• Tidak ada hasil yang ditemukan

UjiBCobaBPenelitian 1. PelaksanaanBUjiBCoba

BBABBIII METODEBPENELITIAN

G. UjiBCobaBPenelitian 1. PelaksanaanBUjiBCoba

Uji coba pada penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 Juni sampai . Juni 2009. Penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan angket kohesivitas klik dan angket perilaku konsumtid kepada mahasiswa tingkat pertama yang berusia 18 – 20 tahun di beberapa tempat di Yogyakarta.

2. HasilBUjiBCoba

Berikut ini disajikan hasil dari uji coba dua alat penelitian, yakni skala kohesivitas klik dan skala perilaku konsumtid yang dianalisis meng-gunakan SPSS for Windows versi 13.0.

a. Skala kohesivitas klik 1) Analisis item

Analisis item merupakan proses pemilihan pernyataan-pernyataan yang baik, yang nantinya akan digunakan untuk item skala. Jumlah item dalam skala kohesivitas adalah 40 pernyataan yang terdiri dari 20 item favorabel dan 20 item unfavorabel. Penyebaran item sete-lah uji coba adasete-lah :

Tabel 3.3

Penyebaran Item Skala Kohesivitas Klik Setelah Uji Coba

Indikator

Nomor Item

Favorabel Undavorabel Jumlah Ketertarikan satu sama

lain secara interpersonal 1,2,3,4,., 6*,7,8,9,10* 11,12,13,14*,1.*, 16*,17*, 18*,19*,20* 11

Anggota tertarik pada kelompok sebagai alat pemuas kebutuhan 21,22*,23*,24*,2., 26*,27*,28*,29,30 31,32,33,34,3.*, 36,37*,38*,39,40* 10 Jumlah 12 9 21

Keterangan : * item yang gugur

Untuk uji rix butir kohesivitas klik, peneliti menggunakan kriteria batasan rix ≥0,30 dan program SPSS versi 13.0. Terdapat 19 item yang gugur dari 40 item yang diuji. Sehingga untuk skala kohesivitas klik terdapat 21 item yang sahih. Bobot pada setiap aspek kohesivitas klik sudah cukup seimbang, oleh karena itu semua item yang sahih hasil dari uji di atas akan digunakan dalam skala kohesivitas klik sebenarnya dan digunakan untuk penelitian.

2) Reliabilitas

Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Pengujian reliabilitas skala dalam pengukuran ini memakai teknik Alpha Cronbach dari program SPSS for Windows versi 13.00. Pada skala kohesivitas klik diperoleh reliabilitas sebesar 0,822.

b. Skala perilaku konsumtid 1) Analisis item

Analisis item merupakan proses pemilihan pernyataan-pernyataan yang baik, yang nantinya akan digunakan untuk item skala. Jumlah item dalam skala perilaku konsumtid adalah 80 pernyataan yang terdiri dari 40 item favorabel dan 40 item unfavorabel. Penyebaran item setelah uji coba adalah sebagai berikut :

Tabel 3.4

Penyebaran Item Skala Perilaku konsumtid Setelah uji Coba

Indikator

Nomor Item

Favorabel Undavorabel Jumlah Impulsid 1,2*,3,4,., 6*,7,8*,9,10 11,12,13,14,1., 16*,17*, 18*,19*,20* 11 Pemborosan 21,22*,23,24*,2.*, 26*,27,28*,29*,30 31,32*,33*,34,3., 36,37,38*,39*,40* 9 Mencari kesenangan 41,42,43,44,4.*, 46,47*,48*,49*,.0* .1,.2,.3,.4,.., .6,.7,.8*,.9,60, 14 Mencari kepuasan 61,62,63,64*,6.*, 66*,67,68,69,70*, 71,72*,73*,74*,7.*, 76*,77*,78,79,80 10 Jumlah 22 22 44

Keterangan : *Bitem yang gugur

Untuk uji rix butir perilaku konsumtid, peneliti menggunakan kriteria batasan rix ≥0,30 dan program SPSS versi 13.0. Terdapat

36 item yang gugur dari 80 item yang diuji. Sehingga untuk skala perilaku konsumtid terdapat 44 item yang sahih. Bobot pada setiap aspek perilaku konsumtid sudah cukup seimbang, oleh karena itu semua item yang sahih hasil dari uji di atas akan digunakan dalam skala perilaku konsumtid sebenarnya dan digunakan untuk penelitian dengan pertimbangan bahwa item-item tersebut layak untuk di telaah melalui jawaban yang diberikan responden.

2) Reliabilitas

Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Pengujian reliabilitas skala dalam pengukuran ini memakai teknik Alpha Cronbach dari program SPSS for Windows versi 13.00. Pada skala perilaku konsumtid diperoleh reliabilitas sebesar 0,830.

H. MetodeBAnalisisBData

Metode yang digunakan dalam menganalisis data penelitian ini adalah analisis korelasi Product Moment dari Pearson untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung. Intensitas hubungan antara kohesivitas klik dan perilaku konsumtid dinyatakan dalam koedisien korelasi, sedankan uji statistik dilakukan dengan menggunakan SPSS for Windows Versi 13.0.

BABBIV

PENELITIANBDANBPEMBAHASAN

A. PelaksanaanBPenelitian

Penelitian dilaksanakan pada hari Senin sampai Kamis yaitu pada tanggal 8 sampai 11 Juni 2008 di Yogyakarta.Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat pertama dari berbagai universitas yang ada di Yogjakarta dengan jumlah 100 orang. Dari 100 eksemplar yang telah diisi, terdapat . skala yang tidak memenuhi syarat untuk disertakan dalam analisis data, sehingga hanya 9. eksemplar yang disertakan dalam analisis data.

B. AnalisisBDataBdanBHasilBPenelitian

Sebelum dilakukan analisis data dengan korelasi Product Moment Pearson, terlebih dahulu harus memenuhi dua syarat, yaitu melakukan uji asumsi yang meliputi uji normalitas dan uji linearitas.

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran kedua variabel dalam penelitian ini normal atau tidak. Bila sebaran variabel tidak normal maka tidak dapat dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi

Product Moment Pearson. Untuk sebaran variabel normal dapat digunakan teknik Product Moment Pearson (Sugiyono, 200.).

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua variabel bersidat linear atau tidak. Uji normalitas sebaran dan uji linearitas dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 13 dengan hasil sebagai berikut :

1.BBUjiBNormalitas

Uji normalitas sebaran ini adalah untuk mengetahui apakah sebaran variabel kohesivitas klik dan perilaku konsumtid normal, yaitu :

a. Sebaran variabel kohesivitas klik

Sebaran variabel kohesivitas klik memiliki probabilitas 0,12. atau mempunyai probabilitas lebih dari 0,0. (p > 0,0.). Hal ini menunjukkan bahwa distribusi sebaran variabel kohesivitas klik adalah normal.

b. Sebaran variabel perilaku konsumtid mempunyai probabilitas 0,129 atau memiliki probabilitas lebih dari 0,0. (p > 0,0.). Hal itu menunjukkan bahwa distribusi sebaran variabel perilaku konsumtid adalah normal.

2.BBUjiBLinearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi yang linear antara variabel kohesivitas klik dan perilaku konsumtid. Hasil perhitungan menunjukkan deviasi dari linearitas adalah 0,.94, F linear sebesar 34,913 dengan probabilitas sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,0. (p < 0,0.). Hal ini membuktikan bahwa terdapat korelasi yang linear antara variabel kohesivitas klik dan perilaku konsumtid.

C. UjiBHipotesis

Hipotesis untuk penelitian ini diuji dengan menggunakan teknik

Product Moment Pearson dari SPSS versi 13.00 dengan menggunakan tarad signidikansi .% (0,0.). Artinya bahwa kemungkinan penolakan hipotesis yang benar adalah . di antara 100, atau dengan kata lain adanya kepercayaan terhadap kebenaran hipotasis sebesar 9.% (Hadi, 1991). Tarad signidikansi di tes dengan menggunakan uji satu ekor (1- tailed). Hipotesis yang sudah memiliki arah menurut Hadi (1991) diuji dengan menggunakan uji satu ekor (1-tailed). Hasilnya menyatakan bahwa koedisien korelasi (r) antara kohesivitas klik dan perilaku konsumtid adalah 0,660 pada tarad signidikan 0,0. dengan probabilitas 0,000 (p<0,0.) yang berarti bahwa kedua variabel saling berkorelasi secara signidikan.

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil uji hipotesis analisis dengan menggunakan teknik

Product Moment Pearson, maka hipotesis penelitian yang berbunyi terdapat hubungan yang berarah antara kohesivitas klik terhadap perilaku konsumtid remaja diterima. Hal ini berarti kelompok remaja memberikan kontribusi yang besar bagi kualitas pertemanan. Remaja berusaha meningkatkan kualitas pertemanan dalam kelompok khususnya dalam hal berperilaku konsumtid demi menunjukkan identitasnya di hadapan teman sebaya. Hal tersebut dilihat

dari koedisien korelasi (r) antara kohesivitas klik terhadap perilaku konsumtid adalah 0,660 pada tarad signidikan 0,0. dengan probabilitas 0,000 (p<0,0.) yang berarti bahwa kedua variabel saling berkorelasi positid secara signidikan.

Hasil penelitian diatas sebagaimana dinyatakan oleh Hurlock (1999), karena remaja lebih banyak berada di luar rumah bersama dengan teman-teman sebaya sebagai kelompok, maka dapat dimengerti bahwa pengaruh teman-teman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan dan perilaku terkadang lebih besar dari pada pengaruh keluarga. Kebanyakan remaja berharap menjadi anggota kelompok klik yang memiliki komitmen demi kepentingan kelompok agar dengan tujuan agar dikenal oleh teman sebaya dilingkungannya.

Perubahan perilaku remaja sebagai usaha untuk menyesuaikan diri melalui norma kelompok sebaya, merupakan tuntutan kebutuhan kelompok teman sebaya terhadap anggotanya bahkan pengaruh yang kuat dan dapat menyebabkan munculnya perilaku-perilaku tertentu pada remaja anggota kelompok tersebut. Kohesivitas klik mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan remaja khususnya dalam berperilaku konsumtid. Kekuatan personal yang terdapat dalam kelompok sebaya terdiri atas keinginan untuk melibatkan diri dalam memenuhi kebutuhan yaitu seperti berpakaian seperti teman-teman dan keinginan untuk meluangkan waktu dengan anggotanya (Santrock, 2002).

Sebagai rederensi bagi masyarakat luas khususnya remaja (mahasiswa) mengenai pergaulan terhadap perilaku konsumtid pada mahasiswa di Yogyakarta. dianggap sebuah kewajiban baginya, akan tetapi perilaku konsumtid tersebut dianggap pantas oleh anggota kelompok.

Kecenderungan sikap dan pola pemikiran para remaja yang mengarah kepada perilaku konsumtid khususnya yang tergabung dalam klik dapat mempengaruhi pola pemikiran bagi teman sebaya lainnya.B BHal demikian dapat terjadi karena remaja yang tergabung dalam klik mempunyai tujuan khusus yaitu memperkanalkan anggota kelompoknya agar dapat dikenal oleh teman-teman sebaya. Melalui karakteristik dan identitas yang lebih berbeda dari teman sebaya lainnya maka terbentuk sebuah karakter diri yang kuat karena adanya ikatan batin diantara anggota sehingga dalam setiap perilaku dan sikap yang diperlihatkan oleh anggota klik secara otomatis akan saling mendukung satu dengan yang lain.

Remaja yang tergabung dalam klik menganggap perilaku konsumtid dilakukan karena memang dibutuhkan seperti sekedar mengikuti arus mode, hanya ingin mencoba produk baru, ingin memperoleh pengakuan sosial dan sebagainya. Remaja banyak dijadikan target pemasaran berbagai produk industri, karena karakteristik remaja yang cenderung labil dan mudah dipengaruhi sehingga mendorong munculnya berbagai gejala perilaku konsumsi yang tidak wajar (Zebua dan Nurdjayadi, 2001).

BABBV

Dokumen terkait