• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

3.6 Uji Validasi Instrumen Penelitian

59

Dewi Widiawati, 2014

Efektifitas model pembelajaran berbasis it Dengan game bubble doushi Dalam upaya peningkatan penguasaan Perubahan kata kerjabahasa jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebelum instrumen digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada siswa lain yaitu siswa kelas XI IPS 3 SMAN I Lembang yang memiliki level dan tingkat pengetahuan yang sama dengan kelompok penelitian. Analisis uji coba kelayakan instrumen dilakukan untuk mengetahui soal-soal yang layak dan baik sesuai dengan kriteria yang ditetapkan untuk digunakan dalam penelitian. Analisis uji coba instrumen yang dilaksanakan dalam penelitian adalah analisis butir soal yang terdiri dari analisis tingkat kesukaran, uji daya pembeda, uji validitas dan uji reliabilitas.

a. Tingkat Kesukaran

Analisis tingkat kesukaran instrumen penelitian berupa tes dihitung dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

TK : Tingkat Kesukaran

BA : Jumlah jawaban benar kelompok atas BB : Jumlah jawaban benar kelompok bawah N : Jumlah sampel

Hasil perhitungan tingkat kesukaran ditafsirkan seperti pada Tabel 3.7 berikut ini.

Tabel 3.7

Penafsiran Tingkat Kesukaran

Rentang Angka Penafsiran

(1) (2)

0.00-0.25 Sukar

(1) (2)

0.26-0.75 Sedang

60

Dewi Widiawati, 2014

Efektifitas model pembelajaran berbasis it Dengan game bubble doushi Dalam upaya peningkatan penguasaan Perubahan kata kerjabahasa jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil perhitungan tingkat kesukaran instrumen tes yang telah dilakukan adalah seperti pada Tabel 3.8 berikut ini.

Tabel 3.8

Hasil Analisi Uji Tingkat Kesukaran Nomor Soal Angka Tingkat

Kesukaran Penafsiran (1) (2) (3) 1. 0,53 Sedang 2. 0,70 Sedang 3. 0,53 Sedang 4. 0,30 Sedang 5. 0,73 Mudah 6. 0,73 Mudah 7. 0,47 Sedang 8. 0,53 Sedang 9. 0,53 Sedang 10. 0,47 Sedang 11. 0,77 Mudah 12. 0,77 Mudah 13. 0,43 Sedang (1) (2) (3) 14. 0,83 Mudah 15. 0,57 Sedang 16. 0,80 Mudah 17. 0,23 Sukar 18. 0,77 Mudah 19. 0,67 Sedang 20. 0,63 Sedang

Dari Tabel 3.5 di atas, dapat diketahui bahwa sebanyak 60% soal memiliki tingkat kesukaran yang sedang, sebanyak 35% soal memiliki tingkat kesukaran yang mudah, dan sebanyak 5% soal memiliki tingkat kesukaran yang sulit.

b. Daya Pembeda

Analisis daya pembeda instrumen penelitian berupa tes dihitung dengan menggunakan rumus:

61

Dewi Widiawati, 2014

Efektifitas model pembelajaran berbasis it Dengan game bubble doushi Dalam upaya peningkatan penguasaan Perubahan kata kerjabahasa jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

DP : Daya Pembeda

BA : Jumlah jawaban benar kelompok atas BB : Jumlah jawaban benar kelompok bawah N : Jumlah sampel

Hasil perhitungan daya pembeda ditafsirkan seperti pada Tabel 3.9 berikut ini.

Tabel 3.9

Penafsiran Daya Pembeda

Rentang Angka Penafsiran

0.00-0.25 Rendah

0.26-0.75 Sedang

0.76-1.00 Tinggi

Hasil perhitungan daya pembeda instrumen tes yang telah dilakukan adalah seperti pada Tabel 3.10 berikut ini.

Tabel 3.10

Hasil Analisi Uji Daya Pembeda Nomor Soal Angka Tingkat Daya

Pembeda Penafsiran (1) (2) (3) 1. 0,80 Tinggi 2. 0,47 Sedang 3. 0,40 Sedang 4. 0,20 Rendah 5. 0,40 Sedang 6. 0,27 Sedang 7. 0,27 Sedang 8. 0,27 Sedang

62

Dewi Widiawati, 2014

Efektifitas model pembelajaran berbasis it Dengan game bubble doushi Dalam upaya peningkatan penguasaan Perubahan kata kerjabahasa jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9. 0,27 sedang 10. 0,40 sedang 11. 0,33 sedang 12. 0,33 sedang 13. 0,33 sedang 14. 0,33 sedang 15. 0,33 sedang 16. 0,40 sedang 17. 0,20 rendah 18. 0,33 sedang 19. 0,53 sedang 20. 0,20 rendah

Dari Tabel 3.9 di atas, dapat diketahui bahwa sebanyak 80% soal memiliki tingkat daya pembeda sedang, sebanyak 15% soal memiliki tingkat daya pembeda yang rendah, dan sebanyak 5% soal memiliki tingkat daya pembeda tinggi.

c. Validitas

Gay (dalam Sukardi: 2004:121) mengatakan bahwa suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan Sukardi (2004:122) mengatakan bahwa validitas suatu instrumen penelitian tidak lain adalah derajat yang menunjukkan di mana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur.

Dalam penelitian ini, untuk mengukur validitas instrumen penelitian, peneliti melakukan beberapa langkah diantaranya yaitu mengkonsultasikan instrumen penelitian kepada dosen pembimbing. Selain itu, peneliti juga melakukan konsultasi dengan dosen lain yang memiliki kompetensi dalam menilai validitas suatu instrumen penelitian.

d. Reliabilitas

Reliabilitas sama artinya dengan ajeg atau konsisten. Sukardi (2004: 127) mengatakan bahwa suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisiten dalam mengukur apa yang hendak diukur. Dengan kata lain, reliabilitas artinya

63

Dewi Widiawati, 2014

Efektifitas model pembelajaran berbasis it Dengan game bubble doushi Dalam upaya peningkatan penguasaan Perubahan kata kerjabahasa jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meskipun digunakan berkali-kali pada sampel sama, namun tes tersebut akan menghasilkan data yang sama.

Dalam penelitian ini, uji reliabilitias diuji cobakan kepada siswa lain yang memiliki level sama. Kemudian dengan menggunakan teknik belah dua, hasil tes dikorelasikan antara soal nomor ganjil dengan soal nomor genap dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

√[ ][ ] Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N : Jumlah sampel

X : Jumlah jawaban benar soal ganjil Y : Jumlah jawaban benar soal genap

Dari hasil uji reliabilitas dengan menggunakan rumus tersebut, diperoleh nilai koefisien korelasi variabel X dan Y adalah sebesar 0,71. Sedangkan untuk mencari nilai reliabilitas total skor tes digunakan rumus sebagai berikut.

Keterangan:

r : Reliabilitas total skor tes

Dari hasil uji reliabilitas total skor tes dengan menggunakan rumus tersebut, diperoleh nilai sebesar 0,83, yang ditafsirkan seperti pada tabel 3.11 berikut.

Tabel 3.11

Penafsiran Angka Reliabilitas

Rentang Angka Penafsiran

0.00-0.20 Sangat rendah

64

Dewi Widiawati, 2014

Efektifitas model pembelajaran berbasis it Dengan game bubble doushi Dalam upaya peningkatan penguasaan Perubahan kata kerjabahasa jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0.41-0.60 Sedang

0.61-0.80 Kuat

0.81-1.00 Sangat kuat

Dari data perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan teknik belah dua ganjil genap, diperoleh angka korelasi reliabilitas total skor sebesar 0,83 yang tergolong ke dalam kategori sangat kuat, sehingga dapat disimpulkan bahwa perangkat tes ini layak untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.

Dokumen terkait