tinggi, sehingga aktivitas pertumbuhan laba cenderung kurang dilakukan.
ditolak, bahwa secara parsial ditemukan tidak adanya pengaruh yang signifikan variabel current ratio terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI Hal ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Indah Widya (2010) yang menyatakan bahwa Current Ratio mempunyai hubungan yang positif dan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Akan tetapi temuan dalam penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Evy Melinda (2010) yang menyatakan bahwa current ratio mempunyai hubungan yang negatif dengan pertumbuhan laba.
Variabel debt to asset ratio, dari hasil uji t juga ditemukan tidak adanya pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,415 (lebih besar dari 0,05) artinya H1 ditolak, bahwa secara parsial ditemukan tidak adanya pengaruh yang signifikan variabel debt to asset ratio terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI. Hal ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Indah Widya (2010) yang menyatakan bahwa debt to asset ratio mempunyai hubungan yang negatif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Akan tetapi temuan
69 dalam penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Evy Melinda (2010) yang menyatakan bahwa debt to asset ratio mempunyai hubungan yang positif dengan pertumbuhan laba.
Secara umum dapat dijelaskan bahwa apabila terjadi peningkatan debt to asset ratio maka akan menurunkan terjadinya aktivitas pertumbuhan laba. debt to asset ratio menunjukkan seberapa besar asset didanai oleh utang. debt to asset ratio yang tinggi pada suatu perusahaan menandakan bahwa kemampuan perusahaan menggunakan utang untuk melakukan investasi yang memaksimalkan laba sehingga aktivitas pertumbuhan laba cenderung kurang dilakukan. Peningkatan debt to asset ratio juga dapat disebabkan oleh peningkatan utang atau dapat juga disebabkab karena adanya penurunan asset.
Variabel total assets turnover secara parsial tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI. Hal ini mengindikasikan bahwa perubahan yang ditunjukkan oleh total assets turnover tidak diikuti oleh peningkatan atau penurunan laba. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,324 (lebih besar dari 0,05) artinya H1
Hal ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Indah Widya (2010) yang menyatakan bahwa total asset turnover mempunyai hubungan yang positif dan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Akan tetapi temuan dalam penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Meythi
ditolak, bahwa secara parsial ditemukan tidak adanya pengaruh yang signifikan variabel total assets turnover terhadap pertumbuhan laba.
70 (2005) yang menyatakan bahwa total asset turnover mempunyai hubungan yang negatif dengan pertumbuhan laba.
Secara umum dapat dijelaskan bahwa apabila terjadi peningkatan total asset turnover maka akan menurunkan terjadinya aktivitas pertumbuhan laba. total asset turnover menunjukkan tingkat efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan aset untuk menghasilkan pendapatan. total asset turnover yang tinggi pada suatu perusahaan menandakan bahwa perusahaan berusaha meningkatkan perputaran aktiva untuk memaksimalkan penjualan sehingga aktivitas pertumbuhan laba cenderung kurang dilakukan. Peningkatan total asset turnover juga dapat disebabkan oleh peningkatan penggunaan atau pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan atau assetnya.
Variabel return on asset secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,05 (lebih kecil sama dengan dari 0,05) artinya H1
Hal ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Indah Widya (2010) yang menyatakan bahwa return on asset mempunyai hubungan yang negatif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Akan tetapi temuan dalam penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Meythi (2005) yang menyatakan bahwa return on asset ratio mempunyai hubungan yang positif dengan pertumbuhan laba.
diterima, bahwa secara parsial ditemukan adanya pengaruh yang signifikan variabel return on asset terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI.
71 Secara umum dapat dijelaskan bahwa apabila terjadi peningkatan return on asset maka akan meningkatkan terjadinya aktivitas pertumbuhan laba. return on asset menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan. return on asset yang tinggi pada suatu perusahaan menandakan bahwa perusahaan berusaha meningkatkan penjualan atau pendapatan investasi sehingga aktivitas pertumbuhan laba juga ikut meningkat.
72 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN