• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4. b3(X3) sebesar 0.978 menunjukkan bahwa perspektif pelanggan berpengaruh positif terhadap peningkatan kinerja. Sehingga apabila perspektif pelanggan

4.4.2 Uji Signifikansi Simultan (F- test )

Uji ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model ini mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya :

Ho : b1 = 0, artinya semua variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Ho : b1 ≠ 0, semua variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.

Kriteria pengambilan keputusan :

Jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima atau Ho ditolak, Jika probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak atau Ho diterima.

Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.18 sebagai berikut : Tabel 4.11

Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ANOVAb

Model Sum of Squares df

Mean

Square F Sig. 1 Regression 1545.636 4 386.409 4.905 .002a

Residual 4333.214 55 78.786

Total 5878.850 59

a. Predictors: (Constant), Perspektif Keuangan, Perspektif Pembelajaran Dan Pertumbuhan, Perpektif Proses Bisnis Dan Internal, Perspektif Pelanggan b. Dependent Variable: Peningkatan Kerja

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2013)

Tabel 4.18 hasil uji F maka dapat diperoleh Fhitung = 4.905 Hal ini menunjukkan bahwa nilai Fhitung > Ftabel yaitu 4.905 > 2.540 dengan demikian

hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya secara bersama-sama (serantak) variabel independen (X1, X2, X3, X4) atau metode balanced scorecand berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel peningkatan kinerja (Y).

4.4.3 Uji Signifikansi Parsial (t-test)

Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikasi individual. Uji ini menunjukkan seberapa jauh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya :

Ho : b1 = 0, artinya semua variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen;

Ho : b1 ≠ 0, semua variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.

Kriteria pengambilan keputusan :

Jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima atau Ho ditolak, Jika probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak atau Ho diterima.

Tabel 4.12 Hasil uji parsial (t-test)

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 53.736 11.622 4.624 .000 Perspektif Pembelajaran Dan Pertumbuhan 1.192 .666 .252 1.789 .019 .677 1.47 7 Perpektif Proses Bisnis Dan Internal .227 .562 .073 2.405 .038 .407 2.45 4 Perspektif Pelanggan .978 .825 .386 1.185 .024 .126 7.90 7 Perspektif Keuangan 1.274 .623 .620 2.044 .046 .145 6.87 5 a. Dependent Variable: Peningkatan Kerja

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2013) Tabel 4.19 diatas maka dapat dijelaskan :

1. Variabel perspektif pembelajaran dan pertumbuhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan kinerja. Hal ini terlihat dari nilai signifikan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan 0,019<0,05, dan nilai thitung (1,789) > nila t tabel (1,673) artinya jika ditingkatkan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan sebesar satu satuan maka peningkatan kinerrja akan meningkat sebesar 1.192.

2. Variabel perspektif proses bisnis dan internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan kinerja. Hal ini terlihat dari nilai signifikan

perspektif proses bisnis dan internal 0,038<0,05, dan nilai thitung (2,405) > nilai t tabel (1,673) artinya jika ditingkatkan perspektif proses bisnis dan internal sebesar satu satuan maka peningkatan kinerja akan meningkat sebesar 0,227

3. Variabel perspektif pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan kinerja. Hal ini terlihat dari nilai signifikan perspektif pelanggan 0,024<0,05, dan nilai thitung (1,185) > nilai t tabel (1,673) artinya jika ditingkatkan perspektif pelanggan sebesar satu satuan maka peningkatan kinerja akan meningkat sebesar 0,978

4. Variabel perspektif keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan kinerja. Hal ini terlihat dari nilai signifikan perspektif keuangan 0,046<0,05, dan nilai thitung (2,044) > nilai t tabel (1,673) artinya jika ditingkatkan perspektif keuangan sebesar satu satuan maka peningkatan kinerja akan meningkat sebesar 1.274

4.4.4. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R Square) menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R Square (R2) dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square (R2) berkisar antara 0 sampai 1. Apabila nilai R Square (R2) semakin mendekati 1, maka variabel-variabel independen mendekati semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai R Square maka kemampuan variabel-variabel independen untuk menjelaskan variasi variabel-variabel dependen semakin terbatas.

Pada umumnya sampel dengan data deret waktu (time series) memiliki R Square maupun Adjusted R Square cukup tinggi (diatas 0,5). R square memiliki kelemahan yaitu nilai R Square (R2) akan meningkat setiap ada penambahan satu variabel dependen meskipun variabel independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Dalam kenyataannya nilai adjusted R Square dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. Jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R Square negatif, maka nilai adjusted R Square dianggap Nol.

Hasil pengujian koefisien determinasi menggunakan program SPSS Statistik 19.0 for windows dapat terlihat pada tabel 4.13 sebagai berikut :

Tabel 4.13

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .513a .563 .509 8.876 1.941

a. Predictors: (Constant), Perspektif Keuangan, Perspektif Pembelajaran Dan Pertumbuhan, Perpektif Proses Bisnis Dan Internal, Perspektif Pelanggan b. Dependent Variable: Peningkatan Kerja

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2013)

Pada tabel 4.13, Output SPSS, dapat dilihat nilai R sebesar 0,513 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara variabel independen terhadap variabel

dependen erat. R dikatakan erat karena lebih dari 0,5. Nilai koefisien determinasi yang sudah disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0,509. Adjusted R Square adalah nilai R Square yang telah disesuaikan, nilai ini selalu lebih kecil dari R Square dan angka ini bias memiliki harga negative. Menurut Santoso (2001) bahwa untuk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas digunakan Adjusted R2 sebagai koefisien determinasi. Dari hasil olahan SPSS diatas, didapatkan nilai R Square sebesar 50.9%, artinya diperlukan variabel independen lain untuk mendukung variabel dependennya karena 49,1% lainnya adalah atas pengaruh variabel independen lain diluar dari variabel yang terdapat didalam penelitian ini. Standar Error of Estimate (SEE) adalah sebesar 8.876 yang berarti model dinilai kurang baik karena semakin kecil standar deviasi berarti model akan semakin baik.

4.3. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Penerapan Metode Balanced Scorecard terhadap Peningkatan Kinerja pada KPP Pratama Medan Belawan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunaan metode analisis deskriptif dan metode analisis regresi berganda, dengan menggunakan uji signifikan simultan (uji-F), uji signifikan parsial (uji-t) dan koefisien determinasi (R2). Berdasarkan hasil pengujan variabel bebas perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, proses bisnis internal, pelanggan, dan keuangan terhadap variabel terikat peningkatan kinerja yang telah diuraikan secara statistik dengan menggunakan program SPSS, maka hipotesis dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pengaruh Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran terhadap Peningkatan Kinerja

Variabel perspektif pembelajaran dan pertumbuhan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan kinerja dengan signifikansi sebesar 0.019 yang lebih kecil dari 0,05 berdasarkan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel perspektif pembelajaran dan pertumbuhan merupakan faktor relevan yang dapat mempengaruhi peningkatan kinerja. Hal ini mendukung hasil penelitian Detry Lestari (2008) dan Lilis Rantelino (2008) yang menemukan bahwa perspektif pembelajaran dan pertumbuhan berpengaruh positif terhadap peningkatan kualitas manajemen di perusahaan yang selanjutnya akan meningkatkan kinerja manajemen dengan lebih baik lagi.

2. Pengaruh Perspektif Proses Bisnis Internal terhadap Peningkatan Kinerja

Variabel perspektif proses bisnis internal secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan kinerja dengan signifikansi sebesar 0.038 yang lebih kecil dari 0,05 berdasarkan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel proses bisnis internal merupakan faktor relevan yang dapat mempengaruhi peningkatan kinerja. Jika proses bisnis yang terdapat di KPP Pratama Medan Belawan dibenahi dengan seefektif mungkin maka kinerja para pegawai dan perusahaan secara keseluruhan juga akan meningkat. Hasil penelitian ini sejalan dengan Deby Lusiana (2010) yang

menemukan adanya hubungan yang signifikan antara perspektif proses bisnis internal dengan peningkatan kinerja.

3. Pengaruh Perspektif Pelanggan terhadap Peningkatan Kinerja

Variabel perspektif pelanggan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan kinerja dengan signifikansi sebesar 0.024 yang lebih kecil dari 0,05 berdasarkan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel perspektif pelanggan merupakan faktor relevan yang dapat mempengaruhi peningkatan kinerja. Hasil penelitian ini sejalan dengan Deby Lusiana (2010) yang menemukan adanya hubungan yang signifikan antara perspektif pelanggan dengan peningkatan kinerja.

4. Pengaruh Perspektif Keuangan terhadap Peningkatan Kinerja

Variabel keuangan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan kinerja dengan signifikansi sebesar 0,046 yang lebih kecil dari 0,05 berdasarkan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel perspektif pelanggan merupakan faktor relevan yang dapat mempengaruhi peningkatan kinerja. Hal ini sesuai dengan penilitian Deby Lusiana (2010).

5. Berdasarkan hasil uji F maka dapat diperoleh Fhitung = 4.905 Hal ini menunjukkan bahwa nilai Fhitung > Ftabel yaitu 4.905 > 2.540 dengan demikian hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya secara bersama-sama (serentak), variabel perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, perspektif proses bisnis

internal, perspektif pelanggan dan perspektif keuangan atau metode balanced scorecand berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel peningkatan kinerja (Y).

6. Berdasarkan hasil pengujian koefisien determinan (R2) maka diperoleh Nilai R 0.513 berarti pengaruh antara penerapan metode balanced scorecand terhadap peningkatan kinerja sebesar 51,3% artinya pengaruhnya erat. Nilai R Square sebesar 0.563 berarti sebesar 56.3% peningkatan kinerja dapat dijelaskan oleh metode balanced scorecand sedangkan sisanya dapat dijelaskan oleh variabel lain. Standar error of estimated artinya megukur variasi dari nilai yang diprediksi. Hasil penelitian menunjukkan Standard Error of Estimated adalah 8.876

BAB V

Dokumen terkait