BAB IV ANALISIS PENELITIAN
C. Analisis Data
2. Uji Statistik
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) menunjukan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen, atau sejauh mana kontribusi variabel mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006: 92).
Ciri-ciri nilai R2 adalah:
1) Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0 sampai
dengan 1, atau (0 ≤ R2≤ 1).
2) Nilai 0 menunjukan tidak adanya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
3) Nilai 1 menunjukan adanya hubungan yang sempurna antara variabel independen dengan variabel dependen
45 b. Uji Ftest (Uji Secara serempak)
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel independen atau bebas secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel dependen atau terikat (Bawono, 2006: 91). Langkah pengujiannya:
1) Menentukan hipotesis
Ho: β1, β2, .... βn = 0, artinya variabel independen secara
bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ho: β1, β2, .... βn ≠ 0, artinya variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
2) Menentukan F tabel
Untuk memperoleh F tabel digunakan taraf signifikasi α = 5%
dan derajat kebebasan (dk) = (n – k). 3) Mencari F hitung dengan rumus
Dimana:
R2 = koefisien determinasi K = jumlah variabel independen n = jumlah sampel
4) Pengambilan keputusan
Jika f hitung < f tabel, maka Ho ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
46
Jika f hitung > f tabel, maka Ho ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. c. Uji ttest (uji secara individu)
Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individu atau sendiri-sendiri. Langkah-langkah pengujiannya:
1) Menentukan hipotesis
Ho : β1 = 0, artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Ho : β1 ≠ 0, artinya variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
2) Menentukan tabel
Untuk menentukan t table dengan menggunakan tingkat α 5%
dan derajat kepercayaan (dk) = α/2, n-k. Dimana :
n : jumlah data k : jumlah variabel 3) Pengambilan keputusan
Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima, artinya tidak ada
pengaruh yang signifikan. Jika t hitung ≥ t tabel maka Ho
47 3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik terdiri dari: a. Uji Multicollinearity
Multicollinearity adalah situasi dimana terdapat korelasi variabel-variabel bebas di antara satu dengan yang lainnya. Masalah Multikolinearitas yang serius dapat mengakibatkan berubahnya tanda dari parameter estimasi (Bawono, 2006: 115).
Untuk uji Multicollinearity ini peneliti menggunakan metode VIF (Varian Inflation Factor) dan nilai Tolerance. Kedua nilai VIF dan Tolerance ini, nilainya berlawanan, kalau
tolerancenya besar maka VIF nya kecil dan sebaliknya. Nilai VIF tidak boleh lebih besar dari 5 (lima), jika lebih maka bisa dikatakan ada gejala Multicollinearity, dan sebaliknya jika nilai VIF lebih kecil dari 5 maka tidak ada gejala Multicollinearity.
Demikian juga dengan nilai Tolerance nya berarti sebaliknya (Bawono, 2006: 124).
b. Uji Heteroscendasticity
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan nilai varian residual dengan varian setiap variabel independen (Bawono, 2006: 136). Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk uji heteroskedastisitas adalah metode white test. Uji ini dilakukan dengan meregresi residual kuadrat (Ui2) dengan variabel bebas
48
dan perkalian variabel bebas. Apabila χ2 hitung < χ2
tabel, maka hipotesis adanya heteroskedastisitas dalam model ditolak (Bawono, 2006: 145).
c. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah variabel independen dan variabel dependen dalam model regresi memiliki distribusi normal atau tidak. Ada beberapa cara untuk mengujinya, salah satunya dengan analisa grafik. Dengan metode grafik kita dapat melihat data yang digunakan memberikan distribusi normal atau tidak dengan melihat grafik histogram dan normal probability plot (Bawono, 2006: 174).
Uji normalitas ini juga didukung dengan uji Kolmogrov-Smirnov. Uji Kolmogrov-Smirnov bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel residu memiliki distribusi normal atau tidak. Data distribusi normal, jika nilai sig (signifikansi) > 0,05. Data distribusi tidak normal, jika nilai sig. (signifikansi) < 0,05 (Adrian, 2015)
d. Uji Linearitas
Pengujian linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model yang digunakan tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model bentuk lain. Spesifikasi model dapat berupa linier, kuadratik atau kubik. Untuk melihat spesifikasi model yang tepat, salah satunya dengan uji Langrange Multiplier. Uji
49
ini bertujuan untuk mendapatkan nila X2, untuk mendapatkan nilai X2 dengan cara mengalihkan jumlah data observasi dikalikan dengan R2 atau n * R2 (Bawono, 2006: 179).
H. Alat Analisis
Penelitian kali ini adalah merupakan data kuantitatif dimana data dapat dinyatakan dalam bentuk angka, maka akan mudah untuk diaplikasikan ke dalam olah data SPSS forwindows versi 21. SPSS merupakan sebuah program komputer statistik yang berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambil keputusan. Statistik dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan data, meringkas atau menyajikan data kemudian menganalisis data dengan menggunakan metode tertentu, dan menginterpretasikan hasil dari analisis tersebut. Dalam penghitungan statistik, alat yang sering digunakan adalah olah data SPSS forwindows. Program olah data SPSS forwindows ini sangat membantu dalam proses pengolahan data, sehingga hasil olah data yang dicapai juga dapat dipertanggungjawabkan dan terpercaya.
50 BAB IV
ANALISA PENELITIAN
A. Gambaran Umum IAIN Salatiga 1. Sejarah Pendirian
Pendirian IAIN Sejak berdirinya sampai saat ini, IAIN Salatiga telah melewati sejarah yang cukup panjang, dan mengalami beberapa kali perubahan kelembagaan. Pendirian lembaga ini, bermula dari cita-cita masyarakat Islam Salatiga untuk memiliki Perguruan Tinggi Islam. Oleh karena itu didirikanlah Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) "Nahdlatul Ulama" di Salatiga. Lembaga ini menempati gedung milik Yayasan "Pesantren Luhur", yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 64 Salatiga. Lembaga ini berdiri berkat dukungan dari berbagai pihak, khususnya para ulama dan pengurus Nahdlatul Ulama Jawa Tengah. Dalam rentang waktu kurang setahun, lembaga ini diubah dari FIP IKIP menjadi Fakultas Tarbiyah. Maksud perubahan tersebut adalah agar lembaga ini dapat dinegerikan bersamaan dengan persiapan berdirinya IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang. Guna memenuhi persyaratan formal, maka dibentuklah panitia pendiri yang diketuai oleh K.H. Zubair dan sekaligus diangkat sebagai Dekannya.
Dalam waktu yang bersamaan dengan proses pendirian IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang, Fakultas Tarbiyah Salatiga diusulkan untuk dinegerikan sebagai cabang IAIN Sunan Kalijaga
51
Yogyakarta. Setelah dilakukan peninjauan oleh Tim Peninjau yang dibentuk IAIN Sunan Kalijaga, akhirnya pembinaan dan pengawasan Fakultas Tarbiyah Salatiga diserahkan padanya. Keputusan ini didasarkan pada Surat Menteri Agama c.q. Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam Nomor Dd/PTA/3/1364/69 tanggal 13 November 1969.
Ketika IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang berdiri, Fakultas Tarbiyah Salatiga mendapatkan status negeri, dan menjadi cabang IAIN Walisongo. Penegerian Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo tersebut berdasarkan SK Menteri Agama Nomor 30 Tahun 1970 tanggal 16 April 1970.
2. Alih Status menjadi STAIN Salatiga
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1997, maka secara yuridis mulai tanggal 21 Maret 1997 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Sesuai dengan keputusan itu, STAIN tetap didudukkan sebagai perguruan tinggi di bawah naungan Departemen Agama Republik Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam disiplin ilmu pengetahuan agama Islam. Sebagai salah satu bentuk satuan Pendidikan Tinggi, STAIN Salatiga masih tetap pula memiliki kedudukan dan fungsi yang sama dengan institut maupun universitas negeri lainnya.
52
Kantor Sekretariat STAIN Beralihnya status Fakultas Tarbiyah menjadi STAIN Salatiga telah membawa berbagai peningkatan, baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Peningkatan fisik meliputi penambahan tanah dan gedung sekretariat. Pada tahun 1997 STAIN Salatiga telah menambah tanah seluas 12.500 meter persegi yang terletak tidak jauh dari kampus sekarang. Kemudian pada tahun 2001, STAIN Salatiga telah membangun gedung sekretariat berlantai tiga dengan luas bangunan seluruhnya 900 meter persegi, yang dibangun di atas tanah bekas KUA seluas 871 meter persegi.
Sedangkan peningkatan non fisik meliputi peningkatan jumlah dan pendidikan bagi dosen dan pegawai tetap STAIN Salatiga. Hingga tahun 2007, jumlah dosen tetap STAIN Salatiga sebanyak 94 orang. Dari jumlah tersebut 2 orang bergelar profesor, 5 orang bergelar Doktor, 70 orang bergelar Magister, dari 26 orang tersebut sedang studi S-3 sebanyak 10 orang, studi S.2 sebanyak 30 orang (termasuk calon dosen). Sedangkan jumlah pegawai tetap STAIN Salatiga hingga tahun 2007 mencapai 27 orang, 2 orang di antaranya sudah menyelesaikan S-2. Jumlah mahasiswa reguler 1991 mahasiswa. 3. Alih Status dari STAIN menjadi IAIN Salatiga
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga resmi alih status menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Alih status ini telah dikukuhkan berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 143 Tahun 2014, tertanggal 17 Oktober 2014. Adapun pejabat
53
yang pernah menjabat di pimpinan STAIN Salatiga adalah sebagai berikut:
Periode 1997-1998 (peralihan)
Ketua : Drs. H.A. Noerhadi Djamal Pembantu Ketua I : Dr. Muh. Zuhri, MA Pembantu Ketua II : Drs. H. Komari Alwan Pembantu Ketua III : Drs. H.M. Zulfa Machasin Periode 1998-2002
Ketua : Prof. Dr. H. Muh. Zuhri, MA Pembantu Ketua I : Drs. H.M. Zulfa Machasin, M.Ag Pembantu Ketua II : Drs. H. Sukari Tamsir, M.Pd Pembantu Ketua III : Drs. Badwan, M.Ag
Periode 2002-2006
Ketua : Drs. Badwan, M.Ag. Pembantu Ketua I : Drs. Imam Sutomo, M.Ag. Pembantu Ketua II : Drs. Imam Baihaqi
Pembantu Ketua III : Drs. H. Nasafi Periode 2006-2010
Ketua : Drs. Imam Sutomo, M.Ag. Pembantu Ketua I : Dr. H. Muh Saerozi, M.Ag. Pembantu Ketua II : Drs. Imam Baihaqi, M.Ag. Pembantu Ketua III : Drs. Miftahuddin, M.Ag. Periode 2010-2014
54
Ketua : Drs. Imam Sutomo, M.Ag. Pembantu Ketua I : Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd Pembantu Ketua II : Drs. Miftahuddin, M.Ag Pembantu Ketua III : H. Agus Waluyo, M.Ag Periode 2014-2018
Ketua : Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd Pembantu Ketua I : Dr. H. Agus Waluyo, M. Ag. Pembantu Ketua II : Drs. Kastolani, M.Ag
Pembantu Ketua III : Moh. Khusen, M.A., M.Ag (Sumber: www.iainsalatiga.ac.id)
B. Deskripsi Data Responden
Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Untuk itu perlu dilakukan pengelompokan dengan karakteristik tertentu. Adapun karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, jurusan, semester, dan uang saku. Berikut ini hasil pengelompokan responden berdasarkan kuesioner yang telah di sebar.
1. Jenis Kelamin
Responden yang terpilih dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin dalam dua kelompok yaitu laki-laki dan perempuan. Untuk mengetahui proporsi jenis kelamin dengan jelas dapat di lihat pada tabel 1.2 di bawah ini:
55 Tabel 1.2
Jenis Kelamin Responden jenis_kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Laki-laki 32 32.3 32.3 32.3 Perempuan 60 59.7 59.7 100.0 Total 92 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan keterangan pada tabel 1.2 di atas, dapat diketahui bahwa responden terbanyak adalah perempuan yaitu sebanyak 60 orang atau 59,7% dibanding laki-laki yang hanya 32orang atau 32,3%. 2. Progam Studi
Adapun progam studi dari mahasiswa mahasiswa STAIN Salatiga adalah sebagai berikut:
Tabel 1.3
Progam Studi Responden program_studi
Frequency Percent Valid Percent Cumulati ve Percent Valid DIII-Perbankan Syariah 27 27.2 27.2 27.2 S1-Perbankan Syariah 65 64.8 64.8 100.0 Total 92 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa mahasiswa IAIN Salatiga yang diambil sebagai responden adalah mahasiswa program studi DIII-Perbankan Syariah dan S1-Perbankan Syariah. Berdasarkan tabel tersebut, memberikan informasi bahwa responden
56
program studi DIII-Perbankan Syariah sebanyak 27 mahasiswa atau 27,2% dan program studi S1-Perbankan Syariah sebanyak 65 mahasiswa atau 65,8%.
3. Semester
Adapun data mengenai semester responden mahasiswa IAIN Salatiga adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Semester Responden Semester Frequenc y Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tiga 20 20.6 20.6 20.6 Lima 35 35.6 35.6 57.7 Tujuh 17 17.2 17.2 100.0 Sembilan 20 20.7 20..7 39.3 Total 150 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden mahasiswa IAIN Salatiga yang berada di semester 3 (tiga) sebanyak 20 mahasiswa atau 20,6%, semester 5 (lima) sebanyak 35 mahasiswa atau 35,6%, semester 7 (tujuh) sebanyak 17 mahasiswa atau 17.2% dan responden yang berada di semester 9 (sembilan) sebanyak 20 mahasiswa atau 20,7%.
57 C. Analisis Data
1. Uji Instrumen a. Uji Reliabilitas
Adapun hasil uji reliabilitas yang dilakukan terhadap instrumen penelitian ini dapat dijelaskan pada tabel berikut ini:
Tabel 2.2 Hasil Uji Reliabilitas Variabel cronbach Alpha Keterangan Ideologis 0,941 Reliabel Ritualistik 0,824 Reliabel Intelektual 0,888 Reliabel konsekuensi 0,689 Reliabel Pengalaman 0,847 Reliabel
Product Knowledge 0,901 Reliabel Preferensi 0,797 Reliabel Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Dari keterangan tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel memiliki Crombach Alpha ≥ 0.60. Dengan
demikian religiusitas dan minat menabung dapat dikatakan reliable..
b. Uji Validitas
Tabel 2.3 Uji Validitas
Variabel Item Pearson
Corelation Keterangan Ideologis Butir 1 0,970** Valid Butir 2 0,970** Valid Butir 3 0,855** Valid Butir 4 0,970** Valid
58 Ritualistik Butir 5 0,634** Valid Butir 6 0,901** Valid Butir 7 0,841** Valid Butir 8 0,636** Valid Butir 9 0,803** Valid Intelektual Butir 10 0,803** Valid Butir 11 0,884** Valid Butir 12 0,921** Valid Butir 13 0,622** Valid Konsekuensi Butir 14 0,633** Valid Butir 15 0,837** Valid Butir 16 0,801** Valid Butir 17 0,622** Valid Pengalaman Butir 18 0,768** Valid Butir 19 0,926** Valid Butir 20 0,839** Valid Butir 21 0,778** Valid Product Knowledge Butir 22 0,836** Valid Butir 23 0,887** Valid Butir 24 0,899** Valid Butir 25 0,825** Valid Preferensi Butir 26 0,704** Valid Butir 27 0,708** Valid Butir 28 0,824** Valid Butir 29 0,757** Valid Butir 30 0,722** Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 2.3 di atas, diketahui bahwa semua pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner dinyatakan valid, karena item pertanyaan dalam variabel religiusitas dan minat menabung berbintang dua yang menunjukkan signifikansi pada level 1%, sehingga tidak ada item pertanyaan yang dihapus dan semua item yang digunakan pada keseluruhan model pengujian.
59 2. Uji Statistik
a. Uji Koefisien Determinasi (R2) Tabel 3.1 Hasil Uji R2
Sumber : Data Primer yang diolah, 2016 Tabel ini untuk menunjukkan:
1) Koefisien korelasi (R) sebesar: 0,622, ini artinya bahwa ada hubungan yang kuat antara variabel independen dengan variabel dependen (karena mendekati angka 1).
2) Koefisien determinasi (R2) sebesar: 0,386, ini artinya bahwa kontribusi variabel independen menjelaskan/mempengaruhi variabel dependen sebesar 38,6%, sedangkan sisanya sebesar 61,4% dijelaskan/dipengaruhi oleh variabel yang lain diluar model.
3) Koefisien adjusted R2(Adj R2) sebesar: 0,373, ini merupakan korelasi dari R2 sehingga gambarnya lebih mendekati populasi.
Model Summaryb Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate 1 ,622a ,386 ,373 ,32624 a. Predictors: (Constant), Rata_Rata_Product_Knowledge, Rata_Rata_Religiusitas b. Dependent Variable: Rata_Rata_preferensi-Menabung
60 b. Uji Ftest (Uji Secara serempak)
Tabel 3.2 Hasil Uji Ftest
ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 5,966 2 2,983 28,027 ,000b Residual 9,472 89 ,106 Total 15,438 91
a. Dependent Variable: Rata_Rata_preferensi-Menabung b. Predictors: (Constant), Rata_Rata_Product_Knowledge, Rata_Rata_Religiusitas
Sumber : Data Primer yang diolah, 2016
Untuk mengetahui apakah secara bersama-sama variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan atau tidak, dapat dilihat dengan membandingkan nilai F test dan F
tabel. Dengan α 0,05 besarnya F tabel sebesar 2,706.
Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai Ftest sebesar 28,027 yang lebih besar dari F tabel sebesar 2,706. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti variabel independen (Religiusitas dan Product Knowledge) secara bersama-sama mempengaruhi secara signifikan variabel dependen (Preferensi Menabung). Selain dengan membandingkan nilai F test dan F tabel, dapat juga dengan melihat besarnya nilai signifikan. Pada kolom tersebut besarnya sig. 0,000 ini berarti lebih kecil dari 0,05. Jadi variabel independen
61
secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.
c. Uji ttest (uji secara individu)
Tabel 3.3 Hasil Uji ttest
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) ,945 ,559 1,690 ,094 Rata_Rata_Religius itas ,377 ,129 ,254 2,923 ,004 Rata_Rata_Product _Knowledge ,465 ,082 ,496 5,703 ,000
a. Dependent Variable: Rata_Rata_preferensi-Menabung Sumber : Data Primer yang diolah, 2016
Dari hasil perhitungan secara persial menghasilkan kesimpulan sebagai berikut;
1) variabel Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Preferensi Menabung yang ditunjukkan dengan besarnya nilai signifikansi sebesar 0,004 lebih kecil dari 5%/0,05 dengan nilai t test menunjukkan angka 2,923
2) variabel Product Knowledge berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Preferensi Menabung yang ditunjukkan dengan besarnya nilai signifikansi sebesar
62
0,000 lebih kecil dari 5%/0,05 dengan nilai t test menunjukkan angka 5,703
3. Uji Asumsi Klasik