• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

C. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji Validitas dilakukan dengan menggunakan metode korelasi Pearson Product Moment. Dalam uji validitas ini, kriteria suatu nilai dikatakan valid jika

Rhitung > Rtabel. Untuk mengetahui nilai r table bisa dilakukan dengan menggunakan rumus r tabel (α, n-2) dari tabel Pearson Product Moment. Pada uji validitas ini diketahui bahwa n adalah 100, dan α = 5% maka r tabel (5%, 100-2) = 0,1966. Setiap item pernyataan dapat dikatakan valid jika r hitungnya lebih besar dari 0,1966.

Hasil uji validitas data pada penelitian ini adalah :

Tabel V.9 Hasil Uji Validitas

No Item Pernyataan Rhitung Rtable Keterangan

1 Faktor sikap Sikap 1 0,683 0,1966 Valid Sikap 2 0,766 0,1966 Valid Sikap 3 0,647 0,1966 Valid Sikap 4 0,598 0,1966 Valid Sikap 5 0,627 0,1966 Valid 2 Faktor Kontekstual Kontekstual 1 0,586 0,1966 Valid Kontekstual 2 0,590 0,1966 Valid Kontekstual 3 0,339 0,1966 Valid Kontekstual 4 0,675 0,1966 Valid Kontekstual 5 0,620 0,1966 Valid Kontekstual 6 0,689 0,1966 Valid Kontekstual 7 0,570 0,1966 Valid Kontekstual 8 0,539 0,1966 Valid Kontekstual 9 0,588 0,1966 Valid Kontekstual 10 0,537 0,1966 Valid Kontekstual 11 0,482 0,1966 Valid Kontekstual 12 0,590 0,1966 Valid 3 Minat Berwirausaha Minat 1 0,763 0,1966 Valid Minat 2 0,722 0,1966 Valid Minat 3 0,765 0,1966 Valid Minat 4 0,754 0,1966 Valid Minat 5 0,679 0,1966 Valid

Dari hasil perhitungan tabel V.9 tersebut dengan menggunakan IBM SPSS Statistics 26, diperoleh hasil perhitungan uji validitas untuk faktor sikap,

kontekstual, dan minat berwirausaha mempunya r hitung > r table pada taraf signifikan 5% yaitu sebesar 0,1966. Dengan demikian semua item pernyataan pada instrument penelitian mengenai faktor sikap, kontekstual, dan minat berwirausaha dinyatakan valid sehingga layak sebagai instrumen untuk mengukur data penelitian.

2. Hasil Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik analisis Cronbach Alpha > 0,60. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach

Alpha > 0,60. Berikut hasil uji reliabilitas pada penelitian ini, yaitu:

Tabel V.10 Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel Cronbach Alpha Keterangan

1 Sikap 0,685 Reliabel

2 Kontekstual 0,808 Reliabel

3 Minat 0,771 Reliabel

Berdasarkan tabel V.10 dapat dilihat bahwa seluruh butir pernyataan faktor sikap, kontekstual, dan minat berwirausaha dinyatakan reliabel karena nilai Cronbach Alpha > 0,60.

D. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Dalam penelitian uji normalitas dilakukan guna menilai sebaran data residual pada sebuah kelompok data telah berdistribusi normal atau tidak. Suatu kelompok data dikatakan baik jika kelompok data tersebut berdistribusi normal, dimana data berdistribusi normal jika nilai sig ≥ 0,05. Berikut tabel hasil uji normalitas untuk data penelitian ini :

Tabel V.11 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized

Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.86633387

Most Extreme Differences Absolute .066

Positive .060

Negative -.066

Test Statistic .066

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

Berdasarkan tabel V.11 dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian One-Sample Kolmogrov Smirnov Test menghasilkan Asmyp.Sig sebesar 0,200. Data berdistribusi normal jika memenuhi sig ≥ 0,05. Apabila dilihat dari tabel tersebut data tersebut sudah merupakan data berdistribusi normal karena memiliki sig 0,200 ≥ 0,05.

2. Uji Multikolinearitas

Dengan menggunakan uji multikolinearitas dapat dilihat nilai tolerance value atau Variance-Inflating Factor (VIF) dari hasil analisis

regresi dengan kriteria jika tolerance value > 0,1 dan VIF < 10, maka disimpulkan tidak terjadi gejala multikolinieritas dan jika tolerance value ≤ 0,1 dan VIF > 10, maka dapat disimpulkan terjadi multikolinearitas antar variabel. Berikut tabel uji multikolinearitas :

Tabel V.12 Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Collinearity Statistics

Tolerance VIF

Sikap (X1) 0.544 1.837

Kontekstual (X2) 0.544 1.837

Dari tabel V.12 diketahui bahwa nilai tolerance pada masing-masing variabel sebesar 0,544 baik untuk faktor sikap maupun kontekstual yang dimana nilai 0,544 > 0,10. Sedangkan untuk nilai Variance inflation factors (VIF) pada masing-masing faktor sebesar 1,837 baik untuk faktor

sikap maupun kontekstual yang dimana nilai 1,837 < 10. Dari data tersebut kita mengetahui bahwa dalam data penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas atau tidak ditemukannya korelasi antar variabel.

3. Uji Linearitas

Dengan menggunakan uji linearitas dapat membandingkan nilai signifikansi (sig) 0,05, jika nilai deviation from linearity sig >0,05 (Df), maka ada hubungan yang linear secara signifikan antara faktor sikap dan kontekstual dengan minat berwirausaha. Jika nilai deviation from linearity

sig < 0,05 (Df), maka tidak ada hubungan yang linear secara signifikan antara faktor sikap dan kontekstual dengan minat berwirausaha. Dan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel, jika nilai F hitung > F tabel, maka tidak ada hubungan yang linear secara signifikan antara minat berwirausaha dengan faktor sikap dan kontekstual. Berikut tabel uji linearitas :

Tabel V.13 Hasil Uji Linearitas

F Sig

Deviation from Linearity

0,695 0,727

Berdasarkan tabel V.13 diperoleh nilai deviation from linearity sig adalah 0,727 lebih besar dari 0,05. Maka dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan linear secara signifikan antara faktor sikap dan kontekstual dengan minat berwirausaha. Sedangkan nilai F, diperoleh nilai F hitung adalah 0,695 < F tabel 1,94. Karena nilai F hitung lebih kecil dari nilai F tabel maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan simultan antara faktor sikap dan kontekstual dengan minat berwirausaha.

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi suatu ketidaksamaan varians dari residual pengamatan. Pada heteroskedastistas, kesalahan yang terjadi random (acak) tetapi

memperlihatkan hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel bebas. Berikut gambar hasil uji heteroskedastisitas :

Gambar V.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan gambar V.1 diketahui bahwa hasil uji heteroskedastisitas dengan metode scatterplot dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas ataupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas.

E. Teknik Analisis Data

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis Regresi Liner Berganda merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (faktor sikap (X1) dan kontekstual (X2) ) terhadap variabel terikat (minat berwirausaha (Y) ). Analisis Regresi Liner Berganda dituliskan dalam bentuk persamaan Y=a + b1X1 =b2X2 + e. Berikut tabel hasil uji Regresi Liner Berganda:

Tabel V.14 Regresi Linier Berganda

Y = α + β1 X2 + β2 X2 + βn Xn + e Y = 1,723+0,389X1 + 0,226X2 Keterangan:

α = Konstanta.

β = Slope atau Koefisien estimate. Y = Minat Berwirausaha X1 = Faktor Sikap X2 = Kontekstual Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.723 2.049 0.841 0.402 Faktor Sikap 0.389 0.116 0.334 3.358 0.001 Kontekstual 0.226 0.053 0.422 4.244 0.000

a. Uji Hipotesis (Uji F)

Dalam penelitian uji F digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh simultan faktor sikap (X1) dan kontekstual (X2) terhadap minat berwirausaha (Y). Berikut tabel hasil uji F :

Tabel V.15 Hasil Uji F

Model Sum of Square Df Mean Square F Sig Regression 317.003 2 158.501 44.585 0.000b Residual 344.837 97 3.555 Total 661.840 99

1) Faktor sikap dan kontekstual secara bersama-sama a) Menentukan formulasi hipotesis

H0 : Faktor sikap dan kontekstual secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha. HA : Faktor sikap dan kontekstual secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha. b) Menentukan tingkat signifikansi (α)

Tingkat signifikansi menggunakan 5%. c) Dasar pengambilan keputusan

Jika nilai probabilitas (Sig) ≤ α maka HA diterima dan H0 ditolak, artinya faktor sikap dan kontekstual secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha.

Jika nilai (Sig) > α maka H0 diterima dan HA ditolak, artinya faktor sikap dan kontekstual tidak berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha.

d) Menarik Kesimpulan

Oleh karena nilai probabilitas (Sig) faktor sikap dan kontekstual sebesar 0,000< α (0,05), maka H0 ditolak dan HA diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor sikap dan kontekstual secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat berwirausaha.

b. Uji Hipotesis (Uji t)

Uji t dalam penelitian dilakukan guna untuk mengetahui apakah ada pengaruh secara parsial faktor sikap (X1) dan kontekstual (X2) terhadap minat berwirausaha (Y). Berikut tabel hasil uji t:

Tabel V 16 Hasil Uji t

1) Faktor sikap

a) Menentukan formulasi hipotesis

H0 : Faktor sikap tidak berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha

HA : Faktor sikap berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha

Variabel T Sig

(Constanta) 0.841 0.402

Faktor sikap (X1) 3.358 0.001

b) Menentukan tingkat signifikansi (

α

)

Tingkat signifikansi menggunakan 5% c) Dasar pengambilan keputusan

Jika nilai probabilitas (Sig) > α maka H0 diterima dan HA ditolak, artinya faktor sikap tidak berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha.

Jika nilai probabilitas (Sig) ≤ α maka H0 ditolak dan HA diterima, artinya faktor sikap berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha.

d) Menarik kesimpulan

Oleh karena nilai probabilitas signifikan faktor sikap sebesar 0,001 < α (0,05), maka H0 ditolak dan HA diterima. Jadi dapat disimpulkan

bahwa faktor sikap berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha.

2) Faktor kontekstual

a) Menentukan formulasi hipotesis

H0 : Faktor kontekstual tidak berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha

HA : Faktor kontekstual berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha

b) Menentukan tingkat signifikansi (

α

)

c) Dasar pengambilan keputusan

Jika nilai probabilitas (Sig) ≤ α maka H0 diterima dan HA ditolak, artinya faktor kontekstual berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha.

Jika nilai probablitas (Sig)> α maka H0 diterima dan HA ditolak, artinya faktor kontekstual tidak berpengaruh signifikan minat berwirausaha.

d) Menarik Kesimpulan

Oleh karena nilai probabilitas (Sig) kontekstual sebesar 0,000< 0,05, maka H0 ditolak dan HA diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa kontekstual berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha. 2. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh secara simultan faktor sikap dan kontekstual terhadap minat berwirausaha. Berikut hasil tabel uji koefisien determinasi:

Tabel V.17 Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 0.692a 0.479 0.468 1.885 a. Predictors: (Constant), X2, X1

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi diketahui bahwa Adjusted R2 sebesar 0,468, maka dapat diartikan bahwa variasi perubahan minat berwirausaha dipengaruhi secara bersama-sama oleh faktor sikap dan

kontekstual sebesar 46,8%, sedangkan 53,2% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.

Dokumen terkait