• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2. Deskripsi Implementasi Pembelajaran Kelompok Eksperimen…

4.1.2 Hasil Uji Hipotesis Penelitian I

4.1.2.3 Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan

Uji signifikansi pengaruh perlakuan bertujuan untuk mengetahui besar signifikansi pengaruh metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Uji signifikansi pengaruh perlakuan dilakukan dengan cara mengurangkan rerata skor pretest ke posttest I pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Data selisih skor pretest ke posttest I terlebih dahulu diuji normalitasnya. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa selisih skor pretest ke

posttest I pada kelompok kontrol distribusi datanya tidak normal sedangkan pada

kelompok eksperimen distribusi datanya normal. Jika salah satu data yang tidak normal, analisis statistik selanjutnya menggunakan statistik non parametrik Two

independent samples t-test, yaitu Mann-Whitney Test dengan tingkat kepercayaan

95%. Kriteria yang digunakan untuk menolak Hnull adalah jika Sig. (2-tailed) < 0,05 (Field, 2009:53). Hasil uji signifikansi pengaruh perlakuan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen ditunjukkan tabel 4.4 berikut (lihat lampiran 4.5)

Tabel 4.4 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan Kemampuan Mengingat

Uji Statistik Sig. (2-tailed) Keterangan

Two independent samples t-test 0,041 Ada perbedaan

Pengaruh perlakuan dilihat dari perhitungan dengan menggunakan rumus (O2 -O1)–(O4-O3), yaitu dengan mengurangkan selisih skor posttest I-pretest pada kelompok kontrol dengan selisih skor posttest I-pretest pada kelompok eksperimen (Cohen, 2007: 277). Jika hasil perhitungan lebih besar dari 0, maka ada pengaruh. Apakah pengaruhnya signifikan atau tidak, akan dianalisis dengan statistik berikut. Hasil uji signifikansi pengaruh perlakuan menggunakan Mann-Whitney test menunjukkan bahwa rerata skor kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol ,yaitu M = 34,62, sedangkan rerata skor kelompok kontrol, yaitu M = 25,53. Hasil analisis Two independent samples t-test dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh harga Sig (2-tailed) sebesar 0,041. Harga Sig. (2-tailed) < 0,05, maka Hnull

ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara rerata selisih skor pretest ke posttest I kemampuan mengingat. Hasil perhitungan untuk kemampuan mengingat menunjukkan hasil 0,6595, maka lebih besar dari 0 yang berarti ada pengaruh. Kesimpulan hasil uji signifikansi pengaruh perlakuan adalah penerapan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengingat. Hasil perbandingan rerata selisih skor pretest ke posttest I kemampuan mengingat pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen ditunjukkan oleh gambar 4.1 berikut.

Gambar 4.1 Diagram Rerata Selisih Skor Pretest-Posttest I Kemampuan Mengingat.

4.1.2.4 Uji Besar Pengaruh Perlakuan (effect size)

Uji besar pengaruh perlakuan bertujuan untuk mengetahui besar pengaruh metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat. Besar pengaruh perlakuan (effect

size) didapat dari koefisien korelasi dengan kriteria r = 0,00 – 0,19 (efek kecil) yang

setara dengan 1% pengaruh yang diakibatkan oleh pengaruh variabel independen, r = 0,20 – 0,39 (efek menengah) yang setara dengan 9% pengaruh yang diakibatkan oleh pengaruh variabel independen, dan r = > 0,40 (efek besar) yang setara dengan 25% yang diakibatkan oleh pengaruh variabel independen. Hasil uji besar pengaruh perlakuan keseluruhan terhadap kemampuan mengingat ditunjukkan oleh tabel 4.5 berikut (lihat lampiran 4.6)

Tabel 4.5 Hasil Uji Besar Pengaruh Perlakuan Kemampuan Mengingat. (data diambil dari analisis Mann Whitney Test)

Kelompok Z N r R2 Effect size

%

Besar efek

Kontrol & Eksperimen

Berdasarkan data hasil analisis diketahui bahwa ada peningkatan pada kemampuan mengingat pada kedua kelompok. Hasil analisis diperoleh koefisien korelasi keseluruhan dengan r = 0,26 yang termasuk dalam efek menengah. Besar pengaruh perlakuan keseluruhan menunjukkan bahwa kemampuan mengingat mengalami peningkatan sebesar 6,76%.

4.1.3 Analisis Lebih Lanjut

4.1.3.1 Perhitungan Persentase Peningkatan Rerata Pretest ke Posttest I

Perhitungan persentase peningkatan rerata skor pretest ke posttest I bertujuan untuk mengetahui besar persentase peningkatan rerata skor pretest ke posttest I dari kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Data perhitungaan persentase peningkatan rerata skor pretest ke posttest I diperoleh dari analisis data

Kolmogorov-Smirnov. Hasil analisis data Kolmogorov-Smirnov ditunjukkan tabel 4.6 berikut. Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Persentase Peningkatan Rerata Skor Pretest ke

Posttest I Kemampuan Mengingat

No Kelompok Aspek

Pretest Posttest I Peningkatan

1 Kontrol 3,20 3.47 8,43%

2 Eksperimen 2,70 3,63 34,44%

Hasil uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan rerata pretest kelompok kontrol sebesar 3,20 dan rerata pretest kelompok eksperimen sebesar 2,70. Sedangkan rerata

posttest I kelompok kontrol sebesar 3,47 dan rerata posttest I kelompok eksperimen

sebesar 3,63. Hasil perhitungan menunjukkan peningkatan rerata skor pretest ke

posttest I kelompok kontrol sebesar 8,43%. Sedangkan hasil perhitungan peningkatan

rerata skor pretest ke posttest I kelompok eksperimen sebesar 34,44%. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah ada peningkatan rerata skor pretest ke posttest I kemampuan mengingat pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa ada perbedaan antara pretest-posttest I baik di kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Selisih pretest-posttest I yang dominan dari kelompok kontrol lebih kecil dari kelompok eksperimen. Selisih

pretest-posttest I kelompok kontrol dan kelompok eksperimen ditunjukkan gambar

4.2 berikut.

Gambar 4.2 Grafik Gain Score Kemampuan Mengingat

Gambar 4.2 menunjukkan bahwa frekuensi yang paling besar dari kelompok kontrol, nilai gainnya lebih kecil dari kelompok eksperimen. Kelompok kontrol dengan frekuensi 7, nilai gain tertinggi 0,00 sedangkan kelompok eksperimen dengan frekuensi 4, nilai gain tertinggi 2,00. Artinya selisih pretest-posttest I kelompok eksperimen yang dominan lebih besar daripada selisih pretest-posttest I kelompok kontrol. Persentase gain score >=1,50 pada kelompok kontrol sebesar 13,33%, sedangkan persentase gain score >=1,50 pada kelompok eksperimen sebesar 41,37%. Penentuan nilai gain score >=1,50 mengambil dari 50% nilai tertinggi.

4.1.3.2 Uji Signifikansi Peningkatan Rerata Pretest ke Posttest I

Uji signifikansi peningkatan rerata skor pretest ke posttest I bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest I.

Uji signifikansi peningkatan dihitung dengan menggunakan Paired samples t-test dengan tingkat kepercayaan 95%. Kriteria yang digunakan untuk menolak Hnull adalah Sig. (2-tailed) < 0,05. Hasil uji signifikansi peningkatan rerata skor pretest ke

posttest I ditunjukkan tabel 4.7 berikut (lihat lampiran 4.8)

Tabel 4.7 Hasil Uji Signifikansi Peningkatan Rerata Skor Pretest ke Posttest I Kemampuan Mengingat.

No Kelompok Sig. (2-tailed) Keterangan

1 Kontrol 0,189 Tidak ada perbedaan

2 Eksperimen 0,000 Ada perbedaan

Analisis hasil signifikansi peningkatan rerata skor pretest ke posttest I pretest ke posttest I kelompok kontrol menunjukkan harga Sig. (2-tailed) > 0,05, maka Hnull

diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor

pretest ke posttest I kemampuan mengingat pada kelompok kontrol. Sedangkan hasil pretest ke posttest I kelompok eksperimen menunjukkan harga Sig. (2-tailed) < 0,05,

maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor

pretest ke posttest I kemampuan mengingat pada kelompok eksperimen. Besar

persentase peningkatan skor kelompok kontrol adalah 8,43%, sedangkan kelompok eksperimen sebesar 34,44%.

Dokumen terkait