• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

3. Karakterstik Responden berdasarkan kelas Tabel 4.1.4

4.5. Uji Hipotesis

4.5.2. Uji Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistic F pada dasarnya meunjukkan apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dpenden/terikat, dengan tingkat signifikasi 0,05. Hasil dari Uji F dapat dilihat pada output disajikan sebagai berikut

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

61

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 160.789 2 80.394 4.399 .016b

Residual 1261.156 69 18.278

Total 1421.944 71

a. Dependent Variable: Sikap Etis

b. Predictors: (Constant), Muatan Etika, Kecerdasan Emosional Sumber: output SPSS 20

Pengujian Hipotesis

Ho: kecerdasan emosional dan muata etika dalam pengajaran akuntansi tidak berpengaruh terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi di STIE Widya Wiwaha. Ha: kecerdasan emosional dan muatan etika dalam pengajaran akuntansi berpengaruh terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi di STIE Widya Wiwaha. F tabel dicari dengan menggunakan tingkat keyakinan 71% α = 5% df 1 (jumlah variabel- 1) = 2, dan df 2 (n-k-1) atau 72-2-1= 69 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen), hasil diperoleh untuk F tabel sebesar

Kesimpulan:

Nilai F hitung > F tabel (4,399 > 3,129), dan signifikasi 0,016 < 0,05, maka Ha diterima, artinya kecerdasan emosional dan muatan etika dalam pengajaran akuntansi berpengaruh terhadap sikap etis mahsiswa akuntansi di STIE Widya Wiwaha

4.5.3. R2 (Koefisien Determinasi)

Pada model regresi linier berganda ini, akan dilihat besarnya kontribusi untuk variabel bebas terhadap variabel terikatnya dengan melihat besarnya

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

62

koefisien determinasi totalnya (R2). Dari hasil analisis regresi, output dapat disajikan sebagai berikut:

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .336a .113 .087 4.275

a. Predictors: (Constant), Muatan Etika, Kecerdasan Emosional b. Dependent Variable: Sikap Etis

Sumber: Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka R2 (Adjusted R Square) sebesar 0,087 atau 8,7%. Hal ini menunjukkan bahwa presentase pengaruh variabel independen (kecerdasan emosional dan muatan etika dalam pengajaran akuntansi) terhadap variabel dependen (sikap etis mahasiswa akuntansi) sebesar 8,7%. Atau variasi variabel independen (kecerdasan emosional dan muatan etika dalam pengajaran akuntansi) mampu menjelaskan sebesar 8,7% variasi variabel dependen (sikap etis mahasiswa akuntansi). Sedangkan sisanya sebesar 91,3% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Adjusted R Square adalah nilai R Square yang telah disesuaikan, nilai ini selalu lebih kecil dari R Square.

Standard Error of the Estimate adalah suatu ukuran banyaknya kesalahan model regresi dalam memprediksikan nilai Y. Dari hasil regresi di dapat nilai 4,275 hal ini berarti banyaknya kesalahan dalam prediksi sikap etis mahsiswa akuntansi sebesar 4,275.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Plagiat

63 4.6. Pembahasan

a. Kecerdasan emosional terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi

Setelah dilakukan analisis data, menunjukkan bahwa hasil pengujian H1 ditolak, artinya kecerdasan emosional tidak berpengaruh terhadap sikap etis mahsiswa akuntansi di STIE Widya Wiwaha. Menurut Cooper dan Sawaf (2001) kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi, dan pengaruh yang manusiawi. Kecerdasan emosional bukanlah muncul dari pemikiran intelek yang jernih, tetapi dari pekerjaan manusia. Kecerdasan emosional bukanlah tentang memakai topeng kemunafikan atau penggunaan psikologi unruk mengendalikan, mengeksploitasi, atau memanipulasi seseorang.

Kecerdasan emosional yang dikembangkan secara tidak komperhensif dan tidak proporsional akan menyebabkan peluang terjadinya sikap dan perilaku mahasiswa akuntansi atau akuntan yang hanya mempertimbangkan rasionalitas dalam melakukan tugas dan kewajiban profesionalnya. Hal ini tebukti pada Uji T (Uji Parsial) yang telah dilakukan menunjukkan thitung sebesar 1,539, nilai ini lebih kecil dari ttabel sebesar 1,994

. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dwi Novitasari tahun 2016 dengan judul Pengaruh kecerdasan emosional, persepsi tekanan etis, dan muatan etika dalam pengajaran akuntansi terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi studi pada mahasiswa akuntansi fakultas ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

64

b. Muatan etika dalam pengajaran akuntansi terhadap sikap etis mahasiswa

Setelah dilakukan analisis data, menunjukkan bahwa hasil pengujian H2 diterima, artinya muatan etika dalam pengajaran akuntansi keuangan berpengaruh terhadap sikap etis mahsiswa STIE Widya Wiwaha. Profesi akuntansi sangat rentan akan pelanggaran etika karena terdapat banyak celah untuk melakukan kecurangan baik dalam proses pembuatan maupun pengauditan sebuah laporan keungan. Oleh karena itu, ilmu mengenai etika akan menjadi ilmu dasar yang sangat penting bagi para mahasiswa akuntansi, karena tugas mereka nanti saat bekerja adalah untuk membuat, memastikan, dan menjamin bahwa laporan keuangan sebuah entitas terbebas dari salah saji ataupun kecurangan sehingga laporan tersebut berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Muatan Etika dalam Pengajaran Akuntansi dalam penelitian ini didefinisikan sebagai mata kuliah pokok akuntansi khususnya audit, yang dalam proses pengajarannya diberikan materi mengenai etika dan kasus situasi atau masalah yang berkaitan dengan isu etika. Hal ini tebukti pada Uji T (Uji Parsial) yang telah dilakukan menunjukkan thitung sebesar 2,400, nilai ini lebih besar dari ttabel sebesar 1,994. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wenie yunika (2014) dengan judul Pengaruh muatan etika dalam pengajaran akuntansi keuangan dan prestasi mahasiswa terhadap persepsi etika mahasiswa.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Plagiat

65

c. Kecerdasan emosional dan muatan etika dalam pengajaran akuntansi keuangan terhadap sikap etis mahasiswa

Hasil pengujian secara serempak Uji T menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel Kecerdasan Emosional dan Muatan Etika dalam Pengajaran Akuntansi Keuangan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Sikap Etis sebagai variabel terikat, variabel-variabel tersebut secara simultan dinyatakan signifikan dengan nilai Nilai F hitung > F tabel (4,399 > 3,129), maka Ha diterima, artinya kecerdasan emosional dan muatan etika dalam pengajaran akuntansi keuangan berpengaruh terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi di STIE Widya Wiwaha. Diketahui pula Adjusted R2 adalah sebesar 0,087 hal ini berarti bahwa variabel-variabel independen dalam penelitian ini mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 8,7% dan sisanya sebesar 91,3% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

66 BAB V

KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah di kemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel kecerdasan emosional tidak berpengaruh positif signifikan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi, artinya kecerdasan emosional tidak dapat meningkatkan sikap etis mahasiswa akuntansi. Hal ini dibuktikan dengan uji t (uji parsial) yang telah dilakukan menunjukkan thitung sebesar 1,539, nilai ini lebih kecil dari ttabel sebesar 1,994 dan nilai signifikasi 0,128 > 0,05 dengan persamaan 43,157 + 0,159X1

2. Variabel muatan etika dalam pengajaran akuntansi keuangan berpengaruh positif signifikasi terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi. Artinya mauatn etika dalam pengajaran akuntansi keuangan dapat meningkatkan sikap etis mahasiswa akuntansi. Hal ini dibuktikan dengan uji t (uji parsial) yang telah dilakukan menunjukkan nilai t hitung < t tabel (2,400 nilai ini lebih besar dari t tabel sebesar 1,994 dan nilai signifikasi 0,019 < 0,05 dengan persamaan 43,157 + 0,596X2

3. Variabel kecerdasan emosional dan muatan etika dalam pengajaran kauntansi keuangan secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi. Artinya kecerdasan emosional dan muatan etika dalam pengajaran akuntansi keuangan secara bersam-sama berkontribusi dalam meningkatkan sikap etis mahaiswa akuntansi.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

67

Dengan nilai Adjusted R2 sebesar 0,087 yang menunjukkan bahwa kecerdasan emosional dan muatan etika dalam pengajarn akuntansi keuangan berpengaruh 8,7% terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan penelitian di atas maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi mahasiswa akuntasi hendaknya lebih bisa mengendalikan sikap dan profesionalitasnya jika suatu saat menjadi seorang akuntan, karena masih banyak sekali akuntan yang masih bisa bertindak tidak etis walaupun sudah mendapatkan pengajaran muatan etika.

2. Bagi penelitian mendatang hendaknya sampel dan daerah penelitian lebih

diperluas lagi, yaitu tidak terbatas pada mahasiswa jurusan akuntansi yang sudah mengambil audit 1 dan audit 2 saja. Selain itu daerah penelitian lebih diperluas lagi tidak terbatas di wilayah Yogyakarta, sehingga tingkat generalisasinya lebih baik.

3. Bagi penelitian mendatang hendaknya instrumen penelitian lebih diperdalam dan dikembangkan lagi sehingga kemampuan mengukurnya

lebih baik. Karena pada dasarnya masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi sikap etis mahasiswa.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

68 5.3. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan sebagai berikut:

1. Terdapat berbagai factor yang dapat mempengaruhi sikap etis mahasiswa tetapi peneliti hanya memilih 2 faktor yaitu kecerdasan emosional dan muatan etika dalam pengajaran akuntansi keuangan. Oleh karena itu, penelitian ini hanya menggambarkan sikap etis mahasiswa berdasarkan kedua factor tersebut dan belum mampu menunjukkan sikap etis mahasiswa yang sebenarnya karena dalam riilnya bisa saja sikap etis mahasiswa dipengaruhi oleh factor di luar kedua factor yang digunakan oleh peneliti.

2. Responden yang di gunakan adalah mahasiswa yang telah atau sedang menempuh mata kuliah Pendidikan Karakter, Audit 1 dan Audit 2 dengan asumsi pada mata kuliah tersebut telah diberikan materi muatan etika khususnya tentang etika bagi profesi akuntan. Oleh karena itu, penelitian ini hanya menggambarkan sikap etis mahasiwa yang telah mendapatkan pengajaran akuntansi bermuatan etika dan belum menggambarkan sikap etis mahasiswa yang belum mendapatkan materi etika dalam pengajaran akuntansi.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Plagiat

69

Dokumen terkait