• Tidak ada hasil yang ditemukan

Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Dalam dokumen dejarfa.com Modul B Indonesia KK D (Halaman 42-196)

Isilah umpan balik/refleksi dan tindak lanjut pembelajaran pada tabel berikut! 1. Apakah manfaat yang Anda peroleh dalam membahas tentang strategi

pembelajaran bahasa?

2. Adakah nilai karakter yang dapat Anda terapkan kepada peserta didik setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran?

3. Hal apa saja yang mampu Anda praktikan berkaitan dengan teknik-teknik pembelajaran bahasa?

Bahasa Indonesia SMP  KK D

 

33 

Pembahasan Latihan/Kasus

LK 1.1 Pendekatan Pembelajaran Bahasa

1. Kelebihan dan kelemahan pendekatan struktural dan komunikatif. Jenis Pendekatan Kelebihan Kelemahan a. Struktural Mengutamakan pengetahuan tentang ketertiban berbahasa Mengabaikan praktik (kemahiran) penggunaan berbahasa b. Komunikatif Mengutamakan kecakapan keterampilan berbahasa Pengetahuan ketatabahaasaan relatif terabaikan.

2. Penjelasan ilustrasi/kasus pembelajaran Jenis Pendekatan

Pembelajaran Alasan

Pendekatan saintifik Kedua guru itu mengawali pembelajarannya dengan langkah pengamatan. Disusul dengan menanya (siswa yang bertanya) atas tayangan yang ditayangkan.

LK 1.2 Jenis-jenis teknik pembelajaran berdasarkan keterampilan berbahasanya

Keterampil an

Berbahasa

Mendengarka

n Berbicara Membaca Menulis

Teknik Pembelajar an Simak-ulang ucap Simak-tulis (dikte) Ulang-ucap Lihat-ucapkan Menganalisis cerita Bercerita Membaca nyaring Membaca memindai Melengkapi karangan Menulis berdasarkan gambar

Pembahasan Latihan/Kasus

  

34 

Simak-kerjakan Simak-terka Pesan berantai Menyelesai-kan cerita Membuat rangkuman Parafrase Mengkonstruksi pengalaman Bertanya dan menjawab Menyampaikan kembali Menyampaikan tanggapan Bercerita Membaca pemahaman Membaca gambar Membaca survey Menulis benda-benda alam Menulis berdasarkan sumber-sumber bacaan Menulis ekspresif Menulis dengan curah gagasan

LK 1.3 Pengembangan KD terhadap pendekatan, metode, dan teknik yang tepat

KD Strategi Pembelajaran

Pendekatan Metode Teknik Meringkas teks hasil

observasi. Pendekatan teks Pemodelan Observasi lapangan Diskusi kelompok. Menulis berdasarkan hasil pengamatan Menulis dengan curah gagasan. Jenis Pendekatan Pembelajaran Alasan

Pendekatan saintifik Kedua guru itu mengawali pembelajarannya dengan langkah pengamatan. Disusul dengan menanya (siswa yang bertanya) atas tayangan yang ditayangkan.

Bahasa Indonesia SMP KK D

 

35 

Evaluasi

1. Siswa kelas IX SMP Bangsa telah menentukan “Budidaya Buah”

sebagai topik yang akan dikembangkan menjadi teks eksposisi. Peserta

didik mendiskusikan dan merencanakan proyek berupa penentuan fase

penanaman sampai panen. Kemudian, membuat jadwal atau waktu

pelaksanaan penyelesaian setiap fase tersebut dalam teks eksposisi

yang akan ditulisnya.

Kegiatan pembelajaran tersebut merupakan bagian dari langkah

pembelajaran pada model ….

A. Discovery Learning

B. Inquiry learning

C. Project based learning

D. Problem based learning

2. Pada saat peserta didik melakukan eksperimen atau eksplorasi, guru

memberi kesempatan kepada para peserta didik untuk mengumpulkan

informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar

atau tidaknya hipotesis. Data dapat diperoleh melalui membaca literatur,

mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba

sendiri dan sebagainya. Langkah terakhir, peserta didik

menggeneralisasi atau menarik kesimpulan.

Kegiatan pembelajaran tersebut merupakan langkah pembelajaran

pada model pembelajaran ….

A. Problem based learning

B. Project based learning

C. Inquiry learning

Evaluasi

 

36 

3. Peserta didik merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah

dilakukan selama proses kegiatan belajarnya. Hal tersebut merupakan

fase terakhir dari kegiatan pembelajaran dengan metode ….

A. pembelajaran penemuan

B. pembelajaran inkuiri

C. pembelajaran berbasis masalah

D. pembelajaran berbasis proyek

4. Bu Nadia akan membelajarkan siswa SMP keterampilan menulis puisi bebas. Dia berharap setelah pembelajaran, siswa dapat menulis puisi dengan pilihan kata yang tepat. Metode yang tepat yang akan digunakan Bu Nadia berdasarkan tema tersebut adalah ….

A. pembelajaran penemuan  

B. pembelajaran inkuiri 

C. pembelajaran widyawisata 

D. pembelajaran berbasis proyek 

5. Perhatikan ilustrasi berikut ini!

Bu Intan mengajar bahasa Indonesia kelas XII SMP Budi Mulia Jakarta. Ia mempunyai permasalahan dalam pembelajaran menulis. Berulang kali ia mencoba melakukan perubahan pembelajaran di kelas tersebut namun belum berhasil. Setelah ia mendapat pelatihan dan diskusi dengan teman-teman pada pertemuan MGMP akhirnya ia mencoba mengubah kegiatan belajar mengajarnya dengan strategi yang lebih tepat sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Pada pertemuan pertama hasil yang dicapai belum maksimal. Kemudian ia mengevaluasi kesulitan yang masih dialami oleh siswanya, dan ditemukan permasalahannya. Lalu ia mendiskusikan masalah tersebut dengan teman guru bahasa Indonesia. Ia pun melakukan kegiatan pembelajaran kembali dengan menekankan pada permasalahan yang dihadapi siswa. Akhirnya, ia dapat menarik nafas lega dan bersyukur karena apa yang selama

Bahasa Indonesia SMP KK D

 

37 

ini menjadi kendala dan beban pikirannya dapat diselesaikan dengan hasil yang sangat baik.

Berdasarkan ilustrasi di atas langkah apa yang dilakukan oleh Bu Intan? A. Memilih media relevan dengan pembelajaran menulis

B. Memberi tugas kepada siswa untuk menulis C. Melakukan diskusi dengan teman sejawat D. Mengubah metode pembelajaran menulis

6. Bu Anggraini mengajar di kelas IX dengan materi "Memproduksi teks laporan hasil observasi baik melalui lisan maupun tulis" dengan langkah-langkah; 1) siswa mengamati objek dan mendata objek yang akan dijadikan bahan tulis, 2) siswa menuliskan hasil pengamatan ke dalam beberapa paragraf.

Langkah yang tepat untuk melengkapi langkah ke dua pada langkah-langkah pembelajaran di atas adalah ....

A. Sebelum langkah terakhir, siswa diberi kesempatan untuk bertanya kepada guru mengenai hasil tulisannya. Setelah itu, siswa memperbaiki hasil tulisannya berdasarkan masukan dari guru dan kelompok lain.

B. Sebelum langkah kedua, siswa menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan menulis hasil observasi dan teknik menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf deskriptif.

C. Sebelum langkah pertama, siswa mengamati contoh teks hasil observasi dan menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan menulis hasil observasi

D. Sebelum langkah ketiga, siswa menanyakan apakah hasil pekerjaannya sudah benar atau salah. Kemudian, siswa diberi kesempatan untuk memperbaiki.

7. Pak Baim akan mengajar dengan materi "Memahami struktur dan kaidah teks cerita ulang baik melalui lisan maupun tulis” dengan fase sebagai berikut. 1) siswa mendengarkan rekaman yang berisi dialog interaktif pada tayangan

televisi/siaran radio,

2) siswa menyimpulkan isi informasi dari dialog tersebut dan melaporkannya. Metode yang tepat sesuai dengan kegiatan pembelajaran tersebut adalah ....

A. Problem based learning

Evaluasi

 

38 

C. Inquiry learning

D. Discovery learning

8. "Perhatikan langkah-langkah pembelajaran berikut! 1) Siswa mendengarkan informasi mengenai rencana kegiatan pada

pertemuan berikutnya.

2) Siswa mendapatkan umpan balik dari guru. 3) Siswa mendengarkan rekaman yang berisi dialog interaktif pada tayangan

televisi/siaran radio

4) Siswa menyimpulkan pembelajaran, 5) Siswa menyimpulkan isi informasi dari dialog tersebut dan melaporkannya.

Susunlah langkah-langkah pembelajaran di atas menjadi sistematis. A. (3)-(4)-(2)-(5)-(1)

B. (1)-(3)-(5)-(2)-(4) C. (1)-(3)-(5)-(4)-(2) D. (3)-(5)-(2)-(4)-(1)

9. Kompetensi Dasar : Menulis karangan berdasarkan topik tertentu dengan pola pengembangan deduktif dan induktif.

Langkah-Langkah Pembelajaran:

1) Siswa membentuk kelompok yang anggotanya 4 – 5 orang secara acak. 2) Siswa diberi tugas untuk mengobservasi perpustakaan, kantin, lapangan,

tempat parkir, ruang UKS, dan taman sekolah.

3) Sesuai dengan kelompoknya, siswa mengamati dan mendata informasi berdasarkan hasil pengalaman.

4) Siswa menulis kerangka karangan dan mengembangkannya berdasarkan data observasi.

5) Siswa saling menukarkan karangan dan mengoreksi berdasarkan rubrik penilaian yang disediakan guru.

Pendekatan yang tepat untuk pembelajaran sesuai Kompetensi Dasar dan langkah-langkah pembelajaran di atas adalah ....

A. kontekstual B. konstruktivisme C. whole language D. saintifik

Bahasa Indonesia SMP KK D

 

39 

10. Bu Villa akan membelajarkan siswa SMP keterampilan menulis bebas dengan

tema “Kebersihan Lingkungan”. Dia berharap setelah pembelajaran, siswa dapat menulis teks Narasi dengan pilihan kata yang tepat. Materi-materi pembelajaran berikut ini yang dapat dikatakan kreatif sesuai tingkat perkembangan siswanya adalah ....

A. Gambar dan teks lingkungan kota yang hijau B. Gambar dan teks tentang lingkungan sungai C. Gambar dan teks tentang potret sosial di desa D. Gambar dan teks tentang situasi di jalan raya

Bahasa Indonesia SMP KK D

 

41 

Penutup

Dengan mempelajari materi Strategi Pembelajaran dalam Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi D Pedagogik ini, Bapak/Ibu diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang Strategi Pembelajaran. Di samping itu, Bapak/Ibu juga memiliki keterampilan menerapkan berbagai strategi, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Mudah-mudahan materi yang disajikan ini dapat memotivasi Bapak/Ibu untuk meningkatkan kompetensi sebagai guru yang profesional. Dengan tuntasnya mempelajari materi dalam Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi D Pedagogik ini, Anda diharapkan tidak lagi mengalami kesulitan dalam mengembangan pembelajaran efektif di kelas. Guru sepatutnya mendapatkan pemahaman terhadap kompetensi pedagogik dengan komposisi yang ideal. Kompetensi pedagogik yang ideal merupakan sesuatu yang sangat penting dan tidak bisa dilewatkan pada setiap pertemuan.

Materi yang dipaparkan dalam kegiatan pembelajaran ini diharapkan bisa menambah wawasan bagi Bapak/Ibu yang tentu saja hal itu bisa berimplikasi pada pembelajaran efektif di dalam kelas. Oleh karena masih bersifat umum, paparan tentang pendekatan, metode/strategi, dan teknik-tekniknya bisa dikembangkan lagi sesuai dengan KD yang akan Anda sampaikan kepada para siswa.

Bahasa Indonesia SMP KK D

 

43 

Daftar Pustaka

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjamin Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Tahun Ajaran 2014/2015. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Depdikbud. 1997. Pokok-pokok Pengertian dan Pelaksanaan Kurikulum Muatan Lokal. Jakarta: Depdiknas.

Depdikbud. 2013. Permendikbud 81A. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Faizah, Dewi Utama. 2003. Belajar Mengajar yang Menyenangkan. Solo: Tiga Serangkai.

Given, Barbara K. 2007. Brain-Based Teaching (terjemahan). Bandung: Kaifa.

Gulo, W..2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Gramedia.

Iskandarwasid dan Sunendar, D. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Rosda Karya.

Jansen, Eric. 2008. Brain-Based Learning, Pembelajaran Berbasis Kemampuan Otak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Pedoman Mata Pelajaran Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiah (SMP/MTs) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Puskurbuk.

Daftar Pustaka

 

44 

Kosasih, E. 2014. Strategi Belajar dan Pembelajaran, Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Yrama Widya.

Kosasih, E. 2015. Mandiri Bahasa Indonesia 1-3 untuk SMP. Jakarta: Erlangga.

Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: Rosdakarya.

Nasution, S. 1988. Asas-asas Kurikulum. Bandung: Jemmars.

Bahasa Indonesia SMP KK D

 

45 

Glosarium

Ceramah = penuturan bahan pelajaran secara lisan

Demontrasi = metode mengajar dengan mempertunjukkan cara kerja suatu kegiatan

Diskusi = suatu pertukaran pikiran, gagasan, pendapat antara dua orang atau lebih secara lisan dengan tujuan mencari kesepakatan atau kesepahaman gagasan atau pendapat

Efek = dampak atau pengaruh

Eksperimen = metode mengajar yang memberikan kesempatan kepada siswa secara perseorangan atau kelompok untuk berlatih melakukan suatu proses percobaan secara mandiri

Ekspositori = metode pembelajaran yang menekankan proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal

Metode = cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dng yg dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan

Pembelajaran = proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar

Portofolio = kumpulan hasil karya seorang siswa; sejumlah hasil karya siswa yang sengaja dikumpulkan untuk digunakan sebagai bukti prestasi siswa, perkembangan siswa dalam kemampuan berpikir, pemahaman siswa atas materi pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengungkapkan gagasan, dan mengungkapkan sikap siswa terhadap mata pelajaran tertentu, laporan singkat yang dibuat seseorang sesudah melaksanakan kegiatan

Produktif = bersifat menghasilkan produk dalam hal keterampilan berbahasa, contohnya keteampilan berbicara dan menulis

Glosarium

 

46 

Proyek = metode (model) yang memberikan kesempatan kepada siswa yang seluas-luasnya untuk mengamati, membaca, meneliti, menghubungkan dan mengembangkan pengetahuan yang telah diperoleh dari berbagai mata pelajaran

Psikomotor = gerak

Ringkasan = bentuk tulisan singkat yang disusun dengan alur dan sudut pandang yang sama seperti karangan aslinya

Strategi = suatu rencana yang berisi rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan (pelajaran) tertentu

Team Teaching = metode mengajar dua orang guru atau lebih bekerja sama mengajar sebuah kelompok siswa, jadi kelas dihadapi beberapa guru

Teknik = cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik

Tutorial = bimbingan oleh seorang pengajar

Unik = setiap bahasa mempunyai ciri khas sendiri yang tidak dimiliki oleh bahasa

Universal = ciri-ciri yang sama yang dimiliki oleh setiap bahasa yang ada di dunia

Widyawisata = cuatu cara penguasaan bahan pelajran dengan membawa siswa langsung kepada objek yang akan dipelajari yang terdapat di luar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata

 

 

 

 

 

 

Bahasa Indonesia SMP KK D 

 

i

 

MODUL

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

MATA PELAJARAN

BAHASA INDONESIA

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

DAN PENGEMBANGAN SOAL

KELOMPOK KOMPETENSI D

PROFESIONAL:

KETERAMPILAN DAN KAIDAH BAHASA

Penulis:

Dra. Elina Syarif, M.Pd. (inap4tkbahasa@gmail.com) Dr. E. Kosasih, M.Pd. (ekos_kosasih@yahoo.com) Wasit Wicaksono, S.Pd. (wasitwicaksono@gmail.com)

Penelaah:

Soleh Ibrahim, M.Pd. (ibrahimasman87@gmail.com)

Desain Grafis dan Ilustrasi:

TIM Desain Grafis

Copyright © 2017

Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan.

 

 

 

Bahasa Indonesia SMP KK D 

   

iii

Daftar Isi

Hal. Daftar Isi ... iii Daftar Gambar ... iv Daftar Tabel... iv Pendahuluan ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Tujuan ... 3 C. Peta Kompetensi ... 3 D. Ruang Lingkup ... 4 E. Cara Penggunaan Modul ... 4

Kegiatan Pembelajaran 1 ... 13

A. Tujuan ... 13 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 13 C. Uraian Materi ... 14 D. Aktivitas Pembelajaran ... 23 E. Latihan/ Kasus /Tugas ... 26 A. Rangkuman ... 29 B. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 30

Kegiatan Pembelajaran 2 Keterampilan Membaca ... 31

A. Tujuan ... 31 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 31 C. Uraian Materi ... 32 D. Aktivitas Pembelajaran ... 38 E. Latihan/Kasus/Tugas ... 40 F. Rangkuman ... 43 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 44

Kegiatan Pembelajaran 3 ... 45

A. Tujuan ... 45 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 45 C. Uraian Materi ... 45 B. Aktivitas Pembelajaran ... 76 C. Latihan/ Kasus/Tugas ... 78 D. Rangkuman ... 82 E. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 83

Kegiatan Pembelajaran 4 Kaidah Bahasa Indonesia ... 85

A. Tujuan Pembelajaran... 85 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 85 C. Uraian Materi ... 86 D. Aktivitas Pembelajaran ... 99 E. Latihan/Kasus/Tugas ... 102 F. Rangkuman ... 107

 

 

 

Pendahuluan 

 

iv 

G. Umpan Balik/Refleksi ... 108

Kunci Jawaban Latihan/Kasus/Tugas ... 109 Evaluasi ... 117 Penutup ... 127 Daftar Pustaka ... 129 Glosarium ... 131

Daftar Gambar

Hal.

Gambar 1.Peta kompetensi profesional ... 3  Gambar 2.Alur Model Pembelajaran Tatap Muka ... 5  Gambar 3. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh ... 6  Gambar 4.Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In ... 8  Gambar 5. Kegiatan siswa membaca ... 35  Gambar 6. Kisi-kisi Ujian Nasional SMP/MTs – Bahasa Indonesia... 39  Gambar 7. Kegiatan siswa menulis dalam pembelajaran di kelas. Siswa menulis dalam pembelajaran di kelas. ... 52  Gambar 8. Struktur Laporan Hasil Observasi ... 54  Gambar 9.Struktur Teks Tanggapan Kritis ... 62  Gambar 10 Langkah-langkah Menulis ... 74 

Daftar Tabel

Hal.

Tabel 1 Daftar Lembar Kerja Modul ... 11  Tabel 2. Indikator Pencapaian Kompetensi KK 1 ... 13  Tabel 3.Kisi-kisi Ujian Nasional SMP/MTs – Bahasa Indonesia ... 25  Tabel 4.Indikatator Pencapaian Kompetensi ... 31  Tabel 5.Indikator Pencapaian Kompetensi ... 45  Tabel 6. Perbedaan Konotasi dan Denotasi ... 57  Tabel 7 Kisi-kisi Ujian Nasional SMP/MTs – Bahasa Indonesia ... 77  Tabel 8.Indikator Pencapaian Kompetensi ... 85  Tabel 9. Kata Ganti ... 86  Tabel 10. Perbedaan Kata Umum dan Kata Khusus ... 90  Tabel 11. Kisi-kisi Ujian Nasional SMP/MTs – Bahasa Indonesia ... 100

 

 

 

Bahasa Indonesia SMP KK D 

   

1

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Peningkatan mutu pendidikan akan berhasil dengan baik apabila ditunjang oleh mutu guru yang baik. Peran guru sangat dibutuhkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, kehadiran guru profesional akan mampu memberikan “kesejahteraan pedagogik” kepada setiap peserta didik yang akan meningkatkan kecerdasan bangsa yang selanjutnya akan bermuara pada kesejahteraan umum. Tidaklah berlebihan kalau dikatakan bahwa masa depan masyarakat, bangsa, dan negara di dunia ini termasuk di Indonesia sebagian besar ditentukan oleh peran guru.

Salah satu upaya yang perlu dilakukan oleh para pendidik untuk menjadikan dirinya sebagai pendidik yang profesional adalah selalu meningkatkan kompetensinya, baik kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, maupun sosial. Hal ini mengacu kepada peraturan perundangan yang berlaku, yaitu: Peraturan Pemerintah (PP) nomor 74 tahun 2008 tentang Guru yang menyatakan bahwa pengembangan dan peningkatan kompetensi bagi Guru dilakukan dalam rangka memenuhi kualifikasi dan menjaga agar kompetensi keprofesiannya tetap sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya dan/atau olah raga.

Masyarakat dan pemerintah khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan seluruh jajarannya memikul kewajiban untuk mewujudkan kondisi yang memungkinkan guru melaksanakan pekerjaan/jabatannya secara profesional. Oleh karena itu, sebagai aktualisasi tugas guru sebagai tenaga professional, sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, pemerintah (Kemendikbud) akan memfasilitasi guru untuk dapat mengembangkan keprofesiannya secara berkelanjutan melalui

 

 

 

Pendahuluan 

 

2 

program Pendidikan dan Pelatihan Uji Kompetensi Guru (Diklat Pasca-UKG).

Program pendidikan dan pelatihan (Diklat) merupakan bagian penting dari pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan. Pelaksanaan Diklat juga tidak lepas dari tujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan mata pelajaran/ tugas yang diampunya. Modul ini berisi materi pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang telah disusun sesuai dengan Standar Kompetensi Guru yang diturunkan dari Permendikbud No 16 Tahun 2007. Modul ini dilengkapi dengan aktivitas pembelajaran yang terintegrasi dengan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Penguatan Pendidikan Karakter akan menjadi watak, budi pekerti, yang menjadi ruh dalam dunia pendidikan. Pengintegrasian Penguatan Pendidikan Karakter dalam modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini dikembangkan dengan mengintegrasikan lima nilai utama yaitu; religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Kelima nilai utama tersebut terintegrasi dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran yang terdapat dalam modul. Pendidikan karakter sudah menjadi sebuah gerakan pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati, olah rasa (estetik), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik). Implementasi Gerakan PPK ini dapat berbasis kelas, berbasis budaya sekolah, dan berbasis masyarakat (keluarga dan komunitas). Modul ini juga dilengkapi dengan latihan yang berisi masalah dan kasus pembelajaran untuk mengukur pemahaman dan melatih keterampilan peserta.

Penyusunan modul ini bertujuan untuk memberikan referensi kepada para guru sekolah menengah pertama agar dapat menguasai kompetensi profesional terkait dengan bahasa Indonesia yang terdiri atas pemahaman, sikap, dan keterampilan terhadap: (1) Prinsip berbahasa keterampilan (berbicara, membaca, dan menulis), (2) kaidah bahasa Indonesia, dan (3) hubungan makna. Kompetensi tersebut merupakan standar minimal yang harus dikuasai oleh guru SMP agar memiliki keterampilan berbahasa dan kaidah bahasa Indonesia yang akan mendukung keberhasilan menjalankan tugas pokoknya dalam pembelajaran di dalam maupun di luar kelas.

 

 

 

Bahasa Indonesia SMP KK D 

   

3

B. Tujuan

Modul ini secara umum bertujuan untuk mendukung pelaksanaan diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Pertama kelompok kompetensi profesional. Tujuan khusus modul ini adalah mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan khususnya kompetensi profesional keterampilan dan kaidah bahasa Indonesia dengan mengintegrasikan nilai-nilai penguatan pendidikan karakter.

C. Peta Kompetensi

Kompetensi yang akan dicapai melalui modul ini mengacu pada Permendiknas nomor 16 Tahun 2007 dengan mengembangkan kompetensi profesional Bahasa Indonesia menjadi indikator pencapaian kompetensi untuk guru Sekolah Menegah Pertama.

Gambar 1.Peta kompetensi profesional Kompetensi

Utama Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Guru Mapel (KG)

Profesional 20. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

20.4 Memiliki keterampilan berbahasa Indonesia (berbicara, membaca, dan menulis)

20.5 Menguasai kaidah bahasa Indonesia sebagai rujukan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

 

 

 

Pendahuluan 

 

4 

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup materi Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Pertama mendukung kompetensi profesional. Oleh karena itu, modul ini mengkaji bidang keterampilan dan pengetahuan tentang pembelajaran bahasa Indonesia untuk guru Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Pertama.

Berikut akan dijelaskan gambaran singkat tiap-tiap indikator dalam peta kompetensi yang dijabarkan dalam kegiatan pembelajaran.

1. Mengaplikasi prinsip dan prosedur berbahasa secara lisan: berbicara 2. Mengaplikasikan prinsip dan prosedur berbahasa secara deskrit: berbicara 3. Mengaplikasikan prinsip dan prosedur berbahasa secara integratif : berbicara 4. Mengaplikasikan prinsip dan prosedur berbahasa berdasarkan konteks

(akademis, formal, vokasional)

5. Mengaplikasikan prinsip dan prosedur berbahasa secara lisan produktif. Berbicara (monolog: bercerita, pidato, ceramah, khotbah, dan dialog: wawancara, diskusi, debat, percakapan, dan drama).

E. Cara Penggunaan Modul

Secara umum, cara penggunaan modul pada setiap Kegiatan Pembelajaran disesuaikan dengan skenario setiap penyajian mata diklat. Modul ini dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran guru, baik untuk moda tatap muka dengan model tatap muka penuh maupun model tatap muka In-On-In. Alur model pembelajaran secara umum dapat dilihat pada bagan di bawah.

 

 

 

Bahasa Indonesia SMP KK D 

   

5

Gambar 2.Alur Model Pembelajaran Tatap Muka

1. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka Penuh

Kegiatan pembelajaran diklat tatap muka penuh adalah kegiatan fasilitasi peningkatan kompetensi guru melalui model tatap muka penuh yang dilaksanakan oleh unit pelaksana teknis di lingkungan Ditjen GTK maupun lembaga diklat lainnya. Kegiatan tatap muka penuh ini dilaksanan secara terstruktur pada suatu waktu yang dipandu oleh fasilitator.

Tatap muka penuh dilaksanakan menggunakan alur pembelajaran yang dapat dilihat pada alur di bawah ini.

 

 

 

Pendahuluan 

 

6 

Gambar 3. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk mempelajari :

1) latar belakang yang memuat gambaran materi, 2) tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi,

3) kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul,

Dalam dokumen dejarfa.com Modul B Indonesia KK D (Halaman 42-196)

Dokumen terkait