• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas a.Uji Validitas a.Uji Validitas

Menurut Ghozali (2011:52), uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Apabila r-hitung lebih besar dari r-tabel maka pertanyaan tersebut dikatakan valid. Adapun cara yang dapat dilakukan untuk melakukan uji validitas adalah dengan cara menghubungkan atau mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing item pertanyaan dengan skor total individu. Untuk mengatur validitasnya, dalam penelitian ini akan digunakan program SPSS

for Windows versi 19.

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Salah satu cara untuk mengukur tingkat validitas dapat dilakukan dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Validitas indikator dapat dilihat dari tampilan output Cronbach Alpha pada Correlated Item Total Correlation. Item instrumen dianggap valid jika r hitung > r tabel.

Berdasarkan hasil uji validitas indikator variabel Motivator Insentif, dapat dilihat dilihat pada lampiran pada tabel validitas variabel Motivator Insentif menunjukkan bahwa semua butir pertanyaan memiliki nilai rxy yang lebih besar dari 0,231, yang artinya 9 indikator pernyataan tentang gaya Motivator Insentif dinyatakan valid. Pada hasil uji validitas indikator variabel Kepercayaan diri yang dapat dilihat dilihat pada lampiran pada tabel hasil validitas variabel Kepercayaan Diri menunjukkan bahwa semua butir pertanyaan memiliki nilai rxy yang lebih besar dari 0,231, yang artinya 10 indikator pernyataan tentang Kepercayaan Diri dinyatakan valid. Begitu juga hasil uji validitas variabel kinerja karyawan, dapat dilihat pada lampiran pada tabel hasil uji validitas kinerja karyawan menunjukan bahwa 5 indikator pertanyaan kinerja karyawan memiliki nilai rxy yang lebih besar dari 0,231, yang artinya semua indikator pernyataan tentang kinerja karyawan dinyatakan valid.

b. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2011:47), uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suaru kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Cronbach Alpha. Koefisien

44

Cronbach Alpha yang > 0,60 menunjukkan kehandalan (reliabilitas) instrumen (bila dilakukan penelitian ulang dengan waktu dan dimensi yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang sama) dan jika koefisien Cronbach Alpha yang < 0,60 menunjukkan kurang handalnya instrumen (bila variabel-variabel tersebut dilakukan penelitian ulang dengan waktu dan dimensi yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang berbeda).

Tabel 3.2. Uji Reliabilitas

No Variabel Cronbach’s

Alpha

Kriteria Keterangan

1 Motivator Insentif 0,721 0,60 Reliabel

2 Kepercayaan diri 0,797 0,60 Reliabel

3 Kinerja karyawan 0,864 0,60 Reliabel

Sumber: Data yang diolah (2015) 3.6 Metode Analisis Data

Analisis data merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu variabel mempengaruhi variabel yang lain. Agar data yang dikumpulkan tersebut dapat bermanfaat maka harus diolah atau dianalisis terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan dasar dalam mengambil keputusan.

3.6.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif atau statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi (Sanusi, 2012: 116). Analisis deskriptif presentase digunakan untuk mendeskripsikan presentase masing-masing dari variabel bebas yaitu Motivator Insentif (X), variabel mediasi Kepercayaan Diri (M) serta variabel terikat yaitu Kinerja Karyawan (Y) pada karyawan PT. Prima Cahaya Indobevrage.

45

Langkah-langkah dalam penggunaan teknik analisis ini adalah: a. Membuat tabel distribusi jawaban angket X, M, Y

b. Menentukan skor jawaban dengan ketentuan yang telah ditetapkan c. Menjumlah skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden d. Merumuskan skor tersebut ke dalam rumus berikut:

Keterangan:

DP = Tingkat keberhasilan yang dicapai n = Jumlah skor jawaban responden

N = Jumlah skor ideal (nilai pernyataan tertinggi x jumlah pernyataan x jumlah responden

Dari rumus diatas, maka dirumuskan kriteria sebagai berikut: 1. % terendah = (1/5) x 100% = 20%

2. % tertinggi = (5/5) x 100% = 100% 3. Jarak = 100 – 20 = 80% 4. Banyak kelas = 5

5. Interval = 80% : 5 = 16%

6. Menentukan kriteria interval

Tabel 3.3. Kriteria Interval

No Rentang kelas (%) Kriteria

1 20,00 – 36 Sangat rendah

2 36,01 – 52 Rendah

3 52,01 – 68 Sedang

4 68,01 – 84 Tinggi

5 84,01 – 100 Sangat tinggi

46

Dalam penelitian ini, metode analisis deskriptif digunakan untuk mengukur jumlah setiap pilihan jawaban responden pada setiap pertanyaan dalam kuesioner untuk mengolah dan menganalisis data menggunkan metode analisis deskriptif persentase, digunakan alat bantu berupa program komputer Microsoft office Excel.

3.6.2 Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2011:160), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.Untuk mengetahui data yang digunakan dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan menggunakan

Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari α (0,05) maka dapat dikatakan data berdistribusi normal.

b. Uji Multikolonieritas

Menurut Ghozali (2011:105), uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas, jika variabel bebas berkorelasi maka variable - variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas = 0. Multikolineritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan

Variance Inflation Factor (VIF). Menurut Ghozali (2011:106), cara mendeteksi terhadap adanya multikolineritas dalam model regresi adalah sebagai berikut:

1. Besarnya Variance Inflation Factor (VIF), pedoman suatu model regresi yang bebas Multikolineritas yaitu nilai VIF ≤ 10.

2. Besarnya Tolerance pedoman suatu model regresi yang bebas Multikoneritas yaitu nilai Tolerance ≥ 0,1.

47

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2011:139), uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Menurut Ghozali (2011:142) Heteroskedastisitas dalam regresi dapat diketahui dengan menggunakan beberapa cara, salah satunya uji Glejser. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka indikasi terjadi Heteroskedastisitas. Jika signifikan diatas tingkat kepercayaan 5% maka tidak mengandung adanya Heteroskedastisitas.

d. Uji Hipotesis

Menurut Ghozali (2011:96), uji hipotesis adalah pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah kesimpulan pada sampel dapat berlaku untuk populasi dan dapat digeneralisasi. Secara statistik untuk pengujian path analysis hanya mengunakan uji parsial(Uji t).

Dokumen terkait