• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

B. Deskripsi Data

1. Pendidikan Kewirausahaan (X1)

Untuk mengetahui ada tidaknya Pengaruh Pendidikan Kewirausahaaan dan kemandirian terhadap Motivasi Berwirausaha pada Mahasiswa. Maka penulis akan mengadakan analisis data secara

87

kuantitatif yang bertujuan untuk membuktikan kebenaran teori dengan data lapangan yang ada. Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa proses pengumpulan data Pengaruh Pendidikan kewirausahaan terhadap Motivasi berwirausaha adalah memulai angket yang disebarkan pada 114 responden, maka dalam pembahasan pengujian dan analisis data peneliti akan mengemukakan hasil yang peneliti peroleh dari penyebaran angket yang diberikan kepada responden dengan menggunakan tabulasi skor.

Tabel 4.1 Data Hasil Descriptive Statistics Pendidikan Kewirausahaan

Sumber: Output SPSS versi 26,0

Dengan 114 mahasiswa yang menjawab angket dengan jawaban A sampai E, nilai tertinggi dilapangan yang didapat adalah 85 dan nilai yang terendah didapat adalah 31. setelah dilakukan interval maka selanjutnya digunakan untuk menentukan kategori, frekuensi dan prosentase pendidikan kewirausahaan.

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation PENDIDIKANKEW

IRAUSAHAAN

114 31,00 85,00 60,0965 10,73986

Valid N (listwise) 114

88

Tabel 4.2 Prosentase Pendidikan Kewirausahaan No Kategori Kelas Interval Frekuensi Prosentase

1 Baik sekali 80 – 100 3 3%

2 Baik 50 – 79 96 84%

3 Cukup 20 – 49 15 13%

Jumlah 114 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dikemukaan bahwa dari 114 responden. Menunjukkan baik Pendidikan Kewirausahaan frekuensi 96 dengan prosentase 84% dan baik sekali Pendidikan Kewirausahaan frekuensi154 dengan prosentase 13% sedangkan cukup Pendidikan Kewirausahaan frekuensi 3 dengan prosentase 3 %. Berdasarkan uraian kalimat diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan kewirausahaan prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Hasyim Asy,ari tergolong baik.

2. Kemandirian (X2)

Tabel 4.3 Data Hasil Descriptive Statistics kemandirian mahasiswa

Setelah melihat paparan Descriptive Statistics diatas, maka dapat disimpulkan dengan adalah 114 mahasiswa, nilai minimum 43 , nilai maximum 85 dan nilai rata-rata 65 dengan nilai standar deviation 8,5 Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation KEMANDIRIAN 114 43,00 85,00 65,2281 8,51447 Valid N (listwise) 114

89

Langkah selanjutnya adalah memprosentasekan nilai-nilai tersebut kedalam kategori, interval, frekuensi dan juga prosentasenya.

Sebagaimana sebagai berikut:

Tabel 4.4 Klasifikasi kemandirian mahasiswa

No Kategori Kelas Interval Frekuensi Prosentase

1 Rendah 20 – 49 3 2,5

2 Cukup 50 – 79 107 94

3 Tinggi 80 – 100 4 3,5

Jumlah 114 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa dari 114 responden, menunjukkan tinggi frekuensi 4 dengan prosentase 3,5%. Dan cukup frekuensi 107 dengan prosentase 94% sedangkan rendah frekuensi 4 dengan prosentase 3,4%. Jadi, Berdasarkan uraian kalimat diatas dapat disimpulkan bahwa kemandirian mahasiswa prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Hasyim Asy,ari tergolong cukup mandiri.

3. Motivasi Berwirausaha (X1)

Instrumen pengukuran untuk motivasi berwirausaha Y beberapa angket dengan item soal sebanyak 20 item pertanyaan, data motivasi berwirausaha yang dikumpulkan dari responden ebanyak 114 orang sesuai kuantitatif. Hasil analisi disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

90

Tabel 4.5 Data Hasil Descriptive Statistics Motivasi Berwirausaha Mahasiswa

Sumber: Output SPSS versi26,0

Setelah melihat paparan Descriptive Statistics diatas, maka dapat disimpulkan dengan adalah 114 mahasiswa, nilai minimum 40 , nilai maximum 83 dan nilai rata-rata 63 dengan nilai standar deviation 8,73.

Langkah selanjutnya adalah memprosentasekan nilai-nilai tersebut kedalam kategori, interval, frekuensi dan juga prosentasenya.

Sebagaimana sebagai berikut:

Tabel 4.6 Prosentase Motivasi Berwirausaha No Kategori Kelas interval Frekuensi Prosentase

1 Baik sekali 80 – 100 5 4,3 %

2 Baik 50 – 79 107 94%

3 Cukup 20 – 49 2 1,7%

Jumlah 114 100%

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation MOTIVASIBER

WIRAUSAHA

114 40,00 83,00 63,25

44

8,73991

Valid N

(listwise)

114

91

Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa dari 114 responden, menunjukkan baik sekali frekuensi 5 dengan prosentase 4,3%.

Dan baik frekuensi 107 dengan prosentase 94% sedangkan cukup frekuensi 2 dengan prosentase 1,7%. Jadi, Berdasarkan uraian kalimat diatas dapat disimpulkan bahwa Motivasi Berwirausaha mahasiswa prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Hasyim Asy,ari tergolong baik.

C. Uji Normalitas Data

Untuk mengetahui distribusi data antara variabel Pendidikan Kewirausahaan dan kemandirian terhadap Motivasi Berwirausaha Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Hasyim Asy’ari Jombang dapat dilihat pada hasil output SPSS berupa histogram dan p-plot di bawah ini:

Gambar Grafik 4.1 Kurva Normal Pendidikan Kewirausahaan

Berdasarkan kurva normal Pendidikan Kewirausahaan di atas menunjukkan data variabel yang baik karena memiliki bentuk kurva dengan kemiringan seimbang sisi kanan dan kiri. Gambar histogram dengan kurva

92

penggunaan media visual pada output SPSS versi26,0 mendukung hasil dari nilai skewness yang mendekati 0. Jadi, melalui kurva diatas dapat dikatakan bahwa data variable dari Pendidikan Kewirausahaan dikatakan normal.

Gambar Grafik 4.2 Normal P-Plot Pendidikan Kewirausahaan

Sumber: Output SPSS versi26,0

Berdasarkan hasil dari output SPSS versi26,0 Normal P-Plot dari Pendidikan kewirausahaan memperlihatkan bahwa distribusi dari titik-titik data Pendidikan Kewirausahaan menyebar disekitar garis diagonal. Jadi data pada Pendidikan Kewirausahaan dapat dikatakan normal.

Gambar Grafik 4.3 Kurva Normal kemandirian

93

Sumber: Output SPSS versi26,0

Berdasarkan kurva normal kemandirian mahasiswa di atas menunjukkan data variabel yang baik karena memiliki bentuk kurva dengan kemiringan seimbang sisi kanan dan kiri. Gambar histogram dengan kurva penggunaan media visual pada output SPSS versi26,0 mendukung hasil dari nilai skewness yang mendekati 0. Jadi, melalui kurva diatas dapat dikatakan bahwa data variable dari kemandirian mahasiswa dikatakan normal.

Gambar Grafik 4.4 P Plot Normal kemandirian

Sumber: Output SPSS versi26,0

Berdasarkan hasil dari output SPSS versi26,0 Normal P-Plot dari kemandirian mahasiswa memperlihatkan bahwa distribusi dari titik-titik data kemandirian mahasiswa menyebar disekitar garis diagonal. Jadi data pada kemandirian mahasiswa dapat dikatakan normal.

94

Gambar Grafik 4.5 Kurva Normal Motivasi Berwirausaha

Sumber: Output SPSS versi26,0

Berdasarkan kurva normal Motivasi Berwirausaha di atas menunjukkan data variabel yang baik karena memiliki bentuk kurva dengan kemiringan seimbang sisi kanan dan kiri. Gambar histogram dengan kurva penggunaan media visual pada output SPSS versi26,0 mendukung hasil dari nilai skewness yang mendekati 0. Jadi, melalui kurva diatas dapat dikatakan bahwa data variable dari Motivasi Berwirausaha mahasiswa dikatakan normal.

Gambar Grafik 4.6 Normal P-Plot Motivasi Berwirausaha

Sumber: Output SPSS versi26,0

95

Berdasarkan hasil dari output SPSS Normal P-Plot dari Motivasi Berwirausaha Mahasiswa memperlihatkan bahwa distribusi dari titik-titik data Motivasi Berwirausaha Mahasiswa menyebar disekitar garis diagonal.

Jadi data pada Motivasi Berwirausaha mahasiswa dapat dikatakan normal.

D. Uji Hipotesis

Setelah melakukan pendiskripsian data maka tahap berikutnya adalah pengujian hipotesis. Adapun untuk menguji hipotesis maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan Hipotesis

a. Hipotesis Alternatif (Ha) penelitian ini adalah: “Terdapat Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan kemandirian mahasiswa terhadap Motivasi berwirausaha pada Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Hayim Asy’ari Jombang.”

b. Hipotesis Nol (Ho) penelitian ini adalah: “ Tidak Terdapat Pengaruh Pendidikan Kewirausahaandan kemadirian mahasiswa terhadap Motivasi berwirausaha pada Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Hasyim Asy’ari Jombang.”

2. Menentukan Taraf Signifikan (α)

Karena penelitian ini termasuk dalam penelitian pendidikan maka peneliti menggunakan taraf signifikan sebesar 5% atau 0,05 dengan nilai kebenaran sebesar 95% atau 0,95.

96

3. Menentukan Kriteria Pengujian Hipotesa

Kriteria pengujian dilakukan untuk mengethui apakah hipotesis alternatif (Ha) diterima/ditolak ataukah sebaliknya hipotesis nol (Ho) diterima/ditolak. Adapun kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

a. Ha diterima apabila r hitung/ t hitung > dari r tabel/ t tabel, dengan demikian maka Ho ditolak.

b. Ho diterima apabila r hitung/ t hitung < dari r tabel/ t tabel, dengan demikian maka Ha ditolak.

4. Melakukan Perhitungan

Dalam pengujian pengaruh, penguji melakukan uji statistik yaitu uji regresi. Sebelum menganalisis data, peneliti menggunakan rumus regresi linier, oleh karena itu perlu dijabarkan terlebih dahulu mengenai korelasi atau ada tidaknya hubungan antara variabel-variabel tersebut.

Untuk mengukur seberapa jauh koefisien korelasi antara variabel dapat diukur menggunakan tabel pedoman interpretasi di bawah ini:

Tabel 4.7 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Nilai r*) Interpretasi

0,001 – 0,02 Korelasi Sangat Lemah 0,201 – 0,400 Korelasi lemah 0,401 – 0,600 Korelasi Cukup Kuat

0,601 – 0,800 Korelasi Kuat

0,801 – 1,000 Korelasi Sangat Kuat

*) Interpretasi berlaku untuk nilai r positif maupun negative

97

Adapun hasil dari analisis korelasi antara tiga variable dari hasil hitung output SPSS versi26,0 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8 Uji Korelasi Tiga Variabel (pendidikan kewirausahaan dan kemandirian terhadap motivasi berwirausaha Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Hasyim

Asy’ari Jombang)

Sumber: Output SPSS versi26,0

Berdasrkan hasil perhitungan tabel out put SPSS diatas adalah sebagai berikut:

Correlations

PENDIDIK ANKEWIR AUSAHA AN

KEMANDI RIAN

MOTIVAS IBERWIR AUSAHA

PENDIDIKANKEWI RAUSAHAAN

Pearson Correlation

1 ,331** ,594**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 114 114 114

KEMANDIRIAN Pearson Correlation

,331** 1 ,522**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 114 114 114

MOTIVASIBERWIR AUSAHA

Pearson Correlation

,594** ,522** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 114 114 114

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

98

a. Menunjukkan bahwa korelasi antara pendidikan kewirausahaan dengan motivasi berwirausaha sebesar r=0,594 . nilai korelasi tersebut berada diatas nilai r tabel sebesar 0,176. Nilai r 0.594 berada diantara nilai koefisien korelasi 0,401 – 0,600 ( lihat tabel 4.9) yang menunjukkan korelasi cukup kuat. Sedangkan nilai r 0,594 menunjukkan tanda positif artinya semakin pendidikan kewirausahaan meningkat maka variabel motivasi berwirausaha juga meningkat. Pada kolom sig. menunjukkan 0,00 yang berada kurang dari nilai sig. yaitu 0,05 yang berarti hubungan antara pendidikan kewirausahaan dengan motivasi berwirausaha adalah sangat signifikan. Sedangkan bahwa korelasi antara kemandirian mahasiswa dengan motivasi berwirausaha sebesar r 0,559 . nilai korelasi tersebut berada diatas nilai r tabel sebesar 0,522. Nilai r 0.522 berada diantara nilai koefisien korelasi 0,401 – 0,600 (lihat tabel 4.9) yang menunjukkan cukup kuat. Sedangkan nilai r 0,522 menunjukkan tanda positif artinya semakin tinggi kemadirian mahasiswa maka variabel motivasi berwirausaha juga meningkat. Pada kolom sig. menunjukkan 0,00 yang berada kurang dari nilai sig. yaitu 0,05 yang berarti hubungan antara kemandirian mahasiswa dengan mitivasi berwirausaha adalah sangat signifikan.

b. Berdasarkan tabel correlations variable korelasi antara X1 Terhadap Y cukup kuat karena memiliki nilai signifikan 0,594. (lihat tabel 4.9)

c. Berdasarkan tabel correlation nilai korelasi yang dimiliki setiap variable bernilai positif (+) artinya jika pendidikan kewirausahaan dan

99

kemandirian mahasiswa meningkat/intens maka motivasi berwirausaha akan meningkat karena nilai korelasi yang dihasilkan bernilai positif.

d. Berdasarkan tabel correlation nilai p-value pada kolom sig(2-tailed) pendidikan kewirausahaan dengan motivasi berwirausaha mempunyai korelasi karena nilai p-value pada kolom sig((2-tailed) adalah 0,000 <

0,05 yang berarti Ha diterima da Ho ditolak. Sedangkan kemandirian mahsiswa dengan motivasi berwirausaha mempunyai korelasi karena nilai p-value pada kolom sig.(2-tailed) adalah 0,000 < ) 0,05 yang berarti Ha1 diterima dan Ho1 ditolak.

E. Uji Regresi

1. Uji regresi antara variable X1 terhadap Y

Koefisien Determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel dependen (Y) dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summary (b) dan tertulis R square.

Tabel 4.9 Koefisien Determinasi (R2) pendidikan kewirausahaan terhadap motivasi berwirausaha

Sumber: Output SPSS versi26,0 Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,594a ,353 ,347 7,06058 1,108

a. Predictors: (Constant), PENDIDIKANKEWIRAUSAHAAN b. Dependent Variable: MOTIVASIBERWIRAUSAHA

100

Berdasarkan tabel Dari hasil output SPSS tersebut memiliki nilai koefisien determinasi R Square sebesar 0,353 artinya 35,3% variabel independen (pendidikan kewirausahaan ) telah memberikan pengaruh terhadap motivasi berwirausaha Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Hasyim Asy’ari Jombang dan sisanya 64,7% (100%-35,3%) disebabkan oleh pengaruh variabel lain diluar variabel yang digunakan.

Tabel 4.10 Uji Regresi Linier pendidikan kewirausahaan terhadap motivasi berwirausaha

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardiz ed

Coefficien ts

T Sig

.

Collinearity Statistics

B Std.

Error

Beta Toleranc

e

VIF

1 (Constant) 34,19 2

3,775 9,05

7

,00 0 PENDIDIKA

N

KEWIRAUS AHAAN

,484 ,062 ,594 7,82

0

,00 0

1,000 1,000

a. Dependent Variable: MOTIVASIBERWIRAUSAHA Sumber: Output SPSS versi26,0

Dari hasil output SPSS diatas maka persamaan garis regresi dapat dinyatakan dalam persamaan berikut, hal ini menggunakan rumus regresi linier sederhana karena ada tiga variabel:

101

Rumus regresi linier sederhana:

Y= a + b1X1

Keterangan:

Y = nilai dalam variable dependen yang diprediksikan a = konstanta atau bila harga x=0

b = angka koefisien regresi x = nilai variable independen Y = 34,192+ 0,484

Persamaan tersebut menunjukan bahwa nilai koefesien X1 sebesar 0,484 yang apabila pendidikan kewirausahaan (X1) meningkat satu satuan maka motivasi berwirausaha (Y) meningkat sebesar 0,484 poin.

Setelah dilakukan uji regresi sederhana diperoleh harga t hitung yang X1 7,820 kemudian harga t dikonsultasikan dengan t table pada taraf signifikan 5% sebesar 1,980. Hal ini menunjukan bahwa t hitung lebih besar dari t table (7,820> 1,980) pada taraf signifikan 5%. Hasil tersebut menunjukan bahwasanya Ha diterima dan Ho ditolak Artinya terjadi peningkatan terhadap Motivasi Berwirausaha Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Hasyim Asy’ari Jombang bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Pendidikan Kewirausahaan terhadap Motivasi Berwirausaha Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Hasyim Asy’ari Jombang.

2. Uji regresi antara variable X2 terhadap Y

102

Tabel 4.11 Koefisien Determinasi (R2) kemandirian terhadap Motivasi Berwirausaha

S

S

Sumber: Output SPSS versi26,0

Berdasarkan tabel Dari hasil output SPSS tersebut memiliki nilai koefisien determinasi R Square sebesar 0,273 artinya 27,3% variabel independen (kemandirian) telah memberikan pengaruh terhadap Motivasi Berwirausaha Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Hasyim Asy’ari Jombang dan sisanya 72,7% (100%-27,3%) disebabkan oleh pengaruh variabel lain diluar variabel yang digunakan.

Dari Uji ANOVA F test, didapat F hitung sebesar 42,051 dengan nilai signifikan 0,000. Karena signifikan (0,000) lebih kecil dari 0,05 maka model Regressional yang digunakan layak untuk dapat dipakai menguji linier tes.

Tabel 4.12 Uji Regresi kemandirian terhadap Motivasi Berwirausaha Coefficientsa

Model Summaryb Mod

el

R R

Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,522a ,273 ,266 7,48538 1,515

a. Predictors: (Constant), KEMANDIRIAN

b. Dependent Variable: MOTIVASIBERWIRAUSAHA

103

Model

Unstandardized Coefficients

Standardize d

Coefficient s

T Sig.

Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta

Toleranc

e VIF

1 (Constant) 28,27 3

5,440 5,197 ,000

KEMANDIRI AN

,536 ,083 ,522 6,485 ,000 1,000 1,000

a. Dependent Variable: MOTIVASIBERWIRAUSAHA Sumber: Output SPSS versi26,0

Dari hasil output SPSS diatas maka persamaan garis regresi dapat dinyatakan dalam persamaan berikut, hal ini menggunakan rumus regresi linier sederhana karena ada tiga variabel:

Rumus regresi linier sederhana:

Y= a + b1X1

Keterangan:

Y = nilai dalam variable dependen yang diprediksikan a = konstanta atau bila harga x=0

b = angka koefisien regresi x = nilai variable independen Y = 28,273+ 0,536

Persamaan tersebut menunjukan bahwa nilai koefesien X2 sebesar 0,536 yang apabila kemandirian (X2) meningkat satu satuan maka motivasi berwirausaha (Y) meningkat sebesar 0,536 poin.

104

Setelah dilakukan uji regresi sederhana diperoleh harga t hitung yang X2 6,485 kemudian harga t dikonsultasikan dengan t table pada taraf signifikan 5% sebesar 1,980. Hal ini menunjukan bahwa t hitung lebih besar dari t table (6,485 > 1,980) pada taraf signifikan 5%. Hasil tersebut menunjukan bahwasanya Ha diterima dan Ho ditolak Artinya terjadi peningkatan Motivasi Berwirausaha Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Hasyim Asy’ari Jombang maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kemandirian Terhadap Motivasi Berwirausaha Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Hasyim Asy’ari Jombang.

3. Uji regresi antara variable X1, X2 terhadap Y

Tabel 4.13 Koefisien Determinasi (R2) Pendidikan Kewirausahaan dan kemandirian terhadap Motivasi Berwirausaha Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Hasyim

Asy’ari Jombang

B e r d

Model Summaryb Mod

el

R R

Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,687a ,472 ,463 6,40617 1,638

a. Predictors: (Constant), KEMANDIRIAN,

PENDIDIKANKEWIRAUSAHAAN

b. Dependent Variable: MOTIVASIBERWIRAUSAHA

105

asarkan tabel Dari hasil output SPSS tersebut memiliki nilai koefisien determinasi R Square sebesar 0,472 artinya 47,2% variabel independen (Pendidikan Kewirausahaan dan kemandirian) telah memberikan pengaruh terhadap Motivasi Berwirausaha Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Hasyim Asy’ari Jombang dan sisanya 52,8% (100% - 47,2%) disebabkan oleh pengaruh variabel lain diluar variabel yang digunakan.

Tabel 4.14 Uji F Pendidikan Kewirausahaan dan kemandirian terhadap Motivasi Berwirausaha Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Hasyim Asy’ari

Jombang ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 4076,297 2 2038,148 49,664 ,000b Residual 4555,326 111 41,039

Total 8631,623 113

a. Dependent Variable: MOTIVASIBERWIRAUSAHA

b. Predictors: (Constant), KEMANDIRIAN, PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN

Sumber: Output SPSS versi26,0

Dari Uji ANOVA F test, didapat F hitung sebesar 49,664 artinya signifikan. Data tersebut juga menunjukkan p-value 0,000< 0,05 artinya signifikan. ( df1 = 3-1 = 2) dan df2 = 114-3 = 111). Signifikan disini berarti Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya Pendidikan

106

Kewirausahaan dan kemandirian berpengaruh terhadap Motivasi Berwirausaha Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Hasyim Asy’ari Jombang.

Tabel 4.15 Uji Regresi Linier Pendidikan Kewirausahaan dan kemandirian terhadap Motivasi Berwirausaha Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Hasyim

Asy’ari Jombang Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardize d

Coefficient s

T Sig.

Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta

Toleranc

e VIF

1 (Constant) 15,62

7

5,049 3,095 ,002

PENDIDIKAN KEWIRAUSAH AAN

,385 ,059 ,473 6,474 ,000 ,890 1,123

KEMANDIRIAN ,375 ,075 ,366 5,005 ,000 ,890 1,123 a. Dependent Variable: MOTIVASIBERWIRAUSAHA

Sumber: Output SPSS versi26,0

Dari hasil output SPSS diatas maka persamaan garis regresi dapat dinyatakan dalam persamaan berikut, hal ini menggunakan rumus regresi linier sederhana karena ada tiga variabel:

Rumus regresi linier ganda:

Y= a + b1X1 + b2X2

107

Keterangan:

Y = nilai dalam variable dependen yang diprediksikan a = konstanta atau bila harga x=0

b = angka koefisien regresi x = nilai variable independen Y = 15,627+ 0,385 + 0, 375

Persamaan tersebut menunjukan bahwa nilai koefesien X1 sebesar 0, 385 dan X2 sebesar 0, 375 yang apabila pendidikan kewirausahaan (X1) dan kemandirian mahasiswa (X2) meningkat satu satuan maka motivasi berwirausaha (Y) meningkat sebesar 1,145 poin.

Setelah dilakukan uji regresi diperoleh harga t hitung yang X1 6,474 dan X2 5,005 kemudian harga t dikonsultasikan dengan t table pada taraf signifikan 5% sebesar 1,98 Hal ini menunjukan bahwa t hitung lebih besar dari t table (6,474 > 1,980) dan (5,005 >1,980) pada taraf signifikan 5%.

Hasil tersebut menunjukan bahwasanya Ha diterima dan Ho ditolak Artinya terjadi peningkatan motivasi Berwirausaha Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Hasyim Asy’ari Jombang. maka dapat disimpulkan bahwa terdapat Pengaruh yang positif dan signifikan antara Pendidikan Kewirausahaan dan kemandirian terhadap Motivasi Berwirausaha Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Hasyim Asy’ari Jombang.

108

BAB V

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Motivasi Berwirausaha Mahasiswa Prodi Pendidikn Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Hasyim Asy’ari Jombang

Berdasarkan hasil deskripsi data variabel pendidikan kewirausahaan dengan 114 mahasiswa yang menjawab angket yang telah tersebar, nilai tertinggi dilapangan dan nilai yang terendah kemudian diakumulasikan dalam perhitungan melaui SPSS. setelah dilakukan interval maka selanjutnya digunakan untuk menentukan kategori, frekuensi dan prosentase pendidikan kewirausahaan. Menunjukkan baik Pendidikan Kewirausahaan frekuensi yang tinggi dan baik sekali. kemudian pendidikan kewirausahaan dengan frekuensi dan prosentase dengan nilai cukup. Berdasarkan uraian kalimat diatas dapat disimpulkan bahwa Motivasi Berwirausahaan mahasiswa prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Hasyim Asy,ari tergolong baik.

Hasil analisis data yang dilakukan secara parsial menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara pendidikan kewirausahaan dan motivasi berwirausaha. Pengujian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Ha diterima. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa secara parsial pendidikan kewirausahaan berpengaruh terhadap motivasi berwirausaha. Ini

109

berarti semakin bagus pendidikan kewirausahaan semakin tinggi motivasi berwirausaha.

Dari beberapa hasil penelitian di atas juga tidak bertolak belakang dengan teori-teori yang sudah ada sebelumnya. Pendidikan kewirausahaan adalah pendidikan yang menerapkan kurikulum dan metodologi yang terintegrasi dengan perkembangan yang terjadi di lingkungan masyarakat dengan menggunakan model dan strategi pembelajaran yang relevan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.107 Sedangkan menurut Eman Suherman108 memperjelas mengenai pola dasar pendidikan kewirausahaan lebih menekankan pada teori, praktek, dan implementasi.109

Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dihasilkan oleh Ratih Indriyani110 terdapat pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap terhadap motivasi berwirausaha. Kemudian Fa’izatul Masruroh111 Dalam penelitiannya dibuktikan dari hasil penelitian terdapat signifikansi antara pendidikan kewirausahaan dengn motivasi berwirausaha.

Dengan membandingkan hasil penelitian yang relevan dan teori-teori sebelumnya sebagaimana di atas, maka dapat diketahui bahwa ada pengaruh signifikan pendidikan kewirausahaan terhadap motivasi berwirausaha

107Anwar, Pendidikan Kecakapan Hidup Konsep dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta, 2004), 11.

108 Eman, Desain, 29.

109 Budi Wahyono dkk, “Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Niat Berwirausaha Siswa SMK Negeri 1 Pedan Tahun 2013,” FKIP UNS, 1 ( 2015), 3.

110 Ratih Indriyani, “Influence Entrepreneurship Education To Entrepreneurial Intention Through Entrepreneurial Motivation As Mediation For Privatehigher Education Students In Surabaya”, Business And Management, 1 (October 2017), 41.

111 Fa’izatul Masruroh, “Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Motivasi Berwirausaha Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya”, Kajian Moral dan Kewarganegaraan, 1 (2017), 580.

110

Mahasiswa prodi pendidikan agama Islam fakultas agama Islam Universitas Hasyim Asyari jombang. Dengan demikian, dapat dikatan bahwa pendidikan kewirausahaan sebgai salah satu faktor yang ikut menentukan motivasi berwirausaha mahasiswa. Sehingga semakin baik pendidikan kewirausahaan yang dilaksanakan maka semakin baik pula motivasi berwirausahanya.

B. Pengaruh Kemandirian Terhadap Motivasi Berwirausaha Mahasiswa Prodi Pendidikn Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Hasyim Asy’ari Jombang

Paparan Descriptive Statistics untuk variabel kemandirian, maka dapat disimpulkan dengan adalah 114 mahasiswa, memiliki nilai yang baik. setelah dilakukan interval maka selanjutnya digunakan untuk menentukan kategori, frekuensi dan prosentase kemandirian. dikemukakan bahwa dari keseluruhan sampel mahasiswa yang diteliti, menunjukkan frekuensi dan prosentasi yang cukup. Jadi, Berdasarkan uraian kalimat diatas dapat disimpulkan bahwa kemandirian mahasiswa prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Hasyim Asy,ari tergolong cukup mandiri.

Hasil analisis data yang dilakukan secara parsial menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara kemandirian dan motivasi berwirausaha. Pengujian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Ha diterima. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa secara parsial kemandirian berpengaruh terhadap motivasi berwirausaha. Ini berarti semakin bagus kemandirian mahasiswa semakin tinggi motivasi berwirausaha.

111

Dari beberapa hasil penelitian di atas juga tidak bertolak belakang dengan teori-teori yang sudah ada sebelumnya. Kemandirian belajar menurut Wragg E.C dalam kartadinata adalah suatu proses dimana mahasiswa mengembangkan keterampilan-keterampila penting yang memungkinkannya menjadi pelajar yang mandiri, mahasiswadimotivasi oleh tujuannya sendiri, imbalan dari proses belajar bersifat intrinsik atau nyata bagi mahasiswa dan tidak tergantung sistem luar untuk pemberian imbalan jerih payah belajarnya, dosen hanya merupakan sumber dalam proses belajar, tetapi bukan pengatur atau pengendali.112 Sedangkan Selfert dan Hoffnung mendefinisikan kemandirian yaitu kemampuan untuk mengendalikan dan mengatur pikiran, perasaan, dan tindakan sendiri secara bebas serta berusaha sendiri untuk mengatasi perasaan-perasaan malu dan keragu-raguan.113

Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dihasilkan oleh dalam penelitian Vivie Widyawati114 diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemandirian diri dengan motivasi berwirausaha. Oleh karenanya hubungan variabel yang erat akan menentukan sebarapa besar efek yang dihasilkan oleh kemandirian.

Dengan membandingkan hasil penelitian yang relevan dan teori-teori sebelumnya sebagaimana di atas, maka dapat diketahui bahwa ada pengaruh signifikan kemandirian terhadap motivasi berwirausaha Mahasiswa prodi

112 Rasdjo Dedi dkk, “Pengaruh Motivasi Belajar, Gaya Belajar, Dan Kemandirian Belajar Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa S1 Pgsd Masukan Sarjana Di Upbjj Ut Bandung”, Jurnal Pendidikan Dasar, 2 (Juli 2016). 167.

113 Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2009), 185.

114 Vivie Widayati, “Hubungan Antara Kemandirian Diri Dengan Motivasi Berwirausaha Mahasiswa Anggota Ukm Kopma Uny”, Jurnal Bimbingan dan Koseling, 4 (Maret 2015),

112

pendidikan agama Islam fakultas agama Islam Universitas Hasyim Asyari Jombang. Dengan demikian, dapat dikatan bahwa pendidikan kewirausahaan sebgai salah satu faktor yang ikut menentukan motivasi berwirausaha mahasiswa. Sehingga semakin tinggi kemandirian mahsiswa yang dimiliki maka semakin baik pula motivasi berwirausahanya.

C. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Kemandirian Terhadap Motivasi Berwirausaha Mahasiswa Prodi Pendidikn Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Hasyim Asy’ari Jombang

Dari hasil output SPSS variabel independen (Pendidikan Kewirausahaan dan kemandirian) telah memberikan pengaruh terhadap Motivasi Berwirausaha Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Hasyim Asy’ari Jombang sedangkan sisanya disebabkan oleh pengaruh variabel lain diluar variabel yang digunakan.

Dari beberapa hasil penelitian di atas juga tidak bertolak belakang dengan teori-teori yang sudah ada sebelumnya. Menurut Eman115 memperjelas mengenai pola dasar pendidikan kewirausahaan lebih menekankan pada teori, praktek, dan implementasi.116 Pada teori tersebut akan membangun mempengaruh yang hendak dicapai tak terkecuali terhadap morivasi berwirausaha.

Selain pendidikan kewirausahaan, faktor lain yang mempengaruhi motivasi berwirausaha adalah kemandirian. Kemandirian belajar menurut Wragg E.C dalam kartadinata adalah suatu proses dimana mahasiswa

115 Eman, Desain, 29.

116 Budi, “Pengaruh Pendidikan, 3.

Dokumen terkait