• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.5 Analisis Data Kuantitatif Perbandingan Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Pinggiran Rel Sebelum dan Selama Adanya Revitalisasi Jalur

5.5.9 Uji t untuk keaktifan warga dalam beribadah ΣD :

ΣD2 : 2 n : 64 t = ∑D �� ∑ �2 – (∑ �)2 � −1 t = 0 �(0)(2)−(0)² 64−1 = 0 �(0)63−(0) t = 0 √0= 0 0 t = 0 dk=n-1 = 64-1= 63

Nilai kritis untuk t dalam dk = 63 pada level kofiden (ɑ total) 0,05 = 1.6694 maka hasil t sebesar 0 < 1.6694 dan nilai t = 0 sehingga signifikan pada ɑ total 0,05. Maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Dalam hal ini dinyatakan bahwa tidak ada perubahan untuk status keaktifan warga dalam melaksanakan ibadah selama adanya revitalisasi jalur ganda yang dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia di Kelurahan Glugur Darat II Kecamatan Medan Timur.

BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis setelah melakukan penelitian mengenai dampak revitalisasi jalur ganda PT. Kereta Api Indonesia terhadap sosial ekonomi keluarga pinggiran rel di Kelurahan Glugur Darat II Kecamatan Medan Timur, maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Revitalisasi jalur ganda yang dilakukan oleh pihak PT. Kereta Api Indonesia sudah memberikan dampak terhadap sosial ekonomi warga pinggiran rel. Dampak yang diberikan yaitu dampak langsung dan dampak tidak langsung. Dampak langsung dari revitalisasi jalur ganda oleh PT. Kereta Api Indonesia, yakni:

a. Dampak langsung dari revitalisasi jalur ganda yang dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia terdapat pada kondisi perumahan warga yang mengalami perubuhan sebanyak 11 m, terganggunya aktivitas/pekerjaan sehari-hari warga selama adanya revitalisasi, frekuensi berkumpul warga yang menurun, tingkat kepedulian warga yang menurun dan aktivitas gotong royong yang juga menurun.

b. Dampak revitalisasi jalur ganda PT. Kereta Api Indonesia di Kelurahan Glugur Darat II terhadap perumahan warga mengalami dampak langsung yang cukup membuat warga pinggiran rel merasa dirugikan. Hal ini dapat dilihat bagwa selama adanya revitalisasi jalur ganda rumah mereka yang semi permanen dirobohkan separuh oleh pihak PT. Kereta Api Indonesia, ini disebebkan pihak PT. Kereta Api Indonesia memerlukan 11 m sisi

kanan dan kiri untuk proses revitalisasi yang dilakukan. Sekarang ini responden bertahan hidup dengan kondisi rumah yang sudah terpotong separuh tanpa ada perbaikan sedikit pun.

c. Dampak revitalisasi jalur ganda PT. Kereta Api Indonesia di Kelurahan Glugur Darat II mengenai aktivitas/pekerjaan sehari-hari sebelum adanya revitalisasi dan selama adanya revitalisasi. sebelum adanya revitalisasi warga pinggiran rel tampak baik-baik saja melakukan aktivitas usaha/pekerjaan sehari-hari mereka, tidak ada kendala dan keluhan dalam melakukan aktivitas usaha/pekerjaan sehari-hari tersebut. Namun selama adanya revitalisasi jalur ganda yang dilakukan oleh pihak PT. Kereta Api Indonesia warga pinggiran rel mulai merasa kurang nyaman melakukan aktivitas usaha/pekerjaan sehari-hari mereka. Mereka merasa terganggu dengan adanya revitalisasi yang dilakukan oleh pihak PT. Kereta Api Indonesia.

d. Dampak revitalisasi jalur ganda PT. Kereta Api Indonesia di Kelurahan Glugur Darat II untuk frekuensi berkumpul dengan sesama warga mengalami perubahan yakni frekuensi berkumpul menjadi menurun selama adanya revitalisasi jalur ganda yang dilakukan oleh pihak PT. Kereta Api Indonesia. Hasil t sebesar -19,65 < 1.6694 dan nilai t = -19,65 berada didaerah Ho ditolak

e. Dampak revitalisasi jalur ganda PT. Kereta Api Indonesia di Kelurahan Glugur Darat II untuk tingkat kepedulian dengan sesama warga mengalami perubahan yakni tingkat kepedulian menjadi menurun selama adanya revitalisasi jalur ganda yang dilakukan oleh pihak PT. Kereta Api Indonesia.

Hasil t sebesar -6,38 < 1.6694 dan nilai t = -6,38 berada didaerah Ho ditolak.

f. Dampak revitalisasi jalur ganda PT. Kereta Api Indonesia di Kelurahan Glugur Darat II untuk keaktifan warga dalam bergotong royong mengalami perubahan yakni keaktifan warga dalam bergotong royong menjadi menurun. Hasil t sebesar -933,3 < 1.6694 dan nilai t = -933,3 berada didaerah Ho ditolak

2. Dampak tidak langsung dari revitalisasi jalur ganda oleh PT. Kereta Api Indonesia, yakni:

a. Aksi demo di depan Kantor Lurah Glugur Darat II yang dilakukan oleh warga pinggiran rel. Aksi demo yang dilakukan warga membuat kericuhan terjadi di kantor Lurah, sebab warga berpendapat kenapa pihak Kelurahan mengizinkan pihak PT. KAI merubuhkan rumah-rumah mereka tanpa memberikan dana ganti rugi yang mencukupi ataupun tanpa adanya relokasi untuk mereka. Alhasil Lurah dan petugas-petugas Kelurahan di Glugur Darat II terkena dampak tidak langsung dari revitalisasi yang dilakukan oleh pihak PT. Kereta Api Indonesia.

b. Aksi demo yang dilakukan warga di depan Kantor Walikota Medan untuk meminta diberikan relokasi. Karena seperti diketahui pihak PT. KAI tidak memberikan relokasi kepada warga namun mereka memberikan dana pengganti sebesar Rp. 1.500.000 /rumah. Dengan aksi yang dilakukan warga ini secara tidak langsung kantor Walikota Medan terkena dampak dari revitalisasi yang dilakukan oleh pihak PT. Kereta Api Indonesia.

3. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, dampak revitalisasi jalur ganda oleh PT. Kereta Api Indonesia terhadap pendapatan, pemenuhan kebutuhan pangan dan sandang, pekerjaan dan frekuensi responden dalam melaksanakan ibadah tidak memiliki dampak apapun atau dapat dikatakan dampak netral. Hal ini disebabkan karena selama adanya revitalisasi pendapatan, pemenuhan kebutuhan, pekerjaan dan frekuensi responden sama sekali tidak ada perubahan. Pendapatan mereka tetap minim, pemenuhan kebutuhan mereka tetap kurang terpenuhi, pekerjaan mereka tetap seperti sebelum adanya revitalisasi dan frekuensi responden untuk beribadah tetap kurang baik.

6.2 Saran

Berdasarkan dari kesimpulan penelitian dapat dirumuskan saran-saran sebagai berikut:

1. Mengingat pentingnya tempat tinggal sebagai kebutuhan utama manusia, diharapkan kepada pihak PT. Kereta Api Indonesia untuk lebih memikirkan kehidupan warga-warga pinggiran rel untuk kedepannya, seperti misalnya sebelum melakukan pembongkaran rumah pihak PT. Kereta Api harus terlebih dahulu menyediakan tempat relokasi untuk warga-warga pinggiran rel.

2. Kepada pihak-pihak yang terlibat maupun petugas kelurahan agar lebih memperhatikan kehidupan warga pinggiran rel agar mereka juga mendapatkan kehidupan yang lebih layak.

Dokumen terkait