Hasil
Hasil analisis secara ststistik menunjukkan bahwa perlakuan varietas, ruas, sudut tanam, interkasi antara varietas dan ruas, interaksi antara varietas dan sudut tanam, interaksi antara ruas dan sudut tanam berpengaruh nyata terhadap parameter pertambahan panjang tanaman, bobot umbi per sampel, panjang umbi per sampel, jumlah umbi per sampel, diameter umbi per sampel dan bobot umbi perplot. Terhadap parameter pertambahan panjang tanaman pada umur 2 MST semua perlakuan tidak berpengaruh nyata.
Pertambahan panjang tanaman 3 MST
Data pengamatan dan sidik ragam dari pertambahan panjang tanaman pada 3 MST dapat dilihat pada Lampiran 9. Rataan pertambahan panjang tanaman pada 3 MST dapat di lihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Rataan pertambahan panjang tanaman 3 MST (cm)
Varietas Ruas Sudut Tanam Rataan V
S1 S2 V1 R1 3.21 2.42 2.49 a R2 1.97 2.38 V2 R1 1.87 1.63 1.38 b R2 0.96 1.08 Rataan 2.00 1.88
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tabel 2 menunjukakan bahwa pada pertambahan panjang 3MST perlakuan yang berbeda nyata adalah perlakuan varietas dengan nilai yang tertinggi pada varietas Antin-1 (V1) dengan nilai rataan 2.49 cm dan terendah pada varietas Sari (V2) dengan nilai rataan 1.38 cm.
Pertambahan panjang tanaman 4 MST
Data pengamatan dan sidik ragam pertambahan panjang tanaman pada 4 MST dapat dilihat pada Lampiran 10. Dari sidik ragam dapat diketahui bahwa perlakuan yang berpengaruh nyata adalah perlakuan : varietas, interaksi antara ruas dan sudut tanam sedangkan perlakuan yang tidak berpengaruh nyata adalah perlakuan : ruas, sudut tanam, interaksi antara varietas dan ruas, interaksi antara varietas dan sudut tanam, interaksi antara varietas, ruas dan sudut tanam. Rataan pertambahan panjang tanaman 4 MST pada interaksi antara faktor ruas dengan sudut tanam dapat dilihat pada Tabel 3 dan interaksi antara faktor varietas, ruas dan sudut tanam dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 3. Rataan pertambahan panjang tanaman 4 MST (cm) pada interaksi antara faktor ruas dengan sudut tanam.
Perlakuan Sudut Tanam Rataan
S1 S2
Ruas
R1 9.80 a 3.58 b 6.69
R2 3.10 b 6.75 ab 4.93
Rataan 6.45 5.17 5.81
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tabel 3 menunjukkan bahwa perlakuan R1S1 berbeda nyata dengan R1S2 dan R2S1 dan tidak berbeda nyata dengan R2S2.
Tabel 4. Rataan pertambahan panjang tanaman 4MST pada interaksi antara faktor Varietas, Ruas dan Sudut Tanam.
Tabel 4 menunjukkan bahwa perlakuan V1 berbeda nyata dengan V2 dengan nilai tertinggi pada V1(8,77cm) dan terendah pada V2 (2,84cm).
Pertambahan panjang tanaman 5 MST
Data pengamatan dan sidik ragam dari pertambahan panjang tanaman pada 5 MST dapat dilihat pada Lampiran 11. Dari sidik ragam dapat diketahui bahwa perlakuan yang berpengaruh nyata adalah perlakuan : varietas, interaksi antar varietas, ruas dan sudut tanam, sedangkan perlakuan yang tidak berpengaruh nyata adalah perlakuan : ruas, sudut tanam, interaksi antara varietas dan ruas, interaksi antara varietas dan sudut tanam. Rataan pertambahan panjang tanaman pada 5 MST pada interaksi antara ruas dengan sudut tanam dapat dilihat pada Tabel 5 dan interaksi antara varietas, ruas dan sudut tanam dapat dilihat pada Tabel 6 :
Tabel 5. Rataan pertambahan panjang tanaman 5MST (cm) pada interaksi antara ruas dengan Sudut Tanam.
Perlakuan Sudut Tanam Rataan
S1 S2
Ruas
R1 9.80 a 3.58 b 6.69
R2 3.10 b 6.75 ab 4.93
Rataan 6.45 5.17 5.81
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tabel 5 menunjukkan bahwa perlakuan R1S1 berbeda nyata dengan R1S2 dan R2S1 dan tidak berbeda nyata dengan R2S2.
Tabel 6. Rataan pertambahan panjang tanaman 5MST (cm) pada interaksi antara varietas dengan sudut tanam
Perlakuan Sudut Tanam Rataan
S1 S2
Varietas
V1 16,70a 19,00a 17,85a
V2 7,27b 3,44b 5,35b
Rataan 11,98 11,22 11,60
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tabel 6 menunjukkan bahwa perlakuan V1 berbeda nyata dengan V2 dengan nilai tertinggi pada V1 (17.85 cm) dan terendah pada V2 (5.35 cm). Perlakuan V1S1 berbeda nyata dengan V2S1 dan V2S2 namun tidak berbeda nyata dengan V1S2.
Pertambahan panjang tanaman 6 MST
Data pengamatan dan sidik ragam dari pertambahan panjang tanaman pada 6 MST dapat dilihat pada Lampiran 12. Dari sidik ragam dapat diketahui bahwa perlakuan yang berpengaruh nyata adalah perlakuan : varietas, interaksi antara varietas dan ruas, interaksi antara varietas dan sudut tanam; sedangkan perlakuan yang tidak berpengaruh nyata adalah perlakuan : ruas, sudut tanam, interaksi antara ruas dan sudut tanam, dan perlakuan interaksi antara varietas, ruas dan sudut tanam . Rataan pertambahan panjang tanaman pada 6 MST dapat dilihat pada Tabel 7 :
Tabel 7. Rataan pertambahan panjang tanaman 6 MST (cm)
Perlakuan Varietas Rataan
V1 V2 Ruas R1 22,86a 10,40b 16,63 R2 26,98a 7,21b 17,10 Sudut Tanam S1 21,46a 10,51b 15,98 S2 28,39a 7,11b 17,75 Rataan 24,92a 8,81b 16,86
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tabel 7 menunjukkan bahwa perlakuan V1 berbeda nyata dengan V2 dengan nilai tertinggi pada V1 (24.92 cm) dan terendah pada V2 (8.81cm). Pada interaksi antara varietas dan ruas telihat V1R1 berbeda nyata dengan V2R1 dan V2R2 namun tidak berbeda nyata dengan V1R2. Pada interaksi antara varietas dan sudut tanam didapat bahwa V2S1 berbeda nyata dengan V1S1 dan V1S2 namun tidak berbeda nyata dengan V2S2.
Pertambahan panjang tanaman 7 MST
Data pengamatan dan sidik ragam dari pertambahan panjang tanaman pada 7 MST dapat dilihat pada Lampiran 13. Dari sidik ragam dapat diketahui bahwa perlakuan yang berpengaruh nyata adalah perlakuan varietas sedangkan perlakuan yang tidak berpengaruh nyata adalah perlakuan : ruas, sudut tanam, interaksi antara varietas dan ruas, interaksi antara varietas dan sudut tanam, interaksi antara ruas dan sudut tanam, dan interaksi antara varietas, ruas dan sudut tanam. Rataan pertambahan panjang tanaman pada 7 MST dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Rataan pertambahan panjang tanaman 7 MST (cm)
Varietas Ruas Sudut Rataan V
S1 S2 V1 R1 16.52 22.72 22.35 a R2 24.14 26.03 V2 R1 14.20 8.69 9.69 b R2 6.17 9.69 Rataan 15.26 16.78
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tabel 8 menunjukkan bahwa perlakuan V1 berbeda nyata dengan V2 dengan nilai tertinggi pada V1 (22.35 cm) dan terendah V2 (9.69 cm).
Pertambahan panjang tanaman 8 MST
Data pengamatan dan sidik ragam dari pertambahan panjang tanaman pada 8 MST dapat dilihat pada Lampiran 14. Dari sidik ragam dapat diketahui bahwa perlakuan yang berpengaruh nyata adalah perlakuan : varietas, sudut tanam dan interaksi antara varietas, ruas dan sudut tanam. Sedangkan perlakuan yang tidak berpengaruh nyata adalah perlakuan : ruas, interaksi antara varietas dan ruas, interaksi antara varietas dan sudut tanam, interaksi antara ruas dan sudut tanam. Rataan pertambahan panjang tanaman pada 8 MST dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Rataan pertambahan panjang tanaman 8 MST (cm)
Varietas Ruas Sudut Rataan V
S1 S2
V1 R1 20.39 de 40.15 a 33.09 a
R2 34.94 abc 36.88 ab
nilai tertinggi pada S2 (33.34 cm) dan terendah pada S1 (23.18 cm). Pada interaksi antara varietas, ruas dan sudut tanam, V1R1S2 berbeda nyata dengan V1R1S1, V2R1S1, V2R1S2, dan V2R2S1 namun tidak berbeda nyata dengan V1R2S1, V1R2S2 dan V2R2S2.
Pertambahan panjang tanaman 9 MST
Data pengamatan dan sidik ragam dari pertambahan panjang tanaman pada 9 MST dapat dilihat pada Lampiran 15. Dari sidik ragam dapat diketahui bahwa perlakuan yang berpengaruh nyata adalah perlakuan : interaksi antara varietas dengan ruas, interaksi antara varietas, ruas dan sudut tanam. Sedangkan perlakuan yang tidak berpengaruh nyata adalah perlakuan : varietas, ruas, sudut tanam, interaksi varietas dan sudut tanam, interaksi antara ruas dan sudut tanam. Rataan pertambahan panjang tanaman 9 MST pada interaksi antara varietas dengan ruas dan interaksi varietas dengan sudut tanam dapat dilihat pada Tabel 10 dan interaksi antara varietas ,ruas dan sudut tanam dapat dilihat pada tabel 11.
Tabel 10. Rataan pertambahan panjang tanaman 9MST (cm) pada interaksi varietas dengan ruas dan interaksi antara varietas dengan sudut tanam
Perlakuan Varietas Rataan
V1 V2 Ruas R1 20.39 ab 24.64 a 22.51 R2 24.42 a 12.94 b 18.68 Sudut Tanam S1 19.10 ab 20.94 a 20.02 S2 25.72 a 16.64 b 21.18 Rataan 22.41 18.79 20.60
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tabel 10 menunjukkan bahwa perlakuan V1R2 berbeda nyata dengan V2R2 namun tidak berbeda nyata dengan V1R1 dan V2R2.Pada interaksi antara
varietas dan sudut tanam, perlakuan V1S1 berbeda nyata dengan V2S2 namun tidak berbeda nyata dengan V1S2 dan V2S1.
Tabel 11. Rataan pertambahan panjang tanaman 9MST (cm) pada interaksi antara faktor varietas, ruas dan sudut tanam.
Varietas Ruas Sudut Rataan V
S1 S2 V1 R1 13.71 d 27.07 ab 22.41 R2 24.48 abc 24.37 abc V2 R1 30.81 a 18.48 bcd 18.79 R2 11.08 d 14.81 cd Rataan 20.02 21.18
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tabel 11 menunjukkan bahwa perlakuan V2R1S1 berbeda nyata dengan V1R1S1, V2R1S2, V2R2S1, dan V2R2S2 namun tidak berbeda nyata dengan V1R1S2, V1R2S1, dan V1R2S2.
Pertambahan panjang tanaman 10 MST
Data pengamatan dan sidik ragam dari pertambahan panjang tanaman pada 10 MST dapat dilihat pada Lampiran 16. Dari sidik ragam dapat diketahui bahwa perlakuan yang berpengaruh nyata adalah interaksi antara varietas dan ruas; interaksi antara varietas, ruas dan sudut tanam. Sedangkan perlakuan yang tidak berpengaruh nyata adalah perlakuan: varietas, ruas, sudut tanam, interaksi antara varietas dan sudut tanam, interaksi antara ruas dan sudut tanam. Rataan pertambahan panjang tanaman pada 10 MST pada interaksi antara faktor varietas
Tabel 12. Rataan pertambahan panjang tanaman 10MST pada interaksi antara varietas dengan ruas.
Perlakuan Sudut Tanam Rataan
V1 V2
Ruas
R1 19.95 b 25.68 a 22.82
R2 24.67 a 20.28 ab 22.48
Rataan 22.31 22.98 22.65
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tabel 12 menunjukkan bahwa perlakuan V1R2 berbeda nyata dengan V1R1 dan V1R2 namun tidak berbeda nyata dengan V2R1.
Tabel 13. Rataan pertambahan panjang tanaman 10MST (cm) pada interaksi antara faktor Varietas, Ruas dan Sudut Tanam.
Varietas Ruas Sudut Rataan
V S1 S2 V1 R1 16,98cd 22,93abc 22,31 R2 28,31ab 21,04abcd V2 R1 30,57a 20,79bcd 22,98 R2 14,67d 25,89ab Rataan 22,63 22,66
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tabel 13 menunjukkan perlakuan V2R1S1 berbeda nyata dengan V1R1S1, V1R2S2, V2R1S2, dan V2R2S1 namun tidak berbeda nyata dengan V1R1S2, V1R2S1 dan V2R2S2.
Pertambahan panjang tanaman dari 2 MST sampai 10 MST dapat dilihat dalam grafik pada Gambar 2.
Gambar 2. Grafik pertambahan panjang tanaman tanaman per perlakuan (cm) Bobot umbi per sampel (gram)
Data pengamatan dan sidik ragam pada bobot umbi per sampel dapat dilihat pada Lampiran 17. Dari sidik ragam dapat diketahui bahwa perlakuan yang berpengaruh nyata adalah perlakuan varietas. Sedangkan perlakuan yang tidak berpengaruh nyata adalah perlakuan : ruas, sudut tanam, interaksi antara varietas dan ruas, interaksi varietas dan sudut tanam, interaksi antara ruas dan sudut tanam, interaksi antara varietas, ruas dan sudut tanam. Rataan pada bobot umbi per sampel dapat dilihat pada Tabel 14
Tabel 14. Rataan bobot umbi per sampel (gram) Sudut 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00 2mst 3mst 4mst 5mst 6mst 7mst 8mst 9mst 10mst V1R1S1 V1R1S2 V1R2S1 V1R2S2 V2R1S1 V2R1S2 V2R2S1 V2R2S2
Tabel 14 menunjukkan perlakuan V1 berbeda nyata dengan V2 dengan nilai tertinggi pada V2 (55.63 gram) dan terendah pada V1 (23.75 gram).
Jumlah umbi per sampel (umbi)
Data pengamatan dan sidik ragam pada jumlah umbi per sampel dapat dilihat pada Lampiran 18. Dari sidik ragam dapat diketahui bahwa perlakuan yang berpengaruh nyata adalah perlakuan varietas. Sedangkan perlakuan yang tidak berpengaruh nyata adalah perlakuan : ruas, sudut tanam, interaksi antara varietas dan ruas, interaksi varietas dan sudut tanam, interaksi antara ruas dan sudut tanam, interaksi antara varietas, ruas dan sudut tanam. Rataan jumlah umbi per sampel dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Rataan jumlah umbi per sampel (umbi)
Varietas Ruas Sudut Rataan V
S1 S2 V1 R1 0.88 0.75 0.63 b R2 0.63 0.25 V2 R1 2.13 1.88 2.02 a R2 1.88 2.19 Rataan 1.38 1.27
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tabel 15 menunjukkan perlakuan V1 berbeda nyata dengan V2 dengan nilai tertinggi pada V2 (2.02 umbi) dan terendah pada V1 (0.63 umbi).
Panjang umbi per sampel (cm)
Data pengamatan dan sidik ragam pada panjang umbi per sampel dapat dilihat pada Lampiran 19. Dari sidik ragam dapat diketahui bahwa perlakuan yang berpengaruh nyata adalah perlakuan varietas. Sedangkan perlakuan yang tidak berpengaruh nyata adalah perlakuan : ruas, sudut tanam, interaksi antara varietas dan ruas, interaksi antara varietas dan sudut tanam, interaksi antara ruas dan sudut
tanam, interaksi antara varietas, ruas dan sudut tanam. Rataan panjang umbi per sampel dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16. Rataan panjang umbi per sampel (cm)
Varietas Ruas Sudut Rataan V
S1 S2 V1 R1 6.50 4.39 4.70 b R2 5.28 2.63 V2 R1 8.69 8.01 8.38 a R2 8.20 8.63 Rataan 7.17 5.92
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tabel 16 menunjukkan perlakuan V1 berbeda nyata dengan V2 dengan nilai tertinggi pada V2 (8.38 cm) dan terendah pada V1 (4.70 cm).
Diameter umbi per sampel (mm)
Data pengamatan dan sidik ragam pada diameter umbi per sampel dapat dilihat pada Lampiran 20. Dari sidik ragam dapat diketahui bahwa perlakuan yang berpengaruh nyata adalah perlakuan varietas. Sedangkan perlakuan yang tidak berpengaruh nyata adalah perlakuan : ruas, sudut tanam, interaksi antara varietas dan ruas, interaksi varietas dan sudut tanam, interaksi antara ruas dan sudut tanam, interaksi antara varietas, ruas dan sudut tanam. Rataan diameter umbi per sampel dapat dilihat pada tabel 17.
Tabel 17. Rataan diameter umbi per sampel (mm)
Varietas Ruas Sudut Rataan V
Tabel 17 menunjukkan perlakuan V1 berbeda nyata dengan V2 dengan nilai tertinggi pada V2 (58.58 mm) dan terendah pada V1 (9.97 mm).
Bobot umbi per plot
Data pengamatan dan sidik ragam pada bobot umbi perplot dapat dilihat pada Lampiran 21. Dari sidik ragam dapat diketahui bahwa perlakuan yang berpengaruh nyata adalah perlakuan varietas. Sedangkan perlakuan yang tidak berpengaruh nyata adalah perlakuan : ruas, sudut tanam, interaksi antara varietas dan ruas, interaksi varietas dan sudut tanam, interaksi antara ruas dan sudut tanam, interaksi antara varietas, ruas dan sudut tanam. Rataan bobot umbi perplot dapat dilihat pada tabel 18.
Tabel 18. Rataan bobot umbi perplot (gram)
Varietas Ruas Sudut Rataan V
S1 S2 V1 R1 150.00 90.00 95.00 b R2 72.50 67.50 V2 R1 1095.00 1025.00 1188.75 a R2 1237.50 1397.50 Rataan 638.75 645.00
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Tabel 18 menunjukkan perlakuan V1 berbeda nyata dengan V2 dengan nilai tertinggi pada V2 (1188.75 gram) dan terendah pada V1 (95.00 gram).
Uji organoleptik
Dari hasil pengamatan uji rasa yang dilakukan pada 10 responden terhadap kriteria kemanisan dan tekstur pada ubijalar Varietas Sari dan Antin-1 dapat dilihat pada tabel 19.
Tabel 19. Uji organoleptik
Penguji V1 V2
Kemanisan tekstur Kemanisan tekstur
A 1 1 3 3 B 2 1 3 3 C 1 1 3 3 D 2 1 3 3 E 1 1 3 3 F 2 1 3 3 G 1 1 2 3 H 1 1 2 1 I 1 1 3 1 J 2 1 3 3
Keterangan :V1 (Manis : 0% ; Sedang : 40%; Tidak manis : 60%; Remah : 100% ; Sedang : 0%;Padat : 0% ), V2 (Manis : 80% ; Sedang : 20% ; Tidak manis : 0% ; Remah : 20% ; Sedang : 0% ; Padat : 80%).
Tabel 19 menunjukkan hasil uji rasa yang dilakukan pada 10 responden diperoleh rasa umbi dari varietas Sari pada kriteria kemanisan diperoleh 80% mengatakan manis dan 20% mengatakan sedang serta pada kriteria tekstur daging umbi 20% mengatakan bertekstur remah dan 80% mengatakan bertekstur padat sedangkan pada varietas Antin-1 60% mengatakan tidak manis dan 40% mengatakan sedang pada kriteria kemanisan umbi dan pada kriteria tekstur 100% mengatakan bertekstur remah.
Heritabilitas
Nilai heritabilitas (h2