• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji sugestibilitas, Induksi dan Gelombang Otak a. Uji sugestibilatas

Dalam dokumen BAB II PSIKOANALISA DAN HIPNOTERAPI (Halaman 24-36)

Salah satu cara terbaik dalam mempengaruhi bawah sadar yakni dengan menggunkan sugesti. Kepekaan seseorang terhadap sugesti berbeda-beda. Orang sangat peka terhadap sugesti terutama ketika seseorang berada dalam hipnosis atau karena pengaruh emosi yang kuat. Bila tidak peka, sugesti anda akan mendapat kesukaran untuk belajar. Kepekan terhadap sugesti adalah modal dasar dalam hipnosis.71

Secara umum manusia terbagi kedalam tingkat sugestibilitas, yang sangat musah dihipnosis sebesar 10%, yang moderat 85% dan yang sulit 5%. Subjek yang dihipnosis di acra televisi adalah subjek yang memiliki tingkat sugestibilitas tinggi, yaitu yang 10%. Tidak mungkin

69

http://www.suaramerdeka .info/membuka_tabir_hipnoterapi_1.03/04/2006

70

Adi W. Gunawan, op. cit., hlm. 16

71

seorang hipnosis akan menggunan subjek yang sulit karena justru akan membuat pertunjukannya gagal dan berantakan.72

Ada dua cara yang dapat digunakan untuk menemukan subjek yang mudah dihipnosis. Pertama, berdasarkan penglaman. Semakin sering mempraktekkan atau mencoba hipnosis, orang akan semakin peka untuk mengetahui subjek tipe subjek yang hipnotis hadapi. Namun, bagi yang belum berpengalaman, hipnotis dapat melakukan uji sugstibilitas dengan cara yang kedua yaitu melakukan eksperimen.73

Penting untuk mengetahui hukum yang mengatur sugesti (yaitu sugesti oleh orang lain) yang lebih kuat daripada otosugesti, tetapi otosugesti dapat menjadi cukup efektif, terutama bila disertai pengetahuan mengenai cara penggunaan dengan sebaik-baiknya. Keadaan hipnosis yang ringan pun dapat meningkatkan kepekaan terhadap sugesti.74

Sebelum mulai melakukan tes sugestibilitas, pastikn hipnotis menunjukkan sikap percaya diri dan otoritas, yang dimaksud dengan otoritas adalah anda menunjukkan bahwa anda benar-benar tahu apa yang anda lakukan.75

Hal penting lainnya, sebelum anda mulai mlakkan tes, pastikan subjek benar-benar mengerti bahwa hipnotis ingin ia serius dan mau bekerja sama untuk melaksanaka percobaan yang akan hipnotis lakukan. Katakan, “Saya ingin, anda mencoba kehebatan pikiran anda. Saya akan mencoba beberapa eksperimen kecil. Saya haya minta satu hal dari anda, yaitu anda memperhatikan dengan seksama apa yang saya katakan dan biarkan segala sesuatu terjadi dengan sendirinya, tanpa keterlibatan dari anda. Apapun yang terjadi, biarlah itu terjadi.”

72

Adi W. Gunawan, op. cit., hlm. 83

73

Ibid., hlm. 84

74

Leslie M Lecron, op. cit., hlm. 74

75

Usahakan agar ruang tempat anda melakukan praktek uji sugestibilitas rapi dan bersih. Hal ini bertujuan agar perhatian subjek terpusat pada suara hipnotis, tanpa terpengaruh lingkungannya.

1. The hand drop test

The hand drop test adalah tes pertama yang dapat anda lakukan. Karena tes ini membantu subjek menjadi lebih rilek. Disamping itu, tes ini mengajar subjek agar menuruti perintah hipnotis dan yang paling penting, tes ini sangat mudah dilakukan dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. Jadi, hipnotis pasti berhasil melakukan tes ini.76

Ingat, dalam hipnosis, satu keberhasilan akan menghasilkan keberhasilan selanjutnya (success breeds success). Jika subjek melihat hasil nyata saat ia menuruti perinah hipnotis, ia akan percaya pada kemampuan hipnotis. dengan demikian, subjek akan semakin mudah dipengarahi dan semakin taat pada perintah yang hipnotis ucapkan. Semakin banyak tes yang berhasil dilalui seorang subjek, ia cenderung akan semakin mudah menerima dan menjalankan sugesti hipnotis.

Mulialah dengan mengatakan, “Ini adalah yang sangat mudah. Anda pasti berhasil melakukannya. (Minta subjek untuk duduk di kursi dengan punggung tegak). Sekarang, tumpangkan tangan kiri anda di atas jari telunjuk kanan. (Seorang hipnotis memberi contoh posisi kedua tangan).”

“Sekarang, saya ingin anda untuk membuat rileks lengan kiri anda sedemikian rupa sehingga menjadi sangat lemas, tidak bertenaga dan seluruh beratnya hanya ditopang oleh telunjuk kanan anda. Biarkan lengan kiri anda menjadi sangat rileks dan lemas. Pusatkan seluruh perhatian anda untuk membuat lengan kiri anda menjadi sangat rileks, lemas dan tidak bertenaga.”77

76

Ibid., hlm. 84-85

77

Jika subjek tampak tidak memberikan respons seperti yang diinginkan, sentuh siku lengan kirinya, naikan dan turunkan. Jika anda merasa lengan kiri subjek masih tegang, katakan, “Saya bisa merasakan lengan anda masih kaku. Sekarang, buat rileks seluruh lengan kiri anda. Lemaskan, jangan ditahan.”

Saat anda merasa puas dengan kondisi rileks yang ditunjukkan subjek, katakan, “Saya akan menghitung dari satu sampai tiga. Saat saya menyebut angka tiga, saya ingin anda menarik jari telunjuk kanan tangan anda dengan cepat dan biarkan lengan kiri anda jatuh bebas kepangkuan anda. Siap, satu, sangat rileks, dua, sangat lemas, tiga!”.

Saat memberikan perintah ke subjek, lakukan dengan suara yang jelas, lembut, positif dan monoton (kecuali saat anda menekankan pada saat kata atau kalimat tertentu). Juga agar nada suara anda tetap tenang dan enak didengar, tapi tetap tegas. Timbulkan kesan bahwa anda ingin subjek menaati perintah anda.

Jika tangan kiri subjek jatuh bebas kepangkuannya, katakan, “Bagus sekali”. Dan lanjutkan ke tas berikutnya. Jika ia gagal dalam melakukan tes ini, jelaskan, “Sering kali, kita pikir kita sudah rileks ternyata kita belum rileks. Anda baru saja membuktikan hal itu. Tingkat keberhasilan menjalankan tes ini sejalan dengan kemampuan anda untuk rileks. Pikiran mempunyai kemampuan yang luar biasa. Saat anda yakin pada satu hal, sering kali akan muncul gerakan yang tidak anda sadari. Maka, sekarang rileks, jangan berpikir terlalu serius. Nikmati permainan ini dan anda pasti berhasil.”

Setelah anda mengucapkan hal itu, lakukan tes sekali lagi. Pastikan subjek menempatkan berat seluruh lengan kirinya di atas jari telunjuk tangan kanannya. Kalau masih gagal lagi, gunakan telunjuk kanan anda untuk menopang lengan kirinya dan pastikan

anda merasakan lengan kirinya benar-benar rileks, sebelum anda menarik jari telunjuk anda.78

2. The pendulum swing test

Tes ini juga dikenal dengan nama chevreul’s pendulum, diambil dari nama Michel Eugene Chevreul, ilmuan modern, yang pertama kali “menemukan” idiodynamic response, yang dimaksud dengan idiodynamic response adalah setiap pikiran yang dipikirkan oleh pikiran sadar akan mempunyai respons bawah sadar yang mempengaruhi otot-otot tubuh, sebagai akibat pikiran tersebut. Dengan mengetahui interaksi antara alam sadar dan bawah sadar, orang bisa merubah pola hidupnya.79

Pendulum adalah benda yang digantung dari tali atau tongkat dari titik tetap sehingga dapat berayun dengan bebas oleh pengaruh gaya berat dan biasanya digunkan untuk mengatur gerak mesin jam atau mesin lainnya.80 Dalam bahasa sehari-hari pendulum disebut bandul. Kita dapat melihat pendulum (bandulan atau bandul) itu pada jam tembok model kuno.81

Untuk melakukan tes pendulum, anda perlu menyiapkan sebuah pendulum, yang bisa anda buat dari seutas benang dengan panjang sekitar 30 cm. Salah satu ujung benang itu anda ikatkan sesuatu, misalnya cincin, tutup pulpen atau apa saja yang dapat digunakan sebagai beban. Selanjutnya, minta subjek duduk tenang dan memegang pendulum seperti yang telah dicontohkon oleh hipnotis. Pastikan siku dengan yang digunakan memegang pendulum mempunyai tempat bersandar yang kokoh, misalnya di meja atau di paha subjek. Tujuannya agar tangan subjek tidak

78

Ibid., hlm. 86-87

79

Dr. Josep Murphy, Drs., Ph.D.DD.LLD, Membangkitkan Kekuatan Bawah Sadar (Bandung: Pionir Jaya, 2002), hlm. 21

80

Greg Nielson dan Josep Polansky, Pendulum Power; Rahasia Daya Pendulum (Semarang: Dahara Prize, 2003), hlm. 1

81

Greg Nielson dan Josep Polansky, Pendulum Power; Rahasia Daya Pendulum (Semarang: Dahara Prize, 1985), hlm. 9

bergerak saat memegang pendulum. Untuk contoh berikut, saya menggunakn cincin sebagai beban atau pemberat.82

Sebelum tes dilakukan, anda perlu memegang beban pendulum agar tidak bergerak. Setelah sabjek duduk tenang memegang pendulum, katakan, “Saya akan melepas pegangan saya dan saat saya lepaskan, saya ingin anda memfokuskan semua perhatian anda pada cincin ini. Saya ingin, anda fokus memandang cincin. Oke! Sekarang, saya melepaskan pegangan saya dan saya ingin anda menggerakkan cincin ini ke kiri dan ke kanan sesuai ritme gerakan mata dan keinginan anda.83 Jangan terlalu memaksakan diri anda. Rileks dan niatkan maka cincin ini akan bergerak menurut keinginan anda”. Dalam menggunakan pendulum, hendaknya selalu ingat jangan sampai berupaya menggerakkan tangan dengan sengaja tetapi dengan pikiran atau keinginan.84

Saat anda melihat cincin telah bergerak ke kiri dan ke kanan, katakan “Bagus sekali, buat cincin berputar searah jarum jam.” Tunggu dan lihat hasilnya. Bila cincin telah berputar searah jarum jam, katakan, “Bagus sekali. Anda juga bisa juga membuatnya bergerak berlawanan dengan arah jarum jam atau bergerak maju dan mundur.”85

Setelah anda mendapatkan hasil seperti yang anda inginkan, katakan pada subjek, “Bagus sekali. Kita akan coba tes yang lebih menarik.”

3. Arm rising and falling tes

Minta subjek duduk rileks sebelum hipnotis meminta ia melakukan tes ini. Setelah subjek duduk tenang dan santai, katakan, “Sekarang, saya ingin anda menjulurkan kedua tangan di

82

Adi W. Gunawan, op. cit., hlm. 88

83

Bradford Chambers, op. cit., hlm. 26

84

Leslie M Lecron, op. cit., hlm. 17

85

depan tubuh, sejajar bahu. Telapak tangan dalam posisi terbuka. Satu menghadap ke atas dan yang satu menghadap ke bawah seperti ini (demonstrasikan apa yang anda inginkan)”.

Setelah subjek melakukan apa yang anda minta, lanjutkan dengan berkata, “Dengan posisi lengan seperti ini, tutup mata anda. Rileks dan santai. Anda pasti bisa melakukan tes ini. Bayangkan ada satu balon gas terikat di pergelangan tangan kiri anda. Rasakan balon gas itu menarik lengan anda ke atas. Lengan anda teras semakin ringan. Sekarang, sudah ada 10 balon yang terikat di tangan kiri anda. Lengan anda terasa semakin ringan dan terangkat ke atas.”86

Perhatikan, apakah lengan kiri subjek mulai terangkat atau tidak. Bila belum terangkat, lanjutkan dengan mengatakan, “Saya ingin anda menambahkan lebih banyak balon gas yang terikat di pergelangan kiri anda. Sekarang, sudah ada 50 balon. Lengan kiri anda terasa semakin ringan dan balon gas itu menarik lengan kiri anda ke atas. Lengan kiri anda mulai terangkat ke atas.”

Bila lengan kiri subjek telah terangkat ke atas, katakan, “Bagus sekali. Rasakan terus tarikan balon itu. Lengan kiri anda semaikn ringan dan semaikn terangkat ke atas.”

Selanjutnya, lakukan tes pada lengan kanan subjek, katakan, “Sambil lengan kiri anda terangkan ke atas, saya ingin anda membayangkan ada satu karung beras seberat 10 kg terikat di pergelangan kanan anda. Lengan kanan anda teras sangat berat dan tertarik ke bawah. Semakin lama semakin berat dan semakin tertarik ke bawah.”

Bila lengan kanan subjek belum bergerak, lanjutkan dengan mengatakan, “Sekarang, beban di lengan kanan anda semakin berat tertarik ke bawah.” Perhatikan apa yang terjadi saat itu. Bila lengan kanannya bergerak turun, katakan, “Bagus sekali. Lengan kanan

86

anda telah bergerak turun karena beban yang sangat berat menariknya ke bawah.”

Untuk subjek dengan tingkat sugestibilitas tinggi, lengan kirinya akan terangkat tinggi ke atas dan lengan kanannya akan turun ke bawah.87

b. Induksi

Induksi adalah suatu teknik atau mekanisme komunikasi yang digunakan untuk memabwa subjek masuk kedalam kondisi hipnosis. Dengan induksi, pikran sadar subjek “diakali” sehingga menjadi sangat santai dan mngantuk, sibuk, bosan, lelah atau lengah dalam menjaga pintu gerbang bawah sadar. Dengan demikian, juru hipnotis dapat langsung berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar seseorang.88 Juru hipnotis dapat belajar dari berbagai sumber, yang penting adalah hipnotis mengerti cara kerja induksi dan menguasai dengan baik teknik-teknik dasar induksi. Setelah itu, juru hipnotis bisa mencoba berbagai teknik lainnya.

Cara mempelajari teknik induksi adalah dengan mengetahui teknik itu bekerja. Bukannya hanya sekedar menghapal caranya. Bila hipnotis menguasai dengan baik teknik-teknik induksi dasar, hipnotis akan dapat dengan mudah menguasai variasinya dan bila perlu hipnotis dapat menggabungkan teknik-teknik dasar itu untuk menghasilkan teknik-teknik lainnya sesuai kebutuhan hipnotis.89 Dari sekian banyak teknik induksi yang ada semuanya dapat dikelompokkan menjadi tuju teknik dasar.

1. Eye fixation (fiksasi mata)

Fiksasi mata adalah subjek diminta untuk menatap dengan pandangan yang terfokus pada suatu objek. Objek yang digunakan bisa berupa satu titik pandang, cahaya lilin, ujung jari keligking 87 Ibid., hlm. 90-91 88 http://www.erlangga.artikel/hipnoterapi.03/04/2006 89

atau apa saja yang bila mata fokus memandang, akan membuat mata lelah. Teknik fiksasi mata bertujuan untuk membuat pikiran sadar menjadi bosan sehingga lengah. Tujuan yang lain dari fiksasi mata adalah untuk memfokuskan perhatian subjek secara bertahap mengurangi pikiran sadar terhadap rangsangan dari luar atau stimulasi eksternal. Setelah itu terjadi subjek akan mengalami penyempitan pikiran sadar, dengan meningkatnya kerentanan subjek terhadap sugesti.90

2. Fascinatie (pandangan)

Pelaksanaan dari metode ini adalah dengan saling mengadu pandangan antara hipnotis dengan subjek. Setelah saling menatap selama kurang lebih satu menit, hipnotis memberi perintah “Tutup mata!” atau bisa dengan mengatakan bahwa mata subjek sudah capek dan sebaiknya ditutup saja. Metode ini dapat berhasil baik pada subjek anak-anak.91

3. Relaxation or fatique of nervous system (relaksasi atau kelelahan sistem saraf)

Semua teknik induksi yang meminta subjek untuk rileks secara fisik dan mental, dengan mata tertutup, menggunakan relaksasi sebagai dasar untuk induksi, termasuk teknik relaksasi progresif dan induksi Ericksonian yang menggunkan cerita.92

Relaksasi progresif adalah relaksasi fisik sistematis, yang dimulai dari bagian atas tubuh misalnya dari kepala kemudian turun ke kaki atau bisa juga dilakukan dari arah sebaliknya yang disertai dengan sugesti atau visualisasi yang bertujuan untuk memperdalam kondisi rileks. Relaksasi dapat diulangi hingga tubuh benar-benar rileks yang mengakibatkan pikiran juga sangat rileks sehingga dapat menghasilkan kondisi trans yang diinginkan.

90

Bradford Chambers, op. cit., hlm. 78-82

91

http://www.hipnoterapi.info/terapi_hipnotis_dan_perilaku_merokok.03/04/2006

92

Sedangkan teknik Ericksonian bentuk hipnosis yang menggunakan metafora dan menggunkan kondisi fisik subjek saat relaksasi terjadi, sebagai masukan agar subjek dapat masuk kedalam trans. Misalnya: “dan saya melihat napas anda semakin lambat dan berat yang berarti anda semaikn masuk kedalam kondisi rileks yang dalam.”93

4. Mental confusion (membingungkan pikiran)

Setiap teknik yang dirancang untuk membingungkan dan membuat lengah pikiran sadar dapat membuat subjek masuk kekondisi hipnosis. Misalnya hipnotis menyarankan kepada subjek untuk menghitung mudur dengan tujuan agar pikiran subjek siap menerima induksi.94 Saat pikiran sadar sibuk memikirkan makna dari apa yang diucapkan hipnotis, pikiran sadar menjadi lengah. Dengan demikian, hipnotis dapat memberikan sugesti yang langsung masuk kepikiran bawah sadar.95

Cara lain yaitu dengan memberikan banyak input secara bersamaan sehingga pikiran sadar tidak sanggup mengatasi banjir informasi.

5. Mental misdirection (menyesatkan pikiran)

Teknik menyesatkan pikiran adalah teknik induksi yang menggunakan uji sugestibilitas sebagai sarana untuk membawa subjek masuk kekondisi hipnosis. Contohnya adalah dengan menggunakan teknik eye catalepsy, yaitu dengan meminta subjek menutup mata dan menggerakkan bola mata ke atas, ke arah ubun-ubun. Kemudian, subjek disugesti bahwa ia tidak dapat membuka matanya dan saat subjek tidak dapat membuka mata, subjek merasa telah masuk ke kondisi hipnosis. Jika subjek dapat memuka matanya, maka hipnotis harus cepat menggunkan teknik lain tanpa perlu menjelaskan apa yang telah terjadi.

93 Ibid., hlm. 98-99 94 http://www.suaramerdeka .info/membuka_tabir_hipnoterapi_1.03/04/2006 95

6. Loss of equilibrium (kehilangan keseimbangan)

Teknik kehilangan pikiran adalah teknik yang dilakukan sambil menggerakkan sebagian atau seluruh tubuh subjek. Para Ibu sering menggunakan teknik ini saat mengayun-ayun anaknya tidur. Contoh lain adalah orang duduk dikursi goyang, yang mengoyang-goyangkan kursinya, akan semaikin rileks dan akhirnya tertidur. 7. Shock to nervous system (kejutan pada sistem saraf)

Ada dua cara yang digunakan untuk dapat secara cepat mengalihkan pengawasan pikiran sadar terhadap pintu gerbang bawah sadar. Bila ini berhasil dilakukan, pikran bawah sadar akan dapat diakses dengan cepat dan leluasa.96

Cara pertama adalah dengan membuat pikiran sadar menjadi bosan (misalnya dengan Ericksonian dan relaksasi progresif) dan yang kedua adalah membuat pikiran sadar “kaget”. Caranya adalah dengan memberian kejutan yang tidak disangka-sangka sehingga pikiran sadar, untuk sesaat, menjadi bingung karena berusaha mencari makna dari kejadian itu. Pada pikiran sadar “kaget”, pintu gerbang bawah sadar terbuka untuk sesaat, karena penjaganya sedang lengah dan pada saat itu dapat dimasukkan sugesti ke dalam pikiran bawah sadar. Sugesti yang dimasukkan bisa berupa perintah agar subjek menjadi rileks atau tidur.97

Teknik induksi yang menggunakan kejutan pada sistem saraf biasa disebut juga dengan teknik induksi cepat. Bila dilakukan dengan tepat dan efektif, tenik ini bisa dengan cepat membawa subjek masuk kekondisi hipnois yang dalam. Dalam mlakukan induksi, seorang hipnotis perlu dengan hati-hati memilih pendekatan untuk menyampaikan sugesti atau induksi. Pendekatan

96

Ibid., hlm. 99-100

97

yang dipilih bergantung pada kepribadian subjek yang akan diinduksi.

c. Gelombang otak

Secara alami, otak bersifat kekal atau konservatif. Ia merekam seluruh sejarah evolusi kehidupan di bumi dengan strukturnya yang begitu kompleks.98 Otak kita setiap saat menghasilkan impuls-impuls listrik. Aliran listrik ini, yang lebih dikenal sebagai gelombang otak, diukur dengan dua cara yaitu amplitudo dan frekuensi. Amplitudo adalah besarnya daya impuls listrik yang diukur dalam satuan micro volt. Frekuensi adalah kecepatan pemancaran listrik yang diukur dalam cycle per detik, atau hertz Frekuensi impuls menentukan jenis gelombang otak yaitu beta alfa, theta, dan delta Jenis atau kombinasi dan jenis gelombang otak menentukan kondisi kesadaran pada suatu Saat.99

1. Beta

Pada kondisi Beta, gelombang otak adalah 12-25Hz. Ini adalah kondisi konsentrasi yang muncul ketika seseorang sedang mengerjakan sesuatu yang sulit dan perlu berpikir keras. Pada saat ini otak hanya mempunyai kemampuan fokus tunggal. Kondisi beta cocok untuk tujuan menyelesaikan suatu pekerjaan secara serius, seperti mengerjakan soal, ngebut, mengerjakan tugas kritis dan serius. Musik yang riang dan cepat dapat membantu mencapai kondisi otak ini.100

2. Alfa

Kondisi Alfa mempunyai gelombang otak dengan frekuensi 8-12Hz. Kondisi tenang ini memungkinkan otak untuk multifokus, memperhatikan beberapa hal sekaligus. Kondisi Alfa sangat tepat untuk belajar yang bersifat menyerap, memahami, menghafalkan

98

Danah Zohar dan Lan Marshall, op. cit., hlm. 37

99

Adi W. Gunawan, op. cit., hlm. 53

100

pengetahuan, karena pada kondisi ini otak menjadi siap belajar dan waspada yang rileks.101 Musik yang sedang dan ringan dapat membantu tercapainya kondisi Alfa.

3. Theta

Gelombang otak Theta adalah 4-8Hz, yang merupakan keadaan setengah sadar. Pada kondisi ini ide kreatif banyak muncul karena peran otak bawah sadar menjadi lebih dominan. Kabarnya, otak bawah sadar mempunyai kemampuan lebih besar 7:1 dibanding otak sadar. Itulah mengapa seringkali penyelesaian masalah muncul saat hampir tidur atau saat bangun tidur. Kondisi Theta juga merupakan kondisi untuk mengakses alam bawah sadar karena informasi secara berkala dikirim dari suatu area kearea yang lain dari hipokampus ketempat penyimpanan yang lebih permanen di korteks.102

4. Delta

Delta adalah gelombang otak yang paling lambat, pada kisaran frekuensi 0,1-4 Hz, dan merupakan frekuensi dan pikiran nirsadar (unconsciaus mind). Pada saat kita tidur lelap, otak hanya menghasilkan gelombang delta agar kita dapat istirahat dan memulihkan kondisi fisik. Pada orang tertentu, saat dalam kondisi sadar, delta dapat muncul bersama dengan gelombang lainnya. Dalam keadaan itu, delta bertindak sebagai “radar’ yang mendasari kerja intuisi, empati, dan tindakan yang bersifat insting. Delta juga memberikan kebijakan dengan level kesadaran psikis yang sangat dalam.103

Dalam dokumen BAB II PSIKOANALISA DAN HIPNOTERAPI (Halaman 24-36)

Dokumen terkait