• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.2 Metode Penelitian

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

3.2.4.1 Uji Validitas

Menurut sugiyono (2009:173) tentang validitas adalah: ”Valid berartiinstrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang harusnya diukur.”

Jadi suatu penelitian dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Sdangkan uji validitas adalah test/pengjuian yang dilakukan oleh peneliti terhadap data yang diperoleh untuk mendapatkan hasil data yang valid. Maka validitas dapat diartikan sebagai suatu karakteristik dari ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat test (kuesioner) dalam mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti untuk diukur.

dijelaskan sebagai berikut:

1. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur 2. Melakukan uji coba alat pengukur tersebut pada sejumlah responden 3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban

Pengujian validitas dilakukan dengan menghitung korelasi diantara masing- masing pernyataan dengan skor total.

Adapun rumus dari pada korelasi pearson adalah sebagai berikut:

Keterangan:

r = Koefisien korelasi pearson X = Skor item pertanyaan Y = Skor total item pertanyaan

N = Jumlah responden dalam pelaksanaan uji coba instrument

Uji keberartian koefisien r dilakukan dengan uji t (taraf signifikasi 5%). Rumus yang dilakukan adalah sebagai berikut:

r

(n – 2)

t = : db = n – 2

1 – r2

Dimana :

n = Ukuran sampel

r = Koefisien korelasi pearson

X

) ( Σ

Y

)

r =

Σ xy

- N

X

)

2

( Σ

Y

)

2

Σ

X2

- Σ

Y2

-

N N

dengan 5% satu sisi adalah:

1. Item instrument dikatakan valid jika thitung lebih dari atau sama dengan

t0,05(165)= 1,9744 maka instrument tersebut dapat digunakan.

2. Item instrument dikatakan tidak valid jika thitung kurang dari t0,05 (165) =

1,9744 maka item tersebut tidak dapat digunakan.

Secara teknis valid tidaknya suatu butir pernyataan dinilai berdasarkan kedekatan jawaban responden pada pernyataan tesrsebut dengan jawaban responden pada pernyataan lainnya.Nilai kedekatan jawaban responden yang diukur menggunakan koefisien korelasi yaitu melalui nilai korelasi setiap butir pernyataan dinyatakan valid jika memiliki nilai koefisien korelasi yang lebih besar atau sama dengan 0.30. Berdasarkan hasil pengolahan data yang terkumpul, diperoleh nilai indeks validitas hasil pengolahan data yang terkumpul,diperoleh nilai indeks validitas masing-masing butir pernyataan sebagai berikut.

Tabel Hasil Uji Validitas instrumen Penelitian Stres Kerja Karyawan

Variabel Item Pernyataan Validitas Koefisien validitas Titik Kritis Kesimpulan X1 1 0,491 0,300 Valid 2 0,551 0,300 Valid 3 0.591 0,300 Valid 4 0,578 0,300 Valid 5 0,589 0,300 Valid 6 0,702 0,300 Valid 7 0,569 0,300 Valid 8 0,562 0,300 Valid 9 0,496 0,300 Valid 10 0,684 0,300 Valid 11 0,541 0,300 Valid 12 0,566 0,300 Valid 13 0,665 0,300 Valid 14 0,682 0,300 Valid 15 0,691 0,300 Valid 16 0,640 0,300 Valid

Sumber Data Primer yang diolah (juli 2011)

Berdasarkan table diatas nilai koefisien validitas item pertanyaan menunjukkan niali koefisien diatas nilai titik kritis (0,300). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan penelitian sudah valid dan dapat dipergunakan dalam penelitian lebih lanjut.

Tabel Hasil Uji Validitas instrumen Penelitian Stres Kerja Karyawan

Variabel Item Pernyataan Validitas Koefisien validitas Titik Kritis Kesimpulan X2 1 0,748 0,300 Valid 2 0,739 0,300 Valid 3 0,681 0,300 Valid 4 0,619 0,300 Valid 5 0,726 0,300 Valid 6 0,595 0,300 Valid 7 0,846 0,300 Valid

Sumber Data Primer yang diolah (juli 2011)

Berdasarkan table diatas nilai koefisien validitas item pertanyaan menunjukkan niali koefisien diatas nilai titik kritis (0,300). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan penelitian sudah valid dan dapat dipergunakan dalam penelitian lebih lanjut.

Tabel 3.4

Tabel Hasil Uji Validitas instrumen Penelitian Stres Kerja Karyawan

Variabel Item Pernyataan Validitas Koefisien validitas Titik Kritis Kesimpulan Y 1 0,756 0,300 Valid 2 0,801 0,300 Valid 3 0,796 0,300 Valid 4 0,739 0,300 Valid 5 0,737 0,300 Valid 6 0,755 0,300 Valid

Sumber Data Primer yang diolah (juli 2011)

Berdasarkan table diatas nilai koefisien validitas item pertanyaan menunjukkan niali koefisien diatas nilai titik kritis (0,300). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan penelitian sudah valid dan dapat dipergunakan dalam penelitian lebih lanjut.

Pengujian reliabilitas yaitu untuk menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Masri Singarimbun (1995:140).

Setelah melakukan pengujian validitas butir pertanyaan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas untuk menguji kehandalan atau kepercayaan alat pengungkapan data. Dengan diperolehnya nilai r dari uji validitas yang menunjukkan hasil indeks korelasi yang menyatakan ada atau tidaknya hubungan antara dua belahan instrument. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk uji reliabilitas dengan cara memberikan tes pada sejumlah subyek dan kemudian hasil tes tersebut dibagi menjadi dua bagian yang sama besar (berdasarkan pemilihan genap-ganjil). Cara kerjanya adalah sebagai berikut:

1. Item dibagi dua secara acak (misalnya item ganjil/genap), kemudian dikelompokkan dalam kelompok II dan kelompok II.

2. Skor untuk masing-masing kelompok dijumlahkan sehingga terdapat skor total untuk kelompok I dan kelompok II.

3. Korelasikan skor total kelompok I dan skor total kelompok II.

4. Hitung angka reliabilitas untuk keseluruhan item dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

r 1 = reliabilitas internal seluruh item

Tabel Hasil Uji Reabilitas instrumen Penelitian Stres Kerja Kerja

Reliability Statistics .762 8a .804 8b 16 .806 .892 .892 .891 Value N of Items Part 1 Value N of Items Part 2 Total N of Items Cronbach's Alpha

Correlation Between Forms Equal Length Unequal Length Spearman-Brown

Coefficient

Guttman Split-Half Coefficient

The items are: Item.1, Item.3, Item.5, Item.7, Item.9, Item.11, Item. 13, Item.15.

a.

The items are: Item.2, Item.4, Item.6, Item.8, Item.10, Item.12, Item.14, Item.16.

b.

Hasil pengujian reliabilitas terhadap variable X1 (stres kerja) diperoleh koefisien r untuk belahan ganjil = 0.762. Untuk belahan genap = 0.804. Untuk mengetahui koefisien reliabilitas dipergunakan rumus Sperman Brownsebagai berikut.

r.tot = 2(0.762) 1+0.804 r.tot = 0.844

Berdasarkan criteria pengujian, maka instrument stress kerja memiliki keandalan yang dignifikan, karena r.tot > r.tt (0.844>0.762), maka reliable.

Tabel Hasil Uji Reabilitas instrumen Penelitian Stres Kepuasan Kerja

Reliability Statistics .796 4a .584 3b 7 .702 .825 .827 .780 Value N of Items Part 1 Value N of Items Part 2 Total N of Items Cronbach's Alpha

Correlation Between Forms Equal Length Unequal Length Spearman-Brown

Coefficient

Guttman Split-Half Coefficient

The items are: Item.1, Item.3, Item.5, Item.7. a.

The items are: Item.7, Item.2, Item.4, Item.6. b.

Hasil pengujian reliabilitas terhadap variable X2 (Kepuasan kerja) diperoleh koefisien r untuk belahan ganjil = 0.796. Untuk belahan genap = 0.584. Untuk mengetahui koefisien reliabilitas dipergunakan rumus Sperman Brown sebagai berikut.

r.tot = 2(0.796) 1+0.584 r.tot = 0.962

Berdasarkan criteria pengujian, maka instrument motivasi kerja memiliki keandalan yang dignifikan, karena r.tot > r.tt (0.962>0.796), maka reliable

Tabel Hasil Uji Reabilitas instrumen Penelitian Stres Disiplin Kerja Karyawan

Reliability Statistics .715 3a .709 3b 6 .841 .913 .913 .912 Value N of Items Part 1 Value N of Items Part 2 Total N of Items Cronbach's Alpha

Correlation Between Forms Equal Length Unequal Length Spearman-Brown

Coefficient

Guttman Split-Half Coefficient

The items are: Item.1, Item.3, Item.5. a.

The items are: Item.2, Item.4, Item.6. b.

Hasil pengujian reliabilitas terhadap variable Y (Disiplin kerja Karyawan) diperoleh koefisien r untuk belahan ganjil = 0.715 Untuk belahan genap = 0.709. Untuk mengetahui koefisien reliabilitas dipergunakan rumus Sperman Brown sebagai berikut.

r.tot = 2(0.715) 1+0.709 r.tot = 0.836

Berdasarkan criteria pengujian, maka instrument motivasi kerja memiliki keandalan yang dignifikan, karena r.tot > r.tt (0.836>0.715), maka reliable

3.2.4.3 Uji MSI

Untuk memenuhi syarat data yang digunakan terhadap data yang diperoleh dari kuisioner dengan skala pengukuran ordinal terlebih dahulu ditransformasikan menjadi skala pengukuran interval menggunakan Method of Successive Interval (MSI).

Successive Interval (MSI) dengan langkah kerja sebagai berikut (Harun Al- Rasyid ; 2003) :

1. Ambil data ordinal hasil kuesioner. Untuk setiap butir pernyataan tentukan berapa orang yang mendapat skor 1,2,3,4,5 yang disebut frekuensi.

2. Setiap frekuensi dibagi banyak responden dan hasilnya disebut proporsi (P). Setiap pertanyaan, dihitung proporsi jawaban untuk setiap kategori jawaban dan hitung proporsi komulatifnya.

3. Menjumlahkan proporsi secara berurutan untuk setiap responden sehingga diperoleh proporsi kumulatif (pk).

Pk1 = 0 + P1 Pk2 = P1 + Pk1 Pk3 = Pk1 + Pk2

4. Tentukan nilai batas untuk Z pada setiap pilihan jawaban. (Untuk data n>30 dianggap mendekati luas daerah dibawah kurva normal).

5. Untuk setiap nilai Z tentukan niali Density dengan rumus : 1 ½Z2

Fd= e

rumus:

(Density at Lower Limit) – (Density at Upper Limit) SVi=

(Area Under Upper Limit) - (Area Under Lower Limit) Dimana:

Density at Lower Limit= Kepadatan batas bawah Density at Upper Limit= Kepadatan batas atas

Area Under Upper Limit= Daerah di bawah batas atas Area Under Lower limit= Daerah di bawah batas bawah

7. Merubah scale (SV) terkecil menjadi sama dengan satu (1) dan mentransformasikan masing-masing skala menurut perubahan skala terkecil sehingga diperoleh transformed scale value (TSV).

Nilai Transformasi = Nilai Skala + INilai Skala MinimumI + 1

Dokumen terkait