HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas
Semua item kuesioner yang digunakan mengukur kompensasi dan loyalitas akan diuji validitasnya. Nilai validitas masing-masing butir pertanyaan dapat dilihat dari perbandingan nilai Correct item-Total Correlation masing-masing butir pertanyaan. Dengan product moment, dimana untuk 133 responden, uji dua arah dan nilai signifikansi 0,05 adalah sebesar 0.175 maka apabila Correct item-Total
Correlation lebih besar dibandingkan Product Moment maka item pernyataan dapat
66 Tabel 4.5
Uji Validitas Variabel Kompensasi
NO. PERNYATAAN Correct item-Total Correlation Product Moment Keterangan
1 Imbalan yang saya terima sesuai
dengan tugas yang dikerjakan 0,703 0.175 Valid 2 Saya diberikan gaji sesuai dengan yang
saya harapkan 0,350 0.175 Valid
3 Kesesuaian gaji dengan kebutuhan
hidup saya sehari-hari 0,541 0.175 Valid
4 Imbalan yang saya dapatkan saat ini
dapat menambahkan semangat kerja 0,613 0.175 Valid 5 Gaji yang saya terima saat ini dapat
menambahkan disiplin kerja semakin baik
0,499 0.175 Valid
6 Pemberian gaji yang dilakukan perusahaan telah sesuai dengan ketentuan pemerintah
0,439 0.175 Valid
7 Upah yang diterima sudah cukup untuk
biaya hidup sehari-hari 0,576 0.175 Valid
8 Kompensasi yang saya terima sesuai dengan jasa atau pengorbanan yang saya berikan untuk perusahaan
0,453 0.175 Valid
9 Insentif yang saya terima sesuai
dengan jam kerja yang saya gunakan 0,483 0.175 Valid 10 Insentif yang diberikan perusahaan
67 ini.
11 Senioritas karyawan menjadi dasar perusahaan dalam memberikan kompensasi
0,494 0.175 Valid
12 Insentif yang diberikan perusahaan
dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari 0,572 0.175 Valid 13 Insentif yang diberikan perusahaan
kepada saya adil dan layak 0,386 0.175 Valid
14 Evaluasi kinerja dan jabatan yang dilakukan perusahaan sebagai dasar pemberian kompensasi karyawan
0,611 0.175 Valid
15 Saya diberikan pertolongan sosial yang selalu siap sedia ketika saya membutuhkan pertolongan
0,506 0.175 Valid
16 Perusahaan selalu tepat waktu dalam
memberikan gaji kepada karyawan 0,539 0.175 Valid 17 Pemberian cuti tahunan sudah sesuai
dengan ketetapan pemerintah 0,529 0.175 Valid 18 Pemberian cuti hari raya sudah sesuai
dengan ketetapan pemerintah 0,305 0.175 Valid 19 Pemberian cuti hamil sudah sesuai
dengan ketetapan pemerintah 0,613 0.175 Valid Sumber : Output SPSS
68 Tabel 4.6
Uji Validitas Variabel Loyalitas
NO. PERNYATAAN Correct item-Total Correlation Product Moment Keterangan
1 Saya selalu mentaati peraturan dan
ketentuan diperusahaan 0,668 0.175 Valid
2 Saya selalu mentaati perintah atasan
yang berwenang 0,584 0.175 Valid
3 Selama bekerja saya selalu datang dan pulang kerja tepat waktu sesuai dengan jam kerjasaya
0,616 0.175 Valid
4 Saya menyelesaikan tugas dengan baik
dan tepat waktu 0,636 0.175 Valid
5 Saya mampu menyimpan dan memelihara barang (data dan fasilitas) milik perusahaan dengan sebaik-baiknya
0,394 0.175 Valid
6 Saya selalu mengutamakan kepentingan dinas diatas kepentingan pribadi sewaktu berada di jam kerja
0,649 0.175 Valid
7 Saya tidak pernah melempar kesalahan
yang saya perbuat kepada orang lain 0,585 0.175 Valid 8 Saya bersedia untuk membantu dan
menyumbang pikiran dan tenaga secara maksimal kepada perusahaan
0,622 0.175 Valid
9 Saya bersedia bekerja keras dalam
69 maju
10 Saya selalu melaporkan masalah yang terjadi dalam lingkungan pekerjaan kepada atasan
0,685 0.175 Valid
11 Saya melaksankan tugas dengan penuh keikhlasan dan rasa penuh tanggung jawab
0,721 0.175 Valid
12 Saya tidak pernah menyalah gunakan
wewenang yang telah diberikan 0,677 0.175 Valid 13 Saya selalu melaporkan hasil
pekerjaan saya dengan apaadanya kepada atasan
0,553 0.175 Valid
Sumber : Output SPSS
Dalam pengujian reliabilitas menggunakan SPSS, langkah yang dapat ditempuh yaitu sama dengan langkah pengujian validitas, karena output keduanya secara bersamaan muncul. Adapun hasil pengujian reliabilitas variabel kompensasi dan loyalitas adalah sebagai berikut.
Tabel 4.7
Uji Reliabilitas Variabel Kompensasi Dan Loyalitas NO Variabel Cronbach Alpha Ketentuan Keterangan
1 Kompensasi 0,890 0,6 Reliabel
2 Loyalitas 0,905 0,6 Reliabel
Sumber : Output SPSS
Berdasarkan hasil pengujian maka dapat disimpulkan bahwa variabel kompensasi dan loyalitas valid dan reliabel serta dapat dipergunakan dalam pengukuran variabel yang diteliti.
70 4.3 Analisis Deskriptif
Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari hasil pengisian daftar angket/kuesione yang terdiri dari beberapa pertanyaan. Analisis deskriptif ditujukan untuk melihat keadaan variabel yang diteliti berdasarkan persepsi responden.
4.3.1 Tanggapan Responden Tentang Kompensasi
Tanggapan responden mengenai kompensasi diambil dari rata-rata setiap sub variabel pada kuesioner yang dibagikan selanjutnya hasil tersebut dikelompokan berdasarkan kriteria yang dibuat sebelumnya, adapun hasil analisis deskriptif untuk variabel kompensasi adalah sebagai berikut :
Tabel 4.8
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kompensasi
NO Variabel/Sub Variabel Rata-rata Keterangan
1 Gaji 3,698 Baik/Tertinggi
2 Upah 3,654 Baik
3 Intensif 3,548 Baik/Terendah
4 Kompensasi tidak langsung 3,656 Baik
Kompensasi 3,603 Baik
Sumber: Data primer yang telah diolah
Berdasarkan tabel 4.8 terlihat bahwa variabel kompensasi secara keseluruhan dinilai baik oleh responden dengan penilaian rata-rata sebesar 3,603. Adapun sub variabel gaji mendapatkan penilaian tertinggi sebesar 3,698 dimana termasuk kedalam interval baik, selain itu sub variabel intensif meskipun dinilai baik oleh responden namun mendapatkan penilaian tersndah dengan penilaian rata-rata sebesar 3,548. Berdasarkan hasil tersebut maka dalam upaya perbaikan kompensasi di PT Ikafood Putramas pihak manajemen dapat memprioritaskan pada perbaikan insentif, Menurut Rivai (2004:387) mengemukakan bahwa salah satu alasan pentingnya
71
pembayaran insentif karena adanya ketidaksesuaian tingkat kompensasi yang dibayarkan kepada eksekutif dengan pekerja lain. Program insentif adalah salah satu cara untuk memungkinkan seluruh pekerja merasakan bersama kemakmuran perusahaan. Selain itu, ada kesadaran yang tumbuh bahwa program pembayaran tradisional seringkali tidak bagus dalam menghubungkan pembayaran dengan kinerja. Jika organisasi mau mencapai inisiatif strategis mereka, maka pembayaran perlu dihubungkan dengan kinerja sedemikian rupa sehingga pembayaran itu mengikuti tujuan karyawan dan tujuan organisasi.”
1. Bonus Tahunan, Banyak perusahaan menggantikan peningkatan pendapatan karyawan berdasarkan jasa dengan pemberian bonus kinerja tahunan, setengah tahunan atau triwulanan. Umumnya bonus ini lebih sering dibagikan sekali dalam setahun. Bonus mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan peningkatan gaji. Pertama, bonus meningkatkan arti pembayaran karena karyawan menerima upah dalam jumlah yang besar. Kedua, bonus memaksimalkan hubungan antara bayaran dan kinerja.
2. Insentif Langsung, Tidak seperti sistem bayaran berdasarkan kinerja yang lain, bonus langsung tidak didasarkan pada rumus, kriteria khusus, atau tujuan. Imbalan atas kinerja yang kadang-kadang disebut bonus kilat ini dirancang untuk mengakui kontribusi luar biasa karyawan. Seringkali penghargaan itu berupa sertifikat, plakat, uang tunai, obligasi tabungan, atau karangan bunga.
3. Insentif Individu, Insentif individu adalah bentuk bayaran insentif paling tua dan paling populer. Dalam jenis ini, standar kinerja individu ditetapkan dan dikomunikasikan sebelumnya, dan penghargaan didasarkan pada output individu.
4. Insentif Tim, Insentif tim berada di antara program individu dan program seluruh organisasi seperti pembagian hasil dan pembagian laba. Insentif tim menghubungkan tujuan individu dengan tujuan kelompok.
72
5. Pembagian Keuntungan, Program pembagian keuntungan terbagi dalam tiga kategori. Pertama, program distribusi sekarang menyediakan persentase untuk dibagikan tiap triwulan atau tiap tahun kepada karyawan. Kedua, program distribusi yang ditangguhkan menempatkan penghasilan dalam suatu dana tujuan untuk pensiun, pemberhentian, kematian, atau cacat. Ketiga, program gabungan yang membagikan sebagian keuntungan langsung kepada karyawan, dan menyisihkan sisanya dalam rekening yang ditentukan.
6. Bagi Hasil, Program bagi hasil (gainsharing) dilandasi oleh asumsi adanya kemungkinan mengurangi biaya dengan menghilangkan bahan-bahan dan buruh yang mubadzir, dengan mengembangkan produk atau jasa yang baru atau yang lebih bagus, atau bekerja lebih cerdas. Biasanya program bagi hasil melibatkan seluruh karyawan dalam suatu unit kerja atau perusahaan.
4.3.2 Tanggapan Responden tentang Loyalitas
Tanggapan responden mengenai loyalitas diambil dari rata-rata setiap sub variabel pada kuesioner yang dibagikan selanjutnya hasil tersebut dikelompokan berdasarkan kriteria yang dibuat sebelumnya, adapun hasil analisis deskriptif untuk variabel loyalitas adalah sebagai berikut :
73 Tabel 4.9
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Loyalitas
NO Variabel/Sub Variabel Rata-rata Keterangan
1 Ketaatan / kepatuhan terhadap
perintah dan peraturan. 3,627 Baik/Tertinggi
2 Tanggung jawab 3,449 Baik/Terendah
3 Pengabdian 3,586 Baik
4 Kejujuran 3,617 Baik
Loyalitas 3,560 Baik
Sumber: Data primer yang telah diolah
Berdasarkan tabel 4.9 terlihat bahwa variabel loyalitas secara keseluruhan dinilai baik oleh responden dengan penilaian rata-rata sebesar 3,560. Penilaian tertinggi terdapat pada sub variabel ketaatan/kepatuhan terhadap perintah dan peraturan dengan penilaian rata-rata sebesar 3,627 dan termasuk kedalam interval baik, selain itu penilaian terendah terdapat pada sub variabel tanggung jawab dengan penilaian rata-rata sebesar 3,449 dan termasuk kedalam interval baik. Berdasarkan hasil tersebut, maka dalam upaya peningkatan loyalitas pihak manajemen di PT Ikafood Putramas dapat memprioritaskan perbaikan tanggung jawab karyawannya. Dimana Menurut Prasetyeo (2008) Arti kata tanggung jawab juga dilihat melalui kata bahasa Inggris, yakni resbonsibility. Response berarti tanggapan, dan ability berarti kemampuan. Secara harafiah, dapat berarti kemampuan memberi tanggapan. Dalam kaitan dengan pekerjaan, tanggung jawab dapat diartikan sebagai kemampuan dalam menanggapi dan menyelesaikan pekerjaan yang dilakukan. Orang yang bertanggung jawab bukan saja ia bisa menjawab, melainkan harus menjawab, dalam arti harus memberi penjelasan – dan tidak bisa mengelak – mengenai perbuatannya dan apa yang dilakukannya. Jawaban itu harus bisa dia berikan kepada pihak yang
74
membutuhkan jawaban, dan itu bisa kepada dirinya sendiri, kepada masyarakat luas, dan bahkan kepada Tuhan (kalau dia orang beragama dan beriman).