• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Pengujian Hipotesis

2. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh seluruh variabel independen dalam model regresi linier berganda secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen. Berdasarkan pengolahan SPSS hasil uji simultan yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Tabel 8

Hasil Uji Simultan (Uji-F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1369.823 6 228.304 2.231 .048a

Residual 8492.998 83 102.325

Total 9862.821 89

a. Predictors: (Constant), EVA, DER, EPS, ROA, EG, CR b. Dependent Variable: PER

Sumber : Output SPSS, data diolah penulis (2012)

Dari uji ANOVA (Analysis of Variance) atau Test diperoleh F-hitung sebesar 2.231 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.048 sedangkan F-tabel diketahui sebesar 2.209. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa F-hitung lebih besar

dari F-tabel (2.231 > 2.209) maka Ho dan Ha diterima.

Jadi dapat disimpulkan bahwa

leverage, earning growth, return on assets, earning per share, liquidity, dan

economic value added secara simultan berpengaruh terhadap PER.

PEMBAHASAN

Dari hasil pengujian variabel penelitian secara parsial, didapati bahwa hanya variabel pertumbuhan laba (earning growth) dan likuiditas (liquidity) yang mempengaruhi PER. Hasil ini mendukung hipotesis kedua dan kelima. Sedangkan hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa variabel rasio hutang (leverage), pertumbuhan laba (earning growth),

return on assets, earning per share, likuiditas (liquidity) dan economic value added secara bersama mempengaruhi PER. Hasil ini mendukung hipotesis ketujuh.

Variabel pertumbuhan laba (earning growth) berpengaruh terhadap PER, hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Marthinova (2007), Estiana (2010), dan Meyrna (2010). Hal ini berarti bahwa variabel pertumbuhan laba memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. Pertumbuhan laba yang semakin baik menunjukkan bahwa perusahaan tersebut kinerjanya meningkat, hal ini mendorong investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.

Variabel likuiditas (liquidity) berpengaruh terhadap PER. Jika dibandingkan dengan hasil penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh

Marthinova (2007), terdapat perbedaan hasil penelitian bahwa pada hasil penelitian tersebut menunjukkan variabel likuiditas sama sekali tidak berpengaruh terhadap PER. Hal ini berarti pada periode penelitian sekarang ini, variabel likuiditas memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor dalam mengambil keputusan investasi.

Variabel rasio hutang (leverage) tidak berpengaruh terhadap PER, hasil ini tidak mendukung hipotesis pertama. Jika dibandingkan dengan hasil

penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Meyrna (2010), terdapat kesamaan hasil penelitian bahwa pada hasil penelitian tersebut menunjukkan variabel leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap PER. Hal ini dapat dijelaskan bahwa terdapat kemungkinan emiten sampel yang peneliti gunakan menghindari risiko dengan menekan penggunaan hutang dalam pendanaan ekuitas mereka. Sehingga emiten sampel memiliki rata-rata nilai rasio hutang yang rendah. Hal ini tidak cukup membantu investor dalam mengambil keputusan investasi saham.

Variabel return on assets tidak berpengaruh terhadap PER. Hasil ini tidak mendukung hipotesis ketiga. Jika dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nurul (2010), terdapat perbedaan hasil penelitian bahwa pada penelitian tersebut variabel ROA berpengaruh positif terhadap PER. Hal ini dapat menjelaskan bahwa besar kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan belum tentu mampu menghasilkan keuntungan sehingga tidak dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan investasi saham.

Variabel earning per share tidak berpengaruh terhadap PER. Hasil ini tidak mendukung hipotesis keempat. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keuntungan per lembar saham tidak dapat mempengaruhi kepercayaan investor dalam menanamkan investasinya dalam bentuk saham suatu perusahaan.

Variabel economic value added

tidak berpengaruh terhadap PER. Hasil ini tidak mendukung hipotesis keenam. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan nilai ekonomis perusahaan kepada investor tidak cukup membantu investor dalam mengambil keputusan investasi saham.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan laba (earning growth) dan likuiditas (liquidity) adalah yang paling signifikan mempengaruhi PER. Hal ini berarti bahwa informasi pertumbuhan laba dan likuiditas sangat membantu investor dalam pengambilan suatu keputusan investasi saham. Sedangkan untuk rasio hutang (leverage), return on assets,

earning per share, dan nilai tambah ekonomis (economic value added) tidak bisa dijadikan suatu pertimbangan bagi investor untuk memproyeksi PER di masa depan. Walaupun pada periode tertentu keragaman PER pada umumnya mencerminkan kinerja perusahaan. Akan tetapi, hal tersebut tidak selalu berjalan seperti yang diharapkan. Adakalanya perubahan PER pada periode tertentu tidak begitu mencerminkan faktor fundamental perusahaan, termasuk kinerja keuangan. Dengan kata lain, pada saat itu PER lebih mencerminkan perilaku determinan yang lain di luar kinerja keuangan seperti kondisi ekonomi, politik, dan kebijakan pemerintah. Karena terkadang kondisi dan kebijakan makro ekonomi serta suasana politik justru banyak memicu perubahan saham emiten.

KESIMPULAN

Berdasarkan latar belakang, tinjauan teoritis, analisis data, dan hasil pengujian yang dilakukan terhadap hipotesis, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

8. Pengujian terhadap seluruh

perusahaan sampel menyimpulkan bahwa variabel leverage (rasio hutang) secara parsial tidak berpengaruh terhadap PER. Hal ini menunjukkan bahwa informasi rasio hutang tidak cukup membantu

investor dalam pengambilan keputusan investasi saham.

9. Pengujian terhadap seluruh

perusahaan sampel menyimpulkan bahwa variabel earning growth

(pertumbuhan laba) secara parsial berpengaruh terhadap PER. Hal ini menunjukkan bahwa informasi pertumbuhan laba bermanfaat dan cukup membantu investor dalam pengambilan keputusan investasi saham.

10.Pengujian terhadap seluruh

perusahaan sampel menyimpulkan bahwa variabel return on assets

secara parsial tidak berpengaruh terhadap PER. Hal ini menunjukkan bahwa informasi besar kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan tidak cukup membantu investor dalam pengambilan keputusan investasi saham.

11.Pengujian terhadap seluruh perusahaan sampel menyimpulkan bahwa variabel earning per share

secara parsial tidak berpengaruh terhadap PER. Hal ini menunjukkan bahwa informasi tingkat keuntungan per lembar saham tidak cukup membantu investor dalam pengambilan keputusan investasi saham.

12.Pengujian terhadap seluruh

perusahaan sampel menyimpulkan bahwa variabel liquidity (rasio likuiditas) secara parsial berpengaruh terhadap PER. Hal ini menunjukkan bahwa informasi rasio likuiditas bermanfaat dan cukup membantu investor dalam pengambilan keputusan investasi saham.

13.Pengujian terhadap seluruh

perusahaan sampel menyimpulkan bahwa variabel economic value added secara parsial tidak berpengaruh terhadap PER. Hal ini menunjukkan bahwa informasi nilai

tambah ekonomis dalam suatu perusahaan tidak cukup membantu investor dalam pengambilan keputusan investasi saham.

14.Pengujian terhadap seluruh

perusahaan sampel menyimpulkan bahwa variabel leverage, earning growth, return on assets, earning per share, liquidity, dan economic value added secara simultan atau secara bersama berpengaruh terhadap PER.

SARAN

Peneliti menyadari bahwa dari hasil penelitian yang telah disimpulkan diatas, masih banyak mengandung kekurangan. Untuk itu peneliti menyampaikan beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya antara lain:

1. Untuk penelitian selanjutnya perlu dipertimbangkan periode waktu yang lebih panjang dan memperluas objek penelitian. Dengan demikian penelitian yang akan datang dapat menggunakan sampel yang lebih banyak dan (representative) atau mewakili sehingga hasil penelitian akan jauh lebih baik.

2. Besarnya Adjusted R Square

variabel bebas hanya berpengaruh sebesar 7.7% terhadap price earning ratio. Oleh karena itu dalam penelitian selanjutnya hendaknya menambah variabel bebas lain dalam memprediksi price earning ratio.

Dokumen terkait