• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pop Art merupakan produk sistem perekonomian kapitalis, di mana segala hal dalam kehidupan ini, termasuk hal-hal yang berada dalam wilayah realitas simbolisme diusahakan menjadi komoditi yang bisa dijual ke pasar luas.

11. Seni Optik

Seni optik adalah gaya seni visual yang menggunakan ilusi optikal, seni ini memperhatikan interaksi antara ilusi dan penggabungan pengertian serta penglihatan, bersifat abstrak, kebanyakan berbentuk potongan yang hanya dibuat dengan warna hitam putih.

Seni optik meliputi seni dua dimensi dan tiga dimensi, yang mendasarkan diri pada ilmu optik, ilmu cahaya, dan ilmu warna untuk mengolah bentuk-bentuk tertentu yang digunakan untuk mengeksploitasi fallibilitas mata. Seni optik pada umumnya berbentuk abstrak, formal, dan konstruktivis melalui bentuk yang khas geometrik dan perulangan yang teratur, rapi, teliti, sehingga dapat menimbulkan efek-efek yang mengecoh mata dengan ilusi ruang. Warna-warna yang digunakan kebanyakan warna cerah dengan memberikan batas pada hue atau saturation yang tajam dan tegas.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah mempelajari Materi Pembelajaran 2, refleksikan diri Anda dengan menjawab pertanyaan berikut ini:

1. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah mempelajari materi ini?

2. Apakah yang akan Anda lakukan untuk memperluas pengetahuan Anda tentang materi ini?

3. Sikap positif apa yang Anda rasakan setelah mempelajari materi ini?

4. Bagaimana Anda akan berbagi pengetahuan dengan teman dan orang lain setelah mempelajari materi ini?

   

Pembelajaran 2: 

1. Mengetahui berbagai jenis dan perbedaan karakter alat dan bahan yang digunakan untuk berkarya seni lukis.

2. Memahami berbagai alat dan bahan yang biasa digunakan dalam praktek berkarya seni lukis.

3. Mengenal karakter alat dan bahan dengan baik yang dilakukan dengan kegiatan praktek secara langsung.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Dapat menerapkan pengetahuan jenis alat dan bahan yang akan digunakan untuk berkarya seni lukis secara tepat.

2. Dapat menerapkan berbagai alat dan bahan yang biasa digunakan dalam praktek berkarya seni lukis.

3. Dapat menerapkan karakter alat dan bahan dengan baik yang dilakukan dengan kegiatan praktek secara langsung.

C. Uraian Materi

Uraian materi terdapat pada lampiran 2.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Perhatikan gambar pada materi alat bahan arang dengan seksama, bagaimana potensi arang dapat digunakan untuk membuat karya senirupa yang berkualitas. Amati bagaimana potensi goresan arang itu dan pikirkanlah bagaimana menerapkannya menjadi sebuah karya seni rupa.

2. Amati dan perhatikan karya pensil biasa pensil warna dan pensil cat air pada materi bahan dan alat pensil, kenali potensi dan karakternya.

3. Perhatikan goresan-goresan pastel pada materi bahan pastel dan cari referensi gambar lain yang menggunakan bahan pastel sebagai acuan untuk berkarya, bagaimana potensi pastel dapat digunakan untuk membuat karya.

4. Perhatikan karya pada materi bahan tinta, bagaimana keterampilan pembuatnya menggunakan alat pena, kuas dan bahan tinta.

5. Amati karya cat air pada materi bahan cat air diskusikan dengan teman mengenai teknik yang digunakan dan bagaimana pula proses pengerjaannya. Amati efek cat air yang menjadi ciri khasnya.

E. Latihan/Kasus/Tugas

1. Bagaimana cara menggunakan bahan arang, lakukanlah latihan berikut ini. Ambilah selembar kertas gambar dan sebatang arang, lalu buatlah goresan-goresan berupa blok dan garis dengan berbagai variasinya.

Ulangi latihan ini beberapa kali dan perhatikan hasilnya.

2. Agar dapat lebih memahami cara penggunaan pensil, lakukanlah latihan berikut ini. Ambilah selembar kertas kemudian buatlah goresan-goresan berupa garis dan blok dengan berbagai variasinya dengan menggunakan jenis pensil HB.

Pembelajaran 2: 

Pengetahuan Alat dan Bahan Seni Lukis   

3. Lakukanlah tugas ini untuk mengetahui dengan sebenarnya tentang potensi estetik (keindahan) dari bahan pastel. Ambil sehelai kertas gambar. Gunakan pastel kapur untuk membuat goresan-goresan dengan berbagai variasinya, kembangkan rasa keindahan anda pada waktu membuat goresan.

4. Lakukan latihan membuat goresan dengan tinta dan menyusun bentuk organis, geometris dan garis dengan tonasi dari terang ke gelap, amati dan rasakan potensi keindahannya. Atau buatlah bentuk digambar dengan tepat beri kontur dengan tinta hitam. Selanjutnya bentuk-bentuk diblok penuh dengan tinta hitam.

5. Untuk mengetahui karakter cat air lakukanlah latihan berikut ini : a. Ambil selembar kertas A4 dan cat air

b. Keluarkan beberapa jenis warna cat air dari tubenya tuang di atas palet, beri air dan aduk sampai rata.

c. Dengan kuas cat air berbagai ukuran buatlah percobaan goresan-goresan dengan berbagai variasinya.

d. Setelah selesai cermati hasil goresan itu, kenali efek-efek yang baik dari goresan cat air tersebut.

6. Lakukanlah eksprorasi bentuk geometris dengan bahan cat minyak atau cat akrilik di atas kertas gambar A4

F. Rangkuman

Berdasarkan sifat materialnya, bahan berkarya seni rupa dapat dikategorikan ke dalam bahan keras dan bahan lunak, bahan cair dan bahan padat dan sebagainya. Alat dan bahan yang diperlukan antara lain:

1. Pensil

Merupakan alat yang lembut, tidak banyak memberikan kedalaman, dan tingkat kekerasannya bermacam-macam;

a. Pensil Biasa:

menutup bidang gambar dan membuat bayangan. Walaupun pensil biasa sudah cukup cocok untuk dipergunakan menggambar, namun dalam pengunaannya harus diperhatikan mutu dan jenis pensilnya.

b. Pensil Keras (dengan istilah pensil Hard/H)

Pensil jenis ini memiliki tingkat dan kwalitas kekerasan mulai dari 9 H (sangat keras) kemudian F. Pensil jenis ini biasanya banyak dipakai untuk menggambar mistar, karena jenisnya yang keras tersebut.

Semakin keras tingkatan isi pensil, semakin dapat digunakan untuk menghasilkan garis-garis yang padat, halus dan tipis.

c. Pensil sedang (dengan istilah pensil medium hard/HB).

Pensil ini dipakai untuk membuat desain/ sket/ gambar rencana, baik untuk gambar dekorasi maupun gambar reklame.

d. Pensil Lunak (dengan istilah pensil Soft/B)

Isi pensil yang lunak dapat menghasilkan garis-garis yang padat, gelap dan gelap terang. Jenis pensil ini banyak dipakai untuk menggambar potret, benda atau pemandangan alam dalam warna hitam putih.

2. Pastel

Pastel adalah media menyerupai kapur tulis tetapi dibuat dengan pigmen warna dicampur dengan zat pengikat berupa resin dan plaster. Bahan ini dicampur, dibuat pasta kemudian dibentuk batangan dan dikeringkan.

Kualitas pastel tergantung dari komposisi bahannya. Pastel dengan warna cerah biasanya bahan plasternya sedikit, karena bahan ini berfungsi untuk mengurangi cerahnya pigmen warna.

Pastel dapat digunakan untuk membuat garis atau arsiran dan dikombinasi blok tipis atau sebaliknya dengan blok yang tebal menutup permukaan kertas.

Pembelajaran 2: 

Pengetahuan Alat dan Bahan Seni Lukis   

3. Cat Air

Cat air merupakan media seni rupa yang memiliki sifat khusus yaitu tembus pandang / transparan. Apabila terjadi susunan warna tumpang tindih maka warna yang tertindih tidak tertutup sepenuhnya. Bahkan dari garis tumpang tindih itu menimbulkan efek warna campurannya

4. Kuas

Kuas merupakan alat pokok dalam menggambar, selain pena dan pensil.

Mutu kuas ditentukan oleh mutu bulunya dan teknik mencengkeramkan pada gagangnya. Bentuk goresan yang dihasilkan ditentukan oleh bentuk, ketebalan dan panjang bulunya.

5. Pisau Palet

6. Karet Penghapus

Untuk menghilangkan bagian gambar yang tidak terpakai.

7. Kertas

Untuk keperluan menggambar pada saat ini ada banyak jenis kertas yang dapat dijumpai di pasaran dengan berbagai kualitas dan ukuran.

Kertas yang permukaannya halus dan keras sangat baik digunakan untuk menggambar dengan pena dan tinta. Permukaan kertas yang kasar baik untuk arang, krayon, pastel dan pensil lunak.

8. Kanvas

Kanvas digunakan sebagai media bidang gambar untuk melukis menggunakan cat akrilik, namun pemakaiannya untuk melukis harus dibentang diatas kayu span ram.

9. Cat Minyak

10. Cat Acrilik

Cat akrilik adalah cat sintetis yang cepat kering, dibuat dari campuran larutan emulsi resin sebagai medium (cairan) dan pigmen warna, bahan resin berfungsi sebagai medium untuk mengikat pigmen (warna), terbuat dari bahan minyak alami seperti minyak biji rami yang digunakan dalam cat akrilik.

11. Palet Cat Akrilik

Palet cat akrilik berbeda dengan palet untuk cat air, palet cat air memiliki banyak sekat-sekat untuk menampung cat dan air, sedangkan palet cat akrilik memilik permukaan datar tanpa ada sekat- sekat pembatas. Palet ini digunakan untuk mencampur cat dengan sedikit air saja, atau bahkan tanpa air.

12. Pipet

Pipet berukuran 1 ml yaitu jenis pipet yang sering dijual diapotik dengan pangkal penyedot dari karet yang dipijit, digunakan untuk mengisap air dan menambah air bersih dari pipet tersebut ke dalam palet-pencampuran atau baki pada waktu mencampur cat air.

13. Kain Lap

Untuk membersihkan dan mengeringkan kuas pada waktu melukis dengan cat air.

14. Papan Landasan

Digunakan pada saat melukis dengan media cat air, papan ini dapat digerakkan dengan bebas, bahkan diputar diatas meja atau di pangkuan.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah mempelajari Materi Pembelajaran 3, reflesikan diri Anda dengan menjawab pertanyaan berikut ini:

1. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah mempelajari materi ini?

Pembelajaran 2: 

Pengetahuan Alat dan Bahan Seni Lukis   

2. Apakah yang akan Anda lakukan untuk memperluas pengetahuan Anda tentang materi ini?

3. Sikap positif apa yang Anda rasakan setelah mempelajari materi ini?

4. Bagaimana Anda akan berbagi pengetahuan dengan teman dan orang lain setelah mempelajari materi ini?

 

 

Pembelajaran 3: 

1. Mengetahui dan memahami teknik Aquarel.

2. Mengetahui dan memahami teknik Opaque.

3. Mengetahui dan memahami teknik Impasto.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menerapkan teknik Aquarel untuk melukis.

2. Menerapkan teknik Opaque untuk melukis.

3. Menerapkan teknik Impasto untuk melukis.

C. Uraian Materi

Uraian materi terdapat pada lampiran 3.

 

2. Mengumpulkan Data/Mencoba/Eksperiman

4) Karakteristik dari ketiga teknik tersebut

b. Laporkan data anda dengan berbagai media (cetak, elektronik)

3. Mengasosiasikan/Mendiskusikan

a. Diskusikan dengan teman anda dalam kelompok 1) Teknik Aquarel

2) Teknik Opaque 3) Teknik Impasto

4) Karakteristik dari ketiga teknik tersebut b. Tulislah hasil diskusi anda

4. Mengkomunikasikan/menyajikan/membentuk jaringan

a. Dari semua hasil pengamatan dan diskusi, maka data yang sudah dikumpulkan dan dirangkum, dibuat menjadi laporan tentang apresiasi seni lukis realis yang meliputi :

1) Teknik Aquarel 2) Teknik Opaque 3) Teknik Impasto

4) Karakteristik dari ketiga teknik tersebut

b. presentasikan dihadapan teman dan guru/pameran di sekolah/luar sekolah

Pembelajaran 3: 

Teknik Berkarya Seni Lukis   

Untuk menambah wawasan peserta didik dalam kegiatan belajar, dapat juga ditambahkan metode :

a. Studi pustaka

a. Mencari referensi tentang teknik Aquarel, Opaque dan teknik Impasto seni lukis realism di perpustakaan sekolah, kemudian mempelajari dan mencermati dengan seksama

b. Mencari data/browsing di internet tentang teknik Aquarel, Opaque dan teknik Impasto seni lukis realism untuk pengayaan materi dan menambah wawasan

c. Belajar dengan membaca dari jurnal, buku atau majalah tentang teknik Aquarel, Opaque dan teknik Impasto seni lukis realis.

b. Melihat pameran

a. Melihat pameran seni lukis, sehingga dapat langsung mengapresiasi keteknikan yang diterapkan pada karya-karya para seniman lukis yang dipajang dalam pameran.

b. Mencermati katalog pameran yang diperoleh, sehingga dapat Mengetahui lebih banyak informasi tentang keteknikan dalam berkarya, sehingga dapat dijadikan sebagai acuan untuk berkarya seni lukis.

c. Membuat dokumentasi foto karya-karya yang dipamerkan, sehingga dapat memotivasi diri untuk pengembangan keteknikan dalam berkarya.

c. Kunjungan studio

a. Mengunjungi studio seniman profesional, sehingga dapat mengetahui secara langsung penerapan teknik melukisnya

b. Melakukan wawancara langsung dengan seniman lukis, dalam rangka memperoleh penjelasan tentang keteknikan yang diterapkan pada karya seninya

E. Latihan/Kasus/Tugas

1. Apakah yang dimaksud dengan Teknik Aquarel dalam melukis?

...

...

...

...

...

...

...

Buatlah eksplorasi warna merah dan biru dengan bahan cat air di atas kertas dengan teknik Aquarel dan buatlah bentuk kotak!

Pembelajaran 3: 

Teknik Berkarya Seni Lukis   

2. Apakah yang dimaksud dengan Teknik Opaque dalam melukis?

...

...

Buatlah eksplorasi gradasi beberapa warna dengan bahan cat Acrilik di atas kertas dengan teknik Opaque dan buat bentuk silinder!

3. Apakah yang dimaksud dengan Teknik Impasto dalam melukis?

...

...

...

...

...

...

F. Rangkuman

Lukisan cat air dimulai sejak ditemukannya kertas di Tiongkok sekitar tahun 100 M. Pada abad 12 bangsa Moor memperkenalkan kertas ke Spanyol kemudian beberapa dekade berikutnya menyebar ke Italia. Lukisan cat air tertua yang pernah ditemukan dibuat oleh Raffaello Santi yang membuat kartun-kartun untuk desain gorden

Teknik aquarel, merupakan teknik melukis dengan menggunakan bahan cat air dikerjakan dengan cara yang sangat khas dan unik. Sangat khas dalam arti penggunaan warna cat air sedikit tetapi banyak menggunakan air, sehingga warna yang muncul diatas bidang gambar adalah transparan, Unik karena menggunakan bahan cat air berbeda dengan menggunakan bahan atau teknik lainnya, baik media basah maupun media kering , Salah satu keunikan teknik Aquarel ini yang paling menonjol adalah pada tampilan visual gambar atau lukisan yang dihasilkan

Pada umumnya bahan cat air dipakai untuk menggambar atau melukis menggunakan kuas lancip yang lembut bulunya, kemudian sebagai pengencernya adalah air yang berlebih, tetapi bisa pula dicampurkan dengan material lain. Biasanya akrilik atau collage. Cat air dengan campuran air berlebih menghasilkan warna yang terang dan segar. Warna ini dihasilkan oleh cahaya yang mampu menembus lapisan cat yang transparan.

Eksplorasi keteknikan dalam melukis menggunakan cat air merupakan bagian penting yang harus dilalui, karena merupakan penguasaan keteknikan dasar yang akan sangat berpengaruh pada hasil yang akan dicapai dalam melukis realis. Menggunakan cat warna butuh kesabaran yang tinggi. Resiko lainnya adalah kertas menjadi melengkung atau robek jika terlalu banyak menggunakan air dan terlalu banyak gesekan kuas dengan permukaan kertas.

Teknik Opaque adalah teknik melukis menggunakan cat minyak, cat poster, cat akrilik maupun cat air, dengan kondisi cat dibuat kental, tidak banyak menambah minyak atau air, dan saat menggunakan dilakukan dengan

Pembelajaran 3: 

Teknik Berkarya Seni Lukis   

goresan yang tebal, sehingga menghasilkan warna pekat dan padat. Teknik ini sering disebut dengan teknik plakat atau teknik poster.

Teknik Impasto merupakan teknik lukisan di mana cat dilapiskan dengan sangat tebal di atas kanvas sehingga arah goresan sangat mudah terlihat.

Cat yang digunakan bisa tercampur di atas kanvas. Saat kering, teknik impasto akan menghasilkan tekstur yang jelas, sehingga kesan kehadiran objek lebih terasa.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah mempelajari Materi Pembelajaran 4, reflesikan diri Anda dengan menjawab pertanyaan berikut ini.

1. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah mempelajari materi ini?

2. Apakah yang akan Anda lakukan untuk memperluas pengetahuan Anda tentang materi ini?

3. Sikap positif apa yang Anda rasakan setelah mempelajari materi ini?

4. Bagaimana Anda akan berbagi pengetahuan dengan teman dan orang lain setelah mempelajari materi ini?

Pembelajaran 4:  bidang gambar sebagai obyek lukisan.

2. Menganalisa karakter obyek flora dan fauna yang meliputi bentuk, warna, ukuran, proporsi, pencahayaan dan komposisi.

3. Mengeksplorasi sketsa obyek flora dan fauna 4. Menentukan sketsa terbaik

5. Membuat karya seni lukis realis obyek flora dan fauna dengan menerapkan keteknikan Opaque bahan cat akrilik.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Melakukan beragam obyek flora dan fauna yang akan dipindahkan ke bidang gambar sebagai obyek lukisan.

2. Menerapkan karakter obyek flora dan fauna yang meliputi bentuk, warna, ukuran, proporsi, pencahayaan dan komposisi.

3. Menerapkan karakter obyek flora yang meliputi bentuk, warna, ukuran, proporsi, pencahayaan dan komposisi.

4. Memilih sketsa terbaik untuk dijadikan lukisan

5. Membuat karya seni lukis realis obyek flora dan fauna dengan menerapkan keteknikan Opaque bahan cat akrilik.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

C. Uraian Materi

Uraian materi terdapat pada lampiran 4.

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Carilah gambar atau foto flora dan fauna, pilah sesui dengan pengelompokannya, sebagai bahan untuk belajar berkarya melukis.

2. Amatilah hasil karya seni lukis tersebut berdasarkan teknik dan bahannya.

3. Menganalisa hasil karya seni lukis sesuai dengan aliran dan keteknikannya.

4. Cermatilah hasil lukisan dengan perbedaan keteknikan dan bahannya.

5. Tulislah hasil analisa Anda dan komunikasikan/presentasikan hasil karya seni lukis di hadapan teman sekelas Anda.

6. Amatilah dan cermatilah contoh lukisan dengan teknik Opaque untuk membuat karya lukisan Anda.

E. Latihan/Kasus/Tugas 1. Tugas latihan 1

a. Buatlah sebuah lukisan realis dengan teknik Opaque.

b. Tema lukisan flora: bunga, daun, pohon, sayuran atau buah –buahan c. Gunakan kanvas yang sudah dispanram ukuran A2.

d. Gunakan cat acrilik atau cat minyak.

e. Lakukanlah sket-sket terlebih dahulu, pilihlah sket terbaik untuk dijadikan sebuah lukisan.

Pembelajaran 4: 

Membuat Karya Seni Lukis Realis Flora dan Fauna Bahan Cat Akrilik   

2. Tugas latihan 2

b. Buatlah sebuah lukisan realis dengan teknik Opaque.

c. Tema lukisan fauna: hewan berkaki dua, berkaki empat atau hewan yang hidup di air.

d. Bahan Kanvas yang sudah dispanram ukuran A2.

e. Bahan cat akrilik atau cat minyak.

Pembelajaran 4: 

Membuat Karya Seni Lukis Realis Flora dan Fauna Bahan Cat Akrilik   

F. Rangkuman

1. Mengamati berbagai macam objek

Yang perlu diperhatikan dalam mengamati objek pada saat melukis realis, antara lain :

a. Jarak Pandang

Jarak pandang antara penggambar dengan benda (model) kira-kira tiga kali ukuran benda terpanjang atau tertinggi. Hal ini penting agar pengamatan dapat dilakukan secara menyeluruh dan detail. Jarak jangan terlalu jauh karena keterbatasan kemampuan mata melihat.

b. Sudut Pandang

Pemilihan sudut pandang sangat berpengaruh pada hasil gambar. Tidak semua objek flora dan fauna baik untuk dipandang pada sudut pandang tertentu, misalnya depan, samping, atas, bawah, dan sebagainya. Oleh sebab itu perlu kecermatan untuk menentukan apalagi menggambar benda-benda berkelompok. Hal ini harus dipertimbangkan pada saat menyusun komposisi.

2. Menganalisa karakter objek

Karakteristik setiap bentuk flora dan fauna berbeda-beda,. misalnya karakter tanaman bunga mawar berbeda dengan bunga sepatu, pohon kelapa berbeda dengan pohon pisang, begitu juga karakteristik setiap binatang berbeda-beda, bahkan sapi dengan kerbau masing-masing memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Untuk memvisualkan karakteristik setiap tanaman dan binatang dapat dilakukan antara lain dengan cara mengenali gestur tubuhnya, serta tekstur permukaan obyek tersebut, seperti kulit tumbuhan dan binatang ada yang bertekstur kasar, halus, nyata, dan semu. Dengan mencoba meniru nilai visual suatu permukaan objek, akan lebih mudah menggambarkan karakter benda

3. Melakukan eksplorasi Sketsa

Sebelum melukis buatlah beberapa sketsa alternatif, minimal 4 sketsa alternatif, karena dengan membuat beberapa sketsa alternatif pasti ada sketsa terbaik yang dihasilkan untuk dijadikan sebuah lukisan.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah mempelajari Materi Pembelajaran 5, reflesikan diri Anda dengan menjawab pertanyaan berikut ini:

1. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah mempelajari materi ini?

2. Apakah yang akan Anda lakukan untuk memperluas pengetahuan Anda tentang materi ini?

3. Sikap positif apa yang Anda rasakan setelah mempelajari materi ini?

4. Bagaimana Anda akan berbagi pengetahuan dengan teman dan orang lain setelah mempelajari materi ini?

Penutup 

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam modul ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul modul ini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman mau memberikan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya modul ini dan penulisan modul di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga modul ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

PENUTUP

Penutup 

REFERENSI:

A Agung Suryahadi, 2008. Seni Rupa untuk Sekolah Menengah Kejuruan.

Departemen Pendidikan Nasional

Adrian Hill, 1884. Bagaimana Menggambar. Bandung : Angkasa.

Agus Sachari, 2006. Seni Rupa dan Desain untuk SMA Kelas X. Penerbit

Banu Arsana, 2013. Seni Lukis Realis untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Kelas XI Semester 2, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Banu Arsana, 2013. Gambar Bentuk untuk Sekolah Menengah Kejuruan.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Barron’s, All About Techniques in Pastel, 1998, New York, Barron’s Educational series,Inc.

Budi Saptoto, 2012. Bahan Ajar Pengetahuan Bahan dan Alat Politeknik Seni Buku Guru Seni Budaya Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK, 2014, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Buku Seni Budaya Kelas X Semester 2 SMA/MA/SMK/MAK, 2014, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Buku Siswa Seni Budaya Kelas X SMA/MA/SMK/MAK, 2014, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

DAFTAR PUSTAKA

Darramon, Jose M.1999. Drawing Pencil. Spain: BPI Comunication.Inc.

Dr. Iskandar Agung, M.Si., 2012, Panduan Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru, PT. Bestari Buana Murni.

Franks Gene, How To Draw and Paint Still Life In Pencil, 1989, Walter Foster Publishing, Inc.

Halim Budi, 2015, Panduan Terlengkap Jago Gambar dengan Pensil, Pustaka Diantara.

I Daksopartono, 1983, Ilmu Menggambar untuk SLTA, PN Balai Pustaka

I Gst. Ngurah Swastapa, A Agung Suryahadi, 2010, Bahan Ajar Diklat Seni Rupa, PPPPTK Seni dan Budaya

Norling, Ernes, 1989, How to Draw and Paint Perspective Drawing, Walter Foster Publishing, InC

Paramon Vilasalo, Jose Maria.1994. The Basics of Artistic Drawing. Spain:

Barron’s Educational series,Inc

Rasjoyo, 1999, Pendidikan Seni Rupa untuk SMU Kelas I, Penerbit Airlangga Rohmad Sulistya, 2015. Modul Diklat PKB Guru Kriya Keramik. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Tri Surantono, 2013, Dasar Kekriyaan untuk SMK Seni Rupa Kelas XI Semester I, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Tri Surantono, 2013, Dasar Kekriyaan untuk SMK Seni Rupa Kelas XI Semester I, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Dokumen terkait