• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

6. Ujicoba Produk

Uji coba produk dilakukan untuk mengetahui kualitas desain produk yang dibuat. Uji coba produk dilakukan di lapangan pada subjek penelitian. 7. Revisi Produk

Setelah tahap uji coba produk, maka desain produk yang peneliti buat akan tampak kelemahannya saat digunakan di lapangan. Kelemahan ini akan diperbaiki dengan cara menyempurnakan dan selanjutnya diujicobakan kembali pada tahap selanjutnya. Revisi produk bertujuan agar semua aspek yang ada pada produk baru menjadi maksimal untuk diterapkan kembali.

8. Ujicoba Pemakaian

Setelah dilakukan revisi produk, maka tahap selanjutnya adalah uji coba pemakaian produk yang sudah direvisi. Produk kembali diujicobakan kembali pada subjek yang lebih luas.

9. Revisi Produk

Revisi produk pada tahap ini merupakan tahap akhir dari revisi desain produk. Kelemahan yang masih ditemukan kemudian diperbaiki untuk terakhir kalinya. Dalam uji pemakaian, sebaiknya peneliti selalu melakukan evaluasi bagaimana kinerja produk.

10. Produk Masal

Hasil revisi terakhir adalah berupa produk jadi yang telah disempurnakan. Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang telah diujicoba dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi masal.

B. Setting Penelitian

Setting penelitian ini membahas tentang tempat penelitian, waktu penelitian, subyek penelitian, dan objek penelitian.

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di dua SD N Patalan Baru dan SD N Piring. SD N Patalan Baru beralamat di Ngupit, Patalan, Jetis, Bantul dan SD N Piring yang beralamat di Piring, Murtigading, Sanden, Bantul.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tujuh bulan, dimulai dari bulan Juni 2016 sampai bulan Januari 2017.

3. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Patalan Baru tahun pelajaran 2016/2017 yang terdiri dari dua kelas paralel yaitu kelas kelas A dan B. Kelas A terdiri dari 18 siswa dan kelas B terdiri dari 22 siswa dan siswa kelas V SD Negeri Piring yang berjumlah 20 siswa, sehingga, sampel yang digunakan peneliti sebanyak 60 siswa.

4. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah pengembangan tes hasil belajar matematika materi menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung, KPK dan FPB untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

C. Prosedur Pengembangan

Peneliti memodifikasi langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg and Gall (dalam Sugiyono, 2014: 298) yang terdiri dari 10 langkah pengembangan. Langkah-langkah tersebut dimodifikasi hingga tahap ketujuh. Menurut Sukmadinata (2009: 182-189) langkah-langkah penelitian dan pengembangan dapat dimodifikasi dan disederhanakan tanpa mengurangi esensinya. Ketujuh tahap tersebut meliputi: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk,

Langkah 1

Langkah 2

Langkah 3

Langkah 4 Potensi dan Masalah

Analisis Kebutuhan Wawancara Pengumpulan Data Hasil Wawancara Desain Produk SK-KD Indikator Kisi-kisi soal Soal Validasi Desain Ahli Guru Revisi Desain Langkah 5

Uji Coba Produk Langkah 6

Revisi Produk Langkah 7

(4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk. Bagan pengembangan tes hasil belajar dapat dilihat pada gambar 3.2 di bawah ini:

Berikut ini adalah penjabaran dari tujuh langkah penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan peneliti:

1. Potensi dan Masalah

Potensi dan masalah merupakan tahapan awal dari penelitian menggunakan metode Research and Development. Dalam penelitian ini, masalah ditemukan peneliti dengan melakukan analisis kebutuhan kepada guru matematika kelas V di SD Negeri Piring. Analisis kebutuhan tersebut berupa wawancara yang dilakukan kepada guru. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti kepada guru kelas V, masalah dalam penelitian ini adalah guru membutuhkan contoh soal yang berkualitas baik yang meliputi validitas, reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran, serta analisis pengecoh yang berfungsi baik yang sudah diuji dan diketahui kualitasnya. 2. Pengumpulan Data

Peneliti mendapatkan data melalui analisis kebutuhan setelah peneliti melakukan wawancara. Wawancara dilakukan pada tanggal 24 Juni 2016 kepada guru SD Negeri Piring. Wawancara yang telah dilakukan peneliti dijadikan dasar untuk mengumpulkan data yang dapat digunakan sebagai bahan untuk menyusun perangkat tes hasil belajar matematika.

3. Desain Produk

Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah perangkat soal tes hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran matematika. Penelitian ini diawali dengan menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar atau SK-KD pada mata pelajaran matematika kelas V SD semester ganjil. Selanjutnya peneliti membuat indikator berdasarkan SK-KD tersebut kemudian membuat kisi-kisi soal yang sesuai indikator yang telah dibuat. Soal dibuat sebanyak 60 butir dengan menggunakan dimensi proses kognitif (mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta). Dalam pembuatan soal peneliti juga memperhatikan karakteristik butir soal antara lain (tingkat kesulitan, daya beda, dan analisis pengecoh). Tes hasil belajar dibuat oleh peneliti sesuai dengan kebutuhan yang ada di lapangan.

4. Validasi Desain

Validasi desain produk ini menggunakan validitas isi melalui validasi ahli dan guru (expert judgement). Validasi ini dilakukan oleh satu dosen ahli matematika PGSD Universitas Sanata Dharma. Selain ahli juga dilakukan oleh tiga orang guru kelas V SD. Validasi ini bertujuan agar peneliti dapat mengetahui kritik dan saran dari para ahli sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangan dari produk yang dihasilkan.

5. Revisi Desain

Revisi desain dilakukan setelah desain produk tes hasil belajar divalidasi oleh ahli. Selanjutnya desain produk direvisi sesuai dengan kritik dan saran dari para ahli. Revisi dilakukan dengan tujuan memperbaiki kekurangan sehingga dapat menghasilkan alat ukur tes yang lebih baik dari sebelumnya.

6. Ujicoba Produk

Produk yang sudah diperbaiki oleh peneliti kemudian diuji cobakan di lapangan. Sebelum melakukan uji coba produk, desain produk yang sudah direvisi kemudian dibagi menjadi 2 tipe soal, yaitu tipe soal A dan tipe soal B. Pembagian dilakukan dengan cara membagi sama rata sesuai dengan indikator dan jumlah butir soal. Setelah produk tes hasil belajar selesai disusun, maka tahap selanjutnya adalah mengujicobakan produk. Tujuan dari uji coba ini adalah untuk mengetahui kualitas dari produk tes hasil belajar yang dibuat oleh peneliti. Peneliti dalam melakukan uji coba di lapangan menggunakan sampel siswa kelas V di SD Negeri Patalan Baru dan SD Negeri Piring. Penelitian di SD Negeri Patalan Baru dilaksanakan pada tanggal 9 November 2016 dan penelitian di SD Negeri Piring dilaksanakan pada tanggal 16 November 2016. Peserta tes secara keseluruhan terdiri dari 60 siswa.

Dokumen terkait