BAB III METODOLOGI PENELITIAN
D. Metode Analisis
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas 2. Uji Multikolinearitas 3. Uji Heteroskedastisitas
Y
Proses Keputusan Pembelian Ulang
X1 Lokasi X2 Store Atmosphere X3 Word of Mouth X4 Media Sosial
E. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian, rumusan permasalahan yang diajukan dan kerangka pemikiran yang dikembangkan untuk penelitian ini, maka hipotesis yang diajukan adalah:
a. Ho1: β1 = 0; tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel Lokasi (X1) terhadap Proses Keputusan Pembelian Ulang (Y)
Ha1: β1 ≠ 0; ada pengaruh yang signifikan antara variabel Lokasi (X1) terhadap Proses Keputusan Pembelian Ulang (Y)
b. Ho2: β2 = 0; tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel Store Atmosphere (X2) terhadap Proses Keputusan Pembelian Ulang (Y) Ha2: β2 ≠ 0; ada pengaruh yang signifikan antara variabel Store Atmosphere (X2) terhadap Proses Keputusan Pembelian Ulang (Y) c. Ho3: β3 = 0; tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel Word
of Mouth (X3) terhadap Proses Keputusan Pembelian Ulang (Y)
Ha3: β3 ≠ 0; ada pengaruh yang signifikan antara variabel Word of Mouth (X3) terhadap Proses Keputusan Pembelian Ulang (Y)
d. Ho4: β4 = 0; tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel Media Sosial (X4) terhadap Proses Keputusan Pembelian Ulang (Y)
Ha4: β4 ≠ 0; ada pengaruh yang signifikan antara variabel Media Sosial (X4) terhadap Proses Keputusan Pembelian Ulang (Y)
e. Ho5: β1,2,3,4 = 0; tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel Lokasi (X1), Store Atmosphere (X2), Word of Mouth (X3) dan Media Sosial (X4) terhadap Proses Keputusan Pembelian Ulang (Y)
f. Ha5: β1,2,3,4 ≠ 0; ada pengaruh yang signifikan antara variabel Lokasi (X1), Store Atmosphere (X2), Word of Mouth (X3) dan Media Sosial (X4) terhadap Proses Keputusan Pembelian Ulang (Y)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini berfokus pada lokasi, store atmosphere, word of mouth dan media sosial sebagai variabel independen dan proses keputusan pembelian ulang sebagai variabel dependen. Untuk selanjutnya variabel – variabel independen tersebut akan dianalisis seberapa besar variabel – variabel tersebut mempengaruhi proses keputusan pembelian ulang (variabel dependen) konsumen KEIBAR Ciputat. Penelitian ini dilakukan kepada orang orang yang pernah melakukan pembelian di KEIBAR Ciputat. 100 orang konsumen KEIBAR Ciputat yang dijadikan sebagai responden tersebut mewakili sebagian besar konsumen KEIBAR Ciputat. Konsumen KEIBAR Ciputat yang peneliti jadikan sebuah objek akan memberikan tanggapan dan dapat mempengaruhi proses keputusan pembelian ulang konsumen KEIBAR Ciputat.
Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan variabel-variabel yang akan diteliti dan untuk melihat hubungan variabel lokasi (X1), store atmosphere
(X2), word of mouth (X3) dan media sosial (X4) terhadap variabel proses keputusan pembelian ulang (Y) konsumen KEIBAR Ciputat. Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan kuesioner berupa print out serta kuesioner
online dengan menggunakan media Google Doc dan dilakukan dalam jangka waktu 3 bulan terhitung 4 Agustus 2016 dan diharapkan selesai sampai dengan 4 November 2016.
B.Teknik Penentuan Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:80). Jadi populasi merupakan kumpulan dari keseluruhan elemen tertentu di mana kita dapat menarik beberapa kesimpulan.
Maka populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang pernah melakukan pembelian di KEIBAR Ciputat.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2015:136) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam suatu penelitian, bila populasi besar, peneliti tidak perlu untuk meneliti semua individu dalam populasi karena akan memerlukan banyak biaya, tenaga dan waktu. Oleh karena itu, penelitian dilakukan terhadap sampel dan kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik sampel non- probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2011:84).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan non-probability sampling
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau
incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2011:85). Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat yang pernah melakukan pembelian konsumen KEIBAR Ciputat.
Rumus pengambilan sampel menurut Wibisono (2003) dalam Riduwan (2007:50) apabila populasi tidak diketahui secara pasti adalah sebagai berikut: n = ( Z a/ σ e
)
2 Di mana: n = Besarnya sampelZα = Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel 1,96 dengan tingkat kepercayaan 95%
σ = Standar deviasi populasi
e = Tingkat kesalahan atau kesalahan maksimum yang dapat ditoleransi Contoh perhitungan: n = ( Z a/ σ e
)
2= (
,9 . , . ) 2 = 96,04Dengan demikian peneliti yakin dengan tingkat kepercayaan 95% bahwa random berukuran 96,04 = 96 akan memberikan selisih estimasi rata-rata dengan µ kurang dari 0,05. Jadi sampel yang diambil sebesar 100 orang dari semua konsumen KEIBAR Ciputat.
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan 2 jenis data yaitu: 1. Data Primer
Menurut Istijanto (2005) dalam buku Sunyoto (2014:28) data primer adalah data asli yang dikumpulkan oleh periset untuk menjawab masalah riset secara khusus. Dalam riset pemasaran, data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya, sehingga periset merupakan tangan pertama yang memperoleh data tersebut.
Dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan data dengan langkah menyebarkan kuesioner kepada responden. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011:142).
2. Data Sekunder
Sunyoto (2014:42) mengatakan bahwa ada beberapa pengertian data sekunder yang dapat menjadi rujukan untuk dapat digunakan dalam suatu riset yaitu:
1) Data sekunder merupakan data publikasi yang dikumpulkan tidak hanya untuk satu riset tertentu saja.
2) Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain, bukan oleh periset itu sendiri, untuk tujuan lain, hal ini mengandung arti bahwa periset hanya memanfaatkan data yang sudah ada untuk risetnya.
3) Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan sudah dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data.
4) Data sekunder mencakup informasi yang telah dikumpulkan dan hanya mungkin relevan dengan permasalahan yang ada.
Dalam hal ini peneliti menggunakan data sekunder yakni dengan Riset Perpustakaan (Library Research) yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh bahan yang diperlukan antara lain melalui buku, jurnal dan internet yang berkaitan dengan topik penelitian.
D. Metode Analisis
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara lokasi, store atmosphere,
word of mouth dan media sosial terhadap proses keputusan pembelian ulang konsumen, dilakukan dengan menggunakan Skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2011:93).
Menurut beliau instrumen pertanyaan menghasilkan total skor tiap anggota sampel, yang diwakili oleh setiap skor seperti yang tercantum pada Skala Likert di bawah ini.
Tabel 3.1 Skala Likert Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju
Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju (STS) 1 (TS) 2 (R) 3 (S) 4 (SS) 5
Selanjutnya data diperoleh dengan menggunakan kuesioner, di mana hasil analisisnya akan dipresentasikan dalam bentuk tabel. Hasil dalam bentuk tabel dianalisis berdasarkan variabel peggunaan lokasi, store atmosphere, word of mouth, media sosial dan proses keputusan pembelian ulang konsumen KEIBAR Ciputat.
Setelah dilakukan hasil perhitungan atas hasil kuesioner pengolahan data kuantitatif yang didapat mengenai lokasi, store atmosphere, word of mouth, media sosial dan proses keputusan pembelian ulang dilakukan pengujian statistik regresi linear berganda dan analisis koefisien korelasi.
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan
nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2013:52-53).
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013:47).
Reliabilitas diukur dengan bantuan program SPSS 20 for windows
yang memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Menurut Nunally (1994) dalam Ghozali (2013:48) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70.