• Tidak ada hasil yang ditemukan

Setelah kegiatan pembelajaran, Saudara dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini :

1. Apa yang Saudara pahami setelah mempelajari materi ini?

2. Pengalaman penting apa yang Saudara peroleh setelah mempelajari materi ini?

3. Apa manfaat materi ini terhadap tugas Saudara?

4. Apa rencana tindak lanjut Saudara setelah kegiatan pembelajaran ini? 5. Karakter apa yang Saudara peroleh setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran ini, dan bagaimana rencana Saudara untuk menanamkan kartekater tersebut pada anak didik.

41

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI NILAI-NILAI

NASIONALISME DAN PATRIOTISME

Disusun oleh Dr. H. Suwarno, M.H

---

A. Tujuan

Adapun tujuan dalam kegiatan pembelajaran ini, peserta mampu:

1. Menganalisis pengembangan implementasi nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme dengan baik

2. Menganalisis cara-cara pengembangan implementasi nilai-nilai

nasionalisme dan patriotisme secara solutif

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menganalisis pengembangan implementasi nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme.

2. Menganalisis cara-cara pengembangan implementasi nilai-nilai

nasionalisme dan patriotisme.

C. Uraian Materi

Bacalah dengan cermat, cerdas dan mandiri uraian materi dibawah ini!

1. Pengembangan Implementasi Nilai-Nilai Nasionalisme Dan

Patriotisme

Upaya memupuk nasionalisme agar tidak rentan, mudah pudar dan bahkan terkikis habis dari “dada bangsa Indonesia” tentu perlu keseriusan dan optimisme. Ada sasanti di beberapa lembaga pendidikan yang mungkin pernah kita dengar atau dilihat, bahwa dalam rangka kaderisasi calon-calon pemimpin bangsa, hendaknya terus dimantapkan “dwi warnapurwa – cendekia wusana”.

42 Walaupun pengaruh globalisasi “mendera” dan “melarutkan” apa saja yang ada dimuka bumi ini, tentu tidak boleh larut dan tersapu semua nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme tersebut. Oleh sebab itu yang perlu dipupuk pada dasarnya adalah jati diri Bangsa Indonesia. Beberapa esensi jatidiri antara lain: (a) bangsa Indonesiasebagai bangsa pejuang dan anti penjajah, (b) bangsa Indonesiacinta damai dan lebih cinta kemerdekaan, (c) sebagai Bangsa Indonesiayang berbudaya luhur ramah dan bersahabat, (d) kesetaraan dan kemandirian perlu dipupuk terus untuk mengejar ketinggalan.

Selain hal-hal normatif dan mendasar yang masih menuntut aktualisasi dan representasi tersebut, terdapat juga komitmen dan tekad baru yang kini tampak sebagai “trend” dan fenomena cemerlang untuk memelihara nasionalisme.

Pertama, keunggulan kompetitif sumber daya manusia (SDM). Sebenarnya tidak kurang bibit unggul dan kader potensial dari putra-putri Indonesia yang kelak diharapkan dapat menjadi patriot-patriot pembangunan dan mampu membawa Indonesia ke pintu gerbang kegemilangan dan kejayaan. Berbagai sekolah unggulan dan lulusan pendidikan di dalam maupun di luar negeri terbukti cukup apresiatif dan bahkan telah mampu menjuarai berbagai olympiade sains dan teknologi di level internasional. Putra-putri seperti inilah yang bisa membagi kebanggaan. Tidak sedikit manager muda berbakat pada lembaga pemerintah ataupun swasta dengan menampilkan kepiawaian manajemen. Hal ini tentu dapat memberikan semangat kepada generasi baru yang akan datang lebih dapat memacu diri untuk berprestasi dan bangga akan teman-teman sebangsanya.

Kedua, pluralitas yang menghasilkan sinergisme. Kemajemukan bangsa Indonesia yang kian hari kian terbentuk secara alami dan menuju pada sikap inklusif dari berbagai suku agama, ras dan golongan, akan terus berkembang pesat dan bahkan tak mungkin dihambat. Kecenderungan masa kini dan dimasa yang akan datang integrasi bangsa Indonesia tidak lagi terfokus pada faktor suku, agama, ras dan golongan tersebut, tetapi lebih mengarah pada integrasi dan sinergi yang lebih maju, yakni berkaitan dengan peran, fungsi dan profesi orang per orang maupun dalam hubungan kelompok. Dimasa yang akan datang orang tidak lagi bertanya “kamu dari

43 mana, suku apa, dan agamanya apa?” tetapi lebih banyak pada pertanyaan “kamu memiliki kemampuan dan skill” apa atau keahlian dan profesi apa, yang bisa di ajak bekerja sama untuk menghasilkan suatu karya. Disini akan tersirat sikap dan sifat-sifat saling memberi dan saling menerima segala macam perbedaan yang pada muaranya akan dapat melahirkan rasa bangga dan nasionalisme yang luas.

Ketiga, semangat tidak kenal menyerah dan tahan uji. Ada berbagai ungkapan dan perasaan sebagian besar bangsa Indonesia yang tetap tahan uji dan cukup membanggakan. Berbagai musibah bencana dan malapetaka terus datang silih berganti, seperti yang kita rasakan datangnya “tsunami”, tanah longsor, bencana banjir, flu burung, demam berdarah, busung lapar dan lain sebagainya namun tetap membuat kita tawakal dan berusaha untuk mengatasi secara bergotong royong. `

Keempat, semangat demokrasi menjadi pilihan bersama. Era demokratisasi, sudah membangkitkan tekad dan semangat baru bagi bangsa Indonesia untuk menata kembali kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih bermartabat. Negara demokrasi sebagai pilihan tepat karena dari sinilah akan lahir bingkai-bingkai sehat, dimana orang-orang bersepakat dan bersama-sama dalam menentukan pilihan bersama. Dengan demikian tata kehidupan berdemokrasi inilah yang akan menjadi semangat baru dan semangat bersama generasi penerus bangsa Indonesia yang sekaligus akan menjadi semangat nasionalisme yang kental dalam era yang baru.

Kelima, semangat desentralisasi dan otonomi daerah. Kebijakan Pemerintah dalam upaya desentralisasi kekuasaan kepada daerah-daerah dan memberikan otonomi yang luas kepada tiap-tiap daerah, akan melahirkan semangat kebebasan dan semangat kemandirian untuk membangun daerahnya masing-masing. Ada kompetisi didalamnya, tetapi juga tuntutan kreativitas di masing-masing daerah untuk lebih maju dan semakin dapat mensejahterakan masyarakatnya.Disentralisasi tidak boleh mengarah pada federalisme apalagi memecah belah integrasi Nasional. Otonomi daerah juga tidak boleh mengarah kepada disintegrasi bangsa. Oleh karena itu rambu-rambu untuk tetap dapat menjaga utuhnya NKRI

44 harus difahami bersama dan didasari oleh semangat demokrasi, integralistik dan wawasan kebangsaan Indonesia yang lebih mendalam.

Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang dilaksanakan tahap pertama tahun 2017 telah melahirkan peluang ancaman disintegrasi bangsa, Misalnya pada Pilkada DKI Jakarta. Masyarakat Jakarta khususnya, bangsa Indonesia pada umumnya sedang dihadapkan pada ujian seberapa kuat karakter nasionalisme yang bersemayam dalam jiwa bangsa Indonesia. Kehidupan bernegara yang sudah lebih demokratis telah menghantarkan bangsa Indonesia pada posisi yang cukup rumit dan sulit, mengingat kemajuan teknologi informasi yang bisa bermanfaat tetapi juga berpotensi membawa efek negatif., yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa ini. Kondisi yang bisa mengancam keutuhan kehidupan berbangsa dan bernegara ini jangan dibiarkan. Harus

dilakukan langkah-langkah nyata penguatan pendidikan karakter

nasionalisme dan religius yang tepat.

D. Aktivitas Pembelajaran

Pada bagian ini akan diuraikan aktivitas pembelajaran untuk moda tatap muka, yaitu tatap muka penuh dan In-On-In.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Pengembangan Implementasi Nilai-Nilai Nasionalisme Dan Patriotisme” maka Saudara perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut.

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Pengembangan Implementasi Nilai-Nilai Nasionalisme Dan Patriotisme”

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau kelompok.

45 d. Mempersilahkan peserta diklat membaca cerdas dan kerja keras

memahami terhadap materi modul.

e. Membagi peserta diklat dalam beberapa kelompok (sesuai dengan kebutuhan)

f. Meminta kelompok untuk berdiskusi tentang materi/ latihan/ tugas sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil diskusi yang dicapai oleh kelompok.

g. Meminta peserta untuk mengerjakan LK. 3.1.dan LK.3.3 secara individual

h. Bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran.

i. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. j. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. k. Merencanakan kegiatan tindak lanjut.

Petunjuk Pengerjaan

1. Diskusikan “Pengembangan Implementasi Nilai-Nilai Nasionalisme Dan Patriotisme”

2. Tulislah hasil diskusi kelompok Saudara dalam sebuah tulisan yang terdiri dari 3-4 halaman, jenis huruf Arial 11, spasi 1,5.

3. Presentasikan hasil diskusi.

4. Berikan pertanyaan, saran, dan komentar dari hasil pekerjaan kelompok lain. 5. Perbaiki hasil kerja kelompok Saudara jika ada masukan dari kelompok lain

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In

a. Aktivitas In -1

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi

“Pengembangan Implementasi Nilai-Nilai Nasionalisme Dan Patriotisme” maka Saudara perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut.

46 1. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Pengembangan Implementasi Nilai-Nilai Nasionalisme Dan Patriotisme”.

2. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

3. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual

4. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas dan kerja keras memahami terhadap materi modul. 5. Meminta peserta diklat untuk mengerjakan LK. 3.3. secara

individual

b. Kegiatan On: Peserta mengerjakan LK 3.2.

1. Setelah membaca dan berdiskusi tentang modul di atas tugas Saudara adalah menjawab pertanyaan berikut: “Bagaimana Pendapat Saudara tentang Pengembangan Implementasi Nilai-Nilai Nasionalisme Dan Patriotisme” berilah contohnya, terutama yang ada di lingkungan Saudara”

2. Tulis jawaban Saudara dalam sebuah Tulisan yang terdiri dari 2-3 halaman, jenis huruf Arial 11, spasi 1,5.

c. Kegiatan In 2

1) Peserta diklat mempresentasikan hasil pekerjaannya dan peserta lain memberikan pertanyaan, saran dan komentar.

2) Peserta diklat berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil makalah yang disampaikan dan menghargai pendapat peserta lain.

3) Bersama-sama menyimpulkan hasil paparan makalah yang disampaikan.

47 4) Bersama-sama melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan.

5) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran

6) Merencanakan kegiatan tindak lanjut.

AKTIVITAS: MENGEMBANGKAN SOAL

Pengembangan Soal

Petunjuk Pengerjaan:

1. Bacalah materi di atas dengan baik.

2. Pelajari materi tentang Penilaian dan Teknik Penyusunan Instrumen Penilaian.

3. Pelajari Kisi-Kisi Soal USBN (Blue Print) yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sebagaimana terlampir pada saran

penggunaan modul E.4.

4. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format berikut. (Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah Saudara).

KISI-KISI PENULISAN SOAL

Jenjang Pendidikan : Mata Pelajaran : Kurikulum : No. Kompetensi Dasar Bahan Kelas/

Semester Materi Indikator Soal Bentuk Soal

1

PG Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 PG Level Aplikasi

3 PG Level Penalaran

5. Berdasarkan kisi-kisi di atas, buatlah Soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari pada modul ini.

6. Kembangkan soal tersebut sesuai dengan konsep HOTS, meliputi 3 Soal Pilihan Ganda dan 1 Soal Uraian.

48

KARTU SOAL

Jenjang : Mata Pelajaran : Kelas : Kompetensi : Level : Materi : Bentuk Soal :

BAGIAN SOAL DISINI

Kunci Jawaban:

E. Latihan/ Kasus /Tugas

Deskripsikan ide dan harapan dari esensi yang menjadi ruh nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme!

F. Rangkuman

Upaya memupuk nasionalisme agar tidak rentan, mudah pudar dan bahkan terkikis habis dari “dada bangsa Indonesia” tentu perlu keseriusan dan optimisme. Ada sasanti di beberapa lembaga pendidikan yang mungkin pernah kita dengar atau dilihat, bahwa dalam rangka kaderisasi calon-calon pemimpin bangsa, hendaknya terus dimantapkan “dwi warnapurwa – cendekia wusana”. Secara sepintas inti maksudnya adalah untuk menciptakan kader-kader pemimpin bangsa ini, agar memiliki rasa dan jiwa nasionalisme yang tinggi dan serta berpikir cerdas dan patriotik. Merah putih lebih dulu, baru kecakapan intelektualitas dan kecendikiawanan yang tinggi untuk melengkapinya. Tidak kita inginkan dimasa datang banyak pemimpin kita cakap dan cerdas tetapi tidak memiliki jiwa kejuangan atau mentalnya lemah. Walaupun pengaruh globalisasi “mendera” dan “melarutkan” apa saja yang ada dimuka bumi ini, tentu tidak boleh larut dan tersapu semua

nilai-49 nilai nasionalisme dan patriotisme tersebut. Oleh sebab itu yang perlu dipupuk pada dasarnya adalah jati diri Bangsa Indonesia. Harus ada tindakan nyata, terencana, dan berkelanjutan untuk terus memberikan penguatan pendidikan karakter nasionalisme.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah kegiatan pembelajaran, Saudara dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini:

1. Apa yang Saudara pahami setelah mempelajari materi di atas?

2. Pengalaman penting apa yang Saudara peroleh setelah mempelajari materi di atas?

3. Nilai-nilai pendidikan karakter apa yang Saudara peroleh dan akan Saudara kembangkan dalam pembelajaran di kelas ?

50

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4

PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI GOOD

GOVERNANCE DALAM PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN NEGARA DI INDONESIA

Disusun oleh Dr. Didik Sukriono, S.H, M.Hum.

---

A. Tujuan

Tujuan dalam kegiatan pembelajaran ini, peserta dapat menyimpulkan hasil

analisis permasalahan implementasi good governance dalam

penyelenggaraan pemerintahan negara di Indonesia sesuai konsep dan fakta.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Menyimpulkan hasil analisis permasalahan implementasi good governance dalam penyelenggaraan pemerintahan negara di Indonesia.

C. Uraian Materi

Bacalah dengan cermat, cerdas dan mandiri uraian materi dibawah ini!

1.

Kesimpulan Hasil Analisis

Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang sedang berjuang dan mendambakan clean and good governance. Untuk mencapai good

governance dalam tata pemerintahan di Indonesia, maka prinsip-prinsip good governance hendaknya ditegakkan dalam berbagai institusi penting

pemerintahan, prinsp-prinsip tersebut meliputi: Partisipasi masyarakat, tegaknya supremasi hukum, transparasi, peduli dan stakeholder, berorientasi pada konsensus, kesetaraan, efektifitas dan efisiensi, akuntabilitas, dan visi strategis.

Sehingga apa yang didambakan Indonesia menjadi negara yang

Clean and good governance dapat terwujud dan hilangnya faktor-faktor

kepentingan politik, KKN, peradilan yang tidak adil, bekerja di luar kewenangan, dan kurangnya integritas dan transparansi adalah beberapa masalah yang membuat pemerintahan yang baik masih belum bisa

51

tercapai. Masyarakat dan pemerintah yang masih bertolak

berlakang untuk mengatasi masalah tersebut seharusnya menjalin harmonisasi dan kerjasama mengatasi masalah-masalah yang ada. Good

governance sebagai upaya untuk mencapai pemerintahan yang baik

tercermin dalam berbagai bidang yang memiliki peran yang peting dalam gerak roda pemerintahan di Indonesia yang meliputi: bidang politik, ekonomi, sosial, dan hukum.

Upaya mewujudkan good governance, pada dasarnya menuntut keterlibatan seluruh komponen pemangku kepentingan, baik di lingkungan

birokrasi maupun di lingkungan masyarakat. Penyelenggaraan

pemerintahan yang baik, adalah pemerintah yang dekat dengan masyarakat dan dalam memberikan pelayanan harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Esensi kepemerintahan yang baik (good

governance) dicirikan dengan terselenggaranya pelayanan publik yang

baik, hal ini sejalan dengan esensi kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah yang ditujukan untuk memberikan keleluasaan kepada daerah mengatur dan mengurus masyarakat setempat, dan meningkatkan pelayanan publik.

Pemerintah perlu menyusun Standar Pelayanan bagi setiap instansi pemerintahan yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat. Deregulasi dan Debirokratisasi mutlak harus terus menerus dilakukan baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, serta perlu dilakukan evaluasi secara berkala agar pelayanan publik senantiasa memuaskan masyarakat. Ada lima cara perbaikan di sektor pelayanan publik yang patut dipertimbangkan: Mempercepat terbentuknya UU Pelayanan Publik, Pembentukan pelayanan publik satu atap (one stop services), Transparansi biaya pengurusan pelayanan publik, Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP), dan reformasi pegawai yang berkecimpung di pelayanan publik.Terselenggaranya pelayanan publik yang baik, memberikan indikasi membaiknya kinerja manajemen pemerintahan, disisi lain menunjukan adanya perubahan pola pikir yang berpengaruh terhadap perubahan yang lebih baik terhadap sikap mental dan perilaku aparat pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik.

52 Penyelenggaraan pemerintahan Republik Indonesia dalam setiap rezim sesungguhnya memperlihatkan wajah karakter bangsa pada jamannya. Penyelenggaraan pemerintahan yang korup dan banyak penyelewengan, menyengsarakan rakyatnya, menimbulkan kegaduhan di dalam negeri maupun di luar negeri, merupakan beberapa indikator lemahnya karakter atau bahkan mungkin lenyapnya karakter bangsa tersebut. Pembiaran terhadap gejala lemahnya karakter, akan sangat

membahayakan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

Penyelenggaraan pemerintahan yang tidak semestinya, jauh dari ketentuan yang benar akan membawa bangsa ini pada posisi sebagai negara gagal.

2.Saran dan Rekomendasi

Berbagai permasalahan nasional menjadi alasan belum

maksimalnya good governance. Dengan melaksanakan prinsip-prinsip

good governance maka tiga pilarnya yaitu pemerintah, korporasi, dan

masyarakat sipil saling menjaga, support dan berpatisipasi aktif dalam penyelnggaraan pemerintahan yang sedang dilakukan. Terutama antara pemerintah dan masyarakat menjadi bagian penting tercapainya good

governance. Tanpa good governance sulit bagi masing-masing pihak untuk

dapat saling berkontribusi dan saling mengawasi.

Good governance tidak akan bisa tercapai apabila integritas

pemerintah dalam menjalankan pemerintah tidak dapat dijamin. Hukum hanya akan menjadi bumerang yang bisa balik menyerang negara dan pemerintah menjadi lebih buruk apabila tidak dipakai sebagaimana mestinya. Konsistensi pemerintah dan masyarakat harus terjamin sebagai wujud peran masing-masing dalam pemerintah. Setiap pihak harus bergerak dan menjalankan tugasnya sesuai dengan kewenangan masing-masing.

Masyarakat Indonesia masih sangat kental dengan sifat paternalistiknya. Oleh sebab itu dituntut adanya keteladanan karakter ingritas yang kuat dari pucuk pimpinan lembaga tinggi negara dalam

menyelenggarakan pemerintahan yang baik dan bersih (Good

governance), yang secara hirarechis akan diikuti oleh para pimpinan

53 terendah. Keteladanan integritas para pemangku kekuasaan dan kewenangan pemerintahan dari pusat sampai daerah tersebut, akan ditiru oleh masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Begitu juga di lingkungan keluarga, anak kecil sebagai peniru yang ulung membutuhkan teladan yang baik dan benar dari orang-tua dan orang lain yang lebih dewasa.

D. Aktivitas Pembelajaran

Pada bagian ini akan diuraikan aktivitas pembelajaran untuk moda tatap muka, yaitu tatap muka penuh dan In-On-In.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi

“Pengembangan Implementasi Good Governance dalam

Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Di Indonesia” maka Saudara perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut.

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul

“Pengembangan Implementasi Good Governance Dalam

Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Di Indonesia”

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat membaca cerdas dan kerja keras memahami terhadap materi modul.

e. Membagi peserta diklat dalam beberapa kelompok (sesuai dengan kebutuhan)

f. Meminta kelompok untuk berdiskusi tentang materi/ latihan/ tugas sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang berbeda

54 serta berkomitmen atas keputusan hasil diskusi yang dicapai oleh kelompok.

g. Meminta peserta untuk mengerjakan LK. 4.1.dan LK.4.3 secara individual

h. Bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran.

i. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. j. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. k. Merencanakan kegiatan tindak lanjut.

Petunjuk Pengerjaan

1. Bersama kelompok, jawablah pertanyaan berikut dengan baik:

a. Deskripsikan upaya-upaya yang sudah dilakukan dalam implementasi

good governance!

b. Berikan fakta yang berpengaruh terhadap baik buruknya implementasi

good governance, dan deskripsikan langkah-langkah dalam mengatasi

faktor penghambat dan memaksimalkan faktor pendukung!

2. Tulislah hasil diskusi kelompok Saudara dalam sebuah tulisan yang terdiri dari 3-4 halaman, jenis huruf Arial 11, spasi 1,5.

3. Presentasikan hasil diskusi.

4. Berikan pertanyaan, saran, dan komentar dari hasil pekerjaan kelompok lain. 5. Perbaiki hasil kerja kelompok Saudara jika ada masukan dari kelompok lain

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In

a. Aktivitas In -1

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi

“Pengembangan Implementasi Good Governance Dalam

Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Di Indonesia” maka Saudara perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut.

1. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Good Governance Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Di Indonesia”.

55 2. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran

dan tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

3. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual

4. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas dan kerja keras memahami terhadap materi modul. 5. Meminta peserta diklat untuk mengerjakan LK. 4.3. secara

individual

b. KegiatanOn: Peserta Mengerjakan LK 4.2. secara kelompok

1. Setelah membaca dan berdiskusi tentang modul di atas, tugas Saudara adalah menjawab pertanyaan berikut: “Analisis fakor-faktor penghambat dan pendukung pelayanan publik pada penyelenggaran pemerintahan di Indonesia?

2. Tulis jawaban Saudara dalam sebuah Tulisan yang terdiri dari 2-3 halaman, jenis huruf Arial 11, spasi 1,5.

c. Kegiatan In 2

1) Peserta diklat mempresentasikan hasil pekerjaannya dan peserta lain memberikan pertanyaan, saran dan komentar. 2) Peserta diklat berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil

makalah yang disampaikan dan menghargai pendapat peserta lain

3) Bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran

4) Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan.

5) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

6) Merencanakan kegiatan tindak lanjut.

56

AKTIVITAS: MENGEMBANGKAN SOAL

Pengembangan Soal

Petunjuk Pengerjaan:

1. Bacalah materi di atas dengan baik.

2. Pelajari materi tentang Penilaian dan Teknik Penyusunan Instrumen Penilaian.

3. Pelajari Kisi-Kisi Soal USBN (Blue Print) yang dikeluarkan oleh Kementerian

Dokumen terkait